MinnimieMing Present,

FanFiction

.

.

Cast : CHO KYUHYUN

LEE SUNGMIN

VICTORIA SONG

CHO DONGHAE

LEE HYUK JAE

.

.

Chapter : 1

.

Genre : Romance, Family, Drama, Hurt.

.

Rate : T

.

Warning GS!

.

.

"jika sudah besar nanti aku ingin menikah dengan mu,Min. aku akan punya rumah mewah, perusahaan besar, dan kita akan hidup bahagia selamanya. apa kau setuju?". tanya anak laki-laki itu dengan penuh semangat, anak laki-laki berumur 10 tahun itu duduk disalah satu batang pohon besar berdampingan dengan anak perempuan yang seusianya. keduanya berada di salah satu halaman luas dimana banyak anak-anak bermain disana, namun seolah tidak ada lagi yang lebih menyenangkan dari pada bermain, keduanya memilih duduk seraya berbincang membayangkan jika mereka sudah besar nanti akan hidup berbahagia.

namja kecil bernama Kyuhyun itu menggenggam tangan gadis kecil yang ia panggil Min atau pemilik nama Sungmin.

Kyuhyun dan Sungmin tinggal di sebuah panti asuhan di pulau Jeju yang begitu indah. pulau dimana semua wisatawan yang datang ke Korea Selatan ingin mengunjunginya. pulau indah yang menjadi saksi hidup dua anak kecil ini.

Kyuhyun tinggal di panti asuhan Harapan sejak berumur 5 bulan, ketika kedua orang tuanya yang tidak bertanggung jawab memilih meninggalkannya ditempat yang indah ini. sedangkan Sungmin bernasib sama dengan Kyuhyun, sejak ia berumur 10 bulan, ibunya menitipkannya di panti asuhan namun tak kunjung datang lagi untuk sekedar melihatnya.

tapi semua itu sudah mereka lupakan, yang ada hanya kenangan indah kebersamaan mereka selama tinggal di panti asuhan Harapan. Kyuhyun yang sedikit tertutup lebih nyaman bermain dengan Sungmin atau ibu pantinya. jika sudah bertemu dengan kedua orang itu maka Kyuhyun yang tertutup akan terlihat begitu terbuka dan penuh keceriaan. berbeda dengan Sungmin yang sangat terbuka pada siapa saja, parasnya yang manis dan menggemaskan serta sifatnya yang tidak kekanakan diumurnya yang baru berusia 10 tahun membuat siapapun terutama ibu panti begitu menyayangi Sungmin.

"aku juga ingin menikah dengan mu, Kyu. aku ingin menjadi ibu yang baik dan kau ayahnya, aku akan pergi belanja dan mengantar anak-anakku nanti kesekolah, lalu aku akan menunggumu pulang bekerja dan meniyapkan makan malam" balas Sungmin dengan penuh semangat.

biarkanlah diumur mereka yang sekarang ingin berandai-andai untuk masa depan mereka tanpa tau jika takdir bisa saja tidak menyatukan keduanya.

.

.

.

MY LOVELY SERVANT

.

.

seorang wanita muda berparas manis tengah meremas-remas tangannya yang berkeringat karena gugup, ini hari pertamanya bekerja menjadi seorang pelayan di salah satu rumah mewah milik keluarga terpandang di Seoul, Korea Selatan.

wanita muda berusia 22 tahun itu merapihkan pakaian khas pelayan dan menatap seisi rumah mewah di sekitarnya.

"Lee Sungmin"

"ah.. ya" wanita yang di panggil Lee Sungmin itu membalikan tubuhnya menatap wanita paruh baya yang menggunakan pakaian yang sama dengannya. wanita yang ia temui di supermarket , yang melihatnya tengah kebingungan mencari pekerjaan di kota seluas Seoul. wanita itu juga yang mengajaknya untuk ikut dengannya dan berkerja dirumah mewah ini.

"kau pasti gugup. tenang saja, semua pelayan dan koki disini sangat ramah, mereka lebih tua dari mu dan majikan kami jarang berada dirumah karena sibuk dengan pekerjaan mereka diluar negri. yang sering berada dirumah hanya putra mereka dan tunangannya. satu lagi, tuan muda sangat dingin dan tertutup pada siapapun disini kecuali kedua orang tuanya, aku harap kau bisa memaklumi sikapnya" jelas wanita paruh baya itu.

