breakfast
p.s:Ini adalah fanfic keempatku. Jadi, jika ada yang salah pengucapannya mohon dimengerti~
.
breakfast
Tokoh: Kaito K. Dan Shinichi K.
Warning: Shonen Ai.
.
"Ohayou, shinichi ~" Sapa Kaito ketika melihat shinichi sedang menuruni tangga.
"Ohayou, Kaito." Balas Shinichi. "Kenapa kau tidak membangunkanku sih?" Lanjutnya saat sampai di dapur.
"Tapi, aku kan ingin membuatkan sarapan untukmu, darling ~" Ucap Kaito memeluk Shinichi dari belakang, lalu menyembunyikan wajahnya di leher Shinichi.
"Kaito..." Desah Shinichi ketika ia merasakan kalau Kaito sedang mencium, dan menghisap lehernya. Shinichi pun merasakan pelukan Kaito semakin erat membuatnya semakin ditarik kebelakang. Kaito pun mulai menjilati leher Shinichi, sedangkan Shinichi tak bisa melakukan apapun kecuali memerah, dan semakin mendesah.
"Ka-Kaito..." Shinichi bisa merasakan napas hangat milik Kaito. Shinichi hanya bisa menggigil ketika Kaito mulai menjilati lehernya. Ia pun langsung menggenggam tangan Kaito yang berada di pinggangnya erat, membuat Kaito menghentikan tindakannya. Shinichi langsung menghirup napas cepat.
"Kaito... Bukankah kita ingin sarapan?" Ingat Shinichi, Kaito pun hanya terkejut.
" Oh,ya, Aku lupa. Maafkan aku, darling ~" Ucap Kaito mencium pipi Shinichi lalu melepaskan pelukannya, dan pergi ke dapur untuk mengambil sarapan mereka. Mereka pun makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara. Kaito pun menatap wajah Shinichi, dan terkejut ketika melihat ada sisa makanan di sekitar mulut Shinichi. Kaito pun tertawa, membuat Shinichi menatapnya heran.
"Shinichi, kau terlihat cukup berantakan." Ucap Kaito disela tawanya. Shinichi hanya terkejut, ia pun ingin membersihkan mulutnya dengan tanganya, namun Kaito langsung menangkap tangannya.
"Biar aku saja." Ucap Kaito. Kaito pun langsung memegang dagu Shinichi, dan menariknya kedepan membuat bibir mereka saling bersentuhan. Kaito pun mulai menekan, dan menghisap bibir Shinichi, membuat Shinichi merintih dan mendesah. Kedua tangan Kaito meraih pipi Shinichi, melepaskan ciuman mereka dan mulai menjilati bibir Shinichi untuk membersihkan sisa makanan disekitar mulut Shinichi, Shinichi hanya bisa mendesah.
"Ka-Kaito... ng... Sudah hentikan..." Desah Shinichi. Kaito pun menghentikannya, dan menatap Shinichi lalu tersenyum.
"Sekarang sudah bersih." Ucap Kaito sambil menyeringai, Shinichi yang melihat itu semakin memerah.
"Kaito jangan banyak omong, cepat habiskan makananmu. Aku ingin kedapur untuk mencuci piring." Ucap Shinichi sambil berdiri, dan mulai berjalan pergi.
"Tu-Tunggu, Shinichi..." Ucap Kaito lalu memakan makanannya dengan terburu-buru. Setelah Kaito pastikan bahwa makanannya sudah habis, ia pun langsung pergi menghampiri Shinichi.
"Biar aku bantu, Shinichi." Ucap Kaito saat berada disamping Shinichi.
"Tidak usah, terima kasih." Ucap Shinichi. Kaito pun menatap Shinichi, dan melihat celemek terikat di tubuhnya.
"Shinichi kau memakai celemek?" Heran Kaito.
"Iya, memangnya kenapa? Apa tidak boleh?" Tanya Shinichi melirik Kaito.
"Taak apa, lebih baik kau seperti ini. Kau menjadi terlihat semakin manis, dan sexy." Ucap Kaito dengan nada nakal dan menggoda.
"Di-Diam!" Kesal Shinichi meskipun di wajanya terlihat memerah.
"Dan rasanya aku semakin ingin cepat-cepat melepas semua pakaianmu." Lanjut Kaito sambil menyeringai nakal.
"KAITO!"
END.
