Long Late
.
.
.
.
.
.
Main Cast : Park Chanyeol xByun Baekhyun (Gs)
Other cast : Kyungsoo (Gs) byun Minho (choi minho) Byun yoona (Im Yoona), Park Siwon (Choi Siwon) Park Seohyun (Seo Juhyeon)
Genre : Hurt, Angst
Category : Gender Switch/GS
Rate : M
OOC
.
.
.
.
.
.
Ni hao, karna ini ff dibuatnya dadakan jadi maklumin aja kalo rada gaje dan typo berserakan, senyumin aja kalo bisa
Jangan lupa tinggalkan jejak mu readers ok.
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
Chapter 1
"Ayolah baek temani aku berbelanja, sekarang sedang diskon besar-besaran untuk semua produk" ucap yeoja bermata owl itu dengan memelas sekaligus antusias, sedangkan yang diajak masih asik membaca manga dengan fokus. kyungsoo yeoja itu yang mengajak baekhyun, ia lalu menarik manga dari tangan baekhyun dan melemparnya ke atas meja belajar yang terlihat berantakan dengan banyak buku-buku dan alat kampus lainnya yang berserakan.
Ya, mereka sedang berada dikamar baekhyun, entah tiba-tiba kyungsoo datang dan mengajak baekhyun keluar untuk belanja, entah apa yang ingin dibelinya mungkin barang keperluan wanita? dan inilah hasilnya mereka berdebat tanpa ada yang ingin mengalah.
"apa-apaan kau ini menyebalkan sekali" ucap baekhyun saat merasa manga yang dibaca sudah menghilang dari tangannya.
"apa kau tidak mendengarkan ku sedari tadi eoh?" ucap kyungsoo tak kalah sengit.
"aku sedang sibuk" jawab baekhyun singkat sambil melipat kedua tanganya didepan dada.
"sibuk kau bilang? Kau selalu menghabiskan waktu mu hanya untuk membaca manga tak jelas jalan ceritanya itu, hilangkan kebiasaan otaku mu itu kau terlihat kekanak-kanakan tau, lebih baik kau menemaniku cepatlah!"
"kau saja yang tidak mengerti cara membaca manga dengan baik dan benar!" baekhyun masih membahas kekesalannya tak menghiraukan ajakan kyungsoo, kyungsoo mengeram pelan sambil menghentakan kaki sebelahnya, baekhyun tertawa terbahak-bahak melihat tingkah kyungsoo, "sekarang siapa yang lebih terlihat kekanak-kanakan" ejek baekhyun pada kyungsoo yang mempoutkan bibirnya.
"yak, kau menyebalkan byun baekhyun!"
"haha, arasso-arasso aku mengalah" ucap bahekhyun yang masih tertawa. "aku akan menemani mu, tadi kau bilang diskon untuk semua produkkan? apa toko buku disana juga mengadakan diskon? Tanya baekhyun pada kyungsoo yang masih dalam mode kesal.
"kau ingin membeli manga atau sejenisnya lagi eoh? Cih! Decak kyungsoo sambil menjitak pelan kening baekhyun.
"appo" ringis baekhyun dibuat-buat.
"temani aku dulu ne, tapi aku kurang tahu untuk diskon ditoko buku" ucap kyungsoo kemudian. "arasso" tanggap baekhyun. Lalu mereka bersiap-siap untuk bergegas berangkat.
.
.
.
.
Baekhyun merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur setelah lelah seharian berbelanja bersama kyungsoo, tepatnya kyungsoo saja yang berbelanja baekhyun hanya menemani karna toko buku yang ingin ia tuju di pusat perbelanjaan itu sedang tidak ada diskon.
Baekhyun melirik benda persegi dengan bentuk slim itu yang bertengger di nakas samping tempat tidurnya, ia melihat layar handphone nya. "kau kemana, apa kau tidak merindukanku?" gumamnya pelan, ia mengusap pelan layar handphone nya yang berwallpaper foto kekasihnya dan dirinya selca, "aku merindukanmu" gumamnya lagi tanpa sadar liquid bening yang terasa sedikit asin menetes dan setelah itu baekhyun merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya, seketika pandangan nya gelap ingga baekhyun tak sadarkan diri.
