One Year Later

Pair: HunHan

Other Cast: Oh Se Han, etc

Genre: Angst, Romance,Marriage Life etc

Rated: T - WARNING M-PREG!

Author: Xiayuwe Liu

Note: Annyeong Xia is back ^^ maaf jika ff ini tidak bagus ataupun tidak menarik karena ya Xia hanya author biasa yang kerjaannya nghayal di puun cabe :D xia mohon dukungannya untuk para readers yang setia menunggu /cieeh/ jangan lupa RCL ya karena itu juga yang membangkitkan semangat xia Don't Copas okay.. enjoy it! ^_^

**Xiayuwe Liu Present**

***One Year Later***

For a long time I've been living, having forgotten of you.. For a while, i thought i was doing fine.. However i started to realize it as time pass by That i am nothing without you –One Year Later by Onew shinEE ft. Jessica Jung

.

.

.

Sesosok pria tampan nan gagah sedang merapikan dasinya didepan cermin sambil bergumam memastikan penampilannya telah sempurna, sungguh dilihat dari sudut manapun pria ini sudah sangat sempurna dengan ketampanannya diatas rata-rata tersebut.

"daddy..lapar". rajuk suara kecil yang entah datang darimana.

Pria tampan itu berbalik dan tersenyum mendapati sesosok anak laki-laki mungil yang sedang mengusak kedua matanya yang terlihat masih mengantuk.

"sehan tumben sudah bangun dan meminta makan? Biasanya sehan baru bangun setelah bibi jung datang?". Tanya pria tampan itu sambil menggendong sehan, si anak laki-laki mungil itu.

"tidak tau daddy, sehan hanya lapar". Jawab sehan polos.

"okay.. kalau begitu daddy akan buatkan sarapan dulu untuk sehan oke?". Tawarnya sambil menggendong sehan ke dapur.

Si pria tampan yang sedang sibuk membuat oatmeal untuk sehan tersebut tersenyum menatap sehan yang sibuk bermain dengan mainannya sambil menunggu sarapannya selesai dibuat.

"chaa... sarapan untuk jagoan daddy sudah siap". Ucap pria itu sambil menyodorkan semangkuk oatmeal dan tak lupa segelas susu vanilla kesukaan sehan.

Sehan nampak lahap menyantap sarapannya, usia sehan baru 2 setengah tahun namun sudah sangat mandiri karena terbiasa ditinggal sang daddy pergi bekerja dengan bibi jung, sedangkan mommy? Ah.. itu bagian yang sangat sensitif bagi sang pria tampan yang bernama sehun itu.

"sudah habis daddy". Adu sehan sambil memperlihatkan mangkuknya yang sudah bersih.

"anak pintar". Puji sehun sambil membersihkan sisa-sisa oatmeal yang menempel disekitar bibir mungil sehan.

/cklek/

Tiba-tiba seorang wanita paruh baya masuk kedalam rumah sehun dan sehan sambil membawa belanjaan, itulah bibi jung yang selama ini membantu sehun merawat sehan.

"ah bibi jung sudah datang, berarti sekarang saatnya daddy pergi bekerja". Ucap sehun sambil mengusak rambut sehan.

Sehan hanya mengerucutkan bibirnya dengan lucu.

"sehan mau sama daddy". Rajuk sehan.

"eiiihh... jagoan kecil yang pintar tidak boleh begitu". Ucap bibi jung sambil mengendong sehan.

"sehan mau daddy disini". Ucap sehan lagi dengan air mata yang beruraian.

"ya... anak kesayangan daddy tidak boleh menangis, daddy kan hanya pergi bekerja.. untuk beli sarapan sehan.. untuk beli mainan sehan.. kalau daddy tidak pergi bekerja bagaimana sehan bisa main mobil-mobilan eum?". Tanya sehun sambil mengelus surai lembut sehan digendongan bibi jung.

Sehan nampak mencoba menghentikan tangisannya.

"daddy janji akan belikan ice cream sepulang kerja nanti oke?". Tawar sehun kemudian.

Wajah muram sehan menjadi cerah kembali.

"daddy janji?". Tanya sehan memastikan.

