Life, Just For Love
.
.
Naruto © Masashi Kishimoto
Disclaime : Naruto milik Kishimoto-sensei seorang
NaruHina milikku *geplaked*
Rated : T
Warning : Typo(mungkin), OOC, Author baru yg nekad,hehe..
.
.
.
Chapter 1 : Melihatmu
"Aku bahkan tak pernah ingin di lahirkan"
"Tapi..."
"Kenapa aku harus menjalani hidup, hidup seperti ini"
"Sepi dan Membosankan"
"Penuh dengan rasa sakit"
.
"Bahkan seperti, Aku harus menderita ribuan kali hanya untuk merasakan..."
.
.
"Sedikit kebahagiaan"
.
10 Juli 2013 07:30, Kediaman Keluarga Uzumaki.
"Naruto! Cepat turun, sarapan nya sudah siap"
"Iya, Okaa-san, sebentar lagi!" jawab seseorang yg di panggil Naruto.
"Nanti kau terlambat sekolah, sekarang kan baru hari pertama" balas sang ibu yang bernama Kushina.
"Haaaaaiiiiii", jawabnya dengan nada keras.
Naruto pun menurini tangga sambil berlari kecil.
Begitu bersemangat! Ya, itulah kesan pertama orang-orang jika melihat perilaku si Uzumaki muda ini.
Seragamnya pun sudah rapih. Sertinya ia sudah siap memulai hari pertamanya di tahun ajaran baru ini.
Tentu saja, Ia baru saja merubah statusnya dari anak kelas 1 SMA menjadi anak kelas 2 SMA. Benar, ini adalah tahun keduanya.
Mereka pun sarapan sambil diiringi obrolan ringan.
"Okaa-san, Okaa-san" panggilnya dengan semangat.
"Apa Okaa-san akan mengantarku ke sekolah hari ini?" tanya Naruto dengan wajah memohon.
"Hah?"
"Iya.. antarkan aku sekolah ya Okaa-san" pintanya lagi–manja-.
"Tidak mau!" jawab si ibu tegas. "Kan kamu tau ibu harus datang ke acara peresmian cabang perusahaan kita yang baru".
"Tapi kan mengantarku Cuma sebentar?" jawab Naruto sedikit memaksa.
"Kaa-san bilang tidak ya tidak, lagipula kan kamu punya motor, naik itu saja sana" tolak Kushina.
Bukannya cemberut, sang empunya permintaan yang di tolak mentah-mentah malah tersenyum.
Memperlihatkan deretan giginya yang putih dan bersih. Senyum indah di pagi hari.
"Haha, iya deh iya" jawabnya sambil menaruh kepalanya ke atas meja dengan di tumpu kedua tangannya
Setelah menghabiskan sarapannya. Naruto, ia langsung bersiap berangkat.
"Kalau gitu, Okaa-san, Ittekimasu~"
"Itterassai"
10 Juli 2013 07:59, Konoha High School
"Wah, safe safe" keringat mengucur di dahinya, sepertinya dia habis berlari.
"Hampir saja kamu terlambat, Naruto" sapa seorang gadis berambut merah muda sambil melambaikan tangannya di udara. Memberitahu si Uzumaki itu di mana posisi si pemanggil.
"Oh, Sakura-chan" teriak si Naruto, ia pun langsung menghampiri gadis bernama Sakura itu ke dalam kelas.
"Sepertinya kita sekelas lagi ya Sakura-chan" sapa Naruto diiringi cengiran khas si Uzumaki muda.
.
"Cih"
Mendengar nada tidak meng-enakkan dari belakangnya, Naruto pun menoleh ke belakang. Yang di lihatnya, pemuda yang seumuran dengannya,berambut hitam dengan gaya rambut yang mirip pantat ayam, pemuda yang tidak hanya terlihat dingin bahkan aura di sekitarnya pun ikut terpengaruh, dingin. Ya, itu adalah sahabat terdekat si Naruto, Sasuke.
