Saya merasa aneh, kalo punya fic chapter males update. Tpi kalo bikin fic baru, pasti keasikkan.. huft, maafkan saya T^T.

Saya jadi ingin keluar dari situs ini.. #dilemparbom.

Eh salah, mungkin HIATUS! ^^"


My Name Hinata.

Presented by Uzumaki Namikaze Uta.

Disc: Masashi Kishimoto.

Genre: Friendship/Romance/Hurt/comfort.

Chara: Hinata H. & Naruto U.

RnR, FLAME log-in.

Don't like, don't read!


Pagi yang indah menyinari Konoha. Burung burung bernyanyi indah, matahari memancarkan sinarnya, udara pagi yang sejuk. Membuat gadis yang diketahui bernama Hinata tertarik untuk bangun dari alam mimpinya untuk berangkat sekolah sambil menikmati udara pagi.

"Hoaahm," Hinata menguap kecil dengan tangan mungilnya yang menutupi mulutnya yang menguap tadi. Sejenak, Hinata menatap jam weker yang sengaja dimatikan.

"Pukul 06.30, aku harus segera mandi," pikir Hinata. Ia segera bergegas ke kamar mandi dan mandi. Sekitar 10 – 15 menit-an, Hinata keluar dari kamar mandi dan segera mengganti kimono mandinya dengan seragam sekolah. Hinata mulai mengenakan kemeja sekolah, lalu cardigan sekolah dengan warna coklat dihiasi notif kotak kotak. Hinata terlihat manis mengenakan seragam sekolah KHS.

Lalu dengan segera ia membereskan tempat tidur dan bergegas pergi kebawah untuk sarapan. Dibawah, terlihat Neji, Hanabi, dan Hiashi yang sedang melahap sarapannya.

Hinata segera melahap sarapan yang sudah tersedia lalu berangkat ke sekolah menggunakan Jitensha (sepeda ontel).

"Ittekimasu," pamit Hinata sebelum pergi.

"Itteirashai," jawab orang yang masih ada didalam.

Hinata memilih jalan yang disekitarrnya masih asri, tidak ada polusi. Hinata memilih jalan yang lebih jauh untuk dapat menikmati pemandangan hijau yang asri dan udara yang masih segar.

Sesampainya di sekolah, Hinata segera memakirkan sepedanya di tempat pemarkiran sepeda. Lalu ia segera bergegas menuju kelasnya dan saat Hinata masuk,

"Byuur!" sekantung tepung mengotori Hinata. Hinata ingin menangis, 2 hari dia baru masuk di KHS sudah dilabrak seperti ini.

"Ups, siapa yang menaruh kantung tepung di atas pintu? Lihat tuh, Hinata jadi kotor kan? Hahahaha," Sakura pura pura membela tapi mengejek, dari kata katanya saja sudah terlihat seperti mengejek. Hinata menerima dengan sabar, dia lalu segera berjalan ke tempat duduknya, lalu saat ia ingin berjalan ke mejanya, malah didepannya ditaruh ember berisi air. Hinata terpeleset karena tidak sengaja kakinya masuk ke dalam ember itu.

"Huwaa! Hinata basah! Perasaan tadi ga hujan! Ya ga?" ejek seorang siswi berambut merah menggunakan kacamata.

"Hahahhahaha!" sekelas itu semua menertawai Hinata.

"Hinata, sabar, hiks," lirih Hinata dalam hati, ia kekmbali bangkit dan ke tempat duduknya di sudut kelas. Saat duduk, ia tidak sadar kalau, tempat duduknya sudah diberi lem. Saat Hinata berdiri, dia menempel pada bangkunya itu.

"Hinata, ada apa?" tanya Ino, teman sebangku Hinata yang masih setia dan bersedia membantu Hinata.

"I-Ino, kenapa aku nggak bisa berdiri?" tanya Hinata takut.

"S-Sebentar..," Ino mengecek bangku Hinata dan melihat adanya cairan lem yang membasahi bangku Hinata.

"H-Hinata, bangkumu... dibasahi lem perekat!" Ino histeris, mata Hinata terbelalak mendengar kata kata Ino.

