Ryeowook goes to Seoul © seoyoon709
This Artist character is not mine
Main character : Yewook
This story and plot is mine
Happy Reading
-BL-
.
.
.
**알고 있죠...
그런줄 알면서도
어쩔수가 없네요그저 그 모습만 떠오르죠
The One I Love (SJ KRY)***
"Yak ryeonggu sedang apa?"
Ryeowook yang merasa namanya dipanggil bangun dari tidurnya melepaskan earphone yang setia dipakai di telinganya ketika suara yang tak asing menyapa gendang telinganya,
"Oh... hai hyung"
"Aku bertanya , apa yang kau lakukan disini? Udara semakin dingin. Cepat masuk."
"Aku? Mendengarkan lagu. Kau tau itu alasannya hyung hehehe."
Sungmin yang mendengar jawaban Ryeowook pun hanya dapat menggelengkan kepalanya.
"Dasar kau bocah!"
.
.
.
"Hyung"
"Wae?"
Ucap Sungmin sedikit berteriak dari arah dapur
"Aku ... Aku ingin pergi ke Seoul"
Pinta Ryeowook sedikit takut. Karena hyungnya yang satu ini terlalu protektif kepada dirinya. Bila alasannya untuk pergi ke Seoul tidaklah jelas maka hyungnya akan menolak mentah mentah keinginannya.
"Untuk?"
"Ya kau tau hyung. Aku ingin mengikuti audisi."
"Audisi? Lagi? Untuk apa Ryeong. Bukannya kau sudah tidak mau mengikuti audisi lagi?"
Ayolah! Hyung mana yang tega meng-iya-kan permintaan adiknya bila ujung ujungnya sang adik tidak mau makan selama seminggu karena ditolak dalam audisi. Bukan ! Bukan karena mereka keluarga tidak mampu. Mereka anak yang berkecukupan, tentu! Keluarganya adalah musisi terkenal, Lee Donghae dan Lee Hyukjae.
"Tapi kali ini aku yakin. Aku yakin..."
"Yakin akan gagal? Hahahaha." sela Sungmin sambil tertawa.
"Yaish ! Sungmin hyung" Kaki mungilnya ia hentakkan dan bibirnya mengeluarkan sumpah serapah untuk hyung tercintanya.
"Baiklah. Akan hyung izinkan. Tapi kau harus janji. Jika gagal kau harus cepat pulang dan menerimanya dengan lapang dada. Tidak ada acara mogok makan. Tidak ada acara acara yang negatif di otak kecilmu itu. Awas sampai kau langgar itu. Akan ku gantung kau di pohon belakang rumah. Tidak bisa menjadi artispun kau kan bisa bekerja di cafe atau semacamnya. Oh tapi jangan di club." Titah Sungmin menceramahi.
"Wah benarkah ? Hyung mengijinkannya. Mudah sekali memmbujukmu hyung. Aku kira akan susah seperti sebelum sebelumnya. Hahahaha" Balas Ryeowook dengan santai.
"Dasar kau bocah, akan kutarik lagi perkataanku."
"Yak! Hyung aku hanya bercanda . Ya Ya Ya izinkan aku hehehehe" Ryeowook bangun dari duduknya menghampiri Sungmin dan memeluknya dengan mengucapkan
"Terima kasih hyung. Kau memang yang terbaik"
Sungmin membalasnya dengan mengusap rambut coklatnya dengan lembut dan tersenyum
"Sama sama."
.
.
.
SEOUL, Ruang Audisi.
.
"Lee Ryeowook-ssi! Lee Ryeowook-ssi! Apakah ada yang bernama Lee Ryeowook?"
"Ne! Saya noona." Ryeowook pun berdiri dari duduknya dan melepas earphone nya. Berjalan menuju ruang audisi.
"Yosh Ryeonggu hwaiting.!" (inner Ryeowook)
"Kim Jongwoon-ssi! Kim Jongwoon-ssi!" Ucap noona itu meneriakkan nama peserta lainnya
"Kim Jongwoon-ssi! Kim Jongwoon-ssi!"
Ryeowook pun melihat nama Kim Jongwoon pada gitar yang sedang dipetiknya
"Pantas saja dia tidak dengar. Dia menggunakan earphonenya dengan volume yang luar biasa keras. Ish ish ish"
"Anu chogiyo. Kau dipanggil" Ryeowook memanggilnya dengan menepuk pundak pria di depannya itu
"Apa?" Sentak Yesung judes
"Anu itu ... Kau dipanggil"
"Kim Jongwoon-ssi! Kim Jongwoon-ssi"
"Ne!" Ucapnya berlalu dari Ryeowook tanpa mengucapkan terima kasih kepada Ryeowook
"Yaish dasar orang tua . Tidak tau rasa terima kasih. Sebaiknya aku cepat."
