Ini Fict abal dari Ahn yang mungkin cuma akan jadi Threeshoot aja.~ Maaf kalau ceritanya gaje. Selamat membaca.!

\(-v-)/

Summary : NaruHina / Seekor kupu-kupu yang baru menghadapi dunia, bertemu dengan sesosok Tuan Putri yang hidup di dalam cermin ajaib selama lebih dari seratus tahun. Sang Putri yang suram akibat kesepian, merasa tertarik pada aura keceriaan dari sang kupu-kupu yang sangat bersemangat. / NaruHina.

##PAIN##

The Butterfly and The Princess in a Magical Mirror : Ahn Ryuuki(FatayahN)

Cast : Naruto, Hinata, Iruka, Tsunade, Jiraiya, Ton-ton

Rate : T

Disclaimer : Masashi Kishimoto is own for the Character, but the story is mine.

Genre : Drama, Hurt/Comfort, Romance, Friendship

Warning : GaJe, AU, OOC, TYPO, Alur cepat, dll

Kalau ada yang tidak berkenan dengan hal-hal yang telah disebutkan di 'Warning', silahkan klik tombol 'Back'!

##GAIN##

Chap 1

.

Hari Pertama

.

'Tolong~ apakah tidak ada yang bisa menolongku agar terlepas dari jaring-jaring bodoh ini? Padahal aku baru saja keluar dari kepompong! Sial! Disini dingin sekali! Bagaimana ini?! Sayapku tidak bisa di lepaskan dari jaring lengket ini!'

.

"Eh? Apa ini? Wah! Kasihan sekali kupu-kupu kecil ini! Hei! Sepertinya kau keluar di musim yang salah, ya? Seharusnya kau keluar di musim semi, bukannya di musim dingin seperti ini." Sahut seorang pria dengan luka gores yang melintang ditulang hidungnya, kepada seekor kupu-kupu yang sedang diselamatkannya dari jaring laba-laba.

Benar, saat ini sedang di akhir musim dingin dan tak seharusnya seekor kupu-kupu keluar dimusim seperti ini.

Tapi, kupu-kupu ini sedikit berbeda dari kupu-kupu lainnya. Sayapnya yang berwarna biru langit dengan gradasi kuning cerah, memudahkan para pemakan serangga untuk menemukannya karena warnanya yang mencolok itu.

Sekarang ini pun dengan bodohnya dia tertangkap di jaring laba-laba tepat di hari pertamanya keluar dari kepompong.

Namun berkat pertolongan seorang pria baik hati yang merasa kasihan kepadanya, kupu-kupu tersebut akhirnya bisa terbebas dan kini dia pun terbang menjauh dari jaring tersebut.

"Jangan sampai kau tertangkap lagi, Ageha."

.

'Terimakasih, manusia!'

.

Setelah kepergian kupu-kupu tadi, Iruka kemudian bergegas untuk pergi menuju tempatnya bekerja, yakni tempat pengangkutan barang. Sesampainya disana, bukan pekerjaan yang menantinya, namun kemarahan dan kata-kata kasar dari sang majikan yang menyambutnya.

"KAU TERLAMBAT, BODOH! Setiap hari kau terus terlambat dan membuatku merugi! Waktu adalah UANG, bodoh! Kau sudah menghambur-hamburkan waktuku yang berharga dengan cara terlambat setiap hari! Itu artinya kau sudah menghambur-hamburkan UANG! Aku sudah muak dengan seluruh alasan atas keterlambatanmu! Sekarang kau DIPECAT!" teriak sang majikan tempat Iruka bekerja, Kakuzu.

Iruka menatap nanar ke arah Kakuzu. Hatinya sakit karena dia harus berhenti bekerja lagi. Padahal dia harus membiayai ayah angkatnya yang saat ini sedang sakit-sakitan. Setiap hari dia terlambat sampai ke tempat bekerja karena harus mengurusi keperluan ayahnya tersebut.

Iruka merasa sangat sedih dan bingung mengenai kelangsungan hidupnya dan ayahnya setelah pemecatan ini.