"aku mengerti, lagi pula aku hanya pelayan disini sudah seharusnya aku memaklumi sikap-sikap majikanku" balas Sungmin tidak lupa dengan senyum cantik yang memamerkan gigi kelincinya itu.

"kau sangat manis, semoga kau betah berada disini"

"terima kasih ahjumma, jika bukan karenamu yang memberikan pekerjaanku ini mungkin aku tidak tau harus pergi kemana lagi"

"kau sudah mengatakan itu beberapa kali..lebih baik kau bantu aku menyiapkan makan malam, ayo Sungmin" . Sungmin mengangguk semangat dan mengikuti wanita paruh baya itu menuju ruang makan.

.

.

.

Sungmin dan beberapa pelayan lainnya tengah menyiapkan makan malam. wanita paruh baya tadi adalah kepala pelayan,jadi ia tidak ikut turun tangan untuk merapihkan makanan. hanya Sungmin dan dua pelayan wanita lainnya yang menyusun makanan di atas meja. seperti yang dikatakan wanita tadi, para pelayan disini sangat ramah pada siapapun dan Sungmin sangat senang karena bisa langsung mengakrabkan diri pada mereka.

tidak lama setelah makan malam siap, sepasang suami istri menghampiri meja makan. saat itu Sungmin yang masih belum mengerti harus bagaimana,memilih berdiri tidak jauh dari meja makan.

"ah..kau pelayan baru itu?"

"selamat malam Nyonya, nama ku Lee Sungmin" Sungmin membungkukan badannya dihadapan wanita yang ia tahu sebagai majikannya .

"ya, Lee Ahjumma sudah memberitahuku tentang kedatanganmu. setelah makan malam nanti maukah kau berbincang denganku dengan dua gelas teh hangat?" tanya majikannya itu.

"baik nyonya akan saya siapkan". majikannya itu hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya sebelum akhirnya memulai acara makan malam mereka.

.

.

.

"berapa usiamu?"

"22 tahun nyonya"

"kau seumuran dengan putraku, apa kau tidak melanjutkan pendidikanmu?" tanya wanita paruh baya namun terlihat sangat cantik itu, wanita yang menjadi majikan Sungmin itu sangat ramah dan keibuan,terlihat dari caranya berbicara terdengar sangat anggun dan lembut. Sungmin dan Nyonya Cho kini berada di halaman luas di belakang rumah mewah milik keluarga Cho.

halaman rumah yang terdapat kolam renang besar serta bangku-bangku taman dan tanaman hias yang begitu indah disekelilingnya membuat siapapun pasti bermimpi memiliki rumah seperti ini.

Sungmin sangat kagum dengan kehebatan rumah mewah ini.

"aku sempat berkuliah disalah satu universitas dikampung halamanku, namun karena tidak cukup memiliki biaya jadi aku memutuskan untuk berhenti kuliah dan mencari pekerjaan diSeoul" jelas Sungmin, namun wajahnya mendadak berubah murung saat mengingat alasannya datang ke Seoul.

"kau sangat manis, baru kali ini aku mempekerjakan anak muda seperti mu. kalau begitu kau bisa bekerja mulai dari jam 5 pagi hingga jam 8 pagi setelah itu kau pergilah kuliah dan lanjutkan pekerjaanmu setelah pulang kuliah". Sungmin menatap bingung kearah nyonya Cho.

bukankah tadi dia bilang kalau ia belum memiliki cukup uang untukmelanjutkan kuliahnya.

seolah mengerti dengan tatapan bingung Sungmin, nyonya Cho tertawa lebar dan melanjutkan kata-katanya.

"pergilah ke KyungHee University, kampus itu milik keluarga kami dan aku sendiri yang mengelolanya. aku akan memasukan namamu disana mulai besok. kau harus tau kalau pendidikan itu lebih penting dari apapun saat ini".

Sungmin kehilangan kata-katanya, ia sangat merasa beruntung sekarang. mendapatkan pekerjaan, diterima dengan baik oleh teman-temannya dan sekarang ia sudah menarik perhatian nyonya besarnya hingga wanita itu bersedia menyekolahkannya.

"ta..tapi nyonya.. pekerjaanku..."

