Fic ini terinspirasi setelah saya megap-megap keluar dari Simpang Hospital di Tunjungan Plaza. Klo orang Surabaya pasti tau dong!. Rumah sakit buatan Dandels yang mengakibatkan orang-orang iseng buat nih tempat buat Uji Nyali. Mana setannya jail semua! Masa udah sampai pintu keluar aja masih di dorong sampai saya serombongan jungkir balik. *Ngelempar sandal besi kakek gua ke si setan! "Makan toh!" #Curhat Mode on.
.
Disclaimer :
Sampai saya nangis darah pun Naruto masih punya Masashi Kishimoto kok! Jadi gak usah kawatir saya ngaku-ngaku
.
Warning : OOC *maybe*, AU, typo bertebaran, jelek, nista *Dibantai*, dan sebangsanya.
.
Rated : M (For the blood, and this fic not a lemon fic) *Saya sudah tobat!*
.
Genre : Horor/Crime/Supranatural
.
Pair : NaruSasu #yay! My first NaruSasu fic!
.
Summary : Naruto dan Sasuke adalah seorang DD (Duo Detective). Mereka mendapat tugas menyeldiki Rumah Sakit di Amegakure. Dan hidup mati mereka ditentukan sejak mereka memasuki rumah sakit tersebut dan mendengar eretan kasur pasien.
.
A/N : cerita ini saya buat dari pengalam saya masuk Simpang Hospital. Jadi jangan bunuh saya kalau ada banyak typo, karena saya ketakutan sendiri mengingat-ingatnya. *Authornya penakut!*
.
Oke.. Let's read!
DON"T LIKE? JUST KLIK BACK!
Enjoy Please…
.
SATAN HOSPITAL.
.
.
.
Pasca kejadian itu, Amegakure bagaikan kota mati. Itu adalah kejadian 4 tahun lalu, namun sampai saat ini Amegakure masih dilanda ketakutan sampai para penduduknya lebih memilih mengungsi ke tempat saudaranya yang jauh dari Amegakure.
Banyak rahasia yang dimilik oleh kejadian tersebut. Namun para penduduk yang mengetahui kejadian itu lebih memilih bungkam dari pada mengingat kembali kejadian mengerikan tersebut.
.
.
Lain Amegakure, lain Konohagakure. Kota ceria yang jarang dilanda malang. Kota berkecukupan dan makmur menjadikan kota tersebut terkenal di setiap penjuru Negara.
"Oey Teme! Kasih tau aku cerita menyeramkan itu dong!" teriak Naruto.
"Hn, kenapa tiba-tiba?" tanya Sasuke menyelidik.
"Aku kan hanya ingin tau, masa nggak boleh!" gerutu pria durian tersebut.
"Kyaaa~ itu Uzumaki-kun dan Uchiha-san! Si DD terkenal!" teriak gadis-gadis Smp yang baru pulang bebarengan..
Naruto dan Sasuke memang sudah terkenal sebagai Duo Detective setelah mereka menyelatkan Kakashi Hatake si Detective Senior yang harus pensiun akibat di pukuli habis-habisan oleh si pelaku. Dengan kepandaian mereka, mereka berhasil menemukan tempat penyekapat si ganteng berambut perak itu. Dan tak berapa lama sebutan Duo Detective atau lebih kerap di sebut DD melekat pada kehidupan mereka.
Setelah melayan gadis gadis SMP kelas 7 yang masih labil itu Naruto kembali bertanya pada Sasuke. "Hey, Teme! Jawab aku!" paksa Naruto.
"Hn! Salah sendiri ketika aku hendak menceritakannya dulu kau takut! Jadi aku malas Dobe!" Sasuke menolak .
"Ugh! Itu kan cerita lama! Sekarang Naruto Uzumaki bukanlah penakut!" Naruto mencoba meyakinkan Sasuke yang kolotnya minta ampun.
Sasuke tak merespon.
"Teme…..," Naruto masih merayu.
Sasuke tak merespon.
"Argh! Auk ah, terang!" Naruto melengos galau.
Terdengar lantunan lagu A Place For My Head punyanya Linkin Park .
Tangan sasuke langsung merogoh kantong sakunya dan mencari benda yang mengeluarkan lagu tersebut dan menemukannya dan dengan cepat menariknya.
"Moshi-moshi, Sasuke?" suara baritone terdengar dari speaker hp Sasuke.
"Hn."
"Ada Naruto di sampingmu huh?"
"Hn."
"Dasar minta dipukul kau berbicara tak jelas begitu! Cepat datang ke tempatku, ada tugas," ucap Kakashi akhirnya sebelum menekan tombol merah pada hpnya.
"Ada apa Teme?" tanya Naruto sambil nyeruput Lemon Teanya yang baru ia beli ketika Sasuke nelpon tadi.
"Kakashi nyari'in kita. Ayo!" Sasuke langsung meninggalkan Naruto dengan berjalan cepat. Naruto yang nggak mau ketinggalan langsung lari kecil ngejar Sasuke.
.
.
.
"Awas kasusnya tidak rumit, lebih baik aku pergi saja," Ucap Sasuke seraya menjatuhkan bokongnya ke sofa empuk milik Kakashi.
"Hahaha sudahlah, aku sudah tau porsi kalian!" canda Kakashi.
"Oey, Senpai! Naruto certain kisah 4 tahun lalu di ame dong!" rengek Naruto. Naruto sedang mencari kesempatan dalam kesempitan. Bagaikan pepatah Tak ada akar, Rotan pun jadi diganti menjadi tiada Sasuke, Kakashi pun jadi.
Seringai terpampang jelas di wajah kekar Kakashi.
Sasuke langsing cengo dan Naruto langsung sweatdrop.
