CHAPTER 1
.
Angin malam berhembus pelan, cukup dingin untuk membuat seseorang untuk tak berada di luar ruangan saat itu tapi bedaHalnya Seorang namja yang tampak masih asik bergelung dengan berbagai macam berkas yang tesusun rapi di atas mejanya, jendela ruang kerjanya yang terbuka tak terlalu dihiraukannya sampai sebuah hembusan angin yang cukup kencang masuk dan menerbangkan beberapa kertas di atas mejanya.
"aish." Sedikit mengerutu karena merasa pekerjaanya sedikit tergangu karena ulah sang angin, dengan sedikit malas ditutupnya jendela ruang kerjanya tanpa sempat menegadahkan kepalanya ke langit menikmati langit malam yang indah atau sejenak melihat pemandangan di luar apartemennya yang indah di kala malam hari, sepertinya tak cukup ada waktu untuk menikmati semua itu.
Mata elangnya beralih pada beberapa kertas yang bercecer di lantai dan mulai memunggutinya satu persatu.
"eh, apa ini?" perhatiannya tertuju pada sebuah amplop putih di atas mejanya, yang baru sempat terlihat olehnya ketika hendak menaruh kembali kertas-kertas yang dipunggutnya tadi.
Tak ada yang special dari amplop itu hanya sebuah amplop putih yang mungkin berisi surat iseng tanpa nama pengirim dan hanya tertera alamatnya saat ini, tak ingat kapan dia menerima surat itu dan tiba-tiba amplop putih itu ada disana entahlah lagipula namja itu tak terlalu mau ambil pusing memikirkannya.
Direbahkan tubuhnya di sebuah sofa yang berada di sudut ruangan, merenggangkan sedikit ototnya yang pegal sambil sesekali menerawang isi amplop putih itu seolah dapat memberinya jawaban tanpa harus membuka dan melihat isi amplop tersebut.
Sret.. akhirnya dia memutuskan merobek amplop tersebut dan membaca isinya.
Siwon hyung ini aku kyuhyun.
saat ini aku sedang berada dalam misi berbahaya dan aku tak sempat menceritakan detailnya.
Datang ke rumah kita di Mokpo secepatnya setelah kau membaca surat ini,
Cari seseorang bernama Kim Kibum dan tolong jaga dia sampai aku menjemputnya.
Ini permintaan pertama dan terakhir adikmu.
Hanya kau yang bisa aku percaya.
gaemgyu
"gaemgyu?" gumam Siwon mengucap nama sang pengirim surat, dia yakin surat itu asli karena bagaimanapun dia tau bahwa yang tau nama panggilannya gaemgyu hanya dia dan seorang yang dipanggilnya dengan nama itu yang tak lain adalah Kyuhyun.
Flashback on
"BAGAIMANA KAU BISA MEMINTAKU MERAWAT ANAK HARAMMU ITU, HAH?!" teriak tuan Choi pada sosok yeoja yang tengah bersimpuh di dekat kakinya tak lain adalah istrinya sendiri.
"mianhe.. mianhe..mianhe.." hanya kata itu yang bisa terlontar dari bibir merah nyonya Choi disela isak tangisnya, masih memohon pengampunan pada sang suami yang kini tengah menatapnya dengan berang.
"appa..appa.. lihat Kyu mendapat piala lagi." teriak seorang namja bersurai ikal sambil berlari memasuki rumahnya dengan menentang sebuah piala berukuran besar, dibelakangnya sang hyung hanya bisa tersenyum maklum menyikapi sikap sang adik.
Keduanya terbelalak kaget ketika sampai di ruang keluarga rumah mereka, hampir semua barang disana tak berada di tempatnya lagi bahkan beberapa guci dan vas yang pecah berserakan di lantai.
"aa..ada apa ini?" Tanya Siwon entah pada siapa saat mendapati keadaan rumahnya yang biasanya selalu damai dan menyenangkan berubah menjadi sangat mengerikan?
Flashback off
Siwon menghela nafasnya berat, hari itu adalah saat terakhir dia melihat sang dongsae yang lebih memilih pergi berkelana ketimbang diusir oleh sang appa.
.
.
Siwon keluar dari dalam mobilnya, matanya menatap ke sebuah mansion indah meski usianya sudah terbilang cukup tua. Ia membayangkan adiknya yang tinggal disini selama ini, Siwon merasa bodoh karena selama ini melupakan tempat ini untuk mengetahui keberadaan adiknya, mungkin karena mereka hanya pernah berkunjung sekali kesini dan itupun saat mereka masih di duduk di taman kanak-kanak. Singkatnya, Siwon tak ingat tempat ini jika saja surat dari Kyuhyun tak menyasar ke apartemennya beberapa hari yang lalu.