Baekhyun mengerjapkan matanya sambil meringis menahan sakit yang masih terasa dikepalanya, jam sudah menunjukan pukul 23.15 malam artinya baekhyun pingsan cukup lama bahkan tak sempat membersihkan diri setelah pulang menemani kyungsoo, baekhyun membuka laci meja nakas disaping tempat tidurnya mencarai sesuatu setelah menemukanya ia lalu keluar kamarnya mennuju dapur untuk mengambil air putih, namun sebelum sampai dapur baekhun berhenti di depan pintu kamar eomma dan appanya.
"prang!" Suara benda pecah dan perdebatan lebih kepeda teriak meneriaki terdengar dari dalam, baekhyun meremas tempat tablet obatnya matanya memanas ingin rasanya menangis namun ia tahan. 'Crek' pintu kamar itu terbuka menampakan wanita berusia kepala empat namun masih terlihat awet muda dan cantik.
"baekhyun!" ucapnya pelan dengan wajah yang merah karena marah dan berlinang air mata. "maafkan eomma" ucapnya lagi lalu behrlau pergi, belum sempat membuka pintu rumahnya langkah itu terhenti saat mendengar suara putri semata wayangnya memanggilnya.
"eomma mau kemana?" Tak ada jawaban yang didapat baekhyun eommanya hanya menghentikan langkah tanpa membalik badan setelah itu berlalu pergi.
"eomma" lirihnya sambil meremas dada kirinya lalu berlari menuju kamarnya lupa dengan niatnya sebelumnya.
.
.
.
.
"Baekhyun!" Suara yang sudah sangat dikenal baekhyun membuatnya menoleh kesumber suara. "wae?" Jawabnya tak bersemangat.
"bogoshippo" ucap yeoja itu dengan nada yang tekesan manja.
"apa kau membawa kantong plastik?" ucap baekhyun pada kyungsoo yang masih beraeygoria
"Untuk apa baek?" tanya kyungsoo dengan polos
"Untuk operasi pelastik" jawab baekhyun malas
"jinjayo?" tanggap kyungsoo sok terkejut dengan melototkoan matanya menatap baekhyun.
"Kau ini bodoh atau apa eoh! Plastik untuk tempat memuntahkan isi perut ku aku mual" jawab baekhyun kesal dengan tingkah sahabatnya ini.
"kau mual? Apa kau telat datang bulan?" tanya kyungsoo tak kalah polos dengan yang sebelumnya. Bahehyun melongo mendengar pertanyaan konyol yang baru dilontarkan sahabatnya ini. baekhyun mengacak rambutnya frustasi.
"aku ingin muntah mendengarkan kalimat bogosshippo mu yang sok imut itu kyungieku yang manis seperti kembang gula" ucap baekhyun sambil mengeraskan rahangnya karena kesal.
Kyungsoo mengoyang tubuhnya sambil tersenyum malu-malu.
"apa dia sudah gila pikir baekhyun" gerutu baekhyun pelan. "kau kenapa eoh?"
"Hm aku hanya terkesan, kau mengatakan aku manis seperti kembang gula baek" ucapnya malu-malu.
" hah?" Baekhyun sweatdrop.
Inilah rutinitas baekhyun setiap pagi bila sudah berada di kampusnya, berdebat kecil dengan sahabatnya kyungsoo entah apa yang mereka debatkan meski terkadang tidak nyambung dan menjengkelkan namun sangat meghibur menurut baekhyun, kyungsoo lah satu-satunya orang yang bisa membuatnya tertawa dan melupakan sejenak masalah hidupnya. Kyungso adalah sahabat baekhyun sejak SHS, setelah lulus mereka memutuskan masuk universitas yang sama namun memilih jurusan yang berbeda, kyungso menambil jurusan designer karena cita-cita nya ingin menjadi designer terkenal, sedangkan baekhyun memilih jurusan seni musik karna ia senang bernyanyi dan bermain musik selain itu cita-citanya ingin menjadi seorang composer.
"Bagaimana hubungan mu dan chanyeol?" Tanya kyungso, kini mereka sedang berada dicafe yang berletak diseberang kampus, mereka memang sering mengunjungi cafe ini sehabis pulang kuliah. kyunsoo memang sudah tahu prihal hubungan baekhyun dan chanyeol, dia juga tahu masalah yang dialamai baekhyun selama ini tentang chanyeol yang tiba-tiba berubah, dan orang tua baekhyun yang tidak pernah harmonis dan selalu bertengkar jika sudah bertemu dirumah. itulah salah satu alasan kyungsoo selalu bertingkah konyol dihadapan baekhyun agar bisa menghibur baekhyun.
