PROLOG
A year ago.
Kecupan manis mendarat lembut pada mata kecilnya. Sang pemilik mata sipit nan indah menggeliatkan tubuhnya tanpa berniat untuk membuka mata. Ucapan selamat pagi yang sangat ia rindukan disetiap paginya menganlun dengan halus disamping telinganya. Si mungil hanya tersenyum sambil memejamkan mata. Ia bersyukur kepada tuhan karena bisa terbangun dengan keadaan sehat seperti biasanya.
"Ingin kubuatkan sesuatu?" tanya sebuah suara dari dekat telinganya. Lelaki mungil yang masih bergelung dikasur itu membuka matanya dengan perlahan. Terlihat jelas lelaki berambut hitam kelam itu tersenyum sambil menatap intens kearah si mungil.
"Bukankah aku adalah istrimu? Aku yang seharusnya menanyakan itu." Si lelaki mungil mengerucutkan bibirnya pura-pura merajuk. Sangat menggemaskan. Lelaki tampan itu mencubit gemas hidung si mungil sambil terkekeh.
"Bagaimana sudah mempertimbangkanya, sayang?"
"Apa?"
"Sesuatu yang seharusnya kita sudah lakukan setelah mengucap jan_"Si mungil merasakan bulu kuduknya meremang. Ia ingat pembahasan ini, sangat ingat. Lalu siapa yang barusan berbicara manis padanya?
"JANGAN, JANGAN BUKA ITU KUMOHON. KAU SEHARUSNYA INGAT PERJANJIAN KITA!" potongnya cepat sambil menyilangkan tangan didepan dada ketika piyamanya mulai dibuka dengan paksa.
"MENGAPA KAU SELALU MENOLAKNYA?
'cukup'
"Kumohon biarkan aku melanjutkan masa remajaku lebih dulu" lirihnya memohon sambil terisak. Ia mulai sadar bahwa ini hanyalah mimpi, ia benci untuk meningat ini. Ia ingin segera bangun. Tidak seharusya ia mengingat kejadian ini. Sekali lagi, ia ingin bangun.
"Tapi kau sudah menjadi istriku selama satu tahun"
"Maka mengertilah aku dan bersikaplah seperti suami yang bijaksana"
"Jika kau terus seperti ini maka lebih baik aku menik_"
JDERR
Akhirya, ia terbangun. Bangun dengan keadaan basah karna keringat. Sangat melelahkan untuknya dihantui mimpi yang sama disetiap tidurnya. Dengan badan yang lemas, ia berusaha mendudukan dirinya, bersender pada kepala ranjang, menekuk lututnya lalu menyembunyikan kepalanya disela lututnya. Dia menangis. Menangis dalam diam. Dia sadar bahwa ini hanya mimpi. Inilah yang selalu ia lakukan. Bahkan jika kalian disampingnya kalian akan hafal apa yang akan dikatakan olehnya setelah ini, yaitu..
"Kau bajingan"
To Be Continued
_
Hai hai! Penulis awam ada disini. Spagethy bawain fanfiction Chanbaek yang rada Cheese. Kelanjtan cerita tergantung pada ketertarikan sama review kalian ya.
SALAM 614! CHANBAEK SELALU DIHATI!
