Bersaing dengan pacar sendiri? Karna Jungkook terlalu gengsi mengakuinya, ia cemburu. Andaikan Taehyung-kekasihnya- tau. Jadi saat ini juga ia sudah membulatkan tekad untuk masuk ke sekolah yang sama dengan Taehyung dan akan merebut title siswa terpopuler Taehyung agar tak ada yang menggoda kekasih nya lagi.|| VKook || 15+|| BxB || Romance, Complicated.
Junior, Rival or Boyfriend?
Main Cast: V&Jungkook
Other Cast: Member of BTS
Pairing: V & Jungkook. Dan ada beberapa pairing yang gak bisa disebutkan karna belum tau bakal gimana alur selanjutnya XD
Rated: T+
Genre: Romance, Complicated.
PART1
Rintikan hujan belum berhenti sejak 1 jam yang lalu. Niat Jungkook untuk pulang tertunda jadi terdamparlah kini di café yang berada tak jauh dari sekolahnya. Duduk di meja sendirian tersudut oleh keramaian orang-orang terutama pasangan yang sedang berchit-chat ria. Menyebalkan. Sedangkan ia disini duduk termenung menunggu seseorang.
To: Tae hyung
Hyung dimana? Aku lelah menunggu!
Selalu saja telat setiap kali ingin bertemu. Padahal Taehyung sendiri yang membuat janji.
"Hufff—" Jungkook menghela nafas lelah. Seketika mood nya hancur. Ini semua karna pacarnya, Taehyung. Berapa lama sih mereka pacaran? Apakah Taehyung lupa sifat Jungkook yang tak suka menunggu. Well, tak ada satupun orang yang suka menunggu bukan?
Tak ada balasan dari Taehyung. Bahkan teleponnya pun tak di angkat. Kali ini Jungkook benar-benar kesal. Ia bangun dari kursi nya menyambar almamater sekolah yang tergantung di kursi sebelah lalu pergi meninggalkan café, persetan dengan hujan. Percuma ia berlama-lama di café jika ia hanya menunggu harapan kosong. Harapan yang kini hanya ada di angan-angan. Tak taukah Taehyung bahwa ia begitu semangat mendengar ajakan Taehyung untuk berkencan setelah 3 bulan terakhir Jungkook sibuk dengan tugas-tugas sekolahnya sebagai siswa tingkat akhir.
Dan setelah ujian kelulusannya selesai kini tak ada lagi tugas-tugas yang harus dikerjakan kecuali pergi ke sekolah untuk melengkapi kepentingan-kepentingan lain dan memikirkan kemana ia akan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi kini malah sulit bertemu.
Menerobos derasnya hujan lalu masuk kedalam Taxi yang baru saja dihentikan. Untunglah hanya almamater sekolah yang terkena hujan, kemeja yang ia pakai masih sepenuhnya kering.
Jungkook mengeluarkan ponsel. Menghubungi seseorang yang pasti seseorang itu bukanlah Taehyung. Hanya sekedar mencari nama Taehyung dikontak nya saja sangat malas. Ia tak mau panggilannya di abaikan seperti tadi.
"Hallo.." Sapa diseberang sana.
"Hyung.." Jawab Jungkook.
"Ada apa Jungkook? Kau mencari Taehyung lagi?" Terlalu sering menanyakan Taehyung pada Jimin, teman kuliah Taehyung hingga Jimin tau alasan Jungkook tiap kali menghubungi nya tanpa basa-basi.
"Ne, Apa kau tau dimana Taehyung sekarang? Aku sudah coba menghubungi tapi panggilanku tak di angkat."
"Kau tak perlu cemas, Taehyung berada di tempat yang sama denganku sekarang. Teman sekolah kami mengundang untuk menghadiri pesta ulang tahunnya. Jadi kami sedang mencari hadiah yang co—"
"Baiklah, aku mengerti. Trimakasih hyung." Tut. Panggilan terputus.
Jadi itu alasan kenapa Taehyung tak datang. Jungkook tersenyum miris.
Jungkook berbaring di atas tempat tidur sambil menghembuskan nafas pelan. Battery ponsel nya melemah dan dibiarkan mati.
