Tugas Jongin untuk hari ini sudah ia selesaikan dengan baik. Jongin sudah menyesatkan kurang lebih 5 orang, kalau dia tidak salah ingat. Termasuk pria tua didepannya saat ini. Dan Jongin rasa ini sudah waktunya dia pulang dan istirahat.

Jongin adalah seorang iblis. Seorang iblis yang bisa dibilang lumayan diperhitungkan didunianya, Jongin selalu bisa mencapai target harian yang diberikan padanya. Selain itu dia bukan tipe iblis yang banyak bicara, dia akan langsung mengerjakan apa yang tetua mereka perintahkan. Itu adalah salah satu hal yang membuat tetua mereka menyukai Jongin, atau pekerjaannya lebih tepatnya.

Jongin selalu bersemangat apabila manusia yang sedang diganggunya memiliki iman yang kuat, menurut Jongin itu merupakan sebuah tantangan. Dan iblis seperti Jongin sangat menyukai tantangan. Apalagi bila manusia itu memiliki malaikat pelindung. Pasti akan sangat menarik, pikir Jongin.

Tidak jarang saat melakukan tugasnya ia harus bertengkar dengan sang malaikat, walaupun hanya lewat mulut. Meski kadang ada juga adu pukul karena pihak yang kalah tidak terima. Tapi itu sih sudah jadi makanan sehari - hari Jongin, sudah banyak luka yang Jongin terima akibat adu pukul tersebut. Jadi buat Jongin itu bukan masalah lagi.

Menurut Jongin, satu - satunya masalah yang benar - benar mengganggunya adalah keberadaan malaikat bernama Sehun. Setiap berhadapan dengan Sehun, Jongin pasti akan langsung lari meninggalkan target mangsanya. Dia benar - benar tidak suka dengan Sehun. Menurutnya Sehun itu curang. Bila malaikat lain hanya akan berusaha membisikkan kata - kata baik untuk memenangkan hati si manusia, Sehun akan melakukan hal yang aneh untuk memenangkan hati si manusia.

Contohnya seperti kemarin, saat dia akan membujuk sang manusia untuk mencium pacar teman baiknya, Sehun tiba - tiba berjalan kearahnya, membuat Jongin menatap bingung kearah Sehun, yang tiba - tiba saja langsung memelukanya dari belakang sambil menciumi leher belakangnya. Dan yang lebih gilanya lagi Jongin tidak sengaja mengeluarkan suara aneh yang dia yakini membuat Sehun tersenyum miring saat mendengarnya.

Sinting, pikir Jongin. Bagaimana bisa malaikat yang seharusnya bersikap lebih baik daripada iblis malah melakukan hal nakal seperti itu. Hey, melakukan sesuatu yang nakal itu tugas iblis bukan? Dan disini yang menjadi iblis kan Jongin, kenapa malah Sehun - yang notabene malaikat - yang menjadi nakal?

Ah, tapi lihat saja nanti, Jongin berjanji pasti akan membalas Sehun. Enak saja memperlakukannya seperti itu, mau ditaruh mana harga dirinya bila yang lain tahu bahwa seorang iblis seperti Jongin diperlakukan dengan kurang ajar oleh malaikat baru seperti Sehun. Apalagi Sehun sudah berkali - kali bersikap kurang ajar padanya. Seperti sekarang ini,

" Jongin diam. Jangan menghasut lagi. " tegur Sehun.

" Itu sudah tugasku bodoh. Kau saja yang diam, masih baru tapi sudah berani memerintah yang lebih senior. " balas Jongin sengit. Enak saja pikirnya, main suruh - suruh memang dia siapa.

Senyum miring Sehun saat mendengar ucapan Jongin barusan mau tak mau membuat Jongin bersikap lebih waspada. Ia tak mau kecolongan lagi.

" Apa? Kenapa menatapku seperti itu? Kau pulang saja sana, biarkan aku menyelesaikan tugasku. " tanyanya tanpa menurunkan tingkat kewaspadaannya terhadap Sehun.

Jongin terus mengawasi Sehun yang mulai berjalan mendekatinya. Jongin bahkan refleks memundurkan langkah kakinya saat Sehun bertambah dekat. Dan tidak tahu kenapa, mendadak Jongin merasa keinginan untuk memukul wajah jelek - tampan - Sehun sangat besar.

Di lain sisi, Sehun yang melihat ekspresi waspada Jongin malah menyeringai kecil. Ini akan menyenangkan, batinnya. Dia jadi semakin ingin mengganggu iblis dihadapannya ini. Tidak apa - apakan bermain sedikit.

" Jongin-ah, kenapa ketakutan seperti itu? Tenanglah, aku kan malaikat jadi aku tidak mungkin macam - macam padamu. Kemarilah. " bujuk Sehun.

Jongin yang melihat Sehun tersenyum aneh padanya malah membuatnya semakin takut pada Sehun. Apa - apaan ini, kenapa dia bisa jadi selemah ini dihadapan bocah itu. Dan lagi Jongin itu iblis, kenapa malah dia yang merasa takut? Ini memalukan.

Tapi tidak, Jongin tidak boleh kalah dari bocah ini. Dia harus berani. Ya, dia harus menunjukkan pada Sehun siapa yang sebenarnya lebih berkuasa. Dan dengan itu Jongin pun mendatangi Sehun. Dengan senyum miringnya Jongin berkata,

" Apa bocah? Apa yang ingin kau katakan padaku? "

" Katakan dengan cepat karena aku tidak memiliki banyak waktu. " lanjut Jongin angkuh.

Sehun hanya tersenyum mendengar kalimat angkuh Jongin, karena di detik selanjutnya Sehun telah mengunci bibir Jongin dengan miliknya sendiri. Memainkannya secara halus dan perlahan. Membuat kesan manis tercipta dalam permainan mereka.

Dan jangan lupakan sebelah lengannya yang sudah melingkar manis di pinggang Jongin. Ah dan juga tangan satunya lagi yang berada di bokong Jongin. Atau meremas bokong Jongin lebih tepatnya.

.

.

.

Sial. Sepertinya malaikat bernama Sehun itu tidak bisa Jongin remehkan. Jongin tidak akan mau berurusan dengan bocah itu. Sehun itu berbeda dengan malaikat lain yang pernah berurusan dengan Jongin. Sehun itu beringas, Jongin jadi kapok. Dan jangan lupakan juga kalau Sehun itu mesum.

Jongin saja masih ingat bagaimana adegan lanjutan setelah ciuman Sehun waktu itu. Dan entah mengapa tiba - tiba dia bergidik ngeri mengingat kejadian itu. Kejadian dimana Sehun dan dia ber- . Ah lupakan, itu tidak penting. Itu memalukan dan Jongin tidak mau mengulanginya lagi - mungkin - .

.

.

.

Note : Ini fic kedua gw dan gw tau kalo ini absurd and ngebosenin banget. Tapi ya mw gimana lagi, cuman ini yg nyantol di otak gw. Jadi ya...

And buat fic pertama gw, makasih banget buat yg udah mau baca and ngereview. Seneng banget pas tw kalo ternyata ada yg mau baca. Dan maaf kalo nggak ngebalesin review karna sejujurnya gw nggak tw juga harus bales kek gimana. Tapi yg jelas gw selalu baca review kalian semua and menghargai bgt buat yg udah mau review.