Potongan Suara
sebuah puisi
dari sisi Kise Ryouta
kind of onesided –little AoKise
.
.
Potongan Suara
.
.
Tepuk punggung tanganku saat aku mengantuk
Agar aku tidak jatuh tertidur
Agar mataku tetap terjaga
Juga, supaya aku bisa melihat wajah kesalmu
Ketika berteriak padaku untuk yang kesekian
.
Kita berjalan bersama tapi bukan di jalan yang sama
Untukmu yang ada di sebelahku
Meniti jembatan menuju ke sana cukuplah mudah
Dengan semua angkuh dan percaya diri yang kau miliki
Langkah yang kau ambil tak pernah ragu
Bersama bakat luar biasa yang kau miliki
Kekuatan untuk lebih bersinar bukanlah semu
.
Kita tak pernah bergandeng tangan
Akan aneh sekali lagipula
Yang kita lakukan adalah saling membuktikan diri
Saling melawan satu sama lain
Sepanjang yang kuingat, aku selalu mencoba menggapai punggungmu
Lalu tanpa aku sangka
Lama-kelamaan bukan hanya kepak sayapmu yang kukejar
Hal yang lain…
Melebihi apa yang nampak
Bukan hanya bahumu yang ingin kugapai
.
Waktu tidak menjawab banyak
Lawan yang kuhadang tidak cukup mengalihkan
Tawamu yang meredup tidak juga membaikkan hati
Bayangan yang biasa menyertaimu tidak lagi ada
Sudah cukup menyesakkan kukira
Melihatmu menyusuri jalan menuju kekosongan laku
Ketika tindak-tandukmu tak lagi menyerukan suka
pada apa yang harusnya melebihi kata itu
Sudah tidak ingin melihat…
.
Andai mesin waktu benar-benar ada
Ingin kuambil sedikit dari lampau
Senyumanmu yang tulus
Agar minimal kita bisa berjumpa di tempat itu lagi dengan hati ringan
Atau kalau boleh berharap
Menarikmu dengan kedua tanganku, membuatmu tersenyum lebih cerah
.
Dunia tidak selalu baik
Tapi kau bisa membuatnya untuk tidak buruk
Jadi, kumohon, tersenyumlah
Sekali lagi seperti hari itu
Dan jika boleh keegoisanku ikut campur
Menolehlah pada diriku yang tidak kutampilkan
Kemudian bacalah pesan singkat yang selama ini aku berdoa untuk kau balas
.
.
14 Oktober 2013 –3rd room
.
.
Catatan:
Saya tidak tahu apakah ini bisa disebut puisi - -a atau malah monolog? O_oa
Silakan meninggalkan jejak kalau berkenan :D
