Naruto bukan milik saya pribadi, buktinya Nuruto seorang Ninja kalau saya yang buat mah paling mentok Naruto jadi pendekar silat cakar harimau XD
Sudah langsung saja sok atuh monggo di baca...
WARNING!
INI YAOI, JADI YANG ALERGI MOHON UNDUR DIRI.
Efek samping seperti anemia, mata berkunang-kunang, menggigil, was-was, meriang dan lain sebagainya bukan tanggung jawab Author
"AAAAARRRRGGGGGG!"
Terikan cempreng terdengar di sepenjuru rumah Namikaze. Para penghuni rumah yang berada di ruang makan menghentikan sejenak kegiatan mereka. Kushina yang sedang semasak, Minato yang sedang membaca Koran dan Kyuubi putra tertua keluarga ini yang juga menghentikan kegiatanya intimnya dengan buah apel. Tidak ada kepanikan karena suara teriakan pada pagi hari ini, mereka hanya berhenti sedetik dan melanjutkan kegiatan mereka. Sepertinya terikan itu terlalu sering terjadi sehingga sudah terbiasa.
"Kyuu coba kau panggil turun adikmu, sepertinya dia sudah bangun" ucap Kushina, bukannya apa dia Cuma tidak ingin putra bungsunya itu telat kesekolah.
"Hemmm" tanpa mengindahkan perintah ibunya Kyuubi masih tekun menggigiti apel ditangannya.
"Kyuubiiii" Kushina menghentikan pekerjaaannya.
"Hmmmmm"
"KYUUBI!" kali ini disetai lemparan botol kecap kosong yang menembus Koran Minato.
"KUSHINAAA... APA YANG KAU LAKUKAN, BAGAIMANA KALAU KENA KEPALAKU" lemparan itu hanya meleset semili dari kepala Kyuubi dan hancur terkena tembok, untung dia memiliki reflek yang bagus kalau tidak hancur wajah kelewat gantengnya, pikir Kyuubi sadar bener kalau wajahnya cuakep.
"Panggil adikmu turun!" melihat aura monster mengelilingi sang ibunda Kyuubi berfikir ulang untuk membangkang.
"Cih merepotkan" sambil menggerutu Kyuubi menaiki tangga untuk ke kamar adiknya. Putra bungsu keluarga ini Naruto Namikaze adalah orang yang mewarnai pagi hari ini dengan teriakan.
Sesampainya di depan kamar adiknya, tanpa mengetuk pintu Kyuubi langsung melesat masuk. Dikamar sang adik Kyuubi disuguhi pemandangan yang dulu pernah membuatnya terkejut. Bagaimana tidak, di dinding kamar berwarna orange sang adik terpampang poster-poster wanita seksi yang hanya mengenakan pakaian renang ataupun pakaian dalam dengan pose yang sangat vulgar, tempat tidur sang adik telah kosong dengan seprei yang berantakan. Dan disanalah sang adik terbungkus selimut tebal dengan hanya sejumput rambut mencuat, melototi PC yang menampilkan seorang wanita sedang digenjot oleh pria yang tidak terlihat wajahnya. Dan iya para readers sang tokoh utama kita sedang menonton VIDIO PORNO, BOKEP, BF atau apapun sebutannya.
"AH..AH...AH... Faster... Faster... oh yes... oh yes.. oh no... oh yes" terdengar suara desahan dari wanita dalam video tersebut.
Kyuubi menghampiri adiknya yang menatap layar dengan wajah kelewat serius untuk ukuran nonton bokep. Dicabutnya kabel yang menghubungan PC seketika itu juga layar menjadi gelap.
"Kyuu!" Naruto menoleh kesal pada sang kakak.
"Cepat mandi dan turun sarapan, kau tidak lihat sekarang jam berapa? Kau bisa telat" Kyuubi melempar handuk pada wajah sang adik. Naruto masih menatap kesal Kyuubi sambil berjalan ke kamar mandi.
"Ah.. Naruto.." panggil Kyuubi saat naruto mencapai pintu kamar mandi.
"Apa?" ditatapnya dengan polos sang kakak
"Cuci juga celanamu, basah tuh" ucap Kyubi dengan senyum mengejek diwajahnya.
"SIALAN! PERGI SANA!" setelah mengumpat pada sang kakak, Naruto menutup pintu kamar mandi dengan muka merah padam.