Baekhyun mnggeleng, "tidak baik" ucapnya sambil memasang wajah datar.
"apa kau sudah menghubunginya?"
"Hm" baekhyun hanya bergumam pelan.
"apa tidak dihiraukannya lagi?" Baekhyun hanya mennunduk tidak sanggup nuntuk menjawab pertanyaan sahabatnya.
"apa-apaan pria tiang itu membuat baekie ku menjadi murung begini, awas saja kalau aku bertemu dengannya akan kubuat kakinya menjadi pendek" ucap kyungsoo dengan ekspresi sok pahlawan?
"Sudahlah kyungie, ayo kita cepat habiskan makanannya agar cepat pulang dan istirahat" kyungso melongo melihat baekhyun yang tak menanggapi ucapannya barusan. "arasso" ucapnya kemudian
.
.
.
.
Derrt, handphone bergetar membuat baekhyun berhenti dari dari aktivitas membaca manga nya, dilihatnya layar benda persegi itu menampakan nama orang yang sangat dirindukannya, park chanyeol.
"Yaeobseyo"
"Bisakah kita bertemu" terdengar suara dari seberang telpon
"Ah ne, dimana?"
"Datanglah di cafe tempat biasa, aku menunggu mu" tut tut tut sambungan terputus secara sepihak tanpa sempat baekhyun menanggapi. "Ada apa dengannya? entahlah, yang terpenting aku bertemu denganya" gumam baekhyun, lalu ia bersiap-siap dan bergegas pergi menuju tempat yang dikatakan chanyeolnya tadi.
Baekhyun masuk kesebuah cafe bisa dilihatnya seseorang duduk dimeja no 6 yang sedang melihat kearahnya juga yang baru masuk tempat itu, baekhyun melambai tanganya lalu menuju meja no 6 itu.
"duduklah" ucap pria itu kepada baekhyun, baekhyun mengangguk lalu duduk dikursi yang berhadapan dengan channyeol kekasihnya.
"kau ingin makan apa?"
"Hm" baekhyuun terlihat berfikir "seperti biasa" ucapnya kemudian, ckhanyeol memanggil salah satu pelayan lalu menyebutkan menu yang dipesan.
"chicken blackpepper dan strawberry sparkling" lalu wagyu beef steak dan softdrink fload" ucap chanyeol pada pelayan yang sudah berada disamping meja mereka, pelayan itu pergi setelah mencatat pesanan
"apa kau belum makan?" Tanya baekhyun
"ne" jawab chanyeol singkat.
"aku merindukanmu" ucap baekhyun dengan wajah bahagianya karna chanyeol mengajak bertemu ditempat biasa mereka berkencan sebelum chanyeol 'berubah' chanyeol tersenyum lalu mengelus surai baekhyun.
"nado" jawabnya.
" permisi" suara pelayan tanda pesanannya sudah datang, baekhyun berbinar melihat makanan dan minuman itu. "kamsahamnida" ucapnya pada pelayan itu.
Setelah selesai dengan dinner dadakan barusan, kini baekhyun dan chanyeol sudah ada di sebuah taman yang kebetulan berdekatan dengan cafe yang mereka kunjungi. Baekhyun sempat heran, ada apa deengan chanyeol tiba-tiba mengajak ketaman bukan nya chanyeol tidak begitu tertarik dengan menghabiskan waktu dan berjalan-jalan tidak jelas begini, baekhyun mersa ada sesuatu yang aneh namun iya berusaha tenang, mana mungkin ia berprasangka buruk setelah menerima perlakuan manis dari kekasih yang sangat ia rindukan.
"baek" suara itu menyadarkan baekhyun dari lamunannya.
"ah ne?" tanggap baekhyun.
" Aku ingin membicarakan sesuatu" ucap chanyeol sambil menatap baekhyun dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan
"mwo, katakan saja" jawab baekhyun.
"aku ingin hubungan kita berakhir" ucapnya singkat
seketika tubuh baekhyun menegang berusaha mencerna perkataan chanyeol.
"aku ingin hubungan kita berakhir" chanyeol mengulang kalimatnya, baekhyun menatap chanyeol dengan mata yang mulai memanas dan meremas udara ditanganya menahan sesak yang tiba-tiba menerpanaya yang terasa sangat menyakitkan.
"k-kenapa?" Baekhyun bertanya dengan nada bergetar.