.
.
.
문 열어봐 내가 여기 왔잖아
왜 몰라 네가 좋아하던 화분에
꽃도 조금 샀는데
이것 봐 네가 사준 셔츠에
네 향기 빼고 모든 게 돌아왔는데
너만 없네 문 열어봐
"wah ...suaranya merdu sekali" Puji Ryeowook
"Lee Ryeowook-ssi,silahkan"
"ah...ne"
Tap
Tap
Tap
"Annyeonghaseyo... Perkenalkan nama saya Lee Ryeowook. Asal dari Incheon. Saya akan menyanyikan lagu Hello dari HuhGak-ssi." Ryeowook mulai memejamkan matanya
그대는 내 사랑 그리운 내 사랑 날 사랑했던 사람
이제는 만질 수 없지만
내가 그리운 만큼 그대도 그리운가요
내가 미칠 듯이 사랑했던 그 사람 hello hello
.
.
.
Ryeowook telah selesai dengan audisinya, dia dan 3 orang lainnya termasuk Kim Yesung adalah orang-orang yang gagal dalam audisi tadi.
"ku rasa perkataan Sungmin hyung ada benarnya. Baiklah aku akan mencoba untuk bekerja di cafe. Jja saatnya aku kembali ke..."
"Kau harus menaikkan sedikit lagi. Dan kau , kau harus membuka mulutmu. Ya seperti itu" Ucap Yesung yang memberikan pelajaran vokal kepada muridnya.
Dari kejauhan Ryeowook melihat Yesung tengah mengajarkan teknik bernyanyi kepada anak-anak didepannya.
"oh... Kim Yesung-ssi?" Sapa Ryeowook.
Yesung yang merasa namanya disebutkan oleh seseorang menengok ke sumber suara.
"Siapa kau?" Yesung menyaut
"Yak! Tidak sopan sekali kau. Aku Lee Ryeowook. Aku yang satu ruang audisi denganmu" Ucap Ryeowook bangga.
"Oh benarkah?" Yesung menjawab dan menoleh ke anak-anak didepannya dan berkata
"Kalian boleh pulang, besok kita berjumpa lagi di tempat biasa. Jangan lupa!"
"Ne...Hyung/Oppa!" Jawab mereka kompak.
"Mau apa kau?" Tanya Yesung lagi.
"Hanya mau berteman. Bolehkan?"
"Aku tidak mau. Jja aku pergi." Ucap Yesung sambil berlalu.
"Ish sombong sekali sih dia"
.
.
.
"Sudah aku bilang berapa kali aku tidak mau. Kenapa kau terus mengikutiku sih? Keluar kau" Ucap Yesung geram. Karena diikuti sedari tadi oleh Ryeowook.
Bagaimana tidak geram , Ryeowook mengikutinya sejak keluar dari gedung audisi sampai sejauh ini.
"Aku kan cuma ingin berteman itu saja."
"Motiv lain?" Mata tajam Yesung memincing tajam ke arah Ryeowook
"Aku...Aku...Aku ingin belajar bermain gitar. Boleh ya?" Jawab Ryeowook asal
"Shireo"
"Boleh ya? Kau saja mau mengajarkan anak-anak tadi berlatih vokal. Masa denganku tidak mau. Huff."
"Aku bilang kan tidak mau. Aku tidak mengenal mu, dan kamu juga tidak mengenal aku. Jadi tidak ada alasan kita berteman ataupun mengajarimu bermain gitar. Puas kau dengan jawabanku ini?"
"mmmm... Akan aku bayar. Bagaimana?"
Ryeowook mengeluarkan jurus andalannya , merajuk. Dengan bibir yang di kerucutkan dan mata yang dibuat-buat seperti bola pingpong itu Ryeowook berpikir dengan cara ini berhasil membujuk Yesung. Tapi...
"Apakah kau berpikir dengan mengiming-imingi bayaran dan jurus merajukmu itu aku akan mengiyakan keinginanmu? Tidak akan."
"Kumohon Kim Yesung. Aku akan melakukan apapun yang kau perintahkan. Aku tidak mau saat aku kembali ke Incheon dulu. Pasti hyungku akan mentertawakanku lagi."
