Cruel Fate
by : -MariaVivine-UchiMasu-
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Inspirated by : Hancock
This story is mine^^
Hello, minna san ^^.. Maria dtg dgn fict baru yg terinspirasi dri film Hancock yg dimainin sm Will Smith. Filmnya bgus bnget! Sbagian bsar critanya mngkin sma, tpi, ad bbrapa yang ak ubah.. Emm, saia sblumnya minta maaf klw ad author yg sblumnya udh bkin crita yg trinspirasi dri Hancock. But, pstilah bda sma crita ak..
Em, stu lgi, sbnrnya ni fict mw ak bwt jdi twoshot, tpi rsanya g memungkinkan, jadi mngkin ni fict slesai smpe chappie 3 ato 4..
Happie readin' minna-san.. I accept all kind of review.. Flame, comment, etc ^^.. Give me review, okay?
^.^.^.^.^
Chappie 1
DUARRR! BOOM!
"Hei..hei.. Lihat itu Sasuke kan?".
DUARR! BRAKK!
"Wah.. Anak gila itu datang lagi,".
KRATAAKK! KRATAAKK!
"MOBILKUUUU... Sialan kau SASUKEEE!"
Terdengar teriakan-teriakan disepanjang jalan raya Konoha. Hal itu disebabkan karena adanya perampokan di sebuah bank yang terletak di jalan utama itu. Keriuhan itu makin menjadi-jadi ketika datang seorang laki-laki dari udara yang datang untuk menangkap para perampok. TUNGGU! Jika dia datang menolong, kenapa ada yang berteriak "Sialan!" kepadanya? Kenapa orang-orang malah terlihat tidak menyukainya? Kenapa tidak ada yang mengelu-elukannya? Bukankah dia datang untuk menolong?
Ya, bagaimana tidak? Bangunan hancur dan puluhan kendaraan terbakar hanya karena lelaki yang tidak jelas asal usulnya itu. Kerusakan terjadi dimana-mana. "HEI! Jangan pergi kau! Kau harus mengganti mobilku!"teriak seorang wanita tua ketika Sasuke hendak pergi. Sasuke menolehkan kepalanya kepada wanita tua itu,"Hai, nenek.. Harusnya kau berterima kasih padaku. Bukannya aku telah menghentikan sebuah perampokan? Dasar nenek-nenek cerewet"jawabnya santai.
"Terima kasih? Untuk apa? Untuk mobil nenek ini yang hancur? Atau untuk bangunan bersejarah yang kau hancurkan?"teriak seorang wanita muda yang kemudian disusul oleh teriakan-teriakan lain. Sasuke hanya menatap orang-orang yang berteriak padanya satu persatu kemudian menggelengkan kepalanya. "DASAR KAU TIDAK BERGUNA! PERGI SANA!,". "PERGI KAU DASAR PEMBUAT ONAR!". "PERGI, JANGAN HANCURKAN KOTA KAMI! KAMI TAK BUTUH BANTUANMU, DASAR TIDAK BERGUNA!"
Sasuke kemudian mengambil ancang-ancang untuk pergi dan- WUSSSH.. Sasuke terbang ke angkasa. Dia sesekali menolehkan kepalanya ke bawah, ke arah orang-orang yang meneriakinya. Dia menatapnya dengan datar, sekalipun ia sendiri merasa kecewa terhadap respon atas niat baiknya. Di antara sekumpulan orang yang mengumpat kepada Sasuke, ada seorang gadis berambut merah muda yang menatapnya dari dalam bank yang tadi hendak dirampok dengan pandangan yang sulit diartikan. Dia sedikit tersenyum sambil melihat ke arah Sasuke di atas langit. Gadis itu terus melihat hingga Sasuke sudah tak nampak lagi.
^.^.^.^.^
"Sasori, jemput adikmu. Bukankah tadi dia ada di lokasi perampokan? Apalagi tadi ada pembuat onar yang gila itu! Cepat, Kaa-san takut ada apa-apa dengannya,"kata seorang wanita yang kira-kira berusia 40-an, Kiyoshi Haruno.
"Baiklah, Kaa-san,"jawab putra sulungnya, Sasori Haruno. Baru saja Sasori mengambil kunci mobilnya, terdengar suara pintu yang dibuka. "Tadaima, Kaa-san, Nii-chan,".