"aku sudah tidak mencintaimu" jawab chanyeol datar.
"kau bohong! kau mengerjaiku kan? Apa kau lupa hari ulang tahunku? Ini bukan hari ulang tahun ku yeol" Baekhyun meracau dengan nada yang bergetar.
"ya aku berbohong" jawab chanyeol lalu dijedanya kalimat itu, baekhyun lalu memeluk chanyeol dengan sangat erat menumpahkan rasa rindu yang sedari tadi ditahanya sedikit lega ketika chanyeol menjawab ia hanya berbohong namun setelah itu chanyeol melanjutkan perkataannya.
" aku berbohong selama satu tahun ini kepada mu, aku bukan sudah tidak mencintaimu tetapi aku bahkan tidak pernah sama sekali mencintaimu!" tubuh baekhyun menegang dan chanyeol merasakan itu.
"aku ingin hubungan kita benar-benar berakhir!" Chanyeol melepaskan pelukan baekhyun terlihat jelas wajah baekhyun yang basah kuyup karna air mata.
baekhyun mengeleng "tidak! Aku tidak ingin hubungan kita berakhir, aku yakin kau berbohong itu tidak benar kau mencintaiku sama seperti aku mencintaimu, aku sangat mengenalmu" ucap baekhyun sambil sesegukan.
"tidak kau tidak mengenalku, kau tida tahu apa yang ku lakukan selama ini, aku menghabiskan waktu malam ku di club, bermain dengan yeoja-yeoja jalang yang menginginkan uang ku, kau harusnya berterima kasih padaku aku memperlakukan mu dengan baik karna aku hanya ingin menaklukan hati mu mempermainkan perasaanmu sehingga saat aku meninggalkan mu kau akan merasa hancur sama seperti apa yang kurasa!" jelas chanyeol panjang lebar. baekhyun mendongak" apa maksudmu?" tanya baekhyun bingung dengan kalimat pernyataan chanyeol pada bagian akhir.
"Aku membenci keluarga mu dan juga kau! Jangan pernah mencariku lagi" chanyeol berlalu meninggalkan baekhyun, tanpa sadar chanyeol meremas dada kirinya yang tiba-tiba terasa sesak,'aku tidak mungkin mencintainyakan' batinya.
.
.
.
.
Baekhyun berjalan gontai menuju rumahnya meski sudah tidak menangis namun tetap hatinya masih terasa sakit sangat sakit, benar kata chanyeol perasaan baekhyun benar-benar hancur sekarang, baekhyun menghentikan langkahnya saat melihat mobil selain dari mobil appa dan eommanya dia tidak pernah melihat mobil ini sebelumnya, "apa eomma atau appa beli mobil lagi?" gumamnya pelan, baekhyun berjalan dihalaman rumahnya langkahnya terhenti saat melihat siapa yang berada didalam mobil tersebut, baekhyun berdiri tepat disaming tempat kemudi yang kaca mobilnya terbuka. itu park siwon, baekhyun bukan orang kudet sampai tidak mengetahui siapa itu park siwon seorang pengusaha kaya raya terkenal yang memiliki perusahaan dimana-mana diseluruh korea selatan, dan dia ayah dari pria yang baru saja memutuskannya,'oh ayolah kenapa dunia ini sempit sekali! apa yang dia lakukan disini' pikir baekhyun, mengingat-ingat chanyeol membuatnya semakin merasakan sakit, "huh tenanglah "gumamnya sambil menepuk-nepuk dada kirinya, belum sempat baekhyun menyapa park siwon pandangan nya berralih pada pintu rumah yang terbuka menampakan yoona, ya dia byun yoona eomma baekhyun yang jarang pulang kerumah, selalu bertengkar dengan ayahnya dan berakhir tidak menghiraukan baekhyun.
"eomma?" panggil baekhyun, yoona terkejut saat menyadari baekhyun anaknya berada disamping mobil tujuanya.
"baekhyun apa yang kau lakukan?" tanya yoona pada baekhyun yang bisa berada disamping mobil dari park siwon itu.
"Apa yang eomma lakukan?" Bukan menjawab baekhyun malah balik bertanya.
" apa kau sudah makan?" yoona berusaha mengalihkan topik pembicaraan, melihat keadaan baekhyun yang lesu tak bersemangat membuatnya berpikiran melontarkan pertanyaan yang keluar dari jalur topik sesungguhnya.
