Cherryblossom
Naruto © Masashi Kishimoto
Warning : SasuSaku, OOC and Impossible
"Sasuke'kun," panggil sosok gadis berambut soft pink. Tangannya melambai kearah pemuda berambut raven yang tengah memegang kunai, tampaknya sedang latihan.
Pemuda bernama Sasuke menoleh sebentar, tanpa berkata sepatah katapun, pemuda itu melempar kunai, membuat kunai tajam itu menancap tepat pada batang pohon didepannya.
Sakura menyunggingkan senyum, "Lama sekali tak melihatmu berlatih seperti ini, rasanya aku . . "
"Berisik," cela Sasuke menatap tajam Sakura. Kemudian melenggang pergi.
Tak ada yang berubah Sasuke masih menjadi Sasuke'kunnya yang dulu. Masih sama, tak ada perubahan. Ya . . Hanya dari segi fisik saja yang telah berubah namun tidak bagi pribadinya yang dingin.
Sakura dengan cepat menyusul Sasuke, "Tunggu,"
"Aku membawakan mu ini," keesokan harinya Sakura kembali datang, kali ini dengan sekotak bento di tangannya. "Kau bisa memakannya saat waktu lenggang, Sasuke'kun."
Sasuke diam, malah asik dengan berbagai alat ninja didepan nya.
"Kau mau memakannya kan?" tanya Sakura kemudian. Mata emeraldnya menatap wajah Sasuke di sampingnya.
Sasuke menoleh, "Tidak. Dan kau tak bisa membiarkan aku sendiri ya?" nadanya meniggi. "Seolah kau itu tak punya kerjaan, saja."
Sakura tersentak, ia melempar pandang kearah lain. "Maafkan aku," gumamnya. Gadis itu beranjak bangun. Dan meletakkan kotak bento itu dibangku yang tadi ia tempati. "Jika kau tak memakannya, juga tak apa. Aku sudah berniat membuatkannya mu, jadi tak enak jika aku menariknya kembali." tutur Sakura.
"Kalau begitu aku permisi dulu, Sasuke'kun." pamit Sakura sedikit membungkuk. Lalu pergi meninggalkan Sasuke yang menatapnya nanar, dengan tangan menggenggam erat batang kunainya.
"Sial," makinya, kunai itupun menancap pada tanah.
Entah, tak punya malu atau apa. Sakura tak pernah lelah menemani Sasuke, walau dari balik pohon sekalipun. Asalkan bisa melihat Sasuke, apapun akan dilakukannya.
"Sasuke'kun," gumamnya dengan suara kecil.
Diseberang sana Sasuke menghentikan gerakannya, "Sakura?" onyxnya menyapu seluruh titik lapangan itu. Namun nihil. Sakura tak ada.
"Mungkin imajinasiku saja,"
Sudah 2 minggu Sasuke menjalankan latihan rutinnya tanpa Sakura, dan itu membuat konsentrasinya benar-benar pecah.
"Rasengan . . " kilatan biru membulat ditangan pemuda berambut blonde mendarat mulus diperut sang Uchiha, membuat pemuda Uchiha itu terpelanting menabrak pohon.
BRAKK
"Uhuk . . " cairan merah kental mengalir dari mulut Sasuke.
"Hei, kau tak apa-apakan Teme?" tanya pemuda blonde itu khawatir, menghampiri tubuh Sasuke. "Kenapa kau tak menghindar dari rasengan ku?" lanjutnya. Mata aquamarine nya menatap Sasuke bingung.
Sasuke mengatur nafas.
"Ayo," dan hari itu. Sasuke pulang dengan bopongan dari Naruto. Karena kakinya terlalu lemas untuk berjalan.
"Dia kurang konsen, jadi rasengan ku tepat mengenainya. Sakura'chan," Naruto tengah menjelaskan alasan kenapa Sasuke sampai tumbang saat mengadakan latihan bersamanya. "Dan itu bukan hal yang biasa," lanjutnya.
Sakura memutar jari dipinggiran cangkir teh hijau miliknya, "Apa Sasuke'kun ada masalah ya Naruto?" tanya Sakura.
Naruto mengangkat bahunya. "Aku tidak tahu," akunya, "Tapi kalau kau mau, aku akan mencari tau untukmu. Sakura'chan," tawarnya. Tak lupa dengan cengiran khas miliknya.