"Justru itu, aku menyuruh kalian disini karena hal itu,"
Sasuke yang mengetahui kejadian tersebut hanya bisa meneguk ludahnya.
"Oey, apa'an sih?" sementara Naruto yang nggak ngerti hanya bisa bertanya-tanya.
Beberapa menit kemudian setelah suasana mencekam melewati dada Sasuke dan mengakibatkan debaran pemuda raven itu meningkat, seringai Kakashi menjadi senyuman kebiasaannya.
"Hahaha, baiklah aku ceritakan Naruto," Kakashi yang pada dasarnya mantan senior Naruto dan hanya berpautan umur 2 tahun dengan Naruto itu mengerti keadaan Naruto yang dulu penakut.
Flashback
.
Waktu itu di Ame ada perang saudara berkecamuk. Sehingga banyak korban berjatuhan. Dan Hanzo si pemimpin membentuk sebuah rumah sakit.
Awalnya rumah sakit itu sangat kecil. Namun karena korban semakin membeludak dan akibat serangan penyakit kolera memaksa Hanzo memperbesar RS tersebut.
Sudah banyak yang mati akibat penyakit kolera. Dan akhirnya Hanzo memutuskan untuk mengumpulkan semua orang yang terkena penyakit kolera dan memusnahkan mereka bersama cirus-virus mereka.
Bersama Orochimaru partenrnya ia mengunci seluruh bagian RS dan menanamkan bom yang akan menyebarkan asap pembunuh. Itu berhasil, mereka semua mati dalam sekejap.
1 minggu kemudian Hanzo mengajak pasukan pengaman untuk mengambil mayat-mayat yang ada dengan helicopter. Namun setelah berhasil mengangkut 7 mayat, para pasukan pengaman tersebut. Tak kembali.
.
End Of Flashback
.
"Ada rumor mengatakan kalau merka menjadi mayat hidup, menjadi arwah penasaran, dan diduga ada sebagian mereka yang kebal dari obat tersebut. Sampai saat ini, mereka masih ketakutan untuk hanya sekedar mendekat RS tersebut. Sampai mereka menyebutnya Rumah Sakit Setan," Kakashi mencoba memasang muka menakutkan dan membuat suara Hii~ Hii~ untuk menakuti Sasuke dan Naruto tapi malah mendapat tatapan Apa-kau_gila?
"Haha, Naruto. Kau sudah bukan penakut ya." ucap Kakashi garing.
"Jadi, begitu. Trus kenapa senpai?" Naruto yang masih lemot hanya manggut-manggut.
"Hah, ada klien datang pagi tadi menyatakan ingin mengambil mayat saudara mereka. Namun mereka tak berani. Jadi dia minta tolong padaku. Berhubung patah tulang kakiku belum sembuh, aku berikan kasus ini pada kalian,"
"Apa ciri-cirinya?" tatap Sasuke mengintimidasi.
"Rambut coklat, gigi taring keluar, memiliki tato segitga terbalik di kedua pipinya. Namanya Kiba Inuzuka,"
"Osh! Serahkan pada kami senpai mesum!" teriak Naruto bersemangat.
Kakashi hanya tersenyum menatap kepergian Naruto dan Sasuke. Kemudian ia bergumam, "Hidup mati kalian, sudah dimulai dalam hitungan hari," mukanya sangat horor sekali. "Ahh, omong-omnong icha-icha tacticku tadi kutaruh mana ya?"
.
.
.
"Teme, kau bawa apa aja ditasmu? Kok kayaknya dikit amat?" Naruto penasaran melihat tas Sasuke tetap kotak. Dari pada tasnya yang menggelembung membentuk lingkaran besar.
"Pakaian, makanan, pistol kecil-kecilan."
"Uwoo, aku tadi bawa baju, ramen instant, shot gun, termos berisai air hangat, komik, dll." Ucap Naruto panjang lebar. 'Orang ini mau minggat' batin Sasuke.
Mobil mereka hanya berkecepatan sedang menuju Ame. Kotamati ini, lebih mati dari pada yang mereka bayangkan. Porak-poranda, penuh dengan garis polisi, gelap. Kontan saja sudah pukul 6 sore, jelas sudah gelap.
RS yang sangat besar itu sudah terlihat sebelum memasuki area Ame karena ketinggianya. Suasana sudah mulai mencekam ketika mereka mulai melihatnya. Bayangkan saja, baru melihatnya saja sudah menyebabkan tenggorokan kering dan peluh mentes dari mana-mana. Bagaimana ketika kita memasukinya.
Ketika sudah dekat. Terhampaur garis polisi dimana-mana dan kawat seng bertebaran. "Rasanya aku pernah melihat ini di gameku yang berjudul Resident Evil deh," Naruto yang maniak game mulai berkoar.
"Ayo, jangan lama-lama," Ucap Sasuke santai dan menuju pintu RS. Walau terlihat santai pemuda bermata onyx itu jantungnya sudah mengalami adrenalin yang kuat dengan berdebar-debar keras sebagai tandanya.
KRIET!
Pintu tua RS tersebut terbuka ketika Sasuke mendorongnya. "WOW! GELAP!" Naruto setangah berteriak. "Yup, Sentern Ready!" teraknya kemudian setelah menggenggam senter di tangannya.
Mereka berdua melangkahkan kaki mereka memasuki RS tersebut dan menutup pintunya.
Kini mereka ada di lobby RS. Setelah mata mereka terbiasa dengan kegelapan terdengar eretan kasur pasien…
.
.
.
TBC
.
A/N : giamana? Kasih pendapat dong! Kliak review ya! aku butuh masukan nih! Mulai chap depan akan aku buat petualangan mereka perlantai. Jadi aku butuh masukan adegan horornya!
R
E
V
I
E
W