Kyuubi meninggalkan kamar sang adik dengan tawa puas. Sepertinya menggoda sang adik telah membuat paginya lebih baik. Sesampainya di meja makan, Kyuubi di sambut dengan tatapan bertanya sang ayah.
"Dia mendapat 'ITU' lagi" jawab Kyuubi atas pertanyaan tak terucap sang ayahanda.
"Huh... seharusnya dia menerimanya saja" Minato menghela nafas mendengar penjelasan putra sulungnya.
"Kau tahu seberapa keras kepala Naruto" Kyuubi langsung duduk di kursinya.
"Cepat atau lambat dia harus terima 'ITU' tidak mungkin berubah" timbrung Kushina sambil meletakkan sarapan di meja.
"Sepertinya akhir-akhir ini semakin sering ya"
"Hmmm" gumam Kushina dan Kyuubi menyetujui pernyataan Minato
Ok.. untuk mengerti pembicaraan diatas dan mengetahui apa itu 'ITU' dan kenapa Naruto sering terbangun dengan teriakan, mungkin kita harus kembali beberapa tahun yang lalu saat semua masalah naruto berawal. Jadi mari kita kembali.
Flasback
Saat itu pertama bermula pada pagi hari 12 tahun yang lalu, saat itu Naruto kecil masih berumur empat tahun. Balita berpipi tembem dengan tiga goresan di masing-masing pipinya itu sedang sibuk berkeliaran dengan membawa tas gendong bergambar ramen kesayangannya. Dia telah sibuk memasukkan macam-macam mainan kesukaannya ke dalam tas, sekarang dia sedang mencari mobil-mobilan yang ingat dia tinggalkan di ruang tamu tadi malam.
Kushina menatap anak bungsunya heran, pada hari minggu pagi ini dia telah sibuk berkeliaran, biasanya anak ini susah dibangunkan apa lagi sekarang hari minggu Kyuubi saja masih ngiler di kamarnya. Karena penasaran Kushina pun bertanya pada putranya.
" Naru sayang, kau mau apa dengan semua mainan dan tas mu itu? " tanya Kushina yang melihat naruto kesulitan memasukkan mobil-mobilan kedalam tas yang telah menggembung kelebihan isi.
"Nalu mau ciap-ciap" tangan mungilnya memaksa masuk sang mobil yang tak kunjung mau menghuni tas naruto. Wajah naruto sudah merah karena usahanya.
"Heh? Memang Naru mau kemana?" Kushina heran karena jawaban putranya, seingat dia hari ini mereka tidak memiliki rencana untuk keluar rumah, berhubung suaminya sekarang sedang menghadiri seminar sebagai pembicara di luar kota. Minato Namikaze merupakan profesor di bidang teknologi yang ternama.
"Nalu mau pelgi ke kebun binatang bareng Tsunade Bachan" jawaban Naruto semakin membuatnya bingung, setahu Kushina mertuanya itu tidak pernah menghubunginya untuk mengajak anaknya jalan-jalan. Apa Sunade menghubungi anaknya tanpa sepengetahuannya?.
"Apa Bachan menelephon dan mengajak Naru ke kebun binatang? " naruto menggelengkan kepalanya dengan imut.
"Lalu? Dari mana Naru tahu Bachan akan datang?".
"Tadi malam Nalu mimpi Bachan datang dan mengajak Nalu dan kak Kyuu ke kebun binatang"
"Hehh?" apa anaknya ini mengigau?.
"Naru itu hanya mim..." belum selesai Kushina berbicara, terdengar bunyi bel dari arah depan
Meninggalkan anaknya yang masih sibuk dengan mobil-mobilannya, Kushina beranjak untuk melihat tamu yang datang.
"KEJUTANNNN!" betapa kagetnya Kuhina saat dilihatnya sang mertua telah ada di depan rumahnya dengan dandanan yang tidak kalah dengan anak muda.
"Ka san?" Tsunade langsung berhampur memeluk menantunya ini, tanpa menunggu di persilahkan masuk dia langsung melesat melewati Kushina.
"Mana cucu-cucuku?" suara Tsunade yang menggelegar hingga hinggap di telinga naruto
"BA CHAN!" sambut naruto yang langsung di peluk dan dicubit gemas oleh Tsunade
"Ka san.. Ka san tidak bertugas di rumah sakit?" Kushina heran mendapati Tsunade yang seorang dokter bedah terkenal ini tiba-tiba mengunjunginya tanpa member kabar.