"Eh, Teme?!" julukan Naruto pada Sasuke. "Gomen gomen, aku tidak melihatmu tadi"
Diam. Sasuke tetap diam sambil menoleh keluar kelas.
"Duduklah, Dobe. Kakashi sudah di depan kelas" suruh si Uciha kepada Naruto.
"Iya, Iya" singkat Naruto dengan wajah (-_-) (?)
Pelajaran sudah akan di mulai. Kebiasaan dari sekolah Konoha High School. Terlalu tegas, tidak mau santai sedikit. Padahal hari pertama sekolah setelah libur, kenapa langsung belajar...?
.
.
Tongnengnongneng~ Tongnengnongneng~ (?)
Bel istirahat sudah berbunyi.
"Waktunya istirahat" teriak Guy-sensei dengan semangat masa muda -yang meluap-luap- setelah menutup mapel kedua itu.
"YOSH! Sakura-chan, kantin?" ajak Naruto yang duduk tepat di hadapan Sakura.
"Gomen Naruto, aku sudah bawa bentou dari kaa-san" tolak Sakura.
"Owh, Kalau Sasuke?" kini kepalanya menengok ke arah Sasuke
"Aku ikut, aku sedikit lapar" balasnya singkat.
"Kalau gitu, Jaa ne Sakura-chan" kata Naruto sambil meninggalkan Sakura yang mulai membuka bekalnya itu.
.
Kantin Konoha High School
"Kita mau makan dimana, Sasuke?"tanya Naruto."Baga—"
"Disana saja" potong Sasuke sambil menunjuk bangku yang sedikit jauh dari keramaian.
"Baiklah".
.
.
"Tempat bagus, Sasuke" Naruto menilai pilihan tepat Sasuke
"Hn" jawab Sasuke singkat.
Mereka pun menghabiskan makanan mereka dalam diam. 'Tidak seperti biasanya' pikir Sasuke."Kau kenapa?"
"Eh, Ah, tidak, hanya saja ada yang menarik perhatianku, itu?" tunjuk Naruto kepada seorang gadis yang duduk tak jauh dari tempatnya duduk.
Gadis dengan mata lavender , rambutnya yang cukup panjang tergerai karna sapuan angin, terlihat begitu halus. Wajahnya yang putih dan cantik, dia benar-benar enak dipandang, begitu manis.
Tapi...
'Ia sendirian?' pikir Naruto.
.
"Kenapa dia?" tanya Sasuke
"Kau mengenalnya tidak, Sasuke?" tanya Naruto antusias. "Hmm? Mungkin." Jawab Sasuke.
"Mungkin? Serius sedikitlah Sasuke.."Pinta Naruto dengan sedikit menggoyangkan pundak si lawan bicaranya.
"Kalau tidak salah... Hyuuga, ya, aku yakin. Memangnya ada apa dengan dia? Dia kan sekelas dengan kita, apa tadi kau tidak melihatnya, Dobe?" jawabnya.
"Hmm...?Masa?"
"Tapi sepertinya dia bukan tipe orang yang suka bersosialisasi. Di kelas satu aku memang sekelas dengannya, setau-ku sifatnya seperti 'Jangan bicara padaku'. Bahkan bisa di bilang lebih dingin dariku, tepatnya tak peduli dengan orang disekitarnya" jelas Sasuke."Kenapa kau tertarik dengannya?kau menyukainya?"
"Eh, mana mungkin. Aku saja baru pertama kali melihatnya sekarang. Kalau begitu, berarti dia tidak punya teman sama sekali,ya?" kata Naruto sambil berpikir,ia pun berusaha berdiri dari posisi duduknya. Tadinya mau menghampiri si Hyuuga, tapi...
"Kalau itu sepertinya ada"potong Sasuke. "Beberapa kali dia terlihat mengobrol dengan seorang laki-laki dengan cat merah berbentuk taring di sekitar pipinya, tapi entahlah siapa dia itu, aku tak begitu peduli?"