Setelah perdebatan kecil dan Yesung tidak mau mengambil pusing, akhirnya ia mengiyakan permintaan Ryeowook.
"Baiklah. Cuma 1 minggu. Dan lagi panggil aku hyung , hilangkan embel-embel ssi dari namaku. Oh, yang terakhir. Aku membantumu supaya kau punya muka untuk hyungmu itu. Jja ayo ikut aku." Ucap Yesung final.
"Oke Yesung hyung."
.
.
.
"Kau letakkan barang-barangmu di kamar itu. Aku mau mandi dulu. Dan ngomong ngomong, barang bawaanmu banyak juga. Apa kau kabur dari rumah atau semacamnya?"
"Aku tidak kabur, hanya ingin lebih lama di Seoul. Mengingat mungkin saja aku lolos dalam audisi hari ini, jadinya aku membawa banyak barang."
"Terserah kau lah. Jangan menyentuh apapun. Ingat itu."
Blam
Setelah ucapan mutlak tadi, Yesung masuk ke kamar mandi dan suara air jatuhpun terdengar.
.
.
.
Esok hari
"Yak berisik sekali." Yesung mendengar dentingan alat masak dari luar kamarnya.
Tak kunjung berhenti , akhirnya diapun menyerah dan akhirnya bangun dari tidur nyenyaknya.
"Apa yang kau lakukan?" sapa Yesung garang.
"Oh! Pagi hyung. Aku sedang membuat sarapan untuk kita. Aku memasak nasi goreng. Mian cuma ini bahan yang ada didapurmu." Sesal Ryeowook.
"Hmmm... Baiklah aku mandi dulu."
.
.
.
"Tidak buruk juga masakanmu. Daripada kau menjadi musisi lebih baik kau menjadi chef itu lebih baik"
"Yak! Kau mengejekku. Ini cuma sampingan, karena aku tidak mau memakan masakan hyungku yang rasanya bisa meledakkan mulut saat sendokan pertama. Hiiii mengingatkannya saja membuat bulu kudukku merinding."
"Terserah."
"Jadi kapan kita memulai latihannya hyung?"
"Hmmm. Hari ini , setelah sarapan selesai."
"Baiklah."
"Terima kasih makanannya. Jangan lupa dibersihkan dulu semuanya, kutunggu diruang tengah."
"Oke."
.
.
.
Setelah sarapan selesai dan Ryeowook pun sudah menjalankan tugasnya membereskan serta mencuci piring , dia pun melesat ke ruang tengah.
"Baiklah kita mulai dari kunci dasar dulu. C."
Yesung mulai mengajari Ryeowook dengan telaten.
"Apakah begini?"
"Bukan begitu. Kau bodoh sekali sih. Pakai otakmu." Omel Yesung
"Aku kan baru pertama berlatih , kenapa kau cerewet sekali sih. Ajari yang betul."
Yesung menghela nafas, dia berpikir. Ada yang salah dengan otak pria di depannya ini.
"Aku ingin bertanya. Berapa umurmu dan makhluk macam apa kau ini?" Tanya Yesung
"Aku?"
Ryeowook menghentikan petikan jemarinya
"Usiaku sekarang 24 tahun. Makhluk macam apa? Cih . Kau pikir aku ini apa hyung? Aku manusia itu sudah jelas, namaku Lee Ryeowook asal dari Incheon. Punya satu hyung bernama Lee Sungmin. Dan aku lahir dari keluarga Lee. Kau puas?"
"Lee Sungmin? Seolma... Dia dari keluarga Lee yang itu... Ah ani ani. Bisa saja aku salah."
"Hemmm... Baiklah lanjutkan lagi."
"Kau hyung. Umurmu berapa? Sedari kemarin aku tidak mengetahui umurmu dan kau terus menyuruhku memanggilmu hyung."
"Yang pasti umurku lebih tua darimu Ryeowook-ssi."
"Aku tau itu. Dan hilangkan embel-embel ssi itu. Berasa kita baru saling mengenal" (-..-)
"huh...Umurku 27 tahun sekarang."
"Wah bahkan kau lebih tua dari hyungku."
Diberi tatapan tajam dari Yesung, Ryeowook pun kembali kepada petikan gitarnya.
"Baiklah aku lanjutkan berlatihnya. Berhenti menatapku begitu."
.
.
.
"Kau mau kemana hyung?"
"Aku ingin ketaman, sore ini aku ada janji dengan murid muridku untuk melatih vokal."