Suara itu berasal dari seorang gadis cantik yang tadi berada di lokasi perampokan, Sakura Haruno. "Saku, apa kau terluka, nak? Sini, Kaa-san lihat,"Kiyoshi Haruno segera menghampiri anak bungsunya. Kiyoshi melihat pakaian anaknya yang tampak kotor oleh debu, namun tak terlihat noda darah sedikitpun di tubuh Sakura. "Kaa-san, aku baik-baik saja. Tenanglah, untung tadi ada Sasuke, jadi perampok itu tidak menyanderaku yang tadi hendak mengambil uang, Kaa-san,"jawab Sakura pelan.
"Justru lebih berbahaya jika ada pembuat onar itu, Saku,"kata seorang lelaki yang juga ada di ruangan itu. "Nii-chan, dia tidak berbahaya. Dia berniat baik, namun caranya saja yang salah. Nii-chan harusnya paham akan hal itu,"Sakura menolehkah kepalanya ke arah kakaknya,"lagipula Nii-chan terkadang juga berlebihan jika membelaku,"lanjutnya.
"Itu karena Nii-chan sayang padamu, Saku,"ujar Sasori. Sakura melangkah mendekati kakaknya lalu memeluk kakaknya,"Aku juga sayaaangg sekali dengan Nii-chanku yang cute ini.. Hahahahahaha..,"kata Sakura sambil tertawa. Sasori mengelitik pinggang Sakura dan terdengar tawa yang menggema di seluruh ruangan itu, tawa dari trio Haruno.
"Habis, aku iri dengan Nii-chan. Aku saja kalah cute dari Nii-chanku sendiri. Padahal aku lebih muda, tapi, malah Nii-chan yang lebih cute,"kata Sakura setelah berhenti tertawa.
".RA.. Awas kau yaaa!"Sasori mengejar Sakura dan terjadilah kejar-kejaran. Kiyoshi selaku sang ibu hanya bisa tertawa melihat kedua buah hatinya yang sangat Ia cintai melebihi apapun.
^.^.^.^.^
WUSSHHH! BRAKK!
"Hn, jalannya rusak lagi,"ujar Sasuke sambil melihat jalan disekitar tempat tinggalnya yang terpencil. Jalan itu rusak, tepatnya hancur tepat dimana Sasuke mendaratkan kakinya. Dia nampak acuh lalu Sasuke melangkahkan kakinya menuju sebuah tenda yang cukup besar tempatnya tinggal. Dia membuka tenda yang berada di atas bukit itu dan memasukinya. Sasuke mendudukan dirinya dalam tenda itu dan mengambil sebuah kotak cincin dan membukanya. Di dalam kotak itu terdapat sebuah cincin yang berukiran 'saS/K u'.
Sasuke tampak melihat cincin itu dengan seksama. Cincin itu diputar-putar olehnya. "Cincin apa ini? Kenapa aku tidak ingat apa-apa? 'Sas' yang satu dapat berarti Sasuke. Sasku itu siapa? HAAAAAHHH! INGATLAH, SASUKEEE!"Sasuke menjerit frustasi, dia tampak sangat berantakan. Dia meletakkan cincin itu kembali dan menutup kotaknya. Sasuke melangkahkan kakinya keluar dari tenda miliknya lalu terbang entah kemana.
^.^.^.^.^
-Keesokan Harinya-
"Kaa-san, Nii-chan, aku berangkat dulu ya. Maaf aku tidak bisa ikut sarapan, aku nanti ada ujian di kampus. Aku makan di kampus saja,"ucap Sakura yang sedang menuruni tangga dan memakai sneakers putih pink kesukaannya.
"Saku-chan, kau diantar Sasori saja ya. Tunggulah sebentar, Sasori hampir selesai kok makannya,"jawab Kiyoshi, sang ibu.
"Ah, tidak usah Kaa-san. Bukannya Nii-chan nanti siang juga ada ujian? Dia harus mempersiapkan dengan baik. Sudahlah, aku berangkat dulu ya, jaa,"Sakura mengambil tas kuliahnya dan juga kunci mobil di dalam lemari khusus untuk menyimpan kunci. Sakura melangkahkan kakinya keluar dan segera masuk ke mobil Swift-nya. Dia menyalakan mobilnya dan segera tancap gas.
