Summary: Tuhan! Bisakah kau kutuk guru sialan itu? Dia mengganggu di saat yang tidak tepat!

Pairing: USUK, AsaKiku, JapTai, HongTai, KoreHong, RoChu, and many more.

Disclaimer: I do not own Hetalia or anything
Hetalia (c) Hidekaz Himaruya -sensei


"Selamat tinggal, Arthur… Terima kasih atas perhatian dan segalanya… Aku menghargai semua itu"

OwOwOwOwOwO

1 minggu berlalu sejak Kiku memutuskanku. Dia tidak memberitahukan alasan yang pasti. Hanya bilang, "kita sudah tidak ditakdirkan bersama lagi" dan sebagainya. Jujur saja, aku sangat sedih dan tertekan tapi dia kelihatan biasa saja. Dia berkativitas seperti biasanya di sekolah. Bermain bersama teman-teman yang lainnya, dan kelihatan sedang mengincar seorang perempuan. Meskipun aku tidak tau pasti siapa perempuan itu, aku mendapat kabar burung bahwa perempuan itu adalah Mei, pacar dari Hong. Aku tidak mengerti kenapa Kiku harus mengincar pacar orang lain.

Sekarang ini, aku sedang duduk di bangku-ku di sebelah bangku seorang anak bernama Alfred. Dia juga baru saja putus dari pacarnya. Namun anehnya, dia terlihat biasa saja. Kami cukup dekat jadi, mudah saja bagiku mengetahui alasannya putus dengan pacarnya,

"Dia menyukai lelaki lain, dan aku suka dengan orang lain"

"Jadi kalian sudah tidak ada rasa sama sekali?"

"Yaah… Begitulah…."

"Kalau boleh tahu, siapakah orang yang kau sukai, Al?"

"Umm….." –KRIIIIIIIIIIIIIING

Bel tanda masuk sekolah berbunyi dan mengakhiri pembicaraanku dengannya saat ini. Aku akan melakukan apapun demi bisa mengetahui orang yang disukai Alfred dan apa yang direncanakan Kiku. Karena, selain Ketua Kelas, aku ini Ketua OSIS!

OwOwOwOwOwO

"Kiku!"

"Ah! Hong-san…"

Aku melihat mereka dari jauh. Senyum palsu dan sikap baik palsu Kiku pada Hong. Padahal sebenarnya, Kiku mengincar Mei dari Hong. Sungguh, betapa bodohnya Hong karena dia tidak menyadari itu. Haruskah aku memperingatkannya? Atau, sekalian saja memberitahunya. Sebagai Ketua OSIS, aku tidak suka melihat atau mendengar ataupun tahu ada masalah di sekolah ini,

"Kiku! Hong!"

Ah, itu dia. Tuan Putri sudah datang dan menggamit lengan Hong dengan senyum khasnya. Namun, matanya menunjukkan ketertarikannya pada Kiku dan Kiku, selalu tersenyum padanya. Sementara Hong? Dia benar-benar biasa saja… Tidak menyadari adanya bahaya di depannya. Mungkin, aku harus masukkan ini ke buku catatanku untuk dirundingkan dengan Francis untuk diatasi nanti.

Aku mengabaikan mereka dan berjalan menuju perpustakaan namun… Tunggu! Bukankah itu mantan pacar Alfred? Viet kan? Tidak salah lagi…. Perempuan ber-rambut hitam dikuncir dan ber-muka dewasa itu adalah mantan pacar Alfred! Aku bersembunyi di balik tembok dan memperhatikan gerak geriknya. Dia berdiri di samping perpustakaan dengan seorang laki-laki di sebelahnya. Kalau tidak salah, dia dari Klub Kebudayaan…

"Jadi, Thai-san… Aku suka padamu…"

"Viet… Terima kasih atas semuanya tapi… aku tidak bisa bekhianat pada Alfred…"

"Aku sudah memutuskannya! Aku melakukan ini demi kamu!"

"Justru karena itu aku jadi merasa tidak enak… aku seperti orang ketiga yang mengganggu hubungan kalian…"

Jadi… Ini penolakan? Entah kenapa aku merasa kasihan pada Viet dan mencoba menahan tawaku. Aku hampir saja tertawa namun tiba-tiba Viet melakukan hal yang membuat jantungku berdebar… Dia mencium Thai! Tuhan… aku harus benar-benar bertindak! Tiba-tiba, seseorang menepuk kepalaku,

"Mereka cocok sekali…."

"A-alfred!"

"Ssshh… Kau akan mengganggu mereka kalau kau berisik…"

Alfred? Apa yang dia lakukan di sini?

"Sejak kapan kau di sini?" tanyaku memastikan

"Sebelum kau di sini…" jawabnya santai

Aku tertegun. Itu berarti… Alfred sudah di sini daritadi?

"Apa kau tidak apa-apa dengan ini, Alfred?" tanyaku lagi

"Sudah kubilang, aku tidak ada rasa samasekali pada Viet…" jawabnya sambil tersenyum "orang yang sekarang kusukai dekat denganku… Dia baik dan pintar… kalau nanti kami berhubungan, bisa dibilang hubungan kami tidak normal…"

Tunggu dulu! Maksudnya….

