" Dad, bisakah aku berhenti sekolah?"
" apa lagi kali ini , sayang? "
" aku bosan, aku sudah lulus kuliah dan kenapa aku balik ke SMA ,aku bahkan menyelesaikan SMA ku 2 tahun yang lalu."
Pria paruh baya itu menghela napas " kau baru 18 tahun sayang, kau tak bosan dirumah? itu hanya untuk formalitas, baekkie "
" tapi..."
" tidak ada tapi tapian, aku akan memindahkan sekolahmu. Tapi tidak dengan berhenti sekolah."
" kau bahkan sudah 5 kali pindah sekolah dalam sebulan ini sayang " pria itu menambahkan
" aku kan sudah bilang... "
" sudahlah kembali kekamarmu, aku akan mengurus surat kepindahanmu"
" Dad ~ "
" baek"
" oke...oke "gadis cantik itu bangkit dan jalan menuju kamarnya dengan menghentakkan kakinya .
Dia, byun baekhyun gadis remaja yang cantik dan manis berumur 18 tahun yang sudah menyelesaikan masa SMA nya dalam kurun waktu 1 tahun setengah, dan menyelesaikan kuliahnya selama 2 tahun, kita bisa bilang secara garis besar.. Gadis itu ... Amat jenius.
" kali ini sekolah apa lagi?" lirih gadis itu lelah.
" seoul international high school, salah satu sekolah elite, dan aku harap kau tidak berniat pindah sekolah lagi "
" aku tidak menjamin "
" baekkie..." tegur Kyuhyun lembut
" mengertilah dad, aku tak bisa bergaul dengan anak anak bodoh itu" bela baekhyun.
" berusahalah baek, daddy yakIn kau bisa " Dan hanya dibalas deheman tak suka gadis itu.
Baekhyun memang anti sosial, bukan karena tidak ada yang tertarik dnganya, dia sangat amat menarik, namun dia sendiri yang menarik diri dalam pergaulannya. Toh, baginya bergaul dengan gadis lain itu pekerjaan cuma-cuma yang membuang waktu berharganya, gadis gadis yang hanya tau berdnadan dan memoles dirinya, manusia tak berguna, pikirnya
Dia tidak memiliki teman dalam hidupnya, dan dia juga tidak berniat, untuk apa memiliki orang yang hanya akan ada saat perlu, dan hilang setelahnya. Cih, tidak ada untungnya. " aku bisa hidup seorang diri, tidak ada orang lain, hanya ada daddy mungkin " Itu yang selalu dikatakanya setiap ayahnya memperingatinya untuk setidaknya bergaul dalam lingkungannya.
Dia tidak mau
Kenapa daddy-nya terus memaksanya
Dia muak melihat orang bermuka dua
Orang yang hanya memanfaatkannya
Dia tidak bisa
Sekeras apapun dia berusaha
Karna dia memang dilahirkan dengan itu
Dia dilahirkan menjadi seorang...
Monster
" aku monster " – baekhyun
I'm a MONSTER
Main Cast: baekhyun
Chanyeol
Other Cast :Jongin
Sehun, etc..
( Cast milik keluarga masing-masing, sm, dan tuhan YME)
Chapter 1
" BAEKKIE, BANGUN SAYANG! "
Gadis itu mengeliat dari tidurnya , memahami suasana disekitarnya, dan beberapa detik kemudian dia menyahut panggilan ayahnya saat sudah sepenuhnya terjaga.
Dia bangkit dari tempat tidurnya, dan bergegas pergi ke kamar mandi.10 menit setelahnya, baekhyun telah duduk dengan nyaman di kursi makan mansion keluarganya, tidak bisa dibilang keluarga, karna hanya ada dia dan daddynya- kyuhyun.
Jangan tanya dimana ibunya - dia bahkan memiliki saudara lelaki sebelum ini, hah, tidak - tidak, aku tidak akan memneritahu kalian – tepatnya belum.
Karna... banyak rahasia di keluarganya.
Terlalu banyak malah.
" makanlah yang banyak, setelah itu pergilah berangkat dengan Tn. Kim" omong omong Tn. Kim itu supir mereka.