"bukankah tadi kau sudah bilang, kau boleh bekerja mulai jam 5 pagi hingga jam 8 pagi setelah itu kau bisa melanjutkannya setelah pulang kuliah. bagaimana? apa kau bisa menerimanya?" tanya Nyonya Cho, dengan cepat Sungmin bangun dari duduknya dan membungkuk berkali-kali dihadapan wanita paruh baya itu.

"aku menerimanya, terima kasih banyak nyonya. aku janji akan memberikan yang terbaik"

"baiklah-baiklah.. kau memang harus memberikan yang terbaik, kau masih muda,perjalananmu masih panjang"

.

.

.

~~~MinnimieMing~~~

.

.

.

Hari ini hari pertama Sungmin datang ke KyungHee, gadis cantik itu sudah menceritakan semua kebaikan nyonya Cho pada Lee ahjumma, dan wanita itu sangat senang lalu memberikan alamat KyungHee. ternyata kampus itu tidak jauh dari rumah mewah keluarga Cho, dan masih bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda.

demi menghemat uangnya tentu saja Sungmin memilih naik sepeda, dari pada harus berdesak-desakan di dalam bus yang padat penumpang. apa lagi ini Seoul, kota dimana semua orang terlihat sibuk tidak dikampungnya yang asri itu.

Sungmin mengayuh sepedanya dengan semangat, hari terlihat mendung, hujan bahkan mengguyur Seoul semalaman, namun suasana hati gadis cantik itu sangat cerah.

di sepanjang perjalannya Sungmin tidak bisa untuk berhenti tersenyum, namun tiba-tiba sebuah mobil melanju dengan kencang hingga menyipratkan air jalan yang menggenang sampai mengenai baju Sungmin.

"Ya Tuhan!". Sungmin menghentikan sepedahnya dan melihat kondisi baju dan rambutnya yang setengah basah, bahkan tas usangnya ikut basah karena mobil sial tadi.

"bagaimana ini, tidak mungkin aku kembali kerumah keluarga Cho.. aku pasti terlambat" gumamnya pelan, ia benar-benar mengutuki mobil sport berwarna putih tadi dan memilih kembali melanjutkan perjalanannya.

hanya butuh waktu 35menit untuk mengendarai sepedanya, akhirnya Sungmin sampai dikampus mewah yang ia tau bernama KyungHee University ini.

matanya menatap deretan mobil mewah di halaman tanpa menyisahkan sedikit tempat untuk sepeda ataupun sepeda motor. hingga akhirnya Sungmin memilih untuk menyimpan sepedanya disalah satu pohon besar di belakang kampus.

ia melewati koridor yang sedikit ramai, beberapa diantara mereka terlihat berbisik-bisik memperhatikan pakaian Sungmin yang seolah tidak pantas untuk datang kekampus ini.

padahal ia hanya memakai kaos berwarna pink ditambah cardigan yang warnanya memang sudah buruk itu semakin buruk dengan warna air jalanan yang coklat, ditambah celana levis berwana biru tua serta sepatu talinya yang sedikit sobek dibagian samping. namun itu semua tidak memudarkan Sungmin untuk bersekolah di kampus ini.

"kau mencium bau sampah?"

"benarkah? sepertinya aku mulai menciumnya sekarang". Sungmin milirik dua gadis cantik di depannya, semakin ia mendekat semakin pula kedua gadis itu menyindirnya.

"ah.. baunya semakin jelas, bagaimana mungkin kampus ini membiarkan sampah disini?"

"tidak mungkin tanganku ini membuang sampah, atau aku minta security untuk membuangnya.. sampah itu terlihat mencolok disini". gadis itu berujar dengan cukup keras membuat beberapa pengguna koridor ini memperhatikan Sungmin yang hanya bisa menunduk dalam.

'apa benar aku tidak pantas berada disini?'

"Lee Sungmin!"

Sungmin menolehkan kepalanya dan menatap nyonya Cho yang berjalan kearahnya. saat itu juga bisikan-bisikan yang awalnya menyindir Sungmin mendadak terhenti karena sebagian dari mereka terkejut. seorang petinggi di kampus ini mengenal sosok yang mereka sebut 'sampah' tadi.

"annyeonghaseyo" sapa Sungmin seraya membungkukan tubuhnya dihadapan nyonya Cho.

"kau datang? baiklah kau bisa ikut aku" nyonya Cho berjalan di depan Sungmin, sedangkan gadis cantik itu hanya menyatukan tangannya dan menunduk saat melihat tatapan sinis dari beberapa orang di sepanjang koridor.

.

.

"aku lupa menanyakan ini padamu, tapi jurusan apa yang kau pilih saat masih kuliah dulu?" tanya nyonya Cho saat keduanya tengah duduk berhadapan didalam ruangan besar miliknya.

"aku sangat menyukai musik, nyonyajadi aku memilih kelas seni saat itu" jawab Sungmin pelan, sebenarnya ia merasa gugup sekarang apa lagi pakaian dan rambutanya sedikit berantakan.

"benarkah? apa kau bisa memainkan alat musik?" nyonya Cho tanpak sangat antusias mendengar Sungmin yang menyukai musik.

"sebenarnya tidak terlalu mahir. biasanya saat ada acara di panti, ibu panti selalu memintaku bermain piano dan aku sangat senang hingga malamnya aku hanya memikirkan bagaimana cara memainkannya dan aku bisa memainkannya secara otodidak"

"itu sangat hebat Sungmin, baiklah aku akan memasukkan mu kekelas seni. apa kau suka? ". Sungmin tampak berbinar mendengar penawaran nyonya Cho.

"aku suka, sangat suka.. terima kasih banyak nyonya Cho"

"tidak perlu seperti itu, aku tau kau bisa memberikan yang terbaik untuk dirimu sendiri"

.

.

.

