Your Name

Yuki Amemiya's & Yukino Ichihara's

.

AU.

Enjoy...

Jarinya menerobos beton; terjadi kontak fisik jari dengan jemari.


Penasaran sudah menjadi hasrat yang menempel pada manusia. Wajar bila penasaran mampu menggerakkan tubuh.

Bertelanjang kaki, di sana, ahli waris tunggal Kerajaan Raggs menapaki kakinya, di tanah yang kotor.

Teito Klein, pewaris utama yang baru lima tahun menjelajah dunia sudah mendapati hal yang seharusnya disadari orang dewasa.

Di hadapannya berdiri kokoh tembok beton. Beton kokoh yang begitu ingin Teito sama ratakan dengan tanah pijakannya.

Kepalanya menunduk. Senyumnya merekah; memperlihatkan gigi susu yang mulai bergoyang.

Ia berjongkok—menatap lubang kecil pada tembok.

Jari mungilnya iseng menerobos lubang. Merasakan permukaan tanah di perbatasan. Jarinya tak mampu menggapai tanah seberang. Faktor tangannya yang pendek, dan tebalnya dinding.

Jari yang menggosok tanah tanpa peduli akan bakteri terhenti. Terhenti kala telunjuknya digenggam tangan. Mimik Teito terkejut dan panik—mati kutu.

"Jarimu kecil ya," suara harus bocah perempuan tertangkap indranya, "Boleh jadi kau seumuran denganku. Hei, siapa namamu?"

Teito yang menahan respirasi (beberapa saat lalu) menjawab, "Te … Teito."

Sang petanya bergumam, "Teito? Nama yang bagus ya." Ia melanjutkan, "Aku Ouka. Mohon bantuannya ya, teman pertamaku."

Teito mengangguk bersemangat. Biarlah sosok di seberang tidak tahu. "Um!"

Tanpa mengetahui paras, jabatan, asal-usul. Tanpa pengetahuan kedok masing-masing, hanya ada nama Teito dan Ouka.

.

.

.

.

.

D


Author's note

Those brown and pink love, love, love.

Setting diambil dari perang dingin, tembok berlin (?)

Thank you for reading.