"Oh begitu?" singkat Naruto. "Sebaiknya kita kembali ke kelas sekarang, mungkin Sakura-chan sudah lama menunggu kita?"
"Baiklah." Mereka pun kembali ke kelas.
.
"Hei, kenapa lama sekali, Sasuke-kun, Naruto?" tanya Sakura cemberut.
"Gomen, kami menghabiskan makanan kami di dekat kantin dulu." Jawab Naruto yang sudah mendekat, dengan di sampingnya Sasuke.
Setelah keduanya –Sasuke&Naruto- duduk, Naruto membalikkan kursinya menghadap meja Sakura."Sakura-chan, apa kau mengenal Hyuuga-san?"bisiknya.
"Eh, Hyuuga? Maksudmu Hyuuga Hinata? Kenapa dengan dia?" tanya Sakura bingung karna tiba-tiba Naruto menanyakan orang yang agak asing.
"Kenapa Dobe, kau masih penasaran dengannya? Kenapa tidak kau coba menyapanya saja?" sela Sasuke.
Naruto berpikir sejenak, "Namanya Hinata,ya? Kalau begitu aku harus mencari waktu yang tepat untuk menyapanya, hehe.." ucap Naruto diiringi senyuman lebarnya.
Sakura yang merasa omongannya belum selesai, mengajukan pertanyaan."Apa jangan-jangan kau menukainya? "
Naruto yang tiba-tiba di ejek salah tingkah. "Mana mungkin." Katanya sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
'Bagaimana mungkin?'
.
.
10 Juli 2013 15:30, Konoha High School
Tongnengnongneng~ Tongnengnongneng~ (?)
Bel pelajaran terakhir berbunyi, diiringi teriakan kebebasan dari para murid Konoha High School seakan telah terbebas dari kekangan pasir Gaara (?). Para murid pun membubarkan diri, memilih langsung pulang atau sekedar mampir dan bermain bersama teman-temannya yang lain, sebelum akhirnya pulang ke rumah masing-masing.
Namun, tidak seperti murid yang lain, Hyuuga Hinata, bahkan tidak bergerak dari tempat duduknya. Ia hanya terlihat bosan, sangat bosan. Seperti tak tau harus bagaimana kelanjutan tujuannya. 'Pulang sekarang atau nanti ya? Walaupun sama saja, heh, membosankan.' Pikirnya.
.
Memperhatikan langit di luar jendela kelas, satu-satunya hal yang ia lakukan saat ini. Langit masih terlihat cerah walaupun tercampur dengan sedikit warna oranye. Meski waktu sudah menunjukkan jam 16:45, Hinata masih belum bergeming dari tempat duduknya. Tiduran, melihat keluar, tiduran lagi, terus seperti itu. Seperti tak ada hal lain yang bisa ia lakukan.
"Waktunya pulang." Ucapnya. Ia pun berdiri, berjalan menuju pintu keluar.
Namun, saat Hinata baru keluar pintu tiba-tiba, *BRAKK*, "Ittai" keluh Hinata yang tengah terjatuh karna tabrakan seseorang.
"eh, gomen, aku tidak sengaja, bisa bang—"," Hinata?!" tanya si penabrak yang menjulurkan tangannya, membantu Hinata berdiri. "Bisa bangun?"tanyanya lagi,
"Iya, Arigatou...
.
.
...Kiba-kun."
.
-To be continued-
.
Dan begitulah jika seorang author baru yg nekat mem-publish cerita, gmana pndapat para readers and senpai sekalian...?.
Kepanjangan ga sih untuk 1 chapter? oia, Ini pengalaman pertama saya menulis, terutama fanfiction, gmana? jelek ya? Kyaaaa~ *jedodin pala ketembok*. saya mohon dgn sangat untuk review dlm bntuk apapun, siapa tau saya jdi tmbah cepet publish lanjutannya hehe...
Saya ucapkan Arigatou gozaimasu~ yg tlah membaca fic saya, akhir kata Review please~ Jaa...!