Siwon masuk ke halaman mansion yang memang tak berpagar, matanya sesekali melirik kekanan dan kirinya mencoba mencari seseorang yang mungkin ditemuinya di halaman. Siwon hendak mengetuk pintu terlebih dahulu tapi di urungkannya karena melihat kondisi pintu yang sedkit terbuka yang artinya tidak terkunci.
Perlahan Siwon melangkahkan kakinya masuk ke mansion. Aneh pikirnya, karena tak ada sarang laba-laba atau semacamnya yang menghiasi diding atau langit-langit disana malah terkesan tanpa debu dan seolah ada seseorang yang memang sengaja membersihkannya setiap hari.
Berarti benar ada seseorang yang tinggal bersama Kyuhyun selama ini, mengingat sifat Kyuhyun yang terlalu cuek pada lingkungan sekitar dan tak terlalu mengutamakan kebersihan apalagi kerapian. Siwon sedikit tersenyum membayangkan adiknya yang sibuk bermain game dengan segala camilan yang berserakan di disekitarnya
Siwon kembali menelusurike dalam. Di Ujung ada sebuah ruang baca yang langsung menghadap halaman belakang, meski dikatakan mansion sebenarnya tempat itu tak tampan seperti kastil atau sesuatu yang seram seperti itu, bisa dikatakan mirip sebuah rumah mewah mengingat keberadaanya di tengah hutan.
"siapa kau?" sebuah suara menginturpsi kegiatan Siwon yang sedang wisata keliling rumah, dengan tenang Siwon menolehkan kepalanya ke sumber suara yang mengintrupsinya tadi. Tampak di depannya seorang yeoja dengan kaus putih panjang dengan rambut panjang sebahu menatapnya curiga, ditangannya sudah tergengam pemukul baseball yang rasanya pasti sangat sakit bila bersentuhan dengan kulit Siwon secara kasar.
Seorang yeoja? Apa dia seseorang yang dimaksudkan Kyuhyun untuk dititipkan pada Siwon?
"apa kau Kim Kibum?" tanya Siwon pelan, yeoja itu menurunkan tongkat baseball yang tadi di acuhkannya di depan wajah Siwon dengan posisi kuda-kuda yang cukup membuat orang di depannya sedikit bergidik ngeri.
"Siwon hyung.?"
Siwon mengangguk sementara yeoja itu masih menatapnya dengan sedikit senyum yang menawan, lihat—bahkan seorang Choi Siwon hampir berbulshing ria dikarenakannya.
"mianhe hyung tadi aku sudah berlaku tak sopan padamu."
"tak apa aku paham kalau kau waspada, lagipula kau hanya tinggal sendiri dan apa hubunganmu dengan adikku? Kenapa kau memanggilku hyung?" serentetan pertanyaan itu mengalir lancar dari bibir Siwon, bahkan namja dengan dimple itu tak menyangka dirinya akan terlihat sangat cerewet setelah bertemu yeoja manis ehmm—misterius ini.
"Kim Kibum imnida, aku istrinya Cho, eh.. Choi Kyuhyun."
Siwon hanya melongo mendengar pernyataan dari bibir merah kissable milik Kibum.
Kyuhyun? Adiknya yang berumur 3 tahun lebih muda dari dirinya itu sudah punya istri? Bahkan Siwon saja belum mempunyai seorang yeojachingu.
"Kyu sebelum ini bilang bahwa aku akan dititipkan pada Siwon hyung sampai dia kembali dan mungkin aku akan merepotkanmu untuk beberapa hari ini hyung."
Lagi-lagi Siwon hanya melongo, jadi benarkah dia sungguh akan tinggal satu atap dengan yeoja cantik yang notabene adalah istri adiknya sendiri? Disebut apa semua ini.?
"aku akan mengambil tasku dahulu hyung," kibum melangkahkan kakinya masuk ke dalam menuju kamarnya sementara Siwon masih terpaku pada sosok yang menurutnya mirip bidadari yang langsung berhasil mencuri hatinya.
"oh ya hyung." Kibum membalikan badannya dan menatap Siwon yang masih mematung di tempatnya, "aku ini namja makanya aku memanggimu hyung." sambung Kibum dengan senyum yang sukses membuat Siwon mimisan.
"APAAAAAAAAAAAAAAA?!" teriak Siwon setelah sadar dengan apa yang baru saja di ucapkan Kibum.
.
.
Hallo.. bawa FFn baru nih..
Apa layak lanjut? Semoga FFn yang ini ga bakal ngaret lagi kaya yang lainnya. Bwahahahahaaaa
Lanjut atau lanjutkan?
Review?
