-Goddess of Seasons-

*Ch 1*

Story by: Kiriko Alicia

Vocaloid belongs to Crypton Media and Yamaha Corp

Rating: T

Pairing (Main): Kagamine Rin X Kagamine Len; Shion Kaito X Hatsune Miku

Genre: Mystery, Fantasy, Romance, Humor (Slight).

Warning: Cerita gaje, alur lambat/ngebut, typo dimana-mana, dan cerita ini dapat mengakibatkan berbagai macam reaksi terhadap para pembacanya (Menangis terharu, tertawa ngakak, kesel-kesel sendiri karena pairing lainnya tidak sesuai harapan, dll), all in Normal PoV.

Summary: Miku, seorang dewi yang mengatur dua musim. Namun semuanya berubah karena ternyata tugas itu terlalu susah untuknya. Apalagi ia tidak mempunyai seorang 'partner' seperti Gumi dan Miki. Karenanya, ia pun ditugaskan untuk mencari/memilih dewi keempat serta mencari partnernya sendiri…

"Miku…," Ucap sang dewi tertinggi berambut abu-abu dengan ujung rambut berwarna pelangi dengan nada serius.

Kini, terdapat dua orang di ruangan itu. Sang dewi tertinggi, yang mengendalikan letak bulan dan matahari serta membetulkan letaknya jika ada yang salah, Mayu. Ia mengenakan dress dari kain yang indah berwarna kuning keemasan. Ia juga memiliki sepasang sayap kecil di punggungnya berwarna emas.

Dihadapan Mayu, terdapat seorang dewi yang sebenarnya adalah seorang manusia.

Dewi itu mempunyai rambut berwarna hijau tosca yang diikat dengan gaya twintail. Ia adalah dewi yang mengendalikan musim gugur dan dingin di Bumi. Ia bernama Hatsune Miku. Ia mengenakan dress setumit kaki berwarna biru muda dan memiliki sepasang sayap kecil berwarna biru muda di punggungnya.

"I-Iya Mayu-sama?" Tanya Miku dengan tergagap.

"Kau tahu kan untuk apa aku memanggilmu kesini?" Tanya Mayu-sang dewi tertinggi dengan nada serius.

"A-Aku tahu… Tentang musim gugur yang lalu kan?" Tanya Miku ketakutan.

"Benar sekali. Maksudku, bagaimana mungkin terjadi badai salju saat musim gugur?!" Ucap Mayu sambil memijat-mijat keningnya. Terjadi keheningan sebentar.

"Maaf… Tapi sebenarnya untuk seseorang sepertiku yang tidak memiliki partner, tugas ini terlalu susah…," Ucap Miku sambil menunduk. Mayu hanya mendengus kesal.

Partner. Partner adalah pasangan yang meng-support atau menyemangati para dewi. Dewi musim semi, Gumi Megpoid, sudah memiliki seorang partner bernama Gumo Megpoid. Dewi musim panas, Furukawa Miki, juga sudah memiliki partner bernama Utatane Piko.

"Jika kau memang tidak mampu, katakan saja sejak awal, Miku…," Ucap Mayu lagi. Miku hanya bisa terus menunduk.

"Maaf…," Gumamnya lagi.

"Kejadian ini tidak boleh terulang lagi!" Tegas Mayu. Miku hanya mengangguk.

"Sekarang, carilah seorang dewi lain untuk mengendalikan musim gugur. Untuk musim dingin, masih kuserahkan kepadamu," Ucap Mayu lagi. Miku lagi-lagi hanya mengangguk lemas.

"Sekalian, carilah atau pilihlah partnermu," Lanjut Mayu. Miku pun menoleh ke arah Mayu dengan tatapan kaget.

"Kau boleh memilih partnermu. Dan pastikan dia adalah seseorang yang baik. Juga pilihkan partner dewi musim gugur dan juga dewi musim gugur. Aku percayakan tugas ini kepadamu, Miku. Bagaimana? Atau apakah kau perlu bantuan seseorang?" Tanya Mayu.

