Keringat bercucuran membasahi tubuhku yang sudah tidak bisa aku tahan keseimbangannya lagi. rasa lelah yang menghinggapi aku abaikan untuk menghindari serangan-serangan yang dikeluarkan wanita berambut hitam yang berada tidak jauh di depanku ini.
Kuda-kuda yang sudah aku pasang sedari tadi semakin lemas jadinya ketika wanita itu tertawa setan. Belanjaan yang aku beli dari supermarket ujung sana sudah berserakan tidak jelas di bangku taman yang letaknya tidak begitu jauh dari tempatku berdiri.
Takut?...tentu saja aku takut. Aku, yang notabane hanya seorang manusia, dihadapkan dengan seekor yokai. Kalau dilihat dari luar sih memang yokai yang tepat berada di depanku ini terlihat seperti wanita biasa…bukan-bukan, tapi wanita model kelas atas.
Bukan maksud berpikir seperti itu sih, ya tapi memang itu kenyataannya. Wanita ini yang terlihat seperti model kelas atas ternyata adalah seorang yokai nekomata yang dapat membunuh manusia dengan sekali gamparan tangan. Uhh inilah sebabnya aku terkadang takut dengan wanita.
"Nyaa~,,kamu lagi mikir apa?"
Sialan! Disuasana yang tegang seperti ini dia malah membuatku takut dengan senyuman yang dikeluarkannya..sialan memang.
"Kamu tidak perlu takut nyaa~" Sialan! Dia mengangkat tangannya. Kali ini apa yang akan dia tunjukkan? !
"Nekomata ini akan membunuhmu dengan cepat kok~"…Serangan sihir hitam melaju dengan cepat menuju tubuh ini..
Aku, Uzumaki Naruto, seorang remaja berusia 17 tahun dengan rambut pirang. Bersekolah di SMA Kouh yang terkenal dengan cewe cantiknya. Tapi diumurku yang baru 17 tahun apakah aku akan mati?..
Bertanya-tanya dalam pikiran kalut ini sendiri..
Menyedihkan..sebelum itu aku akan menceritakan kenapa aku bisa sampai disituasi seperti ini. Ya..akan ku ceritakan…
.
.
Opening nightcore crossing field LiSA
.
Naruto Crossover Highschool DxD fanfiction
.
Kedua anime ini bukan punya saya
.
T+
.
DON'T LIKE DON'T READ!
.
Enjoy..
.
Nekomata bajingan!..Menjadi Fallen Angel?! Yang benar saja!
.
Pagi yang cerah. Udara yang bagus serta cahaya matahari yang masuk melewati ventilasi-ventilasi yang berada di kamarku ini membuat aku harus dengan malas membuka kelopak mataku untuk melakukan aktifitas yang sering dilakukan seorang murid SMA termasuk aku sendiri.
Melihat sekeliling, yang dapat kulihat hanyalah barang-barang kepunyaanku sendiri. Yaa aku hidup sendiri jadi wajarlah. Terkadang hidup sendiri ada enaknya ada ga enaknya.
Enaknya, kita bebas. Dan ga enaknya, ga ada yang masakin sarapan dan lain-lain.
Hidup sendiri sih bukan mauku. Aku tidak mempunyai orangtua..emm sepertinya mereka sudah meninggal ketika aku lahir jadinya aku tidak pernah melihat wajah orangtuaku. Tapi aku mempunyai seorang guru mesum berambut putih yang hobinya deketin cewek jalanan.
Dan sialnya, dia itu suka pergi tanpa bilang-bilang. Mungkin kalau perginya sambil ngasih uang bulanan sih gapapa jadinya. Lah tapi ninggalin remaja sendirian tanpa uang sedikit pun.
"Si mesum ituuuu!"
Dan tanpa sadar aku mengumpat ketika aku sedang mengolesi roti yang aku pegang dengan selai coklat.
Dan ngomong-ngomong soal guruku, huh..dia ini bukan guru biasa. Maksud dari kata bukan guru biasa ini adalah dia ini tidak mengajar pelajaran sekolah ataupun mengajar ilmu bela diri kaya di dojo. Oh mungkin yang terakhir 20 persen benar, tapi dia tidak mengajar banyak orang.
Guruku adalag guru spiritual..tunggu! tunggu! Tolong jangan beranggapan kalau aku ini terkena penyakit SMP yang sedang terkenal itu. demi apapun aku tidak terkena penyakit apapun. Ekhem oke, mungkin pertama aku bertemu dengannya dan dia berbicara kalau dia berhubungan dengan dunia spiritual aku disitu langsung kabur.