"eomma jawab pertanyaan ku" baekhyun memutuskan pertanyan yoona yang mencoba mengalihkan topik pembicaraan itu.
"eomma harus pergi, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan"
"apa selama ini eomma bekerja diperusahan appa chanyeol?" siwon menoleh kearah baekhyun yang menyebut nama putranya.
"hm" yoona hanya berdehem.
"apa hubungan eomma dan tuan park tidak hanya sekedar pekerjaan? Apa benar yang selama ini aku dengar ketika eomma dan appa bertengkar eomma berselingkuh-?"
"Baekhyun cukup! Jaga ucapan mu!" yoona membentak baekhyun, dengan mata yang agak memerah karena marah. Baekhyun tidak menyangka untuk pertama kalinya eommanya membentaknya. meskipun eommanya sering tidak menghiraukannya tapi eommanya tetap bersikap lembut dan tidak pernah membentaknya sekalipun sedang bertengkar dengan appanya didepan baekhyun yang berusaha melerai pertengkaran itu, "eomma" lirihnya lagi-lagi liquid bening itu lolos dari netra indah baekhyun, lalu ia berlari menuju rumahnya meninggalkan 'yoona, "maafkan eomma baekhyun" lirih yonna pelan.
Baekhyun berjalan menunduk masuk kerumahnya "benar-benar hancur" gumamnya pelan. Disaat ia melewati kamar orangtuanya dengan pintu yang sedikit terbuka itu baekhyun mendengar seperti suara orang menangis didalam kamar orang tuanya. ia tersadar, "appa!" Pekiknya. Baekhyun lalu memasuki kamar itu dapat ia lihat jelas appanya nya yang duduk di tepi ranjang membelakanginya. "appa?" Panggil baekhyun pria itu membalikan badannya menghadap baekhyun, minho tersenyum.
'uri baekhyunie putri appa" ucap pria itu pada baekhyun lalu baekhyun berjalan memutar tempat tidur dan memeluk appanya, rasanya sudah lama ia tidak merasakan moment seperti ini.
"appa aku merindukan mu" ucap baekhyun dalam pelukan minho appanya.
" putri appa yang cantik ini merindukan appa ne" ucap minho sambil mengelus surai halus baekhyun. meski satu rumah baekhyun dan appanya jarang bertemu dan mengobrol itu karna minho sibuk dengan pekerjaannya sebagai pengacara, terkadang minho berfikir untuk membawa baekhyun pergi dan bercerai dengan istrinya yoona, tapi itu terasa sangat berat bagi minho ia tak ingin membuat bekhyun ikut menanggung semua ini, rasa pahit menerima keluarga yang broken home, ia sangat menyayangi putri semata wayangnya ini, baekhyun lah alasan minho bertahan selama ini.
"Bisakah appa menceritakan semuanya untukku" minnho yang sedang membelai surai putrinya lalu menceritakan apa yang belum anaknya ketahui selamana ini, minho rasa usia anaknya kini cukup untuk memahami dan mengetahui semanya
.
.
.
.
Seorang yeoja berdiri depan disebuah gedung. Ya ini adalah salah satu cabang perusahaan keluarga park dimana yang menjadi CEO diperusahaan ini adalah anak tunggal dari park siwon dan kim seohyun dia adalah park chanyeol.
"Huhs" yeoja itu menghela napas lalu melangkah masuk kedalam gedung, para pegawai yang berlalu lalang sesekali menatap herang yeoja yang berjalan menuju resepsionis itu.
"ada yang bisa kami bantu?" tanya yeoja yang bertugas sebagai resepsionis bernameteg kang seulgi lalu menatap lekat yeoja yang ada di hadapannya seolah berkata 'ada urusan apa bocah ini kesini' karena melihat penampilan baekhyun yang menggunakan hoodie yang nampak seperti bocah yang baru lulus jhs pikir resepsionis
"ah ne ,aku ingin bertemu park sajangnim" ucap yeoja yag dikira bocah itu.
"apa sebelumnya anda sudah membuat janji?" tanya resepsionis yang ber nameteg kang seulgi itu lagi.
"Ani, tapi aku ingin bertemu park sajangnim, bisakah kau membantuku untuk bertemu dengannya?" Ucap yeoja itu sambil beraegyo.