"B-Bagaimana ini, Ino..?" tanya Hinata. Ekspresi Hinata seperti mau menangis.

"Kita coba melepaskanmu," ajak Ino yang bermaksud menenangkan Hinata.

Sedari tadi, Sakura memperhatikan.

"Hei, Hinata, ada apa denganmu? Lumpuh ga bisa berdiri?" tanya Sakura dengan menaikkan satu alisnya. Sebenarnya Sakura sudah tau apa penyebabnya.

"Sakura!" bentak Ino. Sakura mengerenyitkan keningnya lalu mendekati Hinata. Pura pura mengamati tempat duduk Hinata.

"Oh, ada lem yang merekat! Sini kubantu berdiri!" kata Sakura dengan senyum licik yang disimpan di wajahnya. Sakura menarik kencang Hinata hingga rok Hinata robek.

"Kyaaaaa!" teriak Hinata. Ino segera mentutupi CD Hinata yang terlihat di bagian belakang Hinata dengan jaket cardigannya yang sudah dari tadi Ino lepas.

"Ups! Wah! Ada berita baru!" Sakura berlari ke depan kelas lalu berkata...

"Heeei! Minna! Tau ga CD Hinata warnanya ungu oh~!" teriak Sakura dengan keras.

"Huwa! Aku pingin liat! Hahahaha!" sekelas serempak mengatakan itu lalu tertawa terbahak bahak.

"Ino... hiks," Hinata menangis di pelukan Ino.

"Hinata... sebentar Hinata," Ino melepas pelukkan Hinata lalu berjalan ke hadapan Sakura. Dengan cepat, Ino menampar Sakura keras.

"Yuk, Hinata, kita ke kamar ganti, aku ada baju cadangan kok," ajak Ino sambil menggandeng tangan Hinata kaluar kelas.

Di ruang ganti baju Putri.

"Hinata, ini bajuku, pakai saja dulu," tawar Ino dengan senyum.

"... Ino-chan, terima kasih untuk semuanya," balas Hinata dengan senyum.

"Ya, sama sama ^.^," jawab Ino, sejenak hening. Dan hening dipecahkan Hinata.

"Ino, kurasa aku akan pindah dari sekolah ini," kata Hinata lirih dengan kepala tertunduk sedih.

"L-Loh, kamu kan baru 2 hari disini?" tanya Ino bingung.

"Memang, tapi aku udah ga tahan disini," kata Hinata sedih.

"Hinata, tahanlah sedikit lagi.., aku merasa sepi kalo kamu ga ada," rayu Ino dengan puppy eyes no jutsu miliknya.

"Ng, baiklah, Ino yang minta, hehe," Hinata tertawa.

KRING... KRING... KRING..!

Bel pulang berbunyi, semua siswa berhamburan keluar dari kelasnya. Naruto si ketua OSIS dan Sasuke wakil OSIS, masih harus berada di dalam ruang OSIS untuk rapat festival musim semi. 30 menit kemudain, Naruto mengakhiri rapat OSIS.

"Hari ini, rapat selesai, kalian boleh pulang sekarang," Naruto bergegas keluar.

"Huh, gara gara rapat ini, aku jadi ketinggalan film bagus deh, tsch," pikir Naruto.

Saat diluar sekolah, Naruto mampir ke kedai Ichiraku ramen, setelah kenyang dengan ramen, Naruto ingin menyebrang jalan. Tanpa melihat kanan kiri, Naruto asal menyebrang. Tanpa disadari, ada mobil yang melaju dengan kecepatan sangat cepat.

"Tin Tin! Tiiiin!" klakson mobil berbunyi untuk menyadarkan Naruto. Hinata yang numpang lewat, menyadari hal tersebut.

"Gyaa!"


TBC, apa yang terjadi pada Naruto yah? Wuahahahahahha!

RnR! Flamer wajib LOGIN!

Yang ga LOGIN pengecut!

Maafkan Uta jika kata kata Uta kasar ^^V

Story make: Bandar Lampung, 26 November 2010.

22.30 PM

Sign and Smile, your friends,

Uta.