Tapi pada saat dia menunjukkan sebuah energy spiritual seperti bola biru yang sering dia keluarkan itu aku baru percaya kalau dia berhubungan dengan dunia spiritual.
Aku bukanlah orang yang mudah percaya dengan hal yang berbau seperti itu. tapi pada saat guru menunjukkan kebolehannya mau tidak mau aku harus percaya dengan hal spiritual.
Kalian pasti bertanya-tanya kenapa aku menyetujui dia untuk menjadi guruku. Emm pertama aku bertemu dengannya adalah pada saat aku berumur 13 tahun. Tempat pertama kali bertemu adalah di kedai ramen favorite yang sering aku kunjungi.
Seperti yang sudah aku jelaskan, kalau dia berbicara kalau guruku akan menjadi orangtua keduaku dan akan mengurus kehidupan remaja ini. Menunjukkan kekuatan spiritualnya, aku pun masih belum menyetujui dia untuk menjadi orangtua kedua atau guruku.
Berbicara dengan keras kalau aku tidak percaya dengannya. Dan pada saat guruku bilang kalau dia mengenal orangtua kandungku..jujur, disitu aku tidak tahu harus menanggapinya dengan apa. Aku berlari dan berlari. tidak punya tujuan yang jelas aku berlari setelah dia berbicara tentang orangtua kandungku.
Saking tidak memperhatikan sekitar, tiba-tiba saja 5 orang bersayap hitam datang dan menyerangku. Ku piker aku akan mati dihari itu. tapi tidak disangka kalau guruku akan menyelamatkanku dengan gagahnya.
dan kebesokannya aku menyetujui kalau dia akan menjadi orangtua keduaku. Dia mengajariku banyak hal, termasuk dengan kekuatan diluar otak manusia normal tentunya. Seperti Senjutsu, mengatur aliran Ki, melatih fisikku dan juga dia mengajariku cara bertarung. Banyak hal yang dia ajarkan kepadaku. Sampai-sampai kalau aku memikirkannya lagi aku bisa tersenyum sendiri.
Tapi yang eneknya adalah guruku itu suka main perempuan di bar-bar sana. Mending deh kalau pake duit sendiri..lah ini pake duit tabunganku sehari-hari..uhh guru bajingan itu.
Aku memasukkan suapan terakhir roti yang sedari tadi aku pegang ini. Memakai sepatu, mengambil tas, aku siap kesekolah pagi ini.
Sekolah SMA Kuoh, itulah nama dari sekolah tempatku menimba ilmu selama ini. Sekolah besar yang masuk ke kelas internasional karena fasilitasnya yang lengkap. Walaupun masuk daftar sekolah internasional, tapi murid SMA Kuoh bukanlah murid yang berisi dengan anak pejabat dan anak perusahaan atau anak berotak pintar.
Murid di sekolahku hanyalah murid-murid biasa yang hidupnya normal atau sebagainya. Walaupun ada anak ber status social tinggi bersekolah disini, itu pun juga jarang.
Beberapa waktu yang lalu SMA Kuoh hanyalah sekolah khusus wanita. Lalu mulai berganti menjadi sekolah biasa yang dapat dimasuki oleh pria. Jadi jangan kaget kalau di sekolahku ini kebanyakan murid perempuan dari pada murid laki-laki.
Beberapa menit berjalan, aku sudah sampai digerbang sekolah. Tidak begitu lama menuju sekolah yang berpusat di kota Kuoh ini. Mungkin hanya sekitar 20 menit kalau berjalan kaki. 13 menit jika naik sepeda.
"Woy, Naruto"
Panggilan suara mesum dari belakang. tidak perlu menengok ke belakangpun aku sudah tau siapa yang memanggil dengan suara mesum itu. pasti Ise.
Dia menepuk pundakku. Menengok kebelakang, dan ternyata benar. Itu..emm sahabatku, Hyodou Issei, biasa dipanggil ise.
"Udah ngerjain PR belum?" pertanyaan yang sering aku tanyakan kepadanya setiap pagi.
Ise hanya tertawa gila mendengar pertanyaan yang aku lontarkan."Hehehe belum"
Ini orang pea, goblok atau apa sih. Setiap pagi ditanyakan tentang PR pasti dia menjawab kalau dia belum mengerjakannya. Bener-bener dah. Tapi tunggu! Dia kan mesum (?).