"maaf adik kecil bukannya aku tidak ingin membantu mu, tapi kalau kau ingin bertemu dengan sajangnim kau harus mebuat janji terlebih dahulu" ucap sang resepsionis lembut seolah sedang menasehati anak TK.
"agashi bantulah aku, kau hanya perlu memberi tahu ruangan sajangnim, aku berjanji tidak akan melibatkanmu jika terjadi sesuatu" mohon baekhyun dengan sedikit beraegyo
"aegyo kau manis sekali adik kecil" ucap resepsionis sambil mencubit kecil pipi yeoja yang ingin bertemu park sajangnim itu.
"arasso, ruangan sajangnim ada di lantai 7 dan ada ruangan besar di sebelah kiri itu adalah ruangan sajangnim" ucap seulgi memberitahukan baekhyun ruangan tuan park.
"kamsamnida agashi" yeoja itu berlalu sambil berlari kecil menuju lift.
"aegyo, anak itu manis sekali ucap sang resepsionis itu lagi, siapa namanya ya, nama? Astaga bahkan aku lupa menanyakan namanya.
.
.
.
Tok tok. . .
Suara ketokan itu menghentikan aktivitas namja yang sedang fokus membaca berkas-berkas yang menjadi tugas wajibnya, ya dia park chanyeol CEO salah satu cabang perusahaan park corp. "Masuk!" ucapnya tanpa melihat kearah pintu.
"Chanyeol?" Ucap seorang yeoja yang sudah memasuki ruangan sang CEO. Chanyeol mendongakkan wajahnya menatap datar kearah orang yang menyebut namanya barusan lalu melipat tangannya di atas dada.
"A-aku" ucap yeoja itu terbata lalu menggigit bibir bawahnya, maafkan aku, maafkan eommaku chanyeol" ucap yeoja itu lantang sambil membungkuk 90o. chanyeol masih menatap datar kearah yeoja itu.
"sudah kubilangkan jangan pernah mencari dan menemuiku lagi, apa kau tuli byun baekhyun!" Ya yeoja itu adalah baekhyun. Baekhyun mengangkat tubuhnya seperti semula dan memberanikan diri menatap wajah datar chanyeol.
"aku mencintaimu" ucapnya lirih. chanyeol berdecih kau sama murahannya dengan jalang itu. Liquid bening yang sedari tadi berlomba ingin keluar dan ditahan dengan sekuat tenaga oleh baekhyun kini membanjiri wajah cantik nan manisnya. "aku tidak perduli apa yang kau katakan aku akan melakukan apapun yang kau inginkan chanyeol, aku merasa bersalah setelah aku mengetahuinya" ya baekhyun sudah mengetahui tentang ibunya yang berselingkuh dengan ayah chanyeol park siwon dan pikir baekhyun itulah penyebab chanyeol membencinya dan keluarganya.
Chanyeol menyeringai mendengar pernyataan yang dilontarkan baekhyun barusan. "baiklah, permintaan dikabulkan" ucap chanyeol yang yang berdiri dari tempat duduknya dan bersender di dimeja kerjanya dan memasukan tangannya disaku celana.
Baekhyun menatap chanyeol heran semudah inikah chanyeol memaafkannya, "apa kau memaafkan ku? Tanya baekhyun pada chanyeol yang juga masih menatapnya
"cih" chanyeol berdecih "aku mengabulkan permintaanmu bukan berarti aku memaafkanmu!"ucap chanyeol menegaskan pada baekhyun.
"kau berkata kau akan melakukan apapun yang ku inginkan bukan" ulang chanyeol pada pernyatan baekhyun sebelumnya
"Ya aku akan melakukan apapun yang kau inginkan" ucap baekhyun memastikan perkataannya lagi.
"Kau" chanyeol menunjuk baekhyun dengan tangannya. "Mulai sekarang kau adalah budakku, kau tidak boleh menentang apa yang ku perintahkan"
Baekhyun menatap chanyeol tidak percaya dengan apa yang dikatakannya barusan. "budak?" tanya baekhyun lagi.
"kenapa, kau ingin menarik pernyataanmu, bahkan orang sepertimu lebih rendah dari budak" ucap chanyeol dengan wajah datanya pada baekhyun yang wajahnya sudah dibanjiri dengan air mata dan menatap chanyeol dengan penuh perasaan terluka.
"baiklah a-aku bersedia" ucap baekhyun sesegukan sambil menahan isakanya.
"bagus" ucap chanyeol sambil menyeringai melihat kearah baekhyun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continued