" hm.."
" sayang, kau masih marah dengan daddy "
Baekhyun tidak menjawab, namun membuat gerakan cepat bangun dari duduknya, dan menyelempang tas punggungnya.
" aku pergi dad "
Dan dengan cepat meninggalkan ruang makan mansion mewahnya.
Dan kyuhyun menarik napas panjang dan memandang titik terakhir kali baelhyun terlihat.
" maaf daddy membuatmu seperti ini baek, ini juga untuk kebaikanmu."
Baekhyun telah sampai disekolah barunya, seoul international high school, sekolah yang bagus – amat bagus sih sebenarnya, yang ia yakini hanya ada anak anak orang kaya yang hanya tau berdandan dan menghamburkan uang.
Yah, walaupun dia juga berasal dari keluarga konglomerat sebenarnya.
" kau pasti Baekhyun, kan?"
" ehhh..iya " jawab Baekhyun gugup, dan kemudian terganti dengan senyum manisnya – akting yang baik byun-
" oh ya, aku wali kelasmu, kau bisa memanggilku jung songsaenim"
" ne, ssaem "
" okay baekhyun, sekarang kau ikuti aku ya, aku akan membawamu ke kelas "
Dan dibalas anggukan oleh Baekhyun.
11 – A
Baekhyun melirik papan penanda kelas dan terenyum miring, "Heh...Kelas bodoh lainnya"
Pintu kelas 11- A itu terbuka lebar, menampilkan sosok jung songsaenim yang membawa gadis cantik deibelakangnya, yang tentu dihadiahi sorakan dan siulan kaum lelaki, dan bisikan iri anak perempuan
" hei, hei diamlah semua, hari ini kita kedatangan murid baru " guru cantik itu melirik sebelahnya dan dibalas oleh baekhyun.
" namanya byun baekhyun, perkenalkan dirimu baek "
" aku baekhyun – byun baekhyun " jawabnya pendek, tanpa berniat menambahkan kalimatnya.
Dan dia menyadari, ada sosok di sudut kelas, yang langsung mengalihkan tatapannya pada baekhyun tepat saat setelah baekhyun menyebutkan marganya.
" eeyyy.. kami bahkan sudah tau namamu, baek. Kenalkan lebih soal dirimu"
" tidak perlu, kalian tidak perlu mengetahui tentangku " baekhyun menatap datar orang yang melontarkan pertanyaan tadi – dia terlihat seperti bad boy, yang jelas dia hitam.
" hey, jangan begitu, nanti cantik nya hilang loh " jawabnya genit.
Menyadari jawaban anak muridnya mulai melenceng, guru wanita itu segera menengahi adu mulut yang entah sejak kapan dimulai.
" diamlah kim jongin, dia takkan tertarik denganmu"
Dan disambut oleh tawa teman sekelasnya.
Oh, jadi namanya kim jongin, tipikal bad boy anak mami sekali, batin baekhyun.
"dengar, kim, aku tak peduli dengan dirimu. Jadi jangan peduli juga padaku, wajah hitammu membuat ku ingin muntah" – beruntung saja kau tidak berniat membunuhmu.
Atmosfer disana berubah canggung, tidak menyangka dia bisa tidak terpesona oleh wajah tampan jongin – dan itu merupakan tamparan keras bagi jongin.
Apa?! Hitam, katanya?!
" hey, gadis dingin, ini tidak hitam, ini seksi "
" mengaku sajalah jongin, kau itu memang hitam " seorang tiba tiba menyeletuk, dan dihadiahi tatapan mematikan jongin.
kelas itu dipenuhi oleh tawa membahana.
"diam" - itu suara baekhyun, rendah dan dingin, suara yang sangat mengerikan dengan tatapan mata datar sekaligus dingin
" jangan berbicara lagi atau aku akan membunuhmu kim "
Okay, sekali lagi suasana disana membeku, kalimat itu tidak akan mengerikan jika diucapkan secara bermain main, karena anak kelas ini juga sering nercanda sperti itu. Tapi,tidak dengan mengatakan itu dengan nada dingin, dan tatapan mata datar. Itu seperti benar -benar akan teralisasikan.