Sakura menggeleng, "Tidak usah!" cegahnya, Naruto memiringkan kepalanya bingung. Sakura melanjutkan,"Eng . . Maksudku, aku . . . Eng."
"Kau kenapa Sakura'chan? Kau ada masalah dengan Sasuke Teme ya?"
"Tidak," Sakura menggeleng cepat. "Hanya saja, aku sudah berjanji untuk tidak mengganggunya." lanjutnya dengan nada rendah.
"Kupikir masalah Teme ada padamu Sakura'chan." gumam Naruto menerawang.
"Heh?
Sasuke hari ini tengah berjalan santai dengan para pemuda shinobi Konoha. Ya walau ia hanya diam saja, atau hanya sekedar menanggapi dengan 'Hn, atau 'Aa nya. Keramaian ini diambil alih oleh Naruto dan Kiba yang tengah mengejek Lee, tentu saja karena alis atau sikap Lee yang kelewat lebay.
Lain sisi dengan Sasuke, Neji dan Shino. Kalian tau bukan, 3 pemuda ini terlalu malas mendebatkan suatu hal yang tidak penting. Sepertinya diam itu emas adalah semboyan pasti mereka huh?
Dari jauh nampak sosok pemuda berkulit pucat melambai kearah rombongan itu.
"Hai!" teriaknya, dari kejauhan.
Yang menanggapi hanya 3 makhluk heboh, sisanya sih hanya menarik ujung bibir mereka menyunggingkan senyum tipis.
Pemuda berkulit pucat itu menghampiri rombongan kecil itu. Kedua matanya terpejam karena senyumnya yang terlewat ya kau tau lah.
"Kalian mau kemana?" tegurnya.
"Biasa, ke kedai ramen." jawab Naruto riang, melipat kedua tangannya kebelakang. "Iya kan teman-teman."
"Benar, mumpung tidak ada misi." tambah Lee.
Sai mengangguk, "Apa boleh aku ikut?" tanyanya agak canggung. Menggaruk pipinya.
Kiba menepuk pundak Sai, "Tentu saja. Ayo."
Dan bertambahlah satu pemuda shinobi pada rombongan ini. Yea mumpung tak ada misi tak apakan mereka berlibur?
"Menurut kalian. Diantara para shinobi wanita, siapa yang paling cantik?
Semua mata langsung menuju kesumber suara. Yang menjadi perhatian hanya memasang wajah santai sembari menyiduk kembali ramennya.
"Yang paling cantik ya?" Lee menerawang, muncul semburat merah dikedua pipinya. Matanya membentuk simbol love. "Tentu saja Sakura'chan."
Sasuke menatap Lee tajam. Dan Neji menyadari itu. "Kau cemburu?" godanya, sedikit menyeringai. Sasuke mendengus melanjutkan makanannya.
"Huah, aku ingin sekali menjadi kekasihnya." ucap Lee berbinar-binar.
'mimpi saja kau' kesal Sasuke dalam hati.
"Mimpi saja kau." Sasuke tersentak, ternyata ada yang sepemikiran dengannya. Kiba.
"Mana mau dia," sambung Neji, melirik Sasuke.
"Kalau denganku mau tidak ya?" semuanya memandang Sai yang tersenyum kali ini tulus. Semburat merah tipis menyapu permukaan kulit pipinya yang pucat.
Onyx Sasuke membulat tak percaya. Ada gemuruh kesal membeludak didalam dadanya.
Naruto melirik Sasuke yang tengah menekan sumpit ramennya. "Err maksudmu apa Sai?" tanyanya. Aquamarine nya sedikit curi-curi pandang pada Sasuke.
Sai memegang dadanya. "Tak tau kenapa. Jantungku selalu berdetak lebih kencang bila aku melihat Sakura'san." tersenyum Sai melanjutkan. "Dan sekarang aku tau jawabannya,"
Shino yang tadinya kurang tertarikpun mau tak mau ikut. Sepertinya topik ini menarik.
"Apa itu?"
"Aku jatuh cinta, ya Aku mencintai Sakura'san."
Saat itu juga Sasuke telah hilang dari tempat duduknya dengan menggunakan jurus.
"Heh? Teme mana?"
TBC
Multichap lagi, tapi cuma 2 chapter aja kok, gak banyak.
Mohon reviewnya ya semuanya, apa perlu dilanjutkan atau tidak.
Arigato ^_^
Mind to Review?
