Selamat datang di diari Akashi Seiijuro!

Ehem...
Kalian pasti bingung dan tak menyangka,kan,seorang Akashi ternyata mmiliki sebuah diari? Diari yang biasanya ditulis oleh anak perempuan yang baru puber, isinya mengenai curhatan tak jelas,stiker-stiker lucu...

Yah,, aku memang sedang menulis diari sekarang, tapi jangan samakan aku dengan perempuan-perempuan alay itu!

Hari ini, Shintarou tiba-tiba menghampiriku setelah selesai latihan basket,

'Akashi,hari ini benda keberuntungan sagitarius adalah buku harian. Bukannya aku peduli-nanodayo,, tapi aku tak sengaja salah membeli buku notes menjadi buku harian. Jadi,ini untukmu saja. Lagipula, sagitarius berada di posisi terakhir hari ini.'

Yah,, dari pada buku hariannya terbuang sia-sia dan juga bukannya aku mau percaya sama ucapan si gila horoskop itu, tapi aku hanya ingin berubah.

Ya,,berubah!

Kalian tahu,kan, aku sering digosipi yandere... itu loo,, yang sebelas duabelas dengan psikopat.. T.T

Mereka mungkin tak menyangka karena mereka tak pernah mengatakannya langsung padaku, tapi sekali lagi, aku Akasi Seiijuro yang absolut dan sempurna,, Mwahahahhahaha!

Eh...ehem..

Sebenarnya aku memiliki hati yang suci,tulus ikhlas dan murni. Cuma mungkin karna aku sulit mengungkapkan isi hati dan selalu menjaga image,, ditambah selalu membawa gunting merah, orang-orang pun jadi segan-coret-ketakutan ketika melihatku lewat.

Aku akui, aku memang agak sedikit,, sediikiitt mirip psikopat diluar, karna dari kecil itu,, entah mengapa aku suka mendengar suara " ckris,ckris" dari gunting, semacam hobi gitu,, jadi aku pun mulai menggunakannya untuk membuat rekan-rekan satu timku-coret-budak ku mau dengan rajin melalukan latihan pagi, siang,sore yang sudah kujadwalkan dengan susah payah.

Nah, dengan menulis diari, aku berharap agar aku bisa mengevaluasi diri tiap harinya, dan lebih terbiasa mengeluarkan aura keibuanku#eh agar jabatan yandere bisa pelan-pelan hilang

Haaaaaaaaaa

Alasan kedua ku menulis diari adalah...

Kuroko Tetsuya

Yah, teman satu tim basket -yangmemangkuakuisebagairekan- ini manisnya memang luar biasa.
Aku pun sudah mulai suka padanya sejak smp,, saat aku mulai menemukan bakatnya dan memasukkannya ke tim basket.

Tapi, aku tak memiliki keberanian untuk mengatakannya dan dia juga seperti biasa tetap memasang muka datar dan memperlakukan semua orang sama.

Dengan menulis diari juga, aku berharap agar nanti setelah dia jadi milikku sepenuhnya, aku dapat memberikan buku harian ini sebagai kenang-kenangan dan bukti cintaku padanya sejak SMP

Hah,, memikirkannya saja sudah membuatku bahagia...

Kuroko itu juga polos sekali.
Seperti misalnya hari ini..

Tadi sore,seperti biasa,sesuai jadwal yang kubuat, semua anggota klub basket Teiko melakukan pemanasan lari keliling lapangan 100 kali.

Pada putaran ke 75, semua sudah kelihatan capek. Aku kadang merasa kasihan juga melihat Ryouta mulai kehilangan semua gula dalam badannya, Daiki yang makin putih,, putih pucat maksudnya Shintarou yang kacamatanya jatuh dan terinjak 10 kali, Atsushi yang makin pendek ehem.. sepertinya aku salah lihat dan Tetsuya ku yang sepertinya sebentar lagi akan roboh.

Tapi, masa seorang Akashi yang absolut menarik kembali perkataannya? Jadi, aku tetap memasang muka mengintimidasi sambil memainkan guntingku dari pinggir lapangan agar mereka tetap semangat berlari.

Baik kan,aku?

Saat aku sedang asyik memeriksa jadwal latihan untuk besok, tiba-tiba tetsuya berlari ke arah ku di pinggir lapangan. Aku sontak kaget.

Bagai gerakan slow motion, tangan nya perlahan direntangkan, bibir pucatnya mulai bergerak mengatakan sesuatu,
Aku pun membalas merentangkan tangan, karna kupikir dia minta dipeluk.
Otakku tak dapat bekerja saat itu. Aku terlalu terpesona karna jarang-jarang tetsuya mau begini padaku.
Tapi adegan yang biasa kulihat di opera sabun itu langsung rusak ketika...

