Chapter 1

.

.

.

.

.

.

Love In Heaven

Naruto belong to Masashi Kishimoto

Genre: Fantasy,Romance,Adventure,Friendship

Happy Reading^^

.

.

.

.

.

.

"ah... cahaya apa ini? Terang sekali"

Sakura mengucek-ngucekan kedua matanya agar dapat melihat dengan jelas. Aku ada dimana? Tempat apa ini? Kenapa aku bisa tertidur ditempat seperti ini. Gumam sakura dalam hati. Sakura mencoba untuk berdiri dan memutuskan untuk melangkahkan kakinya disebuah lorong yang sangat terang. Matanya hanya terbuka setengah, tangan kanannya mencoba untuk menghalau cahaya yang masuk ke matanya secara berlebihan. Ia tidak bisa melihat apa-apa sekarang. Yang ia lihat sekarang hanyalah sebuah cahaya putih bersinar yang memenuhi seluruh ruangan. Ia pun terus melangkahkan kakinya, tanpa tau kemana kaki itu akan membawanya. Yang ia pikirkan sekarang hanya satu yaitu segera keluar dari tempat ini.

Setelah lama berjalan. Akhirnya sakura menemukan akhir dari lorong tersebut. ah... matanya menutup dengan sempurna, tak kuasa menahan terangnya cahaya yang berasal jauh didepannya. Sakura menghela napas panjang setelah dirasanya ia sudah tak berada ditempat tadi. Entah kenapa ia merasa sangat tidak nyaman berada ditempat itu.

Masih memejamkan matanya, sakura mendengar suara yang sangat indah. Suara yang tidak pernah ia dengar sebelumnya. Tunggu dulu! Bau apa ini? Harum sekali. Bahkan mengalahkan parfum yang pernah kubeli dari luar negeri. A-apa jangan jangan ini...

Sakura menelan ludahnya-gugup. Takut membayangkan apa yang ada didepan matanya nanti. Ia menimbang nimbang apakah ia akan membuka matanya sekarang atau tetap menutupnya. Tetapi rasa penasarannya mengalahkan rasa takutnya. Ia pun membuka matanya dengan perlahan. Lagi-lagi cahaya terang memasuki matanya. Tetapi tidak seterang saat dilorong tadi. Cahaya ini terasa lebih lembut dan terasa hangat. Ia pun mengejap-ngejapkan kedua matanya. Lalu segera menutup mulutnya-terkejut- ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Apa matanya sudah rusak karena cahaya yang sangat terang tadi dan dan mulai memunculkan bayangan bayangan aneh? Sakura masih mematung tidak percaya.

"Tidak mungkin! Apakah ini...?"

.

.

.

.

.

.

Sakura melangkahkan kakinya menuju gerbang yang sangat besar jauh berada didepannya. Lebih besar daripada gerbang dirumahnya atau pun gerbang di istana presiden. Berkali kali ia berdecak kagum melihat apa yang ada di sekitarnya. Pemandangan yang sangat indah. Ia memang sering mendatangi tempat-tempat rekreasi yang menyajikan pemandangan indah bersama keluarganya saat liburan tiba. Tapi ini... jauh lebih lebih lebih indah daripada itu semua. Tanpa terasa ia pun sudah sampai didepan gerbang tersebut. gerbang indah nan megah. Bentuknya yang berbeda dari gerbang gerbang yang sakura pernah lihat. Gerbang itu sangat luas dan lebar mirip tembok besar di China bahkan berkali kali lipat lebih lebih luas dan lebar. Disamping gerbang tersebut, terdapat dinding kokoh yang menjulang tinggi sehingga sakura tidak bisa melihat apa yang ada didalam gerbang tersebut. sebenarnya gerbang besar itu mempunyai tiang tiang kecil ditengah tengahnya dan terdapat lubang yang cukup besar yang harusnya mampu memperlihatkan keadaan didalam gerbang tersebut, akan tetapi entah kenapa sakura tetap tidak dapat melihat itu karena yang sakura lihat hanyalah sebuah cahaya putih yang sangat terang. Ia pun mengedarkan pemandangannya kesekitar. Sakura tersentak kaget dengan apa yang ditemukan oleh matanya itu. Ia melihat seseorang yang mirip manusia pada umumnya, akan tetapi ia berukuran sangat besar dan mempunyai sebuah sayap. Kejutan apa lagi yang ada dihadapannya saat ini? Sakura melangkahkan kakinya mendekati manusia yang ia yakini berjenis kelamin laki-laki itu. "A...anu permisi. Apa kau penjaga gerbang ini?"ucapnya gugup. Namun lelaki dengan tubuh besar itu masih tertidur pulas. Ia tidur dengan posisi berdiri dengan tongkat panjang dan besarnya, sebagai pijakan agar dapat tertidur dengan nyaman. Sakura mengulangi kembali kata-katanya itu berharap lelaki besar tersebut akan bangun dan menjawab pertanyaannya. Kesal karena merasa diacuhkan dan sepertinya lelaki tersebut tampaknya tidak berencana untuk bangun dari mimpi indahnya, sakura pun mengumpulkan napas dalam-dalam dan mulai berteriak dengan sangat-sangat kencang.