"Oh,aku mengerti. Hmmm... Hyung?"
"Apalagi?"
Ryeowook tampak malu-malu mengutarakan permintaannya.
"Itu... Aku titip ice cream ya?"
"Hah? Ice cream? Baiklah. Rasa apa?"
"Melon, strowberry, coklat, vanila dan ..."
"Yak! Kau ingin merampokku ? Akan ku belikan salah satu dari permintaanmu."
"Ta..."
"Tidak ada penolakan atau tidak sama sekali." Omel Yesung
"Baiklah. Gomawo hyung. Hati-hati dijalan."
.
.
.
Malam harinya
"Aku pulang!"
Ucap Yesung, dia ingat bahwa dia sedang tidak tinggal sendiri di apartement ini. Melainkan ada Ryeowook yang dengan sok akarabnya meminta Yesung mengajarinya bermain gitar.
"Kau sudah pulang? Pesananku?" Pinta Ryeowook tak sabaran.
"Ini. Aku lapar. Kau masak sesuatu?"
"Asik, gomawo. Iya, akan kusiapkan makan malamnya hyung. Kau bisa menungguku di meja makan."
Setelah menerima bingkisan dari Yesung, Ryeowookpun bergegas ke dapur.
.
.
.
Hari berikutnya
"Kau belajar dengan cepat Ryeowook. Ayo kita berlatih lagi."
"Siap hyung."
.
.
.
Hari berikut berikutnya
Tak terasa sudah hari ke enam Ryeowook tinggal dirumah Yesung. Keduanya makin terlihat akrab dan serasi (mungkin) ^^ . Seperti sekarang ini
"Hyungie... Makan siang sudah siap."
"Ne Ryeong. Sebentar."
Yesung keluar dari kamar setelah menyaut panggilan dari Ryeowook dan berniat sedikit mengerjainya.
"BOOM!"
"Oh ya Tuhan! Kau membutku kaget Kim Yesung."
"Wuah bicaramu Ryeong. Siang ini kita makan apa?"
Yesung sedikit mengintip kegiatan Ryeowook dari punggung pemuda mungil itu.
"Aku membuat kare. Apakah kau suka? Aku sedang ingin makan kare sekarang."
"Hmmm... Tidak buruk. Kau tidak sedang ngidamkan? Hahaha. Aku tidak mau disebut sebut nantinya sebagai ayah dari hubungan gelapmu dengan pria diluar sana."
"Yak! Jaga ucapanmu Yesung-ssi." Ryeowook kesal karena dituduh begitu oleh Yesung
"Aku hanya bercanda. Kau tau kan. Aku tunggu di meja makan ya. Oh iya aku akan siapkan minumannya. Kau mau minum apa?"
"Air putih saja hyung."
Kring kring kring
Kring kring kring
Kring kring kring
"Ryeong handphone mu." Teriak Yesung
"Ne, makan duluan saja hyung. Aku akan menyusulmu setelah selesai dengan telphone ini."
"Baiklah."
Ryeowook meninggalkan Yesung di meja makan, bergegas ke ruang tengah untuk menjawab panggilan telphone
"Yeobosseyo?"
"Yak! Bocah ingusan. Kau kemana saja hah? Enam hari tidak memberi kabar. Kau tau hyung khawatir. Setelah kau pamit ataupun kau tiba di Seoul tidak sama sekali kau memberi kabar, dongsaeng bodoh. Bagaimana audisimu? Apa mungkin... Kau berhasil masuk audisi dan sekarang sedang dikarantina, begitu? Heol."
"Hyung sabar sedikit kenapa. Jangan kau bertanaya seperti itu aku pusing. Pertama, maaf aku tidak memberimu kabar setelah aku sampai di Seoul. Kau tau aku sibuk dengan audisiku. Kedua, aku tidak lolos audisi. Ke..."
"YAK! Kau tidak lolos? Terus sekarang kau dimana? Kau kan sudah janji, kalau kau tidak lolos kau akan langsung pulang."
"Sabar dulu hyung. Aku kan belum selesai. Ketiga, aku menginap dirumah teman. Untuk mengajariku bermain gitar. Dan yang terakhir dia orang yang aku kenal setelah audisi."
"Yak... Jangan bilang kau menginap dirumah orang asing selama beberapa hari ini? Ya Tuhan! Kenapa kau memberi aku seorang dongsaeng yang tidak mempunyai otak seperti ini. Kau kan bisa belajar gitar denganku. Kenapa harus meminta bantuan dari orang lain. "
"Kau kan sibuk hyung. Kau selalu saja pulang larut, begitu eomma appa. Aku akan pulang ke Incheo..."