Sakura menyalakan radio yang biasa memutarkan lagu-lagu korea kesukaanya. Kebetulan, lagu yang sedang diputar adalah salah satu lagu favoritenya, yaitu, lagu dari Brand New Day yang judulnya Like Love. Dia ikut bernyanyi kecil sambil memejamkan matanya sesekali-karena lagu itu sedikit slow. Tampaknya Sakura tidak menyadari bahwa di depannya ada sebuah truk yang melaju kencang. Sakura membuka matanya dan melihat ke depan. Betapa terkejutnya Sakura, jarak antara mobilnya dan truk itu kira-kira 1 meter. Sakura memejamkan matanya karena takuta kan menemui ajalnya.
Tiba-tiba...
WUSSSSSHHH! BRAKKK! CKITTT!
"HUWAAAA!"Sakura berteriak karena mobilnya terguling ke belakang. Kepala Sakura terbentur bagian tas mobilnya, namun Sakura masih sadar dan tidak jadi menemui ajalnya. Orang-orang di sekitar tempat kejadian itu segera menghampiri mobil Sakura. Mereka mengeluarkan gadis malang itu dari dalam mobil. Untung saja Sakura bisa keluar, walaupun keadaannya sudah benar-benar kacau.
"Heh, Arigato, minna-san,"Sakura memegang kepalanya yang sakit. Lalu dia menolehkan kepalanya ke arah truk yang hampir menjemputnya ke surga. Dia melihat sesosok pahlawan yang sedang dimaki-maki.
"HUAH, Sasuke lagi. Gadis dalam mobil itu memang tidak mati, tapi tetap saja dia terluka. Dasar tidak berguna!"terdengar makian yang ditujukan ke satu orang yaitu, Sasuke. Sakura menatapnya dengan iba, lalu Ia memberanikan diri berkata,"Sudahlah, lagipula aku tidak jadi mati karena dia,". "Ya tapi tetap saja, kau dan supir truk itu terluka,mobilmu rusak dan truk itu hancur,". Sakura hanya bisa meringis mendengarnya. Dia mendekati Sasuke," Emm, Arigato, Sasuke-san. Jangan hiraukan ucapan mereka,".
Sasuke menolehkan kepalanya ke Sakura, Ia melihat Sakura dengan pandangan penuh arti, begitu pula Sakura. Mereka saling memandang satu sama lain. Mereka merasa ada yang aneh ketika mereka melihat orang di depannya. Ada rasa rindu dan rasa lain yang sulit dipahami ketika kedua mata itu bertemu.
"Ah, aku terlambat. Bagaimana ini? Aduh.."Sakura tiba-tiba ingat bahwa Ia harus segera pergi ke kampus untuk ujian. Mau bagaimana lagi? Mobilnya terguling dan sepertinya juga rusak. Mau tak mau Ia harus meminta bantuan Sasuke.
"Ehem, gomen ne, Sasuke-san. Apa Sasuke-san bisa menggulingkan mobilku ke asal? Aku harus segera ke Japan University. Ujiannya dimulai 5 menit lagi, dan jug-".
"Hn, mobilmu rusak. Bagaimana kalau kau ikut terbang denganku? Waktu yang diperlukan hanya sekitar 3 menit. Mau?"jawab Sasuke memotong perkataan Sakura.
"Eh, itu, aku, TAKUUUUUUUUUUUUTTTTTTTTTT,"belum selesai Sakura berbicara, Sasuke segera menarik menggendong Sakura di bahunya dan terbang menuju Japan University. Sakura memejamkan matanya karena Ia takut dengan ketinggian.
^.^.^.^.^
CKITT...
"Hn, sudah sampai,"kata Sasuke. Sakura tampak lega karena sudah berada di atas tanah lagi. Tapi dia masih shock dengan kejadian tadi. "Ah, iya, arigatou, Sasuke-san. Eem, kenalkan, aku Haruno Sakura,"kata Sakura sembari menjulurkan tangannya.