"Maksudmu… Orang yang sekarang kau sukai adalah laki-laki?" tanyaku lagi. Kali ini sedikit terkejut

Alfred mengangguk sambil tersenyum. Entah kenapa, hal ini membuat jantungku berdegup kencang. Ada apa ini? Alfred hanyalah sahabatku, tidak ada kaitan lain!

"U-umm… Ya… Aku akan mendukungmu dan mendoakanmu… Selalu!" balasku

"Wow… Terima kasih, Artie… Doa darimu sangat berarti… Karena-" KRIIIIIIIIIIIIING

Ah! Bel masuk kelas lagi! Padahal, Alfred baru saja akan memberitahu orang yang dia sukai padaku. Benar-benar… Siapa sih yang membunyikan bel ini? Tunggu… Tentu saja guru! Duh! Bodohnya aku…

OwOwOwOwOwO

"Alfred, kalau kau mau cepat jadian dengan orang yang kau sukai, bukankah kau harus melakukan pendekatan?" tanyaku sambil memakan bekalku

"Oh ya! Pendekatan… ya ya… Kau lihat saja nanti…." Jawabnya sambil mengelus kepalaku

Entah kenapa, aku sangat senang saat Alfred mengelus kepalaku seperti ini. Dulu, saat aku pacaran dengan Kiku, akulah yang mengelus kepalanya… Jadi, aku belum pernah dielus sama sekali… Tapi, saat duduk sebangku dengan Alfred, dia selalu mengelus kepalaku saat aku sedih, khawatir, marah, depresi, frustasi, dan sebagainya. Aku sangat senang… Entah kenapa aku merasa pipiku hangat saat ini…

"Wew… Arthur, pipimu merah…." Decaknya

"A-apa?" wajahku bertambah panas saat mendengarnya berkata seperti itu

"Jadi pendekatanku berhasil? Padahal hanya seperti itu… HAHAHAHA!"

T-tunggu… Pendekatan? Apa maksudnya?

"A-al… Apa maksud ucapanmu barusan?"

Alfred tampak terkejut. Pipinya memerah. Dia menutupi mulutnya dengan tangannya,

"A-aku… Arthur…" dia memegang pundakku erat hingga aku tersentak

"Y-ya, Alfred?"

"Aku… AKU-" KRIIIIIIIIIIING

Ah! Lagi-lagi bel sekolah! Aku akan mengutukmu nanti dasar guru bodoh!

OwOwOwOwOwO

Hari ini, aku berencana bertemu Francis dan menunjukkan padanya masalah-masalah yang ada di sekolah ini untuk diatasi bersama. Tiba-tiba, Alfred datang dan memelukku dari belakang,

"Artie!"

"A-alfred? Apa yang kau lakukan di sini?"

Dia melepaskan pelukannya dan menggandeng tanganku,

"Ada pertunjukkan menarik... Saksikan tapi jangan lakukan apa-apa..."

"Maksudmu apa?" tanyaku kebingungan

"Sssh... Ini rahasia... Hanya kita berdua yang tau, ok?" jawabnya sambil menekankan telunjuknya di bibirku

Dia menarik tanganku menelusuri lorong dan menuruni tangga ke lantai 2. Dia berdiri tepat di depan kelas 2-A dan mengajakku bersembunyi di balik tembok. Aku tak bisa melihat dengan jelas karena pintunya terbuka sedikit sekali. Alfred melebarkan celah dengan perlahan agar kami bisa melihat apa yang terjadi di dalam kelas 2-A dan apa yang membuatnya menjadi pertunjukkan menarik,

"Lihat ke dalam kelas dari sini, dan saksikan..."

Aku melihat ke dalam kelas dan cukup terkejut. Di sana, ada Kiku dan... Mei sedang ber...pacaran? Yang jelas, aku dapat melihat dengan jelas Mei duduk di pangkuan Kiku sambil menggenggam tangannya, dan Kiku menyilangkan jari-jarinya di tangan Mei sambil memeluk pinggangnya. Apa-apaan ini? Kiku, itu pacar Hong! Kau benar-benar Serigala berbulu Domba!

"Aku sangat senang bisa di sini bersamamu, Kiku..." ujar Mei memulai pembicaraan

"Bagaimana dengan Hong?" tanya Kiku pelan dengan senyum licik-nya

"Hong? Aaah... Aku sudah bosan dengan dia... Dia terlalu pendiam dan cuek..." Mei membalikkan badannya dan mendekatkan wajahnya pada wajah Kiku "Aku lebih suka denganmu... Aku cinta padamu..."

Kiku tersenyum puas lalu menjawab, "Aku juga..."

Hal yang mereka lakukan selanjutnya, membuatku sangat terkejut. Kiku mencium Mei! Sepertinya sangat dalam karena aku bisa mendengar suara lidah mereka saling beradu. Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan... Aku cukup cemburu, tapi bukan itu intinya! Intinya adalah... Kiku telah mengkhianati Hong!


Hadeeh... Nge-gantung banget nih Part 1 =_= Daijobou! I'll create the next chapter sooner! Wait for it...

Eh, sbelum Chapter 2 muncul... R&R dulu boleh ga? /shot