"tentu saja". Jawab sehun pasti sambil mencium kening sehan lembut dan pamit pergi.

"sehan sangat tampan dan juga manis sepertimu.. apakah kau tidak merindukannya? Atau sekedar mengingatnya dan juga aku?". Batin sehun menjerit.

.

.

.

Ditempat lain seorang pria berperawakan mungil sedang menahan nafasnya ketika seorang wanita memoles wajahnya dengan make up tebal yang kadang membuatnya tidak nyaman.

"yak!jangan terlalu tebal!". Omel pria mungil itu.

Si wanita nampak kaget namun tetap melanjutkan acara mari memoles wajah itu.

"yak lu han 5 menit lagi giliran pengambilan adeganmu, cepatlah ganti bajumu". Ujar seorang pria bertubuh tambun.

Pria mungil bernama luhan itu hanya mendengus sebal.

"dasar sutradara cerewet". Umpatnya.

Setelah selasai acara mari memoles wajah dan mengganti bajunya, luhan nampak sudah berada ditempat pengambilan adegannya.. ya luhan sedang syuting drama sekarang, luhan merupakan seorang aktor yang sedang naik daun.

Luhan nampak serius menggenggam tangan seorang perempuan cantik didepannya.

"kau tau kan kalau aku hanya mencintaimu, bagaimana bisa kau menyerahkan dirimu untuk sebuah pernikahan bodoh yang tidak seharusnya kau lakukan wufei?". Tanya luhan mendalami perannya.

"aku anak yang berbakti pada orang tua .. aku tidak akan melawan orang tuaku hanya untuk seseorang yang bisa saja meninggalkanku.. aku percaya orang yang ditunjuk sebagai suamiku adalah pilihan terbaik dari orang tuaku, aku mohon kau bisa mengerti keadaanku". Jawab wufei sang lawan main sambil menyentakkan tangannya dan pergi.

Luhan nampak frustasi dengan kepergiaan wufei dan berteriak sejadi-jadinya memanggil nama wufei berulang kali.

"cut!". Ucap sang sutradara menandakan berakhirnya pengambilan adegan tersebut.

"selalu melakukan one take tanpa cacat". Puji seorang pria tinggi bermata panda.

"kau yang melatihku manajer huang". Jawab luhan sambil memukul bahu pria bermata panda yang tak lain adalah manajernya.

"ah luhan ge setelah syuting ini kau ada acara talk show, sekitar 2 jam lagi jadi kau bisa sekedar istirahat sebentar". Ucap manajer huang yang sedang mengecek jadwal di ipadnya.

Luhan melenguh sebentar.

"tak adakah waktuku sehari full untuk tidak mengerjakan sesuatu?". Tanya luhan.

"kurasa sampai bulan depan belum ada jadwalmu berlibur tuan xi". Jawab manajer huang dengan sengaja menambal embel-embel marga luhan tersebut.

Luhan menghela nafas panjangnya.

"kau beruntung ge..karirmu masih seumur jagung, kau masih sangat muda dan bermultitalenta.. kau sudah banyak fans bahkan sampai diluar china". Puji manajer huang.

Luhan hanya tersenyum tipis mendengar pujian manajernya.

"ah ngomong-ngomong diluar china aku hampir memberi tahumu kalau minggu depan kau diundang di acara talk show di korea, mereka tau kalau kau fasih berbahasa korea jadi mereka berminat mengundangmu sebagai salah satu bintang tamunya". Ucap manajer huang lagi.

Luhan tertegun. Korea? Haruskah?

"kenapa kau tidak membicarakan hal ini kepadaku terlebih dahulu huang zi tao?". Tanya luhan tajam.

Si empunya nama menelan ludahnya kasar, kalau luhan sudah mengucapkan nama lengkapnya maka pasti karena luhan sudah marah besar.

"agensi terlalu senang kau diundang sampai kekorea jadi mereka langsung menyetujuinya tanpa berdiskusi dulu kepadamu.. toh mereka yakin kalau kau pasti akan menerimanya, hitung-hitung liburan". Jawab manajer huang ragu.