~~~MinnimieMing~~~

.

.

.

malam harinya Sungmin kembali menggunakan pakaian khas pelayannya, baju yang terlihat seperti gaun itu berwarna hitam dengan bagian depannya berwarnya putih, sebenarnya Sungmin sedikit tidak nyaman karena pakaian ini membuat pahanya yang putih terlihat jelas karena bagian bawah roknya yang mengembang dan berada di atas lutut.

tadi ia datang ke KyungHee hanya untuk mendaftarkan diri ditemani nyonya Cho. beberapa dosen disana menatap Sungmin bingung dan sedikit memperhatikan pakaian Sungmin yang jauh dari kata mewah. namun itu semua tidak apa-apa jika mengingat ia akan kembali sekolah di kelas seni.

Sungmin menggenggam kalung yang ia gunakan dan memejamkan matanya sebentar

'aku akan memberikan yang terbaik untukkmu umma, dan kau Kyu'

'cklekk

"Sungmin-ah, ayo kita harus menyiapkan makan malam, hari ini putra keluarga Cho pulang" ucap seorang pelayan yang membuka pintu kamar nya. disini, semua pelayan mendapatkan kamar masing-masing dan Sungmin sangat bersyukur dengan kamarnya yang mungil ini.

Sungmin pun mengangguk cepat dan berjalan keluar menuju ruang makan. satu persatu piring berisi beberapa menu makanan yang dibuat oleh para koki di rumah mewah ini ia susun dengan rapih. hingga butuh waktu 5 menit saja untuk menyelesaikan pekerjaannya.

tidak lama setelah itu nyonya dan tuan Cho duduk di kursi biasa mereka duduki, biasanya tuan Cho terlihat lebih pendiam jika sedang berada di meja makan namun sepertinya kali ini mereka lebih banyak berbicara.

"kapan anak itu sampai?" tanya Tuan Cho pada kepala pelayan Lee

"tuan muda datang siang tadi dan langsung masuk kamarnya setelah makan siang" jawab Lee Ahjumma, semuanya hanya terdiam hingga sosok tampan lainnya dengan baju santai yang namja itu kenakan membuat tatapan tuan Cho beralih pada putra bungsunya itu.

Sungmin yang berada di belakang kursi nyonya Cho, merasa detak jantungnya berdetak tidak normal ditambah tangannya yang mulai terasa dingin. namun ia belum sadar apa yang membuat tubuhnya seperti ini

"kau pulang tanpa menghubungi orang tuamu?"tanya tuan Cho dengan nada sedikit dingin, pria paruh baya itu menatap putranya dengan sinis.

"sejak kapan kau peduli dengan kedatanganku, yang kau pikirkan hanya kemenangan tender itu"

"CHO KYUHYUN!" suara tuan Cho terdengar begitu nyaring membuat Sungmin tersentak, tapi bukan hanya karena suara tuan Cho namun karena nama yang terlontar dari ucapan tuan Cho.