Tanpa kata, Iruka pun pergi menjauh dari tempat tadi.

Naruto yang mengikuti Iruka sejak tadi pun ikut merasa sedih ketika melihat wajah Iruka yang terlihat sangat sedih dan kecewa. Naruto merasa bersalah karena dirinya menjadi penyebab keterlambatan Iruka hari ini, karena tadi Iruka membantu melepaskan Naruto dari jaring laba-laba.

.

"Hei! Aku minta maaf. Karena menyelamatkanku, kau malah dipecat. Aku memang tidak terlalu mengerti dengan ucapan manusia jelek tadi, tapi aku merasa sesak saat melihat wajahmu yang seperti ini."

.

"Haah~" Iruka menghela nafas dan berusaha untuk menegarkan perasaannya. Sekarang dia berfikir untuk mulai mencari pekerjaan lainnya. Dia mulai mengedarkan pandangan hingga tanpa sengaja dia melihat ke arah kupu-kupu yang terbang di atas kelopak mawar yang tumbuh di dekatnya.

Iruka tertegun saat melihat keindahan kupu-kupu tersebut. Hatinya merasa yakin kalau kupu-kupu ini adalah kupu-kupu yang sama dengan yang diselamatkannya tadi.

"Ageha? Kenapa kau ada disini? Apa kau mengikutiku? Apa kau melihat saat aku dipecat oleh pria tadi? Kau jangan merasa bersalah, karena sebelumnya aku juga sering terlambat sampai ke tempat bekerja, jadi pemecatanku ini adalah murni akibat kesalahanku dan bukan karena aku membantumu tadi." Ucap Iruka. Sesaat kemudian dia merasa sangat bodoh karena sudah mengajak bicara seekor kupu-kupu.

"Ahaha! Walau kau tidak mengerti apa yang aku bicarakan, tapi aku senang karena bisa melihatmu lagi. Aku memang bodoh karena sudah mengajak seekor kupu-kupu untuk berbicara. Tapi, aku merasa sangat lega setelah berbicara padamu."

.

"Aku sedikit mengerti apa yang kau katakan. Aku merasa kalau kau adalah manusia yang baik. Terimakasih atas kebaikan hatimu. Kalau bisa, disisa waktuku di dunia ini, aku ingin membalas semua kebaikanmu."

.

"Nah! Sekarang aku harus bergegas untuk mencari pekerjaan lain. Ageha, aku harap kau tidak terkena masalah lainnya. Sampai jumpa di lain waktu, Ageha!"

Dengan cepat Iruka pergi menjauh dari tempat tersebut. Dia ingin segera menemukan pekerjaan baru agar bisa membelikan obat untuk Sarutobi tou-san.

Naruto tidak mengikuti Iruka lagi. Saat ini dia ingin pergi agar dapat meningkatkan kemampuan dan menambah pengalamannya. Mungkin dia harus mencari makan di ladang bunga terdekat.

.

'Wah! Dunia ini terlihat sangat-sangat-sangat luas! Eh? Apa ini sarang milik manusia? Hm~ aku ingin melihat bagaimana isinya.'

.

"Lho? Ada kupu-kupu yang masuk? Wah! Cantik sekali warnanya! Lihat ini, Ton-ton!" seru seorang wanita cantik dengan rambut pirang panjang yang indah.

Ton-ton, babi peliharaan wanita tersebut, tiba-tiba merasa sangat tertarik dan penasaran kepada kupu-kupu yang sedang diperhatikan oleh majikannya. Dia berusaha menahan diri agar tidak menerjang ke arah kupu-kupu yang sedang terbang dengan bebas itu.

Setelah beberapa menit memperhatikan, Tsunade yang sedang sakit-sakitan mulai merasa lelah. Dia pun memutuskan untuk segera beristirahat dan membiarkan babi peliharaannya yang terus memperhatikan sang kupu-kupu.

.

"Hei! Apa yang sedang kau lihat, babi kecil?! Apa kau sedang melihat sayapku yang indah ini? Babi jelek sepertimu mana mungkin bisa jadi sepertiku! Kasihan sekali wanita cantik yang jadi majikanmu itu, karena harus memelihara babi jelek sepertimu!"