"kau sendiri kan tau kalau aku tidak mau kekorea.. aku sangat menghindari korea dan aku tidak ingin pergi kesana". Ucap luhan kesal.

Manajer huang hanya bisa menunduk takut.

"dui bu qi ge.. ini sudah terlanjur disetujui oleh agensi, kita tidak mungkin membatalkannya ge.. sekali ini saja.. aku akan lebih berhati-hati ge". Bujuk manajer huang.

Luhan memijat pelipisnya, merasa pusing.

"haole..haole...xianzai wo tongyi(baiklah aku sekarang setuju), tapi untuk selanjutnya mohon diskusikan dulu kepadaku". Ucap luhan menyerah.

" zhen de ma ? xie xie ni lu ge! Aku akan bekerja keras.. aku janji hal ini tidak akan terulang lagi.. aku akan menyiapkan semuanya tenang saja". Ujar manajer huang kesenangan.

Luhan bergidik ngeri melihat perubahan emosional manajernya yang dianggap aneh, luhan pun memilih pergi ke van.

Luhan nampak termenung di van.

"korea? Haruskah aku kembali kesana?". Bisik luhan pada dirinya.

"perlu banyak waktu untukku bisa mengumpulkan keberanian, aku tidak sendiri begitu yakin bisa kembali kesana atau tidak". Lirihnya.

"aku rindu mereka..tapi tidak untuk bertemu sekarang". Lirihnya lagi sambil menerawang jauh.

.

.

.

Flashback

Sesosok pria mungil tengah berlarian dikoridor kampus tanpa memperdulikan tatapan heran dari orang-orang disana.

Pria tersebut terengah-engah sesampainya dipintu ruang para dosen sambil mengambil nafas sebanyak-banyaknya sebelum memberanikan diri untuk masuk.

"annyeonghaseyo luhan imnida.. jung guk saram imnida". Sapa pria mungil bernama luhan tersebut didepan beberapa dosen yang ada didalam ruangan tersebut.

"ah.. kau luhan dari pertukaran mahasiswa yang berasal dari university of beijing itu ya?". Tanya seorang dosen.

"ah ye seonsaengnim.. aku luhan dari university of beijing". Jawab luhan sopan sambil tersenyum ceria.

"berapa lama kau akan disini luhan?". Tanya dosen lain.

"ah sekitar 2 semester seonsaengnim". Jawab luhan lagi. Sekarang ia nampak seperti seorang pelamar pekerjaan yang sedang diwawancarai.

"oke luhan sekarang kau cari pria bernama sehun, dia akan menjadi mentormu selama disini.. dia ada dikelas bisnis". Ucap seorang dosen yang bernama yoon jae rim.

Setelah berpamitan, luhan mencari seorang mahasiswa yang ditunjuk yoon seonsaengnim menjadi mentornya kekelas bisnis, sesampainya disana ia menatap orang-orang didalam kelas itu.. luhan merutuki kebodohannya yang tidak bertanya lebih dulu seperti apa orang yang bernama sehun itu.

"mencari siapa?". Tanya seseorang mengagetkan luhan.

"ah.. aku mencari seseorang bernama sehun dari kelas bisnis". Jawab luhan kepada pria didepannya.

"untuk apa kau mencari sehun?". Tanya pria itu lagi.

Oh inilah salah satu yang tidak luhan sukai dari orang asing.. terlalu banyak bertanya.

"eum.. karena sehun akan menjadi mentorku selama aku menjalani program pertukaran mahasiswa". Jawab luhan seramah mungkin.

"ah.. kalau begitu kau pasti luhan? Aku sehun yang kau cari.. oh sehun". Ucap pria datar itu.

"ahh kau sehun-ssi kenapa tidak bilang dari awal, membuat kesal saja". Ucap luhan sambil memukul lengan sehun pelan yang hanya ditatap dengan datar oleh sehun.

"eumm dui bu qi". Ucap luhan kikuk mendapati wajah datar sehun.

"oke sekarang kau akan aku antar untuk berkeliling kampus, aku akan mengenalkan mu keseluruhan tentang kampus ini". Ujar sehun sambil berlalu begitu saja.

"pria yang aneh". Batin luhan.