Sungmin yang tadinya menunduk memilih melihat sosok tampan yang berada di depan nyonya Cho, itu berarti namja itu juga berada di hadapannya.

tangannya yang tadinya dingin kini mulai berkeringat saat namja yang ia tatap ternyata sudah lebih dulu menatapnya dengan dalam.

mata itu masih sama, hidung itu masih sama, bibir itu masih sama, kulit putih pucatnya itu masih sama.. sama seperti sahabatnya yang meninggalkannya 12 tahun yang lalu.

'Kyu..dia Kyuhyunku'

keduanya masih berpandangan sebelum akhirnya Kyuhyun memilih membuang pandangannya dan berdiri dari kursinya.

"kau membuat selera makanku hilang, lebih baik aku tidak makan" ucap namja tampan itu dengan nada dingin, suara itu terdengar berbeda, tubuhnya kini sudah sangat tinggi bahkan jauh lebih tinggi dari Sungmin namun tatapan matanya tadi tidak bisa membohongi Sungmin. walaupun tadi Kyuhyun menatapnya dengan dingin dan dalam namun ia bisa melihat sosok kesepian dari mata itu.

"mengapa anak itu semakin hari, semakin kurang ajar"

"bukan dia yang kurang ajar, tapi kau yang kertelaluan Hannie" nyonya Cho berujar dengan sedikit keras. wajah cantiknya sedikit menakutkan jika sedang marah, apa lagi ia yang seharusnya membayangkan bisa kembali makan malam bersama dengan keluarganya yang utuh malah dirusak oleh suaminya.

"Lee Sungmin, kau siapkan makan malam untuk Kyuhyun dan antarkan ke kamarnya" nyonya Cho melirik Sungmin sekilas, dan gadis cantik itu langsung pamit untuk pergi ke dapur.

.

.

"kau dengar? Tuan Cho kembali bertengkar dengan Tuan muda.."

"mereka selalu seperti ini, aku dengar dari kepala pelayan Lee, jika tuan muda sejak kecil sudah ditekan oleh tuan besar untuk keuntungan perusahaan mereka".

"tentu saja, tuan muda sangat jenius sudah pasti keluarga ini memanfaatkannya"

dua pelayan itu asik berbisik di dapur, tidak menyadari jika Sungmin berada di belakang mereka.

'benarkah Kyuhyun diperlakukan seperti itu? lalu aku harus bagaimana?'

"Sungmin-ah, mengapa kau melamun?" tanya salah satu dari mereka dan memilih menghampiri Sungmin.

"aku..diminta nyonya Cho untuk membawa makanan ke kamar tuan muda" jawab Sungmin pelan. pelayan yang Sungmin tau bernama Kim Min Jung itu menatap kearah nampan yang di bawa Sungmin.

"kau tau dari mana jika tuan muda menyukai daging dan susu coklat? bahkan kau tidak memasukan sayuran disana"

"be...benarkah dia tidak menyukai sayuran?"

"benar"

'jadi dia benar-benar Kyuhyunku?'

"lebih baik kau cepat kekamarnya, kau harus hati-hati padanya Sungmin. dia bisa membentakmu kapanpun dia mau" Sungmin mengangguk kaku dan meninggalkan kedua rekan kerjanya itu untuk pergi kekamar Kyuhyun.

kamar itu berada dilantai dua, Sungmin menatap lama kearah pintu bercat coklat itu sebelum akhirnya mengetuk pintunya.

beberapa kali tidak ada hasil akhirnya Sungmin mengetuk pintu itu sedikit keras hingga akhirnya sang pemilik kamar membuka pintunya dan menatap Sungmin dalam.

'Kyu... akhirnya aku menemukanmu'

Sungmin tidak lepas dari menatap Kyuhyun, gadis itu sudah sangat merindukan Kyuhyun. terakhir mereka bermain adalah saat Kyuhyun mengatakan ingin menikahi Sungmin di atas pohon panti, keesokan harinya Sungmin tidak bisa menemui Kyuhyun karena ibu panti bilang Kyuhyun sudah diadopsi oleh keluarga lain. saat itu juga Sungmin yang ceria malah terlihat lebih pendiam, karena ia sudah sangat merasa kehilangan sahabatnya sejak ia kecil.