HOEEEKKKKK

Tetsuya memuntahkan isi perutnya tepat ketika aku balas memeluknya.

"Tet..tesuya..."

"Kuroko-chii!"
Entah mengapa makhluk kuning yang tadi nya kehabisan gula kembali jadi diabetes setelah melihat tetsuya muntah. Lihat saja, tangan kotornya itu kini sudah merampas Tetsuya dariku. Anggota yang lain pun mulai menghampiri.

Aku harus berpikir.

"Maaf teman-teman.. aku kurang enak badan hari ini... jadinya muntah.." manik biru tetsuya mulai berkaca-kaca. Ia pun menoleh padaku.

"Akashi-kun.. aku minta maaf juga,, bajumu jadi kotor.. mungkin karna pusing, aku salah mengira kalau kau tong sampah merah yang ada di ujung sana..."

Krakk

Kacamata Shintarou kembali pecah.

Semua menatap horor Tetsuya yang sedang menunjuk tong sampah merah yang ada disebelahku saat dipinggir lapangan tadi.

Duh,, Tetsuya,, aku jadi pingin mencubitmu sekarang...

Tapi mungkin ekspresi yang keluar dari muka ku bukan ekspresi gemas, tapi ekspresi ingin meremas seseorang sampai ciut.

Mungkin itu arti dari tatapan horor mereka.

Hmm,, hal itu memberiku ide

" hhh,, kalau begitu kalian lanjut latihan semua. Dan Tetsuya, kau ikut dengan ku."

" ehhhhhhhh?"
Semua langsung berteriak kaget, minus Tetsuya ketika mendengarku bicara.

"Kenapa? Ada masalah?" Ujarku sambil memainkan gunting yang sudah ada ditangan kananku

Dalam sekejap, mereka pun langsung melanjutkan latihan, bahkan lebih semangat dari sebelumnya.

Kini tinggal tersisa Tetsuya dan aku

"A...akashi kun.."

Mata yang berkaca-kaca tadi kini sudah mengeluarkan kristalnya. Kakinya gemetar, sepertinya sudah tak sanggup menahan badannya setelah muntah tadi.

Aku menggunakan kesempatan ini dan mulai mengangkat tubuh kecilnya itu

"Eh,,eh,,akashikun.."

" sudah, diamlah Tetsuya, aku akan membawamu ke UKS"

" ba..baiklah Akashikun.."

Hyaa,, lihatlah wajah manisnya yang mulai merona itu! Ingin rasanya aku menghisapnya sekarang...!

Sesampainya di uks, aku membaringkannya di kasur.
Tanganku menyodorkan segelas air hangat padanya

"Ini,minumlah Tetsuya, supaya perut mu agak enak"

" hai,, arrigato,"

Ia pun mulai meneguk air yang kuberikan

"Nah, Tetsuya, bisa kau jelaskan mengapa kau bisa muntah tadi?"

" eh... ano.. tadi pagi aku memang sudah tak enak badan..." dia mulai menundukkan kepala.

"Hm? Jadi mengapa tak bilang ke Momoi kalau kau minta ijin tak latihan?" Ujarku sambil melihatnya lekat-lekat.

"A..aku.."

" ya?"

" a..aku?"

" bilang saja,Tetsuya, aku tak kan marah"

" a..aku takut Akashikun akan marah dan melampiaskan kemarahan Akasihkun pada teman yang lain saat latihan.."

So sweet overload! Lihat mata besarnya yang kini menatapku seperti anak anjing. Imut sekali

Tapi,, aku cukup terluka sih, ketika mendengar alasannya.

"Ya ampun,Tetsuya,,, aku tak mungkin marah hanya karena hal itu,, kalau kau tak sanggup, seharusnya kau bilang dari tadi,,"

"Ahh,, jadi,, Akashi tak marah?" Kini matanya mulai membesar dan berbinar-binar

" tentu saja!"

" benar?"

" iya"

"Hontou ni?"

"Hontou!"

"Jinja?"

"Ne!"

"Masa?"

Lama-lama nyebelin juga nih orang.

"Tetsuya,, kau tahu aku tak pernah bohong padamu,kan?"

Ia kembali menundukkan kepala.
Lalu, ia menoleh padaku sambil tersenyum cerah.

Ya ampun...

"Arigato,, nee"

Yah,, begitulah hari ini,, setelah Tetsuya agak pulih, ia memaksa untuk mencarikan baju ganti untukku. Anak ini... benar- benar polos dan baikhati..

Mungkin ramalan Shintarou benar mengenai kesialan itu,, hanya pada bagian baju.

Selebihnya salah besar.

Karna,momen langka ini sangat membuat seorang Akashi Seiijurou beruntung hari ini.

-Day pass-