Black Rain

Kuroshitsuji by Yana Toboso

Fanfiction by BlackKiss'Valentine


Hari itu turun hujan di seluruh pelosok Inggris. Berdiri di depan sebuah toko , Earl Ciel Phantomhive yang menanti butlernya .

Titik-titik air yang berjatuhan dari langit kelabu mencoba menyentuh pipi kecilnya, membuatnya tidak tenang.

Apapun cara kematiannya diputuskan, ia tidak tertarik untuk terbaring kaku dibawah deraian air mata langit ini, pikirnya.

Dingin. Ia mengaitkan jemarinya satu sama lain dan mengosoknya. Dari napasnya yang pendek muncul kepulan uap putih.

Perasaan 'tidak ada hal yang dapat kulakukan' membuatnya menatap pergolakan awan yang liar dengan mata yang kosong.

'Sebas kemana?'—tanyanya tak sabar.

Hari-hari menyakitkan di bawah tanah, terkurung diantara jeruji besi, terluka dan berdarah, juga kotor menjadi hal yang bisa ia ingat dengan sangat baik saat itu.

Keadaan tidak berdaya di-'saat-saat itu' mempengaruhi tiap bagian dari dirinya lebih banyak dari yang ia kira.

Jika diibaratkan sebuah luka (atau memang sebuah luka kiasan, dalam hatinya), maka kini luka itu telah mengering… Namun masih sangat rapuh untuk dikatakan sembuh, terlalu lebar, dalam dan perih.

Dan mendadak ia bersyukur dengan eksistensi makhluk bernama iblis, bagaimanapun negatifnya mereka dalam tiap lembar Tuhan yang dikoar-koarkan oleh para pastor.

"Maaf, lama menunggu."

Dalam hal ini, Sebastian-nya.

Sebastian melepaskan jas hitam berekornya untuk memayungi sang tuan kecil sampai ke dalam kereta; satu hal yang bisa ia lakukan terhadap hujan yang menghambat perjalanan mereka.

Ciel melihatnya sama seperti sayap hitam yang telah melindunginya hingga saat ini.

Dan ia berharap ketika ia mati nantipun, sayap itu masih melindunginya. Memayungi jasadnya.

Lebih baik daripada terbaring kaku dibawah deraian air mata langit ini, pikirnya.


-tamat-