"Aku libur hari ini, jadi aku ingin menghabiskan waktuku untuk mengajak Naruto dan Kyubi jalan-jalan ke kebun binatang"
"Heh? Ka san menghubungi Naru untuk mengajaknya ke Kebun bintang ya? Pantas saja dia sibuk bersiap dari pagi"
"Aku tidak menghubungi Naru ataupun Kyuubi kok, aku saja baru tahu tengah malam tadi kalau operasiku duitunda hingga aku bisa libur hari ini" Sunade yang sedang sibuk menggelitiki Naruto tidak menyadari pandangan heran dari Kusina. Pasalnya bagaimana anaknya ini tahu Tsunade akan datang dan mengajaknya jalan-jalan, Naru bilang dari mimpi? Apa iya?.
Kejadian ini sempat terlupakan selama beberapa waktu oleh Kushina, hingga kejadian –kejadian serupa berulang kali terjadi. Saat Naruto berumur tujuh tahun akhirnya keluarganya yakin Naruto memiliki kemampuan untuk melihat masa depan lewat mimpi-mimpinya. Naruto sendiri tidak masalah dengan mimpi-mimpi yang dialaminya toh tidak setiap hari. dan yang diimpikan Naruto juga hal-hal yang ringan. Naruto tidak terganggu dengan mimpi-mimpinya hingga satu mimpi merubah segalanya, dan mimpi itu terjadi saat ia berusia 12 tahun dan duduk di kelas satu SMP.
"Ah..Ah... Hentikan Teme" Naruto mendesah dan menggeliat gelisah.
Peluhnya telah membasahi kulitnya, mengubah kulit tannya menjadi mengkilat menggoda. Ditatapnya rambut bewarna reven yang sejak tadi nangkring di selakangannya. Kejantanannya terasa hangat karena kuluman dari sang pemilik rambut raven. Terasa gelenyar nikmat diseluruh tubuh Naruto terutama diselangkangannya. Naruto menjambak rambut raven itu, antara ragu ingin mengentikan atau menyuruhnya semakin cepat.
Sebelum Naruto mengambil keputusan, tiba-tiba pria itu menghentikan kegiatannya. Hal ini membuat Naruto mendesah kecewa. Dirasakaanya sesuatu menelusup masuk pada bagian belakangnya.
"Hhmmm Teme" terdengar protes dari naruto ketika jari kedua ikut masuk dan bergerak untuk melemaskan otot Naruto, namum hal itu langsung terhenti saat jari dingin itu mengenai titik sensitive di dalam Naruto.
"AHH!" untuk sesaat pandangan Naruto mengabur dan tubuhnya bergetar. Walau cahaya di sekitarnya buram dan Naruto tidak dapat melihat jelas wajah orang yang sekarang berada di atasnya ini sedang menyeringai.
Tiba-tiba jari-jari itu ditarik namun ada sesuatu yang siap mengantikan, kali ini bukan jari yang dingin, namun sesuatu yang panas dan keras menempel di disana. Orang itu mendekatkan wajahnya hingga naruto dapat melihat jelas wajah mempesona orang yang sedang menindihnya. Hidung mancungnya, bibirnya tipisnya, mata hitamnya dan senyum mengoda itu membuat Naruto sulit bernafas. Saat wajah itu sangat dengan dengannya, naruto dapat merasakan nafas yang berhembus dari orang itu yang dan seketika dia berkat.
"Aku harap kau siap Dobe" tiba-tiba bagian belakang naruto di terobos oleh benda panas dan kaku.
"AAAAARRRRRRRGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG!" teriakan yang terdengat pada subuh itu membangunkan pasangan Namikaze yang langsung berlari ke kamar putra bungsunya, mereka mengenali suara cempreng itu adalah milik Naruto. Saat sampai disana mereka melihat Kyuubi yang sepertinya juga telah terbangun. Tanpa melihat pintu itu terkunci atau tidak (sebenarnya tidak) Kyuubi lansung mendobrak masuk kamar Naruto dan mengahabur ke dalam diikuti orang tuanya.
"Apa?apa? yang terjadi apa ada pencuri?" Minato langsung memasang pose cakar harimau yang pernah dipelajari dari temannya. Siap untuk bertarung kalau memang ada pencuri yang memasuki kediamannya.