Ia memikirkan Taehyung. Apa yang sedang ia lakukan. Pasti sedang bersenang-senang huh. Tak bisakah ia meluangkan waktunya untuk memberiku kabar? Tentunya sbelum ponselnya mati. Jungkook membatin. Hati nya merasa sesak, ia lelah. Kenapa Taehyung selalu melupakan janji, janji yang ia buat sendiri. Memberikan harapan lalu seenaknya mengabaikan harapan itu. Ini bukan pertama kalinya. Ini sudah sering terjadi.
'Tok tok tok'
Pintu kamar Jungkook diketuk. Ia menghela nafas. Ya ampun, ia sama sekali tak punya hasrat untuk beranjak dari kasur. Siapapun di luar sana, Jungkook tak akan membukakan pintu lagipula itu tidak dikunci. Jungkook bukan tipe orang yang mengedepankan sopan santun seperti mengetuk pintu kamar sebelum masuk, itu berlebihan. Hanya kamar saja ia pikir tak apa jika langsung masuk walaupun memang seseorang butuh menjaga dan di jaga privasinya.
'tok tok tok'
Kalaupun itu eomma nya, kenapa ia tak lansung masuk saja sih. Berisik.
"Kookie…"
DEG.
Suara dengan gema bass itu…
'untuk apa dia kesini?'
Jungkook memejamkan mata. Berpura-pura terlelap. Padahal ia sama sekali tak merasa kantuk.
'tok tok tok'
"Aku masuk." Mungkin karna tak ada sahutan di dalam. Taehyung memutuskan masuk ke dalam kamar.
Seketika pintu kamar berderit pelan. Sepertinya Taehyung sudah membuka pintu dan menutupnya. Jungkook merasakan hawa dibelakangnya sangat panas, Taehyung mulai mendekat, ia tak bisa melihat Taehyung karna posisi tidur nya membelakangi pintu. Tercium semilir aroma parfume Taehyung, kasur bergoyang tanda ada seseorang yang naik ke kasur.
Jungkook penasaran apa yang akan dilakukan Taehyung selanjutnya. Tapi setelah beberapa menit seperti tak ada tanda-tanda kehidupan, maksudnya tak ada pergerakan dari Taehyung, Jungkook membuka mata perlahan. Ingin rasanya berbalik badan dan melihat apa atau siapa yang ada dibelakangnya. Apakah Taehyung sudah keluar kamar? Jika memang sudah, seharusnya ia dengar langkah kaki dan suara pintu.
Baiklah, ia memutuskan untuk berbalik.
'tunggu, sebaiknya aku berhitung mundur.' Ragu-ragu membuat keputusan. Memang ini spele, hanya berbalik saja rasanya sangat sulit.
'3,2…tidak! Mungkin dari 5 lebih baik 5,4..3…ok terlalu lama. 1'
Jungkook berbalik, badannya terlonjak kaget melihat sosok yang ditunggu-tunggu kini berhadapan langsung bahkan terlampau dekat. Sosok Taehyung memasang cengiran lebar khas nya. Konyol.
"Malam, Chagi~" Jungkook terhenyak. Detakan jantungnya terasa berhenti karna terlalu shock.
"Kenapa kau hanya diam?" Setelah sekian detik diam, Jungkook bertanya.
"Benar dugaanku, kau tidak tertidur." Cengiran nya semakin lebar. Jungkook terperangkap omongan nya sendiri. Sial! Dia tak sadar apa yang baru saja ia katakan.
"Aku tertidur! Hanya saja melihat bayangan mu di sela tidur ku membuatku terbangun, dan bertanya kenapa kau tidak bangunkan aku saja?!" Elak Jungkook. Benar-benar malu tertangkap basah karna berpura-pura tidur.
"Terserah apa katamu, sayang. Emm." Taehyung memeluk Jungkook dan menyuruhnya ikut berbaring. Taehyung memejamkan mata. Tak ada sepatah katapun keluar dari bibir mereka berdua. Hening.
Jungkook menolehkan kepalanya melihat Taehyung yang tidur disebelahnya dengan tangan melilit di perut Jungkook, kedua matanya terpejam, namun masih terjaga.
"Aku menunggu, hyung" bisik Jungkook pelan namun sukses membuat kedua mata Taehyung terbuka.
tangan yang sebelumnya memeluk Jungkook kini berpindah ke atas, mengusap-usap rambut hitam Jungkook. Taehyung tersenyum, senyum nya kali ini normal. Terlihat merasa bersalah.