.

Ton-ton mulai kehilangan kesabaran akibat ejekan dari kupu-kupu cerewet itu. Dengan cepat dia menerjang kearah sang kupu-kupu dan berusaha untuk melumatnya.

Sang kupu-kupu terus terbang memutari seisi rumah, berusaha mencari jalan keluar. Dia panik karena tidak meyangka kalau babi yang diejeknya tadi ternyata dapat mengejarnya. Dan dia semakin panik karena tidak menemukan jalan keluar dari rumah kecil tersebut.

Karena ruangan tersebut sangat kecil, terutama bagi babi yang sedang berlari mengejar terbangnya seekor kupu-kupu cerewet, menyebabkan beberapa perabotan yang jatuh akibat ditabrak oleh Ton-ton.

Tsunade yang mendengar suara perabutan yang terjatuh, mulai bangkit dari tempat tidurnya. Dia bergegas menuju ruang tengah, tempat terdengarnya bunyi perabutan jatuh tersebut, untuk mengetahui sumber keributan tersebut.

Betapa terkejutnya Tsunade saat melihat Ton-ton yang berlari mengejar seekor kupu-kupu hingga menyebabkan beberapa perabotan yang rusak akibat terjatuh setelah ditabrak oleh Ton-ton.

"Berhenti, Ton-ton!" hardik Tsunade. Namun Ton-ton masih belum berhenti dan terus mengejar sang kupu-kupu.

Tsunade lalu mengejar Ton-ton dan menangkap babi kecil tersebut. Dia pun memeluk Ton-ton dengan erat, berusaha menenangkan babi kecil tersebut. "Berhenti!" teriak Tsunade. Seketika Ton-ton berhenti kemudian menatap dengan takut ke arah Tsunade.

"Kenapa kau bertingkah liar seperti ini?! Hhh~ hh~ kenapa kau jadi nakal begini?!" nafas Tsunade agak tersengal karena terlalu banyak bergerak dan berbicara.

Kemudian Tsunade melihat ke arah sang kupu-kupu yang terlihat panik dan kebingungan. Dia pun berjalan kearah jendela yang paling dekat dengan sang kupu-kupu lalu membuka jendela tersebut.

Naruto yang melihat adanya jalan keluar langsung terbang, melesat kencang, keluar dari rumah Tsunade. Sebelum pergi, Naruto sempat melihat sebentar kearah Tsunade yang tiba-tiba pingsan akibat kelelahan.

.

"Apa yang terjadi? Kenapa manusia cantik itu terjatuh? Aduh! Aku ingin menolongnya, tapi babi itu terlihat sangat menyeramkan. Sial! Jika aku mempunyai kesempatan, suatu hari nanti, aku pasti akan membalas kebaikan manusia-manusia baik yang telah menolongku hari ini."

.

Naruto terbang menjauh menuju ke arah 'Hutan Kematian' yang terkenal sangat berbahaya dan menyeramkan.

Sesampainya di tengah hutan, Naruto mendengar suara tangisan seorang gadis yang terdengar sangat lirih dan menyayat hati.

.

"Hiks~ maafkan aku Chichi, maafkan aku Haha.. aku benar-benar minta maaf atas segala hal yang pernah aku perbuat! Maafkan aku.. aku mohon, kembalilah Chichi, Haha.~ Kenapa kalian tidak kunjung datang dan menemuiku?!"

.

Naruto terus mencari asal dari suara tangisan yang didengarnya. Sekali lagi dia merasakan sesak yang tidak dimengerti olehnya.

Dia pun terbang kesana-kemari hingga akhirnya dia menemukan sebuah cermin antik yang terkurung didalam batang pohon tua. Dengan dipenuhi oleh rasa tertarik, Naruto kemudian terbang mendekati cermin yang mengeluarkan suara tangis tersebut.

.

"Hei! Kenapa benda mati sepertimu dapat mengeluarkan suara?"

.

