A/N: Saya hanyalah seorang newbie. Jadi, tolong dimaafkan jika cerita saya ada yang agak aneh dan gaje. Ingat, saya seorang newbie! N-E-W-B-I-E! *plak!*
Disclaimer: Inazuma Eleven © Level-5
Genre: Comedy, Friendship, Tragedy (hampir semua genre ada...)
Rating: T (sepertinya...)
Warning: AU,OOC, gaje, and lebay O.O
...Secret Headquarters...
Chapter One
Di dalam sebuah ibukota yang tentram, terdapat sebuah markas yang jauh dari keramaian orang. Markas yang sangat tersembunyi dan terahasiakan keberadaannya. Hanya para anggota saja yang dapat mengetahui letak markas ini(ya, iyalah!*plak!*). Para anggota bertugas untuk membunuh, mengambil, atau pun lainnya demi ketentraman ibukota dan juga atas perintah dari yang paling berkuasa di dalam ibukota yang tentram ini. Tetapi, terlihat dua anak bersaudara yang tanpa sengaja mengetahui letak markas itu. Salah satu dari anggota yang mengetahui hal itu segera menggunakan segala cara agar dua anak bersaudara ini tidak membocorkan keberadaan markas ini.
"Hei, dua anak kecil yang ada disana!"
Dua anak bersaudara itu melihat ke arah suara itu berasal. Mereka melihat seorang cowok dengan menggunakan headband dan memiliki rambut yang seperti tanduk datang menghampiri mereka dan mengarahkan senjatanya kepada dua anak itu.
"Apa yang kalian lakukan di tempat ini?" kata cowok itu dengan tatapan menakutkan
"Ka-kami hanya sedang mencari tempat untuk tinggal..." kata salah satu anak bersaudara yang memiliki rambut berwarna orange
"Lalu kami tersesat hingga kami sampai di tempat ini..." lanjut dari perkataan sang adik oleh sang kakak yang memiliki rambut berwarna putih
Pintu dari markas itu terbuka dan terlihat sosok wanita cantik datang menghampiri cowok berambut tanduk itu dan... Menonjoknya!(ceweknya perkasa O.O*author dijitak*)
"Aduh, sakit tau!" kata cowok tanduk itu sambil mengelus pipi tembemnya
"Jangan kasar sama anak kecil! Mereka jadi takut, tuh!"
"Hehe, gomen gomen.."
Dua anak bersaudara itu hanya cengo melihat mereka berdua. Wanita itu menghampiri dua anak bersaudara itu dan mengelus kedua kepala mereka. Terlihat dari wajah mereka bahwa mereka sangat senang dengan wanita itu.
"Mengapa mereka bisa ada di tempat ini?" bisik wanita itu kepada cowok disebelahnya
"Mereka bilang tersesat dan tidak memiliki tempat untuk tinggal." jawabnya
"Hmm, ayo, kalian ikut aku!" kata wanita itu hingga membuat cowok disebelahnya terkejut
"Aki! Apa yang ka-" Perkataan cowok itu terputus oleh deathglare yang diberikan wanita itu olehnya. "Huh, terserah apa maumu..."
...Pembatas cerita... =w=v
Dua anak bersaudara itu mengikuti wanita dan cowok itu. Lorong yang ada pada markas itu cukup menyeramkan. Cahaya lampu yang redup-redup dan sarang laba-laba yang berada pada setiap ujung ruangan membuat dua anak bersaudara itu menjadi ketakutan.
"Tempat ini memang terlihat menakutkan, tetapi sebenarnya tidak, kok!" hibur wanita itu sehingga mulai menghilangkan rasa takut dari dua anak saudara itu
Mereka terus menelusuri lorong itu hingga mereka bertemu dengan salah satu temannya yang memiliki rambut panjang diikat ponytail berwarna turquoise datang menghampiri mereka.
"Endou! Kucari kemana-mana rupanya kau ada disini!"
"Memang ada apa, Kazemaru?" tanya cowok itu yang dipanggil Endou oleh temannya yang dipanggilnya Kazemaru(kata-katanya kebelit-belit...)
"Kamu daritadi dipanggil oleh boss untuk menjalankan misi selanjutnya. Tapi, kamu tiba-tiba malah menghilang."
Kazemaru melihat wanita yang berada di samping Endou sambil membawa dua anak kecil. "Endou, rupanya kamu..."
"Hei, hei. Jangan berpikiran yang aneh-aneh, ya..." kata wanita itu sambil memberikan tatapan deathglare kepada Kazemaru
"Aku tidak berpikiran aneh kok, bweek!" kata Kazemaru sambil menjulurkan lidahnya pada wanita itu sehingga membuat dia terkena tijuan maut dari wanita itu(makanya jangan coba-coba ama wanita, nanti kena tonjok lagi loh!*plak!*).