"Kurasa aku hanya memerlukan Gumi dan Miki! Dan terima kasih telah mempercayakan hal ini kepadaku!" Ucap Miku lalu membungkukkan badan 45 derajat ke arah Mayu dengan ceria. Mayu mengangguk menyetujui.

"Kau boleh pergi sekarang," Perintah Mayu. Miku mengangguk semangat lalu segera pergi dari ruangan itu.


DRAP DRAP DRAP

"Tadaima!" Jerit Miku saat sampai ke rumahnya. Ia pun segera meletakkan sepatunya dan masuk ke dalam.

"Ah! Miku! Okaerinasai!" Ucap ayah Miku, yang bernama Hatsune Mikuo sambil mengalihkan pandangannya sebentar dari koran yang sedang dibacanya.

"Dimana okaa-san?" Tanya Miku kebingungan.

"Sedang belanja," Jawab Mikuo pendek lalu kembali menekuni koran yang dibacanya.

Ya, selain sebagai dewi, Miku hanya hidup sebagai manusia biasa. Tak ada yang mengetahui kalau ia adalah seorang dewi. Tentunya kecuali para dewi yang lain, yang merupakan teman sekelas Miku di VocaUtau gakuen.

"Ohh…," Miku pun hanya ber-oh pendek lalu kembali naik ke kamarnya dan berbaring di atas kasur queen size miliknya.

"Siapa ya yang akan cocok menjadi partnerku?" Pikir Miku. Tiba-tiba, wajah senpainya tampak di benaknya.

BLUSH

Langsung saja muka Miku menjadi semerah tomat memikirkannya.

"KYAA! JANGAN BERCANDA! NGAK MUNGKIN KAITO-SENPAI JADI PARTNERKU!" Ucap Miku sambil senyam-senyum dan berguling-guling di kasurnya serta memukuli boneka beruangnya yang tidak bersalah (Alicia: KYAAA! BEARKU DIRUSAK! *TBA nya kambuh ._.*)

Lalu semua itu berakhir dengan Miku yang tertidur dengan posisi yang tidak elit dan juga ngak imut banget ngak seperti Princess of the World (Alicia: WELEH NYASSAR KE LAGUNYA THE WORLD IS MINE? *ditabok*)

Keesokan harinya…

"MIKU! BAGUN!" Jerit Kaiko, okaa-sannya Miku sambil menarik-narik selimut Miku yang tidak kunjung lepas.

"Ugh… Sebentar lagii…," Erang Miku lalu mengubah posisi tidurnya sehingga selimutnya mengerat.

"Ck ck ck… Katanya pengen cepet ketemu Luka sama Miki, kamu tu gimana sih?" Tanya Kaiko tidak puas.

"Ahh… Itu bisa dipikir nanti. Sekarang tidur… Zzz," Jawab Miku lagi.

"Lagian ini sudah jam tujuh lebih lima belas menit lho," Lanjut Kaiko.

"Eh?"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Loading 100% complete!

"GYAAAA! Aku telat!" Jerit Miku cepat lalu langsung masuk ke kamar mandi. Kaiko langsung geleng-geleng kepala lalu turun ke lantai satu, tempat ruang makan dan tamu.

Tak lama kemudian, Miku turun dan langsung menyambar roti berselai negi ayahnya yang mendapatkan protes gratis dari ayahnya.

"Itu rotiku!" Jerit Mikuo histeris.

"Swalahnwya swendiri tidak dimakwan-makwan!" Ucap Miku dengan mulut penuh dengan roti lalu langsung menelannya sekali gigit dan segera memakai sepatu sekolahnya. Mikuo langsung menangis di pojokan. Kaiko yang sudah sering melihat hal seperti itu hanya tersenyum geli.

"Ittekimasu!" Ucap Miku semangat sambil membawa tas sekolahnya.

"Itterashai!" Jawab Kaiko sambil tersenyum lembut.


"Nee, Miku. Jadi kau ditugaskan untuk mencari partner dewi keempat, dewi keempat, serta partnermu sendiri?" Tanya Miki yang sudah mendengar semua cerita Miku.

Miku mengangguk.