Saat dilihat Naruto yang terduduk dan menangis tersedu mereka langsung mengahampirinya. Kushina langsung duduk disampingnya dan mencoba menenangkan Naruto yang terlihat sangat syok.
"Naruto ada apa?"
"KA CAN!" Naruto langsung membenamkan wajahnya pada sang bunda dan menangis.
Bingung dengan sikap sang buah hati, Kushina menatap sang suami dan putra sulungnya yang secara kompak mengangkat bahu mereka, tanda mereka juga tidak tahu.
Melihat sang adik yang tak kunjung berhenti menangis, Kyuubi hampir hilang akal. Hampir saja dia menjitak kepala sang adik dan menyuruhnya berhenti menangis saat dia melihat celana piyama adiknya basah.
"Naruto kau ngompol?" tanya kyuubi dengan polos
"Eh... ngak!" pertanyaan itu langsung membuat Naruto berhenti menangis dan menatap nyalang sang kakak, tidak terima difitnah ngopol.
"Tapi celanamu basah tuh" tunjuk Kyuubi yang langsung membuat mereka semua melihat celana piyama Naruto yang memang sedikit basah.
"EHH?" Naruto langsung menutupinya dengan selimut, dipegangnya celana piyamanya.
"Memang basah sih,, tapi kok lengket ya?" dengan muka polos Naruto mengulurkan tangan dan memperlihatkan pada keluarganya tangan kanannya yang terlumuri cairan kentah berwarna putih.
Sontak Kushina bangkit berdiri dari kasur naruto dan menatap naruto dengan pandangan mengerti. Minato sendiri menatap Naruto dengan wajah merah padam sedangkan Kyuubi, dia telah tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Menertawakan adiknya yang bodoh banget menurut pendapat Kyuubi.
"Ok, sepertinya ini adalah urusan kalian boys. Aku akan tinggalkan kalian bertiga" Ucap Kushina yang merasa sudah saatnya dia undur diri. Apalagi matahari sebentar lagi terbit, dia harus menunggu tukang sayur di depan rumah.
"Ka san jangan pergi" rengek naruto, tidak ingin ditinggalkan saat dia bingung seperti saat ini.
"Baiklah, Anata cepat jelaskan pada Naruto sana!" perintah Kushina pada suami yang sepertinya masih binggung mau berbuat apa.
"Naruto sepertinya kau telah mengalami mimpi basah pertamamu, itu wajar Naru, itu tandanya kau telah beranjak remaja" Minato berusaha menjelaskan walau dengan muka yang masih bersemu merah.
"Oh jadi itu normal ya? tapi bukannya harus dengan perempuan ya? dan Tou san, ini mimpi 'ITU'" jelas Naruto dengan suara berbisik seperti takut terdengar orang. Sebenarnya mimpi Naruto terbagi menjadi dua versi, yang pertama bunga mimpi normal yang biasanya kabur dan tidak jelas dan dengan cepat terlupakan, dan yang kedua mimpi 'ITU' mimpi yang sampai saat ini 100%selalu terjadi.
"Eh? Apa maksudmu Naruto?" tanya Minato heran
"yang dimimpiku itu laki-laki" ucap Naruto polos
"Hah?" ketiga keluarga Naruto sepertinya masih bingung
"Naru mimpi dia memasukkan burungnya ke pantat Naru, Naru ngak mau" Naruto menggelengkan kepalanya keras keras ngak ridho pantat seksinya ditusuk-tusuk orang, laki-laki lagi. Naruto mah lebih suka cewek. Ck ck ck sayang baget authornya agak gila Nar...
"EEEEHHHHHHHHHHHH!" sontak ketiga Namikaze kaget sekaget kagetnya. Kushina menutup mulutnya dengan syok, kyuubi menjatuhkan manga yang dipungutnya dari kamar adeknya dan Minato memandang naruto dengan mata melotot dan mulut menganga.
"Kamu yakin Naruto?"
"Kamu kenal orangnya?"
"Kamu dipaksa Nar?"
"yakin itu mimpi 'ITU'?"
"tahu rumahnya?"
"sakit ya Nar?"
"Kamu posisi bawah Nar?"
"Cakep ngak?"
"Dia suka apel ngak?"