"Minna, aku pergi ke ruangan boss dulu, ya!" kata Endou sambil melambaikan tangannya
"Hati-hati di jalan ya, nak!" teriak wanita itu(beh, kok jadi kacau gini sih?*author dijitak*)
Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju sebuah ruangan. Tetapi tidak bersama dengan Endou, melainkan digantikan menjadi bersama dengan Kazemaru yang saat ini terus menatap kedua anak bersaudara itu.
"Aki, mereka anak kamu dengan Endou ya?" Pertanyaan Kazemaru membuahkan benjolan yang besar di kepalanya karena sebuah tonjokan dari wanita yang dipanggil Aki oleh Kazemaru
"Mereka tidak memiliki tempat tinggal, makanya aku bawa mereka ke markas kita. Kan kasian kalau mereka ditinggal sendirian..."
Kazemaru hanya sweatdrop mendengar perkataan Aki.
...Pembatas cerita... =w=a
Pintu yang terbuat dari besi telah berada di depan mereka. Aki membuka pintu itu perlahan-lahan dan dapat terlihat hanya ada dua orang yang berada di dalam ruangan itu. Seorang cowok yang memiliki rambut dread dengan menggunakan google menghampiri mereka dengan tampang horror.
"Aki! Darimana saja kamu? Apa terjadi sesuatu denganmu?" kata cowok dread itu sambil melihat-lihat Aki
"Iih! Apa-apaan sih, Kidou!" kesal Aki. "Plaak!" terdengar suara tamparan keras dari Aki kepada cowok yang yang dipanggil Kidou tersebut(ouwh, pasti sakit itu...)
"Auh! Itai yo Aki!"
Teman-teman mereka yang lain hanya sweatdrop melihat tingkah laku Kidou yang lebay itu. Aki menarik dua anak bersaudara yang berada di belakangnya dan memperlihatkan kepada teman-teman yang berada di ruangan itu. Suasana hening... Hanya terdengar bunyi jangkrik yang entah darimana asalnya. Terdengar suara dari seorang cowok yang memiliki rambut bewarna putih dengan tatapan datar berkata, "Siapa anak itu?"
"Aku bertemu dengan anak ini di depan markas kita. Mereka telah mengetahui letak dari markas kita sehingga kita harus membawa anak ini untuk tinggal disini."
Suasana kembali hening ketika mendengar penjelasan dari Aki(hening mulu daritadi!*plak!*). "HEEEEEEEH?" Sebuah teriakan yang sangat besar datang sehingga membuat Aki bersama dengan dua anak bersaudara itu terkejut.
"Ka-kalau ketahuan sama boss, nanti aku harus bagaimana?" kata Kidou sambil berpikir bahwa dia akan disiksa oleh bosssnya
"Kamu kan pemimpin kelompok kita, pasti kamu bisa mengatasinya!" kata Aki sambil menepuk pundak Kidou yang sedang stress memikirkan sesuatu
"Minna!" Terdengar suara derap kaki yang cepat yang semakin lama suaranya semakin mendekat ke ruangan dengan pintu besi itu. Pintu besi itu dibuka dengan kerasnya sehingga membuat pintu itu menjadi jebol(bayar kerusakan pintunya sekarang ke author!*author ditampar bolak-balik oleh Aki*).
"Aduh, sudah kukatakan berkali-kali untuk tidak membanting pintu ini lagi!" kesal Aki
"Ada yang lebih penting dari pintu ini! Tugas kita selanjutnya..." kata Endou yang tiba-tiba saja terdiam ketika membicarakan tugas
"Tugas kita selanjutnya?" kata Kazemaru dengan mengulang kembali perkataan Endou
"Tugas kita..." kata Endou dengan tatapan horror
"Cepetan! Apa tugas kita!" kesal Kidou yang sudah tidak sabar
"Kita harus..."
Sepertinya, semua teman-teman Endou sudah tidak sabar menanti jawaban sehingga mereka bersama-sama menonjok muka Endou yang terlihat menyebalkan di mata mereka saat ini sambil berteriak, "CEPETAN JAWABNYA!". Dua anak bersaudara itu tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku mereka yang seperti anak kecil. Muka Endou yang sudah tidak berbentuk memulai pembicaraan yang terlihat serius(sungguh malang nasibmu, Endou...)
"Kita diminta boss untuk merekrut orang baru untuk misi kita yang satu ini."
"Merekrut orang baru lagi? Apakah tugas kita nantinya akan sesulit itu?" bingung Kidou sambil menatap Kazemaru
"Hee? Mana kutahu! Tanya saja sama Endou didepanmu!" kata Kazemaru yang sedang terkejut karena tiba-tiba saja Kidou melihatnya
"Tugas kita selanjutnya adalah..." Suasanya hening. Semua orang yang berada di ruangan itu menatap tajam kepada Endou. Endou menelan ludahnya sebelum mengatakan tugas mereka yang terlihat sangat sulit. "...Kita harus membunuh sang pemimpin dari keluarga..."