Gadis yang tadinya menangis lirih di dalam cermin, kini mulai terdiam manakala mendengar suara suatu hal. Gadis tersebut langsung menampakkan wujudnya yang berada di dalam cermin kemudian menatap seekor kupu-kupu yang terbang beberapa senti di depannya.

.

"Kau? Kenapa kau bisa sampai ada di Hutan Kematian ini?" tanya sang gadis.

.

"Wah! Kenapa bisa ada manusia cantik di dalam cermin?!"

.

Naruto dan sang gadis itu saling menatap satu sama lain. Mereka saling keheranan dengan keberadaan masing-masing.

Gadis tersebut langsung tersadar dari tingkah memalukannya barusan. Dengan cepat dia menghapus jejak air mata yang ada dipipinya karena tidak mau terlihat memalukan meskipun yang melihatnya hanyalah seekor kupu-kupu.

Dia pun mencoba untuk memulai percakapan dengan sang kupu-kupu.

.

"Kau siapa? Kenapa kau bisa ada di Hutan Kematian ini? Ah! Maaf kalau aku kurang sopan. Namaku adalah Hinata. Siapa namamu?"

.

"Hm? Aku terbang tanpa tahu arah dan tiba-tiba aku sudah berada disini. Namaku adalah Naruto."

.

"Eh? Kau ini seekor kupu-kupu, kan? Kenapa namamu seperti nama isian ramen?"

.

"Memangnya itu aneh, ya? Aku hanya tahu kalau namaku adalah Naruto, aku tahu begitu saja. Bagaimana cara menjelaskannya, ya? Yang jelas, yang aku tahu, namaku adalah Naruto. Begitulah!"

.

"Hm~ begitu.. Ah! Kenapa kau bisa melihatku? Padahal, selama ratusan tahun berada di dalam cermin, tidak ada seorangpun dan tidak ada satupun makhluk yang bisa melihatku. Sekalipun mereka bisa melihatku, mereka pasti akan memilih untuk pergi dan menjauh dariku."

.

"Hm.. Aku sejak lahir ke dunia ini, terus sendirian. Jadi aku sedikit mengerti bagaimana perasaanmu. Meski begitu, hari ini aku bertemu dengan dua orang yang berbuat baik padaku."

.

"Wah! Saat ini pasti kau merasa sangat senang?! Aku juga ingin ada seseorang yang perduli padaku dan mengajakku berbicara."

.

"Aku memang merasa sangat senang tapi sekaligus sedih. Karena aku hanyalah kupu-kupu kecil yang tidak bisa membalas kebaikan mereka bahkan hingga akhir hayatku."

.

"Akhir hayat?"

.

"Benar! Seperti yang kau tahu, masa hidup seekor kupu-kupu hanyalah 14 sampai 24 hari saja. Itu artinya, dalan waktu kurang dari sebulan dari sekarang, aku akan mati. Aku ini hanya kupu-kupu biasa. Sekalipun aku berusaha keras, aku tetap tidak bisa melakukan apapun untuk membalas kebaikan orang-orang yang telah menolongku."

.

"Aku bisa menolongmu!"

.

"Eh?! Apa maksudmu?"

.

"Yah~ aku bisa merubahmu menjadi seorang manusia hingga akhir hayatmu, sehingga kau dapat membalas budi orang-orang tersebut. Meski memiliki kekuatan supranatural, tapi aku hanya bisa menggunakan kekuatanku untuk menolong siapapun yang bisa melihat dan berbicara padaku."

.

Naruto berhenti terbang kemudian hinggap di depan cermin yang menampakkan wajah cantik Hinata. Setelah berfikir sebentar, Naruto akhirnya meminta hal yang akan merubah seluruh jalan kehidupannya saat ini.

.

"Tolong ubah aku!"

.

Hinata tersenyum manis kala mendengar permintaan dari Naruto.

.TBC.

Bagaimana? Gaje-kah? Silahkan berikan review ataupun flame atas fict abal karangan Ahn ini, Readers-sama! \(-v-)/

Segala review dari kalian akan memberikan semangat pada Ahn untuk melanjutkan fict ini.