Disclaimer:
Masashi Kishimoto
"FINDING MAMA"
Presented by: dwi2
Rate: T
Genre:
Romance, Family, Drama
Warning:
Typo(s), OC, Alur bolak-balik sesuai ilham, AU, OOC, dll.
CHAPTER 1
"A-chan cepatlah!". Seru seorang pria dewasa dengan rambut panjang berkuncir miliknya.
"Nee, tou-chan bisakah tou-chan membantuku". Jawab seorang gadis remaja dengan rambut sepundak berkembangnya yang saat ini tengah terlihat membawa atau lebih tepatnya jika dikatakan menyeret sebuah koper besar untuk melewati pintu kamarnya.
"Bawa saja sendiri, tidakkah kamu merasa kasihan pada tou-chan mu ini, aku kan sudah tua~". Jawab si pria yang kita ketahui bernama Itachi ini dengan nada yang sangat terlihat jelas dibuat-buat. Dia Uchiha Itachi, putra sulung dari pebisnis handal dan sekaligus salah satu pewaris kerajaan bisnis Uchiha yang dipimpin langsung oleh ayahnya Uchiha Fugaku telah memutuskan untuk kembali ke negara asalnya setelah sebelas tahun ini meninggalkannya dan menetap di Korea Selatan bersama putri satu-satunya yang ia miliki.
Terdengar suara langkah kaki seprerti berlari dari arah belakang Itachi, tanpa melihat pun nampaknya ia sudah bisa menebaknya.
"Kajja! Lambat! Dasar orang tua!" Teriak Aki saat berada tepat disamping ayahnya, Uchiha Itachi, tak lupa pula dengan menarik serta lengan ayahnya. Itachi hanya bisa mengerutkan alis dan menahan tawa melihat tingkah anaknya.
"Dimana barang-barangmu?" Bagaimanapun dinginnya seorang Uchiha Itachi didepan orang-orang tak akan pernah berlaku jika dihadapan putrinya ini.
"Bukankah aku ini masih muda, jadi aku bisa membeli lagi s.e.m.u.a barang-barang itu lagi, yang tentu saja dengan uang orang tua. Bukankah seharusnya begitu tou-chan?" Sebuah kedipan mata dan senyuman manis yang sayangnya kentara sekali telah dibuat-buat itu Itachi dapatkan dari putrinya itu. Hanya helaan nafas dan langkah menuju arah kamar putrinya yang ia lakukan, ia tahu betul bahwa putrinya itu tidak akan meminta tolong jika bukan karena terpaksa saja, yang artinya dia benar-benar tidak bisa melakukannya sendiri.
Airport
"Japan saranghae!" Teriak Aki penuh semangat tak lupa pula senyuman manis yang senantiasa menghiasi wajah berkulit tan miliknya itu.
"Pabo ya!" Sergah seorang pemuda dengan rambut jabrik pantat ayamnya, sedangkan seorang lagi pemuda yang identik dengannya hanya potongan rambut lurusnya itu saja yang membedakan mereka, si rambut lurus itu pun senantiasa memasang senyuman di wajahnya dan sekali-kali membicarakan yang entah apa itu dengan Itachi yang berada di sampingnya.
"Hey, Sas-Uke jaga bicaramu. Apa kau tak tau dimana kita sekarang? Ummm...bukankah yang baru kembali dari Korea itu aku dan tou-chan ku yang sudah tua ini? Kenapa kau juga ikut-ikutan berbahasa korea? Baka!" Cerocos Aki pada pemuda dengan rambut jabriknya yang kita ketahui bernama Sasuke itu dengan langkah yang dengan dia sengaja mendekati ayahnya dan kakak kembar Sasuke yang berambut lurus, Sai.
"Ssst... tou-chan bantu aku" bisik Aki saat dirasanya aura membunuh yang begitu kuat di belakangnya, yang tandanya Sasuke mulai bereaksi dengan panggilannnya tadi.
"H'hm" suara Itachi sebagai peringatan untuk menghentikan semua aktivitas konyol mereka dan mulai bersikap layaknya seorang bangsawan.
Langkah kaki mereka keluar dari Airport diiringi banyak bodyguard yang senantiasa berada di samping mereka itu membuat seluruh perhatian pengunjung Airport terpusat pada mereka.
