"MANIS"

.

'Naruto selamanya milik Masashi Kishimoto'

Rate : T Genre : Romance. Pair : NaruHina

WARNING :

Banyak typo bertebaran, OOC(mungkn?), Alur cepat, Author pemula, not plagiat, dll.

Nb : Jika anda tidak suka dengan cerita yang saya buat, silakan dibaca sampai selesai dulu dan silakan mereview kekurangan dari cerita saya.

.

.

.

.

Start

Hinata Hyuuga, adalah adik dari ketua osis Hyuuga Neji. Dia adalah siswa X IPA 2, tingkah lakunya lembut, baik hati, dan agak pendiam, dia tidak terlalu terkenal di kalangan anak cowok di kelasnya. Hinata sebenarnya tidak terlalu memikirkan hal itu tetapi anehnya saat ia mencoba mengakrabkan diri dengan anak cowok di kelasnya -sebagai teman tentunya- mereka malah menghindarinya dengan berbagai alasan, seperti sekarang ini.

"Ne.. Kiba-kun bisakah-"

"A-ah maaf Hinata a-aku harus memandikan Akamaru aku p-pergi dulu~" ucap Kiba langsung meninggalkan Hinata.

Selalu seperti itu.

"Hhhahh.." Hinata menghela napas, seharusnya sekarang yang piket adalah Sakura, Hinata, dan Kiba tetapi hari ini Sakura tidak masuk dan Kiba harus memandikan Akamaru maka tinggal Hinata sendiri.

'Baiklah, semangat Hinata kau bisa!' batin Hinata menyemangati dirinya sendiri dan dimulailah acara bersih-bersih kelas oleh Hinata, sendirian tentunya. Tetapi walaupun begitu ia tidak mengeluh, ia memaklumi Kiba yang harus memandikan Akamaru, anjing kesayangannya. Mungkin Akamaru sedang PMS jadinya manja, Baiknya dirimu nak~ eh tapi Akamaru itu jantan lho Hinata.

Setengah jam kemudian.

"Akhirnya selesai~" ucap Hinata dan sekarang kelas sudah cukup rapi dan bersih.

"Wah~ Hinata-chan hebat," seru seseorang dan suara itu berasal dari pintu kelas.

"Uzumaki-senpai!" seru Hinata begitu melihat seseorang itu.

"Yo" jawab orang yang bernama Uzumaki itu lengkap dengan senyuman tiga jarinya. Uzumaki-senpai atau Uzumaki Naruto dia adalah kakak kelas yang pernah membantu Hinata saat MOS dan beberapa kali membantu Hinata membawa setumpuk buku ke perpustakaan.

"Ada apa?" tanya Hinata

"Ne..Hinata-chan kau tau tentang prom night minggu depan?" tanya Naruto dibalas dengan anggukan Hinata, " Sebenarnya aku tidak memiliki pasangan untuk prom night, dan jika besok aku tidak membawa pasangan Tsunade baa-chan akan menghukumku," terang Naruto, ia bergidik ngeri membayangkan hukuman dari Tsunade.

"Uhm" tanggap Hinata ia mengambil tasnya dan mendekati Naruto, tidak enak kan bicara sama orang dengan jarak 2 meter.

"Jadi senpai mau curhat? Boleh aja kok," ucap Hinata polos

Naruto sweatdrop, "Bukan itu".

"Terus?" tanya Hinata, ia menatap Naruto penasaran.

"Aku mau kau jadi pasanganku di prom night" kata Naruto

"Apa?" kata Hinata kaget, senpainya ini mengajaknya ke prom night?

"Kau dan aku ke prom night sebagai pasangan" tegas Naruto

Hinata tersipu, " Kenapa aku?" tanya Hinata ia mengalihkan pandangannya dari Naruto.

"Karna kau manis," jawab Naruto, ia memajukan wajahnya ke wajah Hinata seringai seksi tertempel di wajahnya membuat Hinata tambah gugup, wajahnya memerah hingga telinga membuat seringai Naruto makin lebar.

"A-aku? Shion-senpai lebih manis dariku, senpai juga s-suka k-kan?" tanya Hinata ia memalingkan wajahnya dari Naruto, takut wajahnya tambah memerah jika lama-lama menatap wajah tampan Naruto.

"Menurutmu?" balas Naruto ambigu

Hinata menoleh ke wajah Naruto masih dengan wajah memerahnya ia berkata, " Tuh lebih manis Shion-senpai,"

"Kau lebih manis Hinata" kata Naruto ia memajukan wajahnya lagi, sekarang jarak antara wajah Naruto dan Hinata hanya 5 cm.

"U-ugh" Hinata mengeratkan pegangannya ke tas.

"Kau tidak percaya?" tanya Naruto dibalas dengan gelengan pelan Hinata.

"Sini kubuktikan" kata Naruto ia langsung menghapus jaraknya dengan Hinata.

CUP

Awalnya hanya bibir saling menempel tapi lama kelamaan Naruto melumat pelan bibir Hinata, sedangkan yang dicium hanya memejamkan matanya pasrah. Naruto memperdalam ciumannya, tangan kirinya menekan tengkuk Hinata sedangkan tangan kanannya berada pada pinggang Hinata mendorongnya untuk semakin menempel ke tubuh Naruto. 2 menit kemudian Naruto melepaskan ciumannya, ditatapnya Hinata yang masih terengah-engah, wajahnya memerah sempurna, bibirnya mengkilap dan terbuka dan pemandangan itu membuat Naruto kemabli menerbitkan seringai seksinya pada wajah tampannya.

"Tuh kan kau manis sekali Hinata, boleh aku memakanmu?"

Oh siapapun kubur Hinata sekarang.

END