Intersection of Love

Twillight + harry potter Crossovers

Pov:

Hermione jean granger

Edward cullen

Carlisle cullen

Author : Arien-chan

Disclaimers : Harrry Potter tetap milik mbak J.K Rowling dan Twilight juga tetap milik mbak Stephenie Meyer

Warning : abal, geje, typos dan masih banyak lagi...

Don't Like Don't Read

Don't Like Don't Read

Prologue

Semuanya telah usai, pertempuran telah usai, pangeran kegelapan telah mati. Harry Potter-lah yang telah membunuhnya. Awan mendung yang menghiasi kini telah berubah menjadi hari yang cerah. Namun itu semua tak cukup untuk membuat Hermione merasa bahagia, ia harus pergi, seperti janjinya setelah semua ini usai, menjalani kehidupan baru sesuai dengan keinginannya. Hermione sudah tak tahan berada didunia sihir lebih lama terlebih dengan adanya Ron yang egois yang tak dapat diterima sisi lain dihatinya. Sebuah pondasi yang akan hancur bila tiada keseimbangan.

Perpisahaan

Pov : hermione

Aku ingin menghilang atau lenyap ditengah semua kerumunan orang yang tengah berbahagia dengan kehancuran pangeran kegelapan. Tiba-tiba muncul ide gila untuk ber-apparate menghilang dari semua ini, tapi ah ini bukan sifatku melarikan diri. Ayolah Mione ini bukan engkau mengapa hatiku sendiri menghianatiku?. Ron, aku mencintainya bagaimanapun juga dialah orang yang kucintai, tapi aku membecinya. Mungkin ini yang terbaik, aku harus pergi. Aku melihat Ron dengan senyum lebarnya diantara anak-anak weasley walaupun begitu, kehilangan Fred mungkin masih menjadi beban kesedihan -tiba ada tangan yang menepuk pundakku, harry potter sahabat terbaikku tersenyum lebar dengan seringaian yang khas diwajahnya yang berlumur darah kering dan kacamata bulatnya yang pecah.

"occulus reparo" sapaku sambil mengacungkan tongkat kearah kaca matanya.

"oh seharusnya aku ingat ini".

"sudah seratus kali kau mengatakan itu" dengusku.

"baru 4 kali" candanya.

" 4 kali dalam sebulan" kataku.

"ada sesuatu yang ingin kau sampaikan, mengapa kau terlihat tak menikmati semua ini".

"jangan keliru harry, aku hanya rindu ingin pulang, aku ingin memulai kehidupan baru sebagai muggle,bukan kelahiran muggle, sebenarnya aku merindukan semua itu".

Harry diam sejenak dan memandangku keheranan.

"aku mengerti mione tapi kau tak akan pergi selamanya kan? Disini juga tempatmu!".

"entahlah Harry tapi aku ingin pergi, aku ingin mencari kebahagianku sendiri".

"tapi bagaimana Ron?..."

Harry tak sadar kata-katanya telah menusuk hatiku lebih dalam dan lebih perih.

"maafkan aku mione"

"tak apa, aku akan selalu mengingatmu harry sebagai sahabatku. Aku ingin menjalani jati diriku yang hilang, aku ingin memulai semua dari awal tanpa Ron. Mengenai Ron aku percaya dia akan baik-baik saja"

"aku mengerti, kau berhak atas kebahagiaan dan kau layak mendapatkan itu setelah semua ini, tapi Mione jika kau membutuhkan bantuanku kirim "

"baiklah, tapi nampaknya bukan aku tapi kaulah yang akan mengirim hedwig terlebih dahulu" gurauku sedikit mencairkan suasana

"er...ya kau benar, siapa lagi temanku yang paling pandai dan bersedia membantuku dalam masalah"

Aku menatap lekat matanya,aku tahu ada kesedihan yang membayang disana oh harry dia sudah kuanggap seperti tahu ini akan membawa kesedihannya ditengah kebahagiaan yang menyelubungi hatinya.

"apa menurutmu aku egois?" aku merasakan suaraku bergetar saat menanyakan itu.

"kurasa tidak, aku akan merindukanmu"

"sampaikan salam sayangku pada sudah menganggap dia seperti adikku"

"oh tentu, apa kau akan pergi sekarang?"

"aku tak tau apakah aku terlalu pengecut untuk langsung pergi tapi harry tolong jelaskan semua pada mereka termasuk Ron." Sesuatu yang hangat membasahi pipiku. Ya, air mataku.

"tidak mione kau adalah salah satu orang yang paling berani yang aku kenal"

"kalau aku tidak berani aku tidak akan masuk Gryffindor" aku menyeringai mengejeknya.

"er...kau ini benar-benar" dengusnya.

Dan aku memeluknya erat sebelum berdissaparate senang kenangan terakhirku dengan semua ini adalah kebahagiaan yang indah yang akan selalu menggelayuti memoriku.

tbc.