Author note : OneShoot again!! Lagi pengen bikin cerita Romantis neh! Haha XD

Oke.. Review yah!

Summary : "Jangan mati Ichigo" Rukia berbisik kecil. Dia menutup matanya, dan berpikir sejenak

'Apa yang harus aku lakukan' batin Rukia. Rambutnya sudah kusut, ingin menangis rasanya.

Disclaimer : Bleach punya Om Kubo Tite.

Warning : OOC, Gaje, Pendek, tapi jangan lupa reviewnya!

Enjoy!



Matahari baru saja menampakan dirinya di Karakura. Seseorang perempuan berambut biru tua sedang di atap rumah Ichigo sambil melihat pertempuran si 'rambut jeruk'. Dia memeluk kakinya dan menaruh dagunya di lututnya.

"Jangan mati Ichigo" Rukia berbisik kecil. Dia menutup matanya, dan berpikir sejenak

'Apa yang harus aku lakukan' batin Rukia. Rambutnya sudah kusut, ingin menangis rasanya.

"I-Ichigo" ia berseru, berdiri dengan cepat.

"Rukia, kamu masih sakit.. Bodoh!"

Ichigo yang melihat Rukia ingin diserang hollow langsung melompat melindungi Rukia. Rukia menemukan Ichigo yang sudah mandi darah. Dengan kata lain Ichigo mengambil resiko sendiri. Sangat bodoh karena memblokir serangan hollow dengan tubuh manusia.

-

-

-

"Kuchiki, bawa Kurosaki ke tempat yang aman!" perintah Toushirou yang baru saja datang karena disuruh sama Urahara.

"Biar kami saja yang melawan hollow brengsek ini!" tambah Rangiku.

"I-iya"

Rukia akhirnya membawa Ichigo atap kerumah sakit (gak tau bawanya pake apaan, pikir sendiri dah)

-

-

-

Di atap rumah sakit. Ichigo sudah tergolek lemah lantai, Rukia hanya diam duduk di lantai dengan perasaan bersalah. Rukia ga bisa bawa Ichigo kekamar karena ribet ngurus administrasinya.

"Siapa yang perlu istirahat?" Ichigo yang baru saja sadar langsung berkomentar.

"Ichigo.." Rukia manyebutkan namanya, kaget karena sudah bangun.

Hening..

"Mengapa… mengapa kamu selalu menolongku.. mengapa kamu meresikokan hidupmu hanya untuk menyelamatkanku!"

Ichigo tersenyum kecil, dia mendekati Rukia.

"Bodoh-" Ichigo berjalan dengan tubuh yang masih penuh luka.

"Ichigo!" Rukia berseru, langkah maju dengan cepat karena takut kalau terjadi apa-apa terhadap Ichigo.

Ichigo tampak di depan Rukia. Matanya menatap mata Rukia dalam dan terlihat pandangan itu hanya untuk Rukia (ngaco)

"Bodoh-" katanya lagi, langkah maju sehingga dia dapat beristirahat di atas kepala Rukia – terkesan romantis.

"Aku sudah mengatakan kepadamu sebelum ini" Katanya.

"Itu karena kamu ... hujan berhenti."

Mata violet Rukia terlihat kaget dengan apa yang sudah dikatakan Ichigo.

"Aku tidak akan duduk sambil mendapatkanmu terluka, atau apapun seperti itu," ujar Ichigo serius,

"Karena aku tidak ingin hujan untuk memulai kembali, Rukia" Dia menjelaskan.

"Aku tidah ingin kehilangan cahayamu. Aku tidak akan kehilangan kamu" Ichigo mengatakannya jujur dari dalam hatinya.

Rukia merasa dirinya adalah orang yang paling bodoh di dunia ketika air mata jatuh dari matanya.

"Bodoh.." Ichigo mengatakannya ketiga kalinya.

"Jangan menangis" kata Ichigo sok-sok romance

"Kamu yang bodoh" kata Rukia sambil memeluk Ichigo.

"Aishiteru Rukia"

"Aishiteru Ichigo" sebenarnya Rukia kaget dengan apa yang dikatakan Ichigo, tetapi tetep stay cool.

Dari pintu kamar Ichigo, dua orang diam-diam melihat pemandangan itu.

"Bapak Kurosaki, sekarang kami sudah menemukan anak anda. Bagaimana sekarang, sebaiknya di bawa kekamar saja?" tanya dokter itu.

"Tidak perlu, aku pikir akan baik-baik saja" katanya begitu saja, sambil pergi meninggalkan Ichigo, Rukia, dan dokter itu.

'Bagi Ichigo selama masih ada Rukia, akan selalu jadi yang terbaik'



Author : Akhirnya bisa bikin cerita romance yang kedua.. hoho

Ichigo : OOC abis gue

Rukia : Sama gue juga.

Author : Kan biar seru! Oh iya jangan lupa reviewnya ya!

Klik ijo-ijo dibawah ini.. OKE! ;P