"Silahkan tuan" sambut sang supir pribadi dengan sopan dengan tak lupa membukakan pintu untuk majikannya.
Uchiha mansion
"Tadaima~" seru Aki dengan suara kencang diiringi pelukan hangat untuk neneknya Uchiha Mikoto.
"Okaerinasai A-chan" sambung Mikoto tanpa melepas pelukannya.
"Ne,baa-chan tolong lepaskan~ sesak~!" Rengek Aki setelah sekian lama menunggu, nampaknya sang nenek enggan untuk melepaskan pelukannya.
"Tadaima" kata yang terkesan datar itu dengan sukses mengalihkan semua orang dari Aki. Yang tentu saja disambut baik olehnya, terima kasih pada ayahnya Uchiha Itachi yang telah menyelamatkannya dari bencana kekurangan oksigen. Dan dengan itu pula dimulai pembicaraan antar orang dewasa yang mengharuskan Aki untuk bergerak menuju kamarnya ditemani beberapa pelayan , yang tentu saja sebagai petunjuk jalan dan pembawa barang. Walaupun dia sudah sering berkunjung dan menginap tetapi itu selalu dilakukannya di kamar ayahnya atau di kamar Sasuke ataupun Sai. Jadi dia belum tahu dimana letak kamarnya yang sebenarnya, karena yang kali ini bukan acara berkunjung dan menginap, tetapi tinggal untuk waktu yang lama, jadi tidak mungkin kalau dia satu kamar dengan Ayahnya, Sasuke, ataupun Sai, setidaknya hanya untuk menaruh semua barangnya bukan?.
Aki room
"Aaaaah sugoi! Biru-biru-hitam...kya!"
Brakk
"Daijoubu ka?" Seru Sai dengan raut wajah khawatir, selanjutnya muncul Sasuke dari belakang Sai.
"Hey, gila kecilkan suaramu!"
"Aaah, eto... hontou ni gomenasai"
Sreet..
Bruk..
Sauke terjatuh dengan posisi duduk dan tangannya memeluk erat sebelah kaki Sai.
Raut wajah bodoh yang tidak pernah terlihat didepan umum kini terpasang jelas di wajah rupawan Sasuke saat itu juga.
"Pabo/baka" teriak Aki dan Sai bersama-sama. Tak berselang lama gelak tawa bahagia pecah diantara mereka bertiga tak lupa pula raut wajah tanpa beban dan bahagia mereka.
Tanpa mereka sadari seorang laki laki paruh baya tersenyum damai seraya melihat interaksi mereka bertiga.
Fugaku POV
Dia cucuku, seorang Uchiha Aki yang paling berharga bagiku, dan mungkin bagi kelurga kecilku ini. Aki itulah namanya, banyak arti yang terkandung dalam namanya. Bagiku dia bagaikan musim gugur yang membawa pergi semua rangkaian daun penderitaan kami, dan menyisihkan kembali tempat baru bagi kami memulai kebahagiaan baru. Dia adalah tujuan baru bagi kami, karena mimpi kami adalah kebahagiaan untuknya.
Didalam dirinya tidak ada setetespun darah dari kami yang mengalir dalam aliran darahnya. Tapi bagi kami dia adalah kehidupan kami, aliran darah kami, detak jantung kami. Karena dia adalah penopang hidup, dan semangat baru bagi jantung kami, Uchiha Itachi. Seorang yang kami sayangi melebihi apapun, seorang buah hati, permata, mimpi, dan harapan bagiku dan istriku Mikoto, dan seorang panutan dan pelindung sekaligus teman bagi kedua adiknya Sasuke dan Sai.
Kusadari bahwa semua ini memang salahku yang tak pernah menilik lebih dalam kedalam hatinya dan lebih menghadap pada realita bahwa aku adalah ayahnya, yang tak akan pernah bisa dilawannya, karena aku tau bahwa dia tidak bisa menolak apapun perintahku. Dan saat itu adalah pertama kali dia menolak apa yang kuperintahkan padanya, sehingga menyulut kemarahan dariku yang tak pernah menerima penolakan sebelumnya, dan itu pulalah yang kusesali selanjutnya.
a/n: Karena ini fict pertama saya jadi masih banyak kesalahan, mohon kritik dan sarannya dari kalian semua. Dan atas kesediaannya mampir saya ucapkan bayak terima kasih, Arigatou!