"Maaf." Hanya 1 kata permintaan maaf.
"Lebih baik tak usah buat janji jika hyung sendiri tak bisa menepati." Jungkook mengalihkan perhatiannya, melihat atap kamarnya, tak sanggup melihat Taehyung, ia kecewa.
"Aku tak akan mengulang ini lagi."
"Bagaimana bisa aku percaya, hyung selalu berkata seperti itu."
"Kau tau sendiri kan, aku sedang ada urusan. Jimin mengatakan tadi kau menelponnya dan menanyakanku. Dan aku yakin kau tau apa urusanku karna Jimin telah memberitaumu."
Jungkook tak menjawab apa-apa. Taehyung bangun dari tempat tidur lalu menggeratak isi tas nya. Jungkook yang semula berbaring kini terududuk melihat apa yang sedang dilakukan Taehyung.
"Ini, aku baru saja membeli ini. Mungkin ini bisa mengganti kencan kita yang gagal."
Taehyung mengambil laptop Jungkook yang tersimpan di atas meja belajar, menyalakannya dan ia kembali naik ke tempat tidur, menyuruh Jungkook mendekat.
"Kau membeli nya saat membeli hadiah ulang tahun untuk teman mu kan? Apa hadiah nya itu film ini juga? Aku tak mau menontonnya. " Ucap Jungkook lesu.
Taehyung tersenyum mendekatkan kepala nya pada kepala Jungkook yang tertunduk sampai hidung mereke bersentuhan. Kepala nya bergerak menggelitik kepala jungkook.
"Jadi kau cemburu?" goda Taehyung. "Pacarku bisa cemburu ternyata.." Taehyung terkekeh. Jarang-jarang ia mendapat sikap di cemburui oleh Jungkook.
"TIDAK! A-aku bukan cemburu.." Jungkook tak ingin dikatakan cemburu.
Kepala mereka tidak lagi bersentuhan.
"Baiklah, kau tidak cemburu." Taehyung menghembuskan nafas kecewa, padahal ia sudah senang di cemburui.
Film nya sudah dimulai, Keduanya menonton dengan keheningan. Mereka duduk agak berjauhan. Taehyung tak mencoba membuat Jungkook duduk lebih dekat dengannya. Rasa kecewa membuat mood nya sedikit, ya SEDIKIT memburuk. Sedangkan Jungkook merasa suasana sedikit canggung.
'apa aku membuat kesalahan? TIDAK! Justru dia yang salah!' Gumam Jungkook dalam hati.
Setelah waktu terbuang beberapa menit dan keadaan masih sama. Akhirnya Jungkook menyerah. Ia menyingkirkan ego nya. Bagaimanapun juga ia tak tahan dengan situasi seperti ini. Perlahan Jungkook menggeser bokong nya mendekati Taehyung. Setelah pundak mereka sudah saling bersentuhan tapi tidak ada tanda-tanda suasana mulai mencair. Taehyung masih dingin dan hanya focus pada layar laptop.
'Argh! Kenapa kau seperti ini, jangan dingin! Kau tau kan aku tak bisa mencairkan suasana! Bodoh!'
Frustasi sendiri. Akhirnya ego yang ada pada diri Jungkook tersingkirkan. Walau malu, akhirnya kepala Jungkook sukses bersender di pundak Taehyung dan tangan kanannya memeluk perut Taehyung.
Dalam hatinya berkata 'Jungkook! Kau tak tau malu! Mau dikemanakan harga diriku sekarang?!'
Memejamkan mata menunggu reaksi Taehyung. Karna Taehyung sendiri tidak memberikan respon cepat, tak percaya Jungkook akan melakukan nya sendiri tanpa di dahului oleh nya. Taehyung tersenyum senang dan balik memeluk pundak Jungkook dari belakang. Jungkook meraskan tangan Taehyung melingkar dipundaknya, syukurlah, keadaan mulai mencair. Jungkook tak malu lai untuk mengeratkan pelukannya dan menengelamkan kepala nya pada leher Taehyung. Rasa kecewa antara mereka berdua terbayar. Kencan mereka terbayar digantikan dengan yang lebih indah daripada sekedar makan di café. Jadi semalaman itu mereka bermovie marathon.
TBC. Review nya ya ^^