"Hn, salam kenal Haruno-san,"Sasuke menjabat tangan Sakura. Sakura tersenyum lembut pada Sasuke. Namun, Sasuke hanya membalasnya dengan tatapan datar miliknya.
"Ehm, nanti datanglah ke rumahku untuk makan malam dengan keluargaku. Rumahku di jalan Kurogi nomor 5. Ya, hitung-hitung sebagai balas jasaku. Ya, sudah aku masuk dulu ya, sekali lagi arigatou. Dan, panggil saja aku Sakura,"Sakura melambaikan tangannya pada Sasuke dan segera masuk ke kampusnya agar tidak terlambat untuk ikut ujian.
Sasuke tersenyum tipis sambil melihat Sakura yang berlari tergopoh-gopoh menaiki tangga di depannya. "Entah kenapa rasanya Ia tidak asing bagiku. Haruno.. Sakura.. Siapa kau? Apa kau bagian dari masa laluku? Kalau ya, kumohon temanilah aku, aku kesepian,"batin Sasuke. Tatapannya berubah menyiratkan rasa sedih. Mata Sasuke nampak merah menahan air mata. "Huh, itu Sasuke bukan? Wah, jangan-jangan dia mau menghancurkan Japan University,"seru sebuah suara dari segerombolan mahasiswa.
"Mana, mana? Wah, itu ya? Kita harus panggil security ini, hahahhaahaha,"suara yang lain menimpali. Sasuke menoleh ke arah mereka, Ia memasang wajah datarnya lagi. "IHH, takut, ada pahlawan kesiangan yang tak berguna disini,"kata seorang mahasiswa lagi.""terdengar tawa mahasiswa-mahasiswa Japan University yang ditujukan pada Sasuke.
Sasuke sadar bahwa dimanapun Ia berada, tidak banyak orang-atau mungkin hampir tidak ada orang yang menyukainya. Maka Ia akhirnya mengambil sebuah langkah besar lalu terbang ke langit. Di mana suara tawa yang menyakitkan itu tidak dapat didengarnya lagi. Sekuat-kuatnya orang, jika Ia tidak disukai dan bahkan dihina oleh semua orang, tentu Ia akan merasa sedih, sama seperti Sasuke.
Sasuke terus terbang hingga ke tendanya yang berada di atas bukit. Ketika sampai, Ia segera masuk ke dalam tendanya. Tiba-tiba saja, kepala Sasuke terasa pusing. "ARGGGHHH,"Sasuke memegang kepalanya sambil berteriak frustasi. "HAHAHAHAHahaha, hiks, dasar orang tidak berguna. Kenapa kau tidak ingat apa-apa, bodoh? Mati saja kau, SASUKE!"Sasuke menundukkan kepalanya lalu menangis. Nampaknya, Ia sudah tak kuasa menahan penderitaannya. Ia sendirian disini, tak punya keluarga, Ia kesepian.
^.^.^.^.^
-Malamnya, di perumahan Kurogi-
WUSSSHHH... BRAKKK...
"AHHHHHH, JALANNYA RUSAK!"
"KAAAAA-SAAAAAAAAAAANNN, AKU TAKUT. HUWAAAAA,"
Terdengar suara ribut di jalan Kurogi jam 6 petang ini. Seperti biasa, keributan ini disebabkan karena adanya sesuatu yang rusak-kali ini jalan perumahan. Dan, biang onarnya tak lain dan tak bukan adalah pahlawan rambut ayam kita, Sasuke.
Mendengar suara ribut-ribut didepan rumahnya, Sakura segera berlari membuka jendela dan Ia menemukan Sasuke di sana. Sakura segera berlari membukakan pintu untuk tamunya. "Saku, ada apa ribut-ribut di depan? Hei, siapa yang datang?"tanya Haruno Sasori, kakak Sakura bingung ketika Sakura mempersilahkan seorang lelaki masuk.
Alangkah terkejutnya Sasori ketika yang datang adalah pahlawan pembuat kerusakan, Sasuke. Sasori dan Sasuke saling bertatapan, mereka memberikan tatapan tidak suka satu sama lain. Sakura nampaknya tidak mampu membaca keadaan,"Hei, nii-chan, kenalkan ini Sasuke. Yah, walaupun pasti kau sudah tahu. Ini dia yang menyelamatkan aku tadi pagi,".