" jadi diamlah kim sialan "
" eh eh, baekhyun, silahkan duduk di kursi kosong itu" jung saeem menunjuk sebuah kursi dipojok kelas, disebelah namja tadi, disebelah pria yang langsung mengalihkan pandangan pada baekhyun secara tiba tiba, padahal sebelumnya dia hanya menatap keluar jendela.
Dan baekhyun menganggukan kepalanya, lalu berjalan mendekati kursi itu.
" tapi saem... " seorang murid menyeletuk.
" diamlah jongdae " potong jung saem, sambil memperlihatkan tatapan mematikannya.
Ada apa? – pikir baekhyun
" okay anak anak, kita lanjut pembelajaran ya "
Baekhyun menatap tak minat ke depan, guru itu menjelaskan pepajaran matematika, pelajaran yang menurut baekhyun paling mudah malah, tidak ada satupun nilai matematika nya yang tercoreng, hanya ada kata sempurna.
" oh ya, murid murid, kurasa kalian tidak lupa bahwa aku mengatakan akan mengadakan ujian hari ini" ucapnya dengan senyum lebar, yang malah terlihat mengerikan bagi murid murid.
Dan keributan langsung terdengar, walaupun yang paling dominan adalah helaan napas panjang, atau suara lembaran buku yang dibalikkan, kuduga mereka tidak belajar – batin Baekhyun
" oh dan baekhyun, maaf aku langsung mengadakan ujian. Ku harap kau tidak terkejut"
Baekhyun menggeleng, dan menatap gurunya dengan pandangan yang mengartikan dia baik baik saja - dia bahkan melaksanakan ujian akhir kuliahnya tanpa belajar, dan dia mendapatkan nilai sempurna.
" oke kita mulai ujiannya"
Baekhyun memandang sampingnya, lupa kalau ada seseorang di mejanya ini , tapi tatapan mata dingin sang empunya itu, membuat baekhyun memutuskan untuk tidak terlalu banyak berinteraksi dengan pria itu.
Ujian selesai, dan itu juga berarti kelas telah selesai, dan menit selanjutnya murid diperbolehkan untuk istirahat.
" byun baekhyun, hey, aku kyungsoo, kau mau berteman denganku, aku tidak menyangka ada keluarga byun disini"
Baekhyun menatap datar wanita itu, yah, dia kelihatan seperti gadis baik, tapi baekhyun dididik untuk tidak mudah mempercayai orang, dan ditambah gadis itu terlalu memuja dirinya yang merupakan keluarga byun, seakan akan hanya memanfaatkan label byun di raganya.
Baekhyun tidak menjawab, tidak juga membalas uluran tangan anak itu.
" pergilah, aku ingin ke kantin "
" kalau begitu aku juga ingin ke kantin, ayo bersama"
Anak ini ternyata keras kepala juga.
" kyungsoo –ssi, kumohon per..."
" kumohon ya... "
Dan baekhyun tidak membalasnya, hanya membiarkan gadis itu berjalan mengikutinya. Walau sebenarnya dia sangat risih sekarang.
" terimakasih baekki "
Baekhyun menghentikan langkahnya, memutar tubuhnya dan menjatuhkan pandangamya ke kyungsoo.
" jangan memanggilku dengan nama menjijikkan itu " ucap baekhyun final, dingin dan datar disaat bersamaan, seakan akan perintah yang tidak dapat dilawan.
Sudah cukup dengan ayahnya yang memanggilnya dengan mana mirip anak anjing itu, tidak untuk orang yang bahkan baru dikenalnya kurang dari sejam.
Dan kyungsoo hanya mengganguk patuh, melanjutkan langkahnya mengikuti baekhyun .
Mereka tiba di kantin, baekhyun adalah orang yang benci keramaian, sangat membancinya, tapi apa daya ini semua gara gara daddynya, dia juga tidak ingin menahan lapar perutnseharianan penuh, jam pelajaran disini selesai pada jam 3 sore, dan murid diberikan makan di kantin dan tidak diperbolehkan membawa bekal, karna tidak ingin memberatkan anak muridnya – bodoh sih, tapi alasanya cukup logis.