"Ryeong aku sudah selesai makannya. Kau masih lama? Kalau iya nanti saja berlatihnya ya. Aku pikir kau sudah cukup mahir." Teriak Yesung dari dapur.
"Ne hyung. Sebentar lagi aku selesai." Balas singkat Ryeowook.
"Oh may. Dan dia memanggilmu dengan Ryeong. Sudah sedekat apa kau ?" Tanya Sungmin menyelidik.
"Oh ayolah hyung. Akan ku jelaskan setelah aku kembali kerumah. Aku akan pulang ke Incheon hari Minggu. Baiklah hyung aku tutup telphone nya. Saranghae hyung."
"Yak..!Ryeo..."
Tut
Tut
Tut
Belum sempat Sungmin membalas ucapan Ryeowook, panggilan sudah diputus sebelah pihak.
"Dari siapa Ryeong?"
"Dari hyungku. Aku lupa memberi kabar, dan handphoneku juga baru nyala sejak audisi Senin kemarin."
"Kau bodoh ya? Kau melupakan handphonemu. Ya sudah sepertinya aku sedang tidak ingin megajarimu. Aku sedang malas."
"Baiklah. Ayo jalan-jalan hyung. Hari ini, hari terakhirku disini loh. Aku sudah enam hari disini. Kau ingat aku disini cuma 7 hari , dan dalam waktu lima hari aku sudah cukup mahir bermain gitar. Memang IQku ini."
Yesung yang mendengar kesombongan Ryeowook mengenai IQ nya memberi sedikit hadiah kepadanya.
Pletak
"Yak kenapa kau menjitak kepalaku. Appo."
"Yeppo" Inner Yesung
"Kau terlalu berlebihan Ryeong. Ayo jalan, keburu sore."
.
.
.
Taman
"Hyung aku ingin permen kapas itu."
"Baiklah kau tunggu disini sebentar. Sekalian aku ingin membeli minum. Kau ingin minum apa?"
"Ice cream saja hyung. Cuacanya bagus."
"Dasar maniak ice cream. Baiklah rasa strawberry. Tunggu disini."
"Ay ay ay siap."
.
.
.
"Ryeong kau yakin akan pulang ke Incheon besok?"
"Padahal aku sudah terbiasa dengan kehadiranmu" cicit Yesung yang bisa sedikit terdengar oleh Ryeowook.
"Hahaha kau sudah biasa denganku ya? Uwoo pesonaku memang hebat. Dalam waktu enam hari kau sudah terpesona."
"Yak."
"Hahaha aku kembali ke Incheon hyung bukan kembali kepada-Nya. Jadi jangan seolah olah kau tidak akan bertemu dengan ku lagi."
"Apakah kita bisa bertemu lagi nanti?"
"Bahkan kau bisa mengunjungiku di Incheon hyung. Kajja kita pulang."
Ajak Ryeowook.
"Bolehkah aku mengantarmu pulang ke Incheon ?"
"Heh? Untuk apa ?"
"Yak siapa tau saja aku bisa bertemu keluargamu. Dan melamarmu kalau perlu." Tambah Yesung dalam hati.
"Baiklah."
.
.
.
Hari Keberangkatan
"Kau sudah selesai mengepak barang barangmu?"
"Sudah."
"Oke kita berangkat."
Setelah semua barang dipastikan sudah masuk kedalam bagasi, Yesung dan Ryeowook bergegas masuk ke dalam mobil. Dan mereka melakukan trip menuju Incheon bersama-sama.
.
.
.
"Ryeong. Bolehkah aku bertanya?"
"Fokus saja pada kemudimu hyung. Aku tidak mau kepulanganku ini, yang aku kunjungi pertama kali Rumah Sakit."
"Cuma ingin memastikan. Apakah kau dari keluarga Lee?"
"Kau tau jelas namaku hyungie."
"Lee Sungmin, yang kau sebut hyungmu itu adalah Lee sang pemain opera?"
"Heol. Kau tau dia? Ne."
"Oh may dan yang terakhir orang tuamu , Lee Donghae dan Lee Hyukjae?"
"Wah hyung, kau stalker keluarga Lee ternyata. Binggo. Itu semua benar."
"Heol."
Ckit
Mobil berhenti tiba-tiba
"Yak!"