"Kamu hamil nantinya ngak, kaa san pengen cucu nih"
Keluarganya menanyainya dengan pertanyaan bertubi-tubi yang lama-lama semkin ngaco. Dan membuat Naruto binggung.
"DIAAAAMMMM!" Naruto frustasi sendiri
"NARU NGAK PEDULI ITU MIMPI BIASA APA MIMPI 'ITU', POKOKNYA NARU NGAK MAU. MANA ORANGNYA KELIHATAN BRENGSEK LAGI!" dengan ucapan sumpah serapah Naruto berlari ke kamar mandi meninggalkan keluarganya mematung untuk mencerna informasi.
End Flashback
Dan begitulah awal mula naruto mendapatkan mimpi-mimpi yang membuatnya histeris di pagi hari. sejak itu Naruto sering mendapat mimpi-mimpi serupa tapi dengan tempat berbeda, waktu berbeda, posisi berbeda namun orang yang sama. Sejak itu juga Naruto terobsesi untuk membuktikan bahwa mimpinya salah, bahwa dia tidak akan berakhir menjadi homo apalagi jadi uke.
Poster, BF, majalah dewasa adalah usaha-usahanya untuk menghindari mimpi-mimpinya jadi kenyataan. Keluarga Naruto sendiri telah lama menerima jika anaknya akan memiliki kekasih laki-laki. Mengingat sampai saat ini mimpi naruto tidak pernah meleset.
Naruto berjalan menuruni tangga dengan wajah suram, dilihatnya keluarganya telah menunggu di meja makan. Setelah selesai sarapan naruto numpang di motor Kyuubi ke sekolah berhubung sekolahnya sejalan dengan kampus Kyuubi.
Sesampainya disekolah tepatnya di Konoha High School, Naruto langsung duduk di mejanya dan membuka majalah dewasa yang dibawanya. Hal ini membuat para siswi berbisik dan menghindari Naruto, sedangkan para siswa mengangap naruto seperti pahlawan. Karena Cuma Naruto yang bisa membaca Majalah seperti itu dengan muka serius melebihi saat menghadapi ujian semester. Andai saja naruto tidak dicap mesum dan memiliki hobi aneh dengan wajah setampan Naruto pasti banyak gadis yang mengejarnya.
"Ohayooo Naruto" tiba-tiba dari arah belakang muncul Kiba, sahabat naruto sejak SMP.
"ohayo Kiba"
"Ya ampun Nar, pagi-pagi kau sudah baca itu. Lebih baik kau cepat masukkan sebentar lagi Iruka sensei akan tiba.
Ingat bahwa iruka sensei akan menyita majalahnya jika ketahuan, Naruto langsung memasukkannya dalam tas. Saat pelajaran pertama dimulai Naruto langsung memikirkan mimpi-mimpinya. Naruto bahkan tidak sadar saat teman-temannya khususnya para perempuan membuat suara ribut dan di suruh diam.
Naruto ingat dengan pria dalam mimpinya, pria belum diketahui namanya oleh Naruto namun selalu dipanggilnya Teme. Naruto masih sibuk dengan pikirannya sambil menatap kosong buku dimejanya hingga.
"Namaku Uchiha Sasuke" ah jadi namanya Sasuke ya... Eh?
"BRAKKK" Naruto bangkit tiba-tiba dari kursinya saat dia menatap orang yang pemilik suara yang dihafal Naruto dari mimpi-mimpinya, menyebabkan kursi yang didudukinya terbalik.
Semua mata memandang Naruto heran. Di sanalah Naruto, menatap rambut raven yang sama, wajah yang sama dan pandangan mata yang menatap balik naruto dengan penasaran.
"TEMEEEEEEEEEE" Naruto berteriak sambil menunjuk Sasuke. Dengan rasa kaget dan bingung di sekitarnya, Naruro langsung melesat berlari keluar kelas meninggalkan semua teman-temannya yang bingung dan sepasang mata yang menatap kepergian naruto dengan rasa penasaran kesal.
Bersambung...
AGGGGHHHHHHHH... Cap 1 Selesai
Bagaimana Mina?
Cerita ini Nisaa juga publist di Wattpad, jadi kalau pengen baca cerita yang lain kalian bisa kunjungi juga akun Wattpad Nisaa ini linknya user/nisaa_lu
Tulisan Nisaa masih banyak kekurangan jadi Nisaa tunggu kritik dan sarannya ya… ^o^/