"Hoo, jadi dia ya? Pantas saja mobilmu rusak tadi. Tidak kaget aku,"jawab Sasori sambil tersenyum meremehkan.
"Nii-chan, kau itu, sudahlah, Kaa-san mana? Kau panggil Kaa-san ya, aku akan mengantar Sasuke ke ruang makan.
"Tapi, Sak-,"belum selesai Sasori bicara, Sakura sudah menarik Sasuke untuk pergi ke ruang makan. "Hah, ya sudahlah, pasti Kaa-san juga tak suka pada Sasuke"Sasori naik ke lantai 2 untuk memanggil Kaa-sannya untuk makan malam. Tok..Tok.. "Kaa-san, makanan sudah siap. Teman Sakura juga sudah datang,"kata Sasori.
Tak lama terdengar jawaban dari Kiyoshi,"Iya, Saso,"cklek.. Pintu kamar Kiyoshi terbuka dan Kiyoshi keluar dari kamarnya. "Ayo, jangan biarkan tamu kita menunggu,"Kiyoshi menggandeng tangan anak sulungnya itu untuk turun ke ruang makan.
"Kaa-san, ini kenalkan Sasuke, Ia yang tadi menyelamatkanku,"kata Sakura ceria. Kiyoshi nampak kaget sebentar melihat sosok Sasuke disana. Sasori sudah menampilkan senyum sinisnya karena Ia yakin bahwa Kiyoshi akan mengusir Sasuke dari rumahnya. Namun,"Jadi kau ya yang menyelamatkan putriku? Kau tidak seperti yang kukira, kau tampaaaann sekali,"kata Kiyoshi yang hiperbola dan sukses menmbuat Sasori menatap Sasuke dengan pandangan tajam
"Hn, selamat malam, Nyonya Haruno,"jawab Sasuke sembari menundukkan kepalanya. "Wah, sopan sekali. Senang bertemu denganmu, Sasuke. Kukira kau seperti yang ada di berita, urakan, aneh, dan-"Sakura menyela,"Kaa-san, sudahlah. Lebih baik kita makan, ayo duduk,".
Sasori yang biasanya duduk disebelah Sakura kini harus duduk di seberang Sakura karena Sasuke menduduki tempatnya. Sasori tampak sangat kesal melihat Sasuke. Kiyoshi nampaknya menyadari aura permusuhan di antara Sasori dan Sasuke. "Sasuke, ayo dimakan. Ini makanan favorite Sakura lho,"kata Kiyoshi sembari tersenyum. Sasuke mengangguk lalu mencicipi masakan Kiyoshi yang tampak menggugah selera.
"Bagaimana Sasuke-san? Masakan Nii-chan enak kan? Nii-chan memang pandai memasak sama seperti Kaa-san,"kata Sakura setelah Sasuke memasukkan sepotong yakiniku ke dalam mulutnya.
"Ya,"jawab Sasuke singkat lalu melanjutkan acara makannya. Sakura hanya tersenyum lalu melanjutkan makannya juga. Keempat orang itu makan dalam diam.
^.^.^.^.^
"Sasuke, terimakasih sudah menyelamatkan nyawa putriku yang ceroboh ini,"kata Kiyoshi sambil tersenyum ke arah Sasuke.
"Sama-sama, Haruno-san. Saya juga berterimakasih telah diizinkan makan malam di sini. Hn, tampaknya sudah malam. Saya permisi dahulu,"jawab Sasuke seraya membungkuk dengan hormat ke arah Kiyoshi.
"Jaa, Sasuke,"ucap Sakura. "Hn,"jawab Sasuke. Sasuke lalu keluar dari rumah Sakura lalu terbang menuju rumahnya.
^.^.^.^.^
"Sial, ternyata dia bisa sampai disini. Dia sudah bertemu juga dengan Sakura. Bahkan mereka kelihatan akrab. Aku harus segera bertindak,".
^To Be Continue^
Hai..hai.. Akhirnya chappie satu rampung juga.. Chappie 2 kemungkinan di update 1minggu atw 2minggu stlh ini.. Tunggu iaa ^^
With all of my love,
Maria-Viv-UchiMasu