Flashback off

Luhan tersenyum getir ketika mengingat suatu kenangan yang ia kubur selama ini, luhan membuka sebuah buku catatan kecil yang selalu ia bawa, terdapat satu foto yang ia selipkan disana.. foto luhan dengan seorang pria tampan dengan senyum yang menawan, luhan mengamit lengan pria itu sambil bersender dilengan pria itu dengan manja. Dibalikkannya foto tersebut dan terdapat tulisan "a beautiful flower and his handsome bee, be forever and be strong with their love 110113"

Luhan terisak penuh kepahitan sambil menutup kembali buku catatannya tersebut.

"tidak ada yang perlu kau khawatirkan luhan.. kau sudah memilih, jangan menyakitinya lagi". Bisiknya pelan sambil memejamkan mata lelahnya.

.

.

.

Sehun kembali kerumahnya sambil menenteng bungkusan berisi ice cream coklat kesukaan sehan dengan penuh senyuman diwajahnya.

"yay daddy pulang!" teriak sehan kesenangan berlari kecil menuju daddynya.

"ah jagoan daddy yang pintar". Puji sehun sambil menggendong sehan.

"tebak daddy bawa apa?". Tanya sehun.

"eumm pasti ice cream!". Tebak sehan girang.

"chaa.. benar sekali pintar". Puji sehun lagi.

"yeay cepat buka daddy sehan mau ice cream". Rajuk sehan.

"humm tapi sehan mandi dulu ya sama bibi jung? Sehan bau nanti ice creamnya jadi tidak enak". Ledek sehun sambil mencium hidung mancung sehan.

"yakk daddy sehan tidak bauu!". Ucap sehan tidak terima.

Sehun terkikik geli.

"tapi sehan harus mandi oke?". Ucap sehun lagi.

Sehan mengangguk dan segera menghampiri bibi jung.

"bibi tolong mandikan sehan dulu ya sebelum pulang.. aku juga akan mandi dikamar mandi ku". Ucap sehun.

"ne sehun ah...". jawab bibi jung sambil tersenyum.

Sehun langsung masuk kedalam kamarnya, menghempaskan tubuh letihnya kekasur untuk sekedar melepaskan penatnya sebelum melanjutkan acara mari kita mandi.

.

.

.

Akhirnya sehun bisa menikmati waktu berdua dengan sehan disore hari sambil makan ice cream dan menonton tv.. sungguh kebahagaian yang tak bisa tergantikan walau tidak adanya seorang pendamping.

Sehun tiba-tiba berhenti bercanda dengan anaknya saat stasiun tv yang ia tonton memberitakan sesuatu yang mengguncang hati sehun.

"aktor sekaligus penyanyi muda yang sedang naik daun yang berasal dari china, luhan akan segera datang ke korea untuk menjadi bintang tamu acara talk show untuk membahasa drama baru yang sedang ia bintangi sekaligus mengulik kehidupan aktor yang namanya sedang tenar di cina maupun korea...". begitulah sang reporter menyampaikan beritanya, sehun tertegun lama tanpa memperhatikan sehan yang asik menghabiskan ice cream dimangkuk sehun.

"kau...kembali..". bisik sehun menatap nanar foto luhan di layar televisi.

"daddy.. ice cream daddy sudah sehan habiskan juga" ucap sehan sambil menarik narik tangan sehun yang sekaligus menyadarkan sehun.

"ah.. yaampun sehan kau makan ice cream banyak sekali .. kau bisa flu". Ujar sehun sambil menghilangkan noda noda ice cream di wajah sehan.

"luhan... apakah ini akan menjadi pertemuan kita untuk pertama kali semenjak kita berpisah? Masih ingatkah kau denganku dan sehan? Ada kah setitik harapan untukku untuk menghilangkan keegoan mu? Atau ini adalah takdir untuk kita?". Bisik sehun dalam hati menggumamkan nama luhan, nama yang dicetak dengan tinta emas didalam hatinya.

.

.

.

Could your feelings perhaps be the same as mine? Will you give me another chance? I know now that we can never part each other.. the one person I love and love again

TBC

-Xiayuwe Liu-