Namun nihil lelaki itu masih pulas dengan tidurnya. Sama sekali tidak tepengaruh dengan teriakan sakura yang dirasa sudah sangat kencang itu. Sakura memegangi kerongkongannya yang sakit akibat memaksakan untuk berteriak sangat kencang. Akan tetapi sakura tidak kehilangan akal, bukan sakura namanya jika ia menyerah terlalu cepat. Otak pintarnya itu menemukan sebuah ide untuk membangunkan manusia besar itu. Ia melancarkan aksinya dan mulai menggigit kasar kaki lelaki besar itu. Lelaki itupun terlonjak kaget dan bangun dari tidurnya. Ia meringis sebentar, sebenarnya sakura yakin gigitannya tidak terlalu berpengaruh pada tubuh lelaki besar itu tetapi ia tersenyum lebar karena rencananya berhasil.

Lelaki bertubuh besar itu meringis kecil tetapi ia tidak hiraukan dan berniat untuk melanjutkan kembali mimpi yang sempat putus itu, akan tetapi saat akan menutup matanya. Lelaki itu melihat dengan samar-samar seseorang manusia yang berdiri didepannya.

Tunggu dulu! Manusia?

Lelaki itu membuka matanya lebar-bahkan bisa juga disebut melotot dan berteriak dengan sangat kencang diikuti teriakan sang gadis yang terlonjak kaget didepannya. Sontak membuat sakura kaget dan memundurkan beberapa langkahnya.

"To-tolong jangan makan aku. Aku masih dibawah umur. Dagingku tidak selezat manusia lainnya"ucapnnya dengan muka memelas yang dibalas dengan tatapan heran lelaki itu. Sakura memang senang menonton film film yang bergenre horror thriller. Menurutnya adegan adegan dalam film itu mampu membuatnya penasaran dan memunculkan ketegangan. Tetapi tidak untuk sekarang. ia sangat ketakutan apabila ia mengalami hal hal yang sama dengan film film favoritnya- ia tidak ingin mati konyol dan berakhir diperut raksasa itu. Ia kembali memundurkan langkahnya, berjaga-jaga untuk lari jika raksasa ini siap untuk menerkamnya.

Lelaki bertubuh besar itu terheran-heran melihat tingkah sakura. "Kau bicara apa sih?kau pikir aku ini seorang kanibal?"dengusnya kemudian. "ah... tu-tunggu kau bicara apa? syukurlah kalau kau bukan seorang kanibal. Aku sangat takut melihat tubuh besarmu itu." sakura mengelus dadanya pelan. Dikatai seorang kanibal dan memiliki tubuh besar oleh gadis yang tidak pernah ia lihat sebelumnya membuatnya cukup tersindir. Ia pun menyentakkan tongkatnya ke permukaan yang mereka pijak. Tiba tiba ia sudah berubah bentuk menjadi seseorang lelaki biasa pada umumnya. Dengan tinggi yang tidak terlalu berbeda dengannya dan tanpa sayap. Sakura hanya mematung shock melihat pemandangan yang ada didepannya. Sebenarnya siapakah lelaki ini dan kekuatan apa yang ia miliki hingga dapat merubah tubuhnya seperti itu? apakah dia penyihir atau semacamnya?!

"Kenapa kau kaget. Harusnya aku yang kaget dengan kehadiranmu. Sedang apa kau disini? Kau manusia kan?"

Sakura yang mendengar pertanyaan tersebut hanya memandang heran lelaki yang berada dihadapannya. Apa maksud lelaki ini? manusia? Tentu saja ia manusia. Apa ia terlihat seperti seekor binatang? Gerutunya kesal.

"Tentu saja aku manusia. Dan sebenarnya aku ada dimana? Apa aku berada di planet lain? Pemandangan disini sangat berbeda dengan dibumi."ucapnya sambil mengedarkan pandangannya untuk memastikan bahwa ucapannya tadi benar, ia bukan berada dibumi.

Lelaki itu terdiam sebentar dan terlihat seperti sedang berpikir keras. Namun setelah itu ia membuka kembali mulutnya. "Ano...bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu?" sakura mengangguk pelan. Mengisyaratkan lelaki itu untuk melanjutkan kembali kata katanya. Terlihat dari raut wajahnya sepertinya ia sangat enggan untuk menanyakan sesuatu pada sakura.

Pertanyaan macam apa yang ingin ia tanyakan padaku? Apakah seperti maukah kau menjadi pacarku? Atau apakah kau sudah memiliki kekasih? Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kencang. Menghapus semua fantasi anehnya. Tidak bisa ia pungkiri bahwa lelaki didepannya ini memang cukup tampan. Dengan rambut kuning yang mencuat-cuat keatas layaknya buah duren. Matanya yang berwarna biru terang. Hidungnya yang mancung dan beberapa garis yang tercipta dipipi mulusnya itu menambah kesan imut pada lelaki tersebut.

Mana mungkin ia tiba-tiba bertanya seperti itu dasar bodoh! Sakura memukul pukulkan kepalanya sendiri. Namun kegiatannya itu terhenti saat ia mendengar lelaki itu kembali menyuarakan pertannyaanya.

.

.

.

.

.

.

"Apakah kau ini sudah mati?"