"Endou, aku sudah bosan. Daripada nanti mukamu makin hancur, lebih baik secepatnya kau jelaskan tugas kita yang menurutmu sungguh sulit itu." kata cowok berambut putih itu kepada Endou dengan hawa membunuhnya
"Eh, ah, eh, baik-baik. Daripada nanti Goenji marah, lebih baik aku langsung jelaskan lebih detail saja." kata Endou yang sudah takut dengan hawa yang dikeluarkan oleh cowok yang dipanggilnya Goenji.
Endou menjelaskan tugas mereka dengan tampang yang sangat serius. Mereka mendengarkan secara seksama dan... "Benarkah itu, Endou?" tanya Kazemaru yang memberikan tampang yang sangat horror kepada Endou.
"Sepertinya tugas ini yang paling tersulit dari yang kita dapatkan selama ini." kata Aki
"Hmm, tapi masalahnya, harus siapa lagi orang yang kita rekrut?" bingung Kidou
"Bagaimana kalau anak kecil ini saja yang kita masukkan kedalam anggota?" kata Endou sambil menunjuk dua anak bersaudara yang berada di depan Aki
"Endou, jangan ngelantur, dong. Masa anak kecil disuruh bunuh orang, apalagi tugas kita membunuh pemimpin keluarga mafia." kata Aki sambil menggeleng-geleng kepalanya
"Aku pernah membunuh orang, kok..."
Seketika suasana menjadi hening(hening mulu ih daritadi!*plak!*). Mereka semua melihat ke asal suara itu dan memberikan ekpresi kayak nenek lampir*author ditonjok-tonjokin*, maksudnya ekspresi terkejut. Mereka berpikir dalam pikiran mereka masing-masing. 'Ah, pasti tadi cuma suara nyasar...' pikir mereka bersama-sama(wah, kalian kompak ya!).
"Kamu bicara apa tadi?" tanya Aki yang masih terkejut
"Kakak bilang udah pernah bunuh orang. Kamu dah agak budek, ya?" kata anak kecil dengan rambut berwarna orange dengan kasarnya
Terlihat dari muka Aki ada sebuah asap yang telah keluar dari atas kepalanya dan wajah yang memerah. Ekspresi Aki sudah seperti 'oni' yang siap untuk memangsa orang. Anak kecil berambut orange itu hanya tertawa cekikik melihat tampang Aki yang aneh itu. Tetapi, api amarah Aki memadam ketika melihat seorang malaikat kecil tersenyum kepadanya(weks, apa maksudnya? O.O*plak!*).
"Tolong maafkan adikku yang bodoh ini. Dia memang anak yang tidak tahu sopan santun kepada orang-orang." kata anak kecil berambut putih sambil membungkukan badannya
"Hmm, tadi kamu berkata bahwa kamu pernah membunuh orang. Sebenarnya kamu siapa?" tanya Kidou kepada anak kecil berambut putih
"Maaf, aku belum memperkenalkan diriku. Namaku Fubuki Shirou, sedangkan adikku bernama Fubuki Atsuya." kata Shirou. "Atsuya, kamu harus memberi salam kepada mereka!"
"Buat apa cuma menghabiskan waktu untuk memberi salam kepada orang seperti mereka?" kesal Atsuya
"DUAK!" Kepalan tangan dari Shirou mengenai kepala Atsuya sehingga membuat sebuah benjolan besar di kepalanya. Karena Atsuya takut dengan sang kakak, lebih baik dia memberi salam kepada mereka daripada nanti kena pukul lagi.
"Sa-salam ke-kena.. AAH!" kata Atsuya plus kejutan yang meriah(emang dikira hadiah? *plak!*). Aura hitam yang kelam dan menakutkan telah mengitari tubuh Shirou dan dengan senyuman yang memiliki arti yang mendalam. 'Berikan salam yang terbaik untuk mereka...' Itulah yang dipikirkan Atsuya dalam mengartikan senyum yang diberikan oleh sang kakak.
"Salam kenal semuanya! Hehe~" kata Atsuya dengan riang dan terpaksa
"Sa-salam kenal..." kata para anggota markas sambil ber-sweatdrop
Tiba-tiba, terdengar sebuah hentakan sepatu hak cewek yang ingin menuju ke ruangan itu. Terlihat seorang wanita dengan rambut panjang bergelombang berwarna coklat muda berdiri di depan pintu yang sudah jebol. Dia melihat ke arah dua anak kecil bersaudara yang dipungut(?) oleh Aki.
"Oh, jadi Fubuki bersaudara. Kenapa tidak ada yang memberitahuku kalau mereka datang?" kata wanita itu kepada semua orang di ruangan itu
"Boss Natsumi? Kenapa anda bisa tahu mengenai dua anak kecil ini?" kaget Kidou
"Sejak kapan mereka anak kecil? Dia ini sudah seumuran dengan kalian tau, tapi cuma ukuran mereka aja yang mini(?)"
"UAPAAA?"
...To be Continued...
