Vampire Knight © Hino Matsuri
Assalamualaikum. Ehem, ehem, bismillah.. (hoi, mo ceramah apa?)
Halo minnaaa, saia ga tau mo bilang apa (yaiyalah, dikau kan mo nulis!). Oia, ni fic bukan pairing yang romance2 gitu. Kalo ga salah genrenya: friendship, parody, ada yang lain? bingung mo ngidentifikasi genre.
Settingnya kelas malamnya Akademi Cross. Saia paling gak konek kalo bikin summary dan title, mohon bantuannya. Yaudah, selamat membaca ya.
POCKY - POCKY
Rima baru mendapat uang jajan dari ibunda tercinta. Dengan bahagia dan muka rata, eh datar, Rima pergi ke Indoma**t dan membeli sekotak besar Pocky yang siap ia lahap seorang diri. Tapi, sayang kalau langsung habis, pikirnya. Ia memutuskan memakannya di sekolah. Rima pikir hanya Shikilah yang terobsesi dengan Pocky coklat setelah author, eh dirinya. Dengan tenang dan muka jaim (BZZZZZTTTT...*hayyoo~ tebak author barusan kenapaaa*...gubrakkhpinksunkemoedian), ia membawa Pocky dalam genggamannya ke sekolah.
Sampai di sekolah, semua mata tertuju padanya. Rima sih tenang-tenang saja. Maklumlah, model sudah biasa dilihat orang seperti itu. Berjalanlah ia ke kelas.
Mau mengambil stik coklat pertamanya, "Rima, hari ini kamu piket." Batal deh, ya sudah, habis piket saja, pikirnya.
Mau ngambil untuk kedua kalinya, "Rima, dengarkan aku. Tadi Kaname tersenyum padaku di lorong, hehe. Lalu..." Rima dengan sabar mendengarkan sahabatnya.
Mau ngambil ketiga kalinya, "Syukurlah, kau bawa Pocky sendiri. Pocky-ku akan kuberikan pada Tuan Kaname. Awas kalau lo makan punyakuw," kata Aidou. Rima menghela nafas.
Mau ngambil keempat kalinya, "Rima, kau dipanggil Tuan Kaname. Penting. Oh? Aku minta itu ya?" Shiki datang dan minta-minta seenaknya. "Apa boleh buat. Jangan dihabiskan loh ya." Rima berjalan ke ruangan Kaname.
Sekembalinya, Rima tersenyum bahagia (dalam hati) karena akan memakan Pocky-nya setelah capek beraktivitas (Rima kurus sih, c4 capek, makanya makan nasi...BZZZT.. wee ga kenaa). Ia melangkahkan kaki jenjangnya ke dalam kelas. Semua orang menoleh.
"Hehehe, kami minta Pocky-mu yah. Ternyata enak sekali. Lezzatos, adios(?)," ucap kawan-kawan kelas malam serempak.
"Iya. Ini enak gila. Besok kamu harus beli lagi. Sebab menurut teoriku, makanan terasa 100x lipat lebih enak pabila diberi orang lain," ucap Aidou sambil mengambil sebatang Pocky dan memakannya. O'ow, ternyata itu yang terakhir. Rima pun balik arah.
Rima tidak mau bicara dengan kawan sekelasnya selama seminggu, bahkan Shiki juga kena. Separah itukah? Ya. Sebab insiden itu membuatnya solob (bolos) dan malah duduk-duduk di siang hari di bawah payungnya di taman tempatnya bermain sedari kecil. Tanpa dinyana-nyana, sebuah stik Pocky stroberi muncul di hadapannya. Selagi sempat, ya dilahap.
"Maaf. Hanya dapat yang stroberi. Yang coklat sudah dibeli teman-teman." Ternyata Shiki ikutan bolos kerja untuk menemani sahabatnya sejak zaman baheula itu. Dia memberi Rima sepotong lagi dan lagi. Sampai akhirnya tinggal satu yang terakhir. Shiki pun memakannya, sebab dia yang beli.
"Terima kasih."
(tamat)
Uyee, kalo ada review silakan, flame jg gapapa ne. Sory yaw ni author ga ada seni nulis humor dan parody. Padahal kalo baca punya senpai-senpai sekalian bisa ktaua guling-guling. Semoga bermanfaat (apanya!). Terima kasih kepada Saudara (enak aja sodara lo!), eh para pembaca. Wasallam.