"ada apa?" tanya Kyuhyun dengan nada dinginnya, saat itu juga lamunan Sungmin terbuyar dan memilih menunduk menatap kearah makanan yang di pegangnya

'Kyuhyunku tidak pernah berbicara dengan nada seperti itu'

"aku...aku adalah pelayan baru, maaf tuan ini makan malam anda"Sungmin menyodorkan nampan berisi makanan dan susu hangat yang ia buat sendiri kehadapan Kyuhyun.

namun bukannya menerima, namja tampan itu malah membuat pintu kamarnya dengan lebar.

"masuklah dan kau letakan dimeja, aku akan mandi dulu" ujar Kyuhyun lalu berbalik meninggalkan Sungmin. gadis cantik itu hanya menatap punggung Kyuhyun bingung sebelum akhirnya mengikuti perintah tuan mudanya itu untuk masuk kedalam kamarnya.

Sungmin kembali kagum saat melihat kamar Kyuhyun yang luas, kamar yang di dominasi warna biru tua itu terlihat sangat hangat. mata Sungmin kembali mencari-cari kekaguman apa lagi yang bisa ia lihat, namun matanya terhenti saat melihat sebuah figura besar dikamar itu, figura yang disana menampilkan sepasang pria dan wanita muda yang tengah tersenyum lebar di pinggir pantai. Sungmin sangat tau siapa laki-laki itu, laki-laki itu adalah Kyuhyun. ia belum pernah lagi melihat Kyuhyun tersenyum begitu lebar dan terlihat sangat bahagia, namja itu tengah merangkul pinggang wanita cantik di sebelahnya. mereka berdua seperti pasangan suami istri yang baru saja menikah, terlihat sangat memancarkan kebahagiaan. di dalam figura itu juga tertera tanggal dan tanda tangan keduanya.

foto itu ternyata diambil 2 tahun yang lalu.

".. yang sering berada dirumah hanya putra mereka dan tunangannya. satu lagi, tuan muda sangat dingin dan tertutup pada siapapun disini kecuali kedua orang tua dan kekasihnya, aku harap kau bisa memaklumi sikapnya". Sungmin kembali mengingat perkataan Lee Ahjumma, jadi benar wanita itu adalah kekasih Kyuhyun.

"cantik sekali" gumam Sungmin pelan.

"mengapa kau masih disini?". Kyuhyun keluar hanya menggunakan handuk di pinggangnya. Sungmin tidak sadar jika ia terlalu lama berada di dalam kamar Kyuhyun.

"ma..maafkan aku.. aku akan pergi"

'grepp

langkah Sungmin terhenti saat tangan Kyuhyun yang dingin menggenggam pergelangan tangannya.

"mengapa kau disini?...Sungmin" tanya Kyuhyun dengan nada pelan. Sungmin hanya terdiam, tubuhnya berbalik dan menatap Kyuhyun. tangannya mengusap pipi pucat Kyuhyun yang sedikit basah karena habis mandi.

"aku menemukanmu, aku menemukanmu Kyuhyunku..." Sungmin hampir menangis saat kyuhyun mengenalinya, itu berarti Kyuhyun masih mengingatnya. namun saat melihat bagian leher namja itu tidak ada kalung yang biasa ia gunakan.

kalung yang diberikan ibu panti pada mereka berdua dan berjanji tidak akan melepas kalung itu walaupun salah satu dari mereka akan pergi.

Sungmin yang awalnya melihat kerinduan dimata Kyuhyun berubah jadi pandangan dingin yang Kyuhyun berikan padanya, bahkan namja itu menepis pelan tangan Sungmin yang berada di pipinya.

"aku bukan Kyuhyunmu, aku adalah Cho Kyuhyun.. putra dari Cho Hangeng dan Cho Heechul, aku harap kau tidak membahas masa laluku pada siapapun.. aku sudah menghapus semua masa lalu itu, dan itu artinya aku juga sudah menghapus namamu dari dalam hati ku"

.

.

.TBC

.

.

.

MinnimieMing is Back!

Hahahaha ini baru part satu percobaan, jadi kalau yang review sedikit sekali mungkin akan saya hapus dari FFn dan saya update di akun facebook pribadi saya saja. Awalnya ff ini BL tapi karena saya masih belum bisa untuk nulis ff BL jadi saya ubah jadi GS. Saya akan terus menulis dan itu cuma buat KyuMin, jadi jangan meminta saya untuk mengganti cast di cerita ini ... terima kasih

Semoga kalian suka

Review kalian sangat membantu menambah semangat saya untuk menulis ^_^

.

.

StellaChoi, 10 Oktober 2016