"Kenapa kau tidak memberi tahuku semua itu tuan muda Lee Ryeowook?"
"Kau seharusnya sudah tau hyung setelah aku menyebutkan nama hyungku. Dan jangan menatapku seperti itu."
"Hah. Aku berfikir itu hanya kebetulan, mangkannya aku tidak bertanya lebih lanjut."
"Kenapa dengan wajahmu. Kenapa kau tampak kecewa. Mian hyung."
"Tidak aku tidak kecewa. Hanya kaget saja. Dan sebentar lagi kurasa kau yang akan takjub dengan apa yang akan terjadi nanti Ryeong sayang."
"Ish... Hilangkan embel embel sayang itu. Kau menjijikan hyung."
"Baiklah kita lanjutkan perjalanan."
.
.
.
"Hyung aku pulang. Sungmin hyung." Teriak Ryeowook dari depan rumah.
"Kenapa tidak kau buka saja pintunya. Dasar bocah."
"Ah kau benar."
Cklek
"Hyung aku pulang."
"Yak bocah kurang ajar, tak tahu diri, akhirnya kau pulang juga. Apakah Shin ajushi yang menjemputmu?"
"Ani."
"Lalu ? Kau naik taksi."
"Bukan. Aku diantar temanku hyung."
Ryeowook menengok kebelakang dan berucap,
"Hyung masuklah. Dan ini perkenalkan , dia hyungku. Lee Sungmin."
"Annyeong Sungmin-a , Lama tidak bertemu." (^^)/
"OH MAY GOD. Yesung hyung..." (0_0)'
.
.
.
"Heol kalian sudah saling mengenal?" Tanya Ryeowook penasaran
"Tentu Ryeong Yesung Hyung adalah Sunbae ku dikampus dulu. Dan dia juga anak dari keluarga Kim, Kim Yongwoon dan Kim Jungsoo. Dia anak teman appa yang selalu dia banggakan."
"Kenapa aku tidak tau hyung?"
"Karena kau masih terlalu kecil, saat bertemu dengan keluarga Kim dulu."
Sungmin bangkit dari duduknya
"Aku akan menyiapkan minuman."
.
.
.
"Yesung hyung kau tidak pernah cerita tentang ini."
"Apa? Tentang apa?"
"Ternyata kau bukan orang asing. Kau adalah anak dari Kim ajushi. Tapi kenapa kau tidak datang di pertemuan keluarga 3 bulan lalu? Oh dan jangan bilang kau..."
"3 bulan lalu aku sedang ada konser di Wina. Dan aku sudah mengetahuinya bahwa aku akan dijodohkan dengan putra bungsu keluarga Lee. Tapi selama itu juga aku tidak pernah tau bagaimana rupa putra bungsunya. Karena appa ku menyuruhku untuk mencari tahu sendiri. Ternyata yang akan dijodohkan denganku adalah bocah keras kepala yang tidak tahu malu, ceroboh, egois,arogant..."
"Kau sebut saja semua kejelekanku hyung. Baru satu minggu saja sudah berani meledek bagaimana kalau aku menjadi istrimu. Kau pasti akan menyiksaku."
"Tentu tidak sayang. Walaupun kau seperti itu, aku akan selalu mencintaimu."
"Wah hyung tak sadar kau menyatakan cintamu padanya?"
Ucap Sungmin tiba-tiba dengan membawa nampan berisikan minuman dan snack ringan.
"Ah benarkah? Mungkin saja ajushi kemana?"
"Kau tau sendirikan hyung mereka sibuk. Mungkin besok mereka akan pulang." Sahut Sungmin.
"Mmmm... Sungmin hyung. Kau tidak memberti tahu appa dan eomma kan kalau aku pergi ke Seoul dan mengikuti audisi?"
"Rahasiamu aman. Mereka baru balik be..."
"Bunny minnie Ryeonggu-ya, eomma appa pulang."
Sontak mereka yang berada diruang tengah saling menatap satu sama lain, dan mulai berfikir
"Kenapa mereka pulang lebih cepat." Ryeoowok
"Oh May God. Mereka terlalu cepat." Sungmin
"Hahaha mereka sudah pulang ternyata. Aku akan meminta mereka mempercepat perjodohan ini." Yesung
.
.
.
*TO BE CONTINUE*
.
.
.
Demi kenyamanan bersama mohon dimaklumi apabila typo bertebaran
Review nya ditunggu
agar next chap
.
.
.
seoyoon709
3(/)