"Untuk dewi keempat aku tidak tahu siapa yang cocok untuk menjadi kandidatnya… Tapi untuk partnernya kurasa Kagamine-san akan cocok…," Pikir Gumi dengan pandangan menerawang.

"Menerutmu begitu?" Tanya Miku sambil menaikkan sebelah alisnya. Miki dan Gumi mengangguk.

"Iya, maksudku dia kan orangnya dapat dipercaya untuk menyimpan rahasia. Walaupun aku tahu sifatnya agak dingin…," Jelas Miki lagi.

"Tapi kan Kagamine-san tidak suka siapa-siapa!" Teriak Miku kebinggungan.

"Emm… Ah, daripada memikirkan itu, apa kau tahu kalau ada murid baru hari ini?" Tanya Miki lagi.

Gumi dan Miku menggeleng.

"Seriously?!" Jerit Miki kaget.

"Kami kan bukan tukang ngossip seperti kau, Miki," Ucap Gumi diiringi anggukan dari Miku.

"Yah… Denger-denger sih begitu. Aku lupa siapa namanya, tapi dari yang kudengar ia anak perempuan," Jelas Miki lagi. Luka dan Miku pun mengangguk dan melihat sekeliling. Kelihatannya semua anak di kelas itu sudah tahu tentang hal itu.

Luka-sensei pun segera memasuki kelas. Sekelas langsung duduk kembali ke tempat masing-masing.

"Minna, hari ini, kita akan mendapatkan seorang murid baru!" Ucapnya ceria. Lalu mengisyaratkan seseorang di luar untuk segera masuk ke dalam.

Masuklah seorang gadis berambut honeyblond sebahu dengan tatapan harap-harap cemas. Ia mengenakan kacamata berlensa cukup tebal dan juga menguncir rambutnya gaya dua kebawah.

"Mulai hari ini, aku akan bersekolah disini. Kagamine Rin, yoroshiku," Ucap gadis itu dengan nada ragu. Sekelas langsung terdiam.

"Kagamine?"

"Sama seperti Kagamine Len?"

"Apa mungkin mereka kerabat?"

"Mereka mirip kan?"

"Mungkin saudara!"

Kira-kira itulah bisik-bisik seluruh kelas. Rin hanya diam di depan kelas dengan wajah kebinggungan.

"Jadi, Rin-chan bisa duduk di sebelah Miku-chan!" Ucap Luka sensei, menyadarkan semua murid dari bisik-bisikkan sesat mereka. Rin hanya mengangguk ragu lalu berjalan kearah sebuah kursi kosong yang ditunjukkan Luka sensei tadi.

Dengan cepat, Rin meletakkan tasnya dan juga barang-barangnya lalu duduk.

"Halo! Namaku Hatsune Miku! Panggil saja Miku!" Ucap Miku sambil tersenyum ceria. Rin mengangguk.

"Kagamine Rin, yoroshiku Miku-chan…," Ucap Rin dengan suara kecilnya.


Alicia: WEEEEEEE AKHIRNYA SELESAI CH 1! XD

Rin: PROTES! Harusnya Alice tuh belajar! Bukannya mbuat fict gaje beginian! Senin tuh masih ada ulangan tahu! TTWTT

Len: Betul tuh! Sudah nilai jelek! Apalagi IPAmu itu!

Alicia: HUWWEEEE KOK BISA TAHU NILAI IPAKU JELEK?!

Rin: Tentu saja tahu, Len baru saja nyuri ulangan IPAmu.

Len: *ngendap-ngendap pergi*

Alicia: Ohohoho… Jadi ada yang mau mbocorin nilaku ke para readers ya? Takkan kubiarkan! *ngepung Len* *Bawa tali rafia biru, lapban, gunting, kain kafan (?)*

-MAAF SEBAIKNYA AKSI GORE OLEH SI AUTHOR GAJE ITU DI-SKIP!-

Alicia: Baikkk… Bagaimana menurut kalian ceritanya? Jelek? Bagus? Idenya sudah lama, tapi baru bisa ngetik sekarang ._. *Len sudah dijadikan pocong hidup*

Semuanya + Alicia: Jadi… Mohon reviewnya! X3

.

Lanjut atau delete?