Baekhyun memgedarkan pandanganya, tidak ada kursi kosong memang, ya sebenarnaya ada, tapi dikursi pria sebangkunya, dan dia heran kenapa tidak ada yang ingin duduk disana.
Kyungsoo mengatakan akan mengambilkan makan siang baekhyun, dan baekhyun hanya perlu duduk untuk mengambil meja mereka.
Yah tidak ada pilihan melangkahkan kakinya ke meja pemuda itu. Pria itu menatap datar baekhyun yang hanya dengan santai duduk dihadapannya.
" kau tidak bisa tidak duduk disini?"
" tidak bisa " jawab baekhyun cuek
" banyak kursi kosong di.."
" dimana? " tanya baekhyun menyadari lelaki itu hanya terdiam saat mengedarkan pandangnaya mencari kursi kosong.
" tidak ada kursi kosong" ucap baekhyun datar.
Kyungsoo berjalan memdekati mereka, dan baekhyun mendengar bisikan bisikan murid disini, kenapa siswa sisiwi disini doyan sekali bergunjing.
Namun yang baekhyun pertanyakan, kenapa muka kyungsoo berubah menjadi khwatir.
" baek...Ayo...Pindah " bisikan kecil kyungsoo saat telah sampai ke kursi baekhyun.
" kalau mau pindah pergi saja sendiri, kyungsoo-ssi "
Dan kyungsoo hanya bisa menurut, menduduki dirinya disebelah baekhyun.
'Waw, anak murid itu berani ya'
'Aku tidak melihat ketakutan dimatanya'
'Oh dia cantik juga'
'Oh dan imut'
'Dan kaya, kau tau marganya byun'
Dan bisikan yang mirip memgikut setelahnya
" well, baekhyun, aku mungkin akan er...mengenalkan kalian"
" tak perlu" jawab kedua orang berbeda gender itu .
" aku masih bisa melihat kyung-ssi, ada name tag didadanya, chanyeol, Park Chanyeol " ucap baekhyun seraya membaca name tag namja itu.
" hah, iya "
" kurasa kita teman sebangku, park "
" hm " itu suara chanyeol, dan baekhyun tidak terlalu mempermasalahkan itu, well, dia juga sering begitu.
Dan mereka menghabiskan makan siang mereka, dalam keheningan yang mencekam, tapi tidak untuk baekhyun dan chanyeol, poor kyungsoo.
At class.
" okay, hari ini saya akan memberitahukan nilai ujian kalian "
" dan hanya dua orang yang mendapat nilai sempirna"
Dan sorakan ' wow' memenuhi kelas itu
Yah, karna biasanya hanya satu orang yang memdapat nilai sempurna
Park chanyeol
Dan sekarang –
-"byun baekhyun dan park chanyeol ,selamat kalian memdapat nilai sempurna."
Dan wajah kedua orang berbeda gender itu hanya datar.
Tapi setidaknya baekhyun lebih mengetahui sopan santun, dia membungkukkan dirinya dan kembali duduk di kursinya. Dan tanpa disadari baekhyun, chanyeol meliriknya dan langsung membuang muka sedetik kemudian.
Dengan seringai dibibirnya...
TBC
To be continue
( atau mungkin ga pernah dicontinue / plak)
Muehehe, maaf atas ff laknat ini.
Anyeong, aku author baru disini, dan cerita ini murni pemikiran aku, jadi tolong hargai ya.
Disini aku duet sama temen aku, jadi kita bagi bagi kerja gitu, pipty pipty gitu.
Dan aku beneran loh, aku akan discontinue kalo reciew nya gak sampai...5 review.
Yap, jadi kalau reviewnya ga lebih dari 5, mohon maaf dengan sangat aku ga bisa lanjutin ini.
Sorry banget ya. Soalnya aku sibuk banget dan ini Cuma kayak selingan karna aku punya passion di nulis, tapi klo ga da dukungan, yah percuma aja cuk.
Ya udah segitu aja cuap- cuapnya.
Maksih kalu ada yang udah mau review, di ff abal abal ini.
Bye.
RnR