Setelah aku menggaplo kepalanya, kamu berdua mulai melanjutkan berjalan menuju kelas kami. Dijalan aku sering disapa oleh anak perempuan kelas 1. Tentu saja aku senang. Terkadang aku menyapa mereka balik dengan senyuman, tapi kalau sedang ga mood aku hanya membalas sapaan mereka dengan anggukan pelan. Ahh~ sungguh senang masa muda ini. Yaa seperti ini lah.
"Selamat pagi, Uzumaki-senpai" segerombolan siswi berjumlah 5 orang menyapaku secara bersamaan.
Dan dengan modal senyuman manis yang terpampang jelas di wajahku aku membalas sapaan mereka.
"Iya, selamat pagi juga~"
Dan mereka teriak-teriak ga jelas.
"Orang tampan mati aja sana!"
Oh, ada yang iri..
"Orang mesum mati aja di laut~"
"Ohok, Strike one"
Yahh seperti itulah kebiasaan pagi di sekolah tercinta ini.
.
Ber-jam-jam aku duduk di bangku ini. Menatap ke depan, ada seorang guru yang masih menjelaskan tentang pelajaran sekolah. Melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganku sambil mengecek beberapa menit lagi bel istirahat dibunyikan.
Hemm masih ada 15 menit lagi rupanya.
Aku menjatuhkan kepalaku ke meja yang berada di depanku ini. Aku bosan dengan pelajaran seperti ini. Bukan maksud menjelaskan kalau aku ini adalah murid bodoh yang bisanya cuman colay doang.
Aku ini termasuk golongan murid pintar kau tahu! Mungkin kalau ada yang ditanya siapa murid laki-laki yang terpintar di kelas 2, pasti mereka menjawab namaku, Uzumaki Naruto.
Pelajaran seperti dijelaskan guru perempuan yang berdiri di depan kelasku ini sudah aku kuasai dengan penuh.
JIka kalian bertanya, tentu saja aku belajar dari buku dan terkadang aku juga diajarkan oleh guruku. Aku ini bukan seorang kutu buku.
Lebih tepatnya, aku adalah seorang ikemen… hehehehe
KRING! KRING!
Dan suara bel berbunyi dengan keras.
Hah akhirnya pelajaran yang membosankan ini pergi juga. Capek juga sih kalau terus memperhatikan pelajaran yang membosankan menurut kita. Seakan seperti membaca buku yang sama padahal kita sudah tahu isi buku tersebut..yaa kira-kira seperti itu mungkin.
Suara grasak-grusuk..aku menangkat kepalaku, sialan!, ternyata yang bikin suara adalah Trio mesum.
Biar kujelaskan siapa dan apa itu Trio mesum.
Trio mesum adalah sebuah julukan yang terkenal seantero SMA Kuoh yang megah ini. Dan tentu saja anggota dari Trio mesum adalah..
"Yoo, Naruto. Ada majalah bokep baru lagi nih"
Yang pertama, Matsuda. Berkepala botak dan muka mesum tingkat akut. Dia ini rajanya majalah bokep.
"Fufufu hanya dengan majalah itu belum puas. Nih, aku dapat blue film terlangka fufufu"
Nah yang kedua berdiri disamping Matsuda, namanya Motohama. Memakai kacamata dan terlihat seperti anak pintar. Tapi jangan lihat buku dari sampulnya. Orang ini Pedhopile tingkat atas.
"Huoo Matsuda, Motohama! Dapat dari mana nih? Pinjem dong!"
Dan yang ketiga,wajahnya emmm cukup tampan sih, tapi mukanya itu lohhh mesum banget!. Namanya Hyodou Issei, murid laki-laki yang tadi jalan bersamaku.
Sepertinya orang-orang yang dekat denganku tidak normal semua ya..huh, udah takdir kali ya? Entahlah..
"Ooyy dari pada membicarakan bokep seperti itu mendingan kalian belajar sono buat memperbaiki nilai. Udah nilai jeblok kaya gitu masih mikirin bokep aja"
Peringata jujur yang aku keluarkan dari mulut ini.
"Fufu udah pinter ngapain lagi" kalau Motohama mungkin iya aku akui dia itu pintar.
"Masa muda itu harus dimanfaatkan dengan baik, Naruto. Kalau belajar terus yaa kapan kita menikmata masa muda kita" Matsuda dengan percaya dirinya menucapkan itu
"Betuull ituu!" dan pendukungnya Ise membetulkan
Hah menghela nafas kalau menghadapi mereka bertiga..bener-bener dah. Susah banget dikasih tahunya ini mereka bertiga.
"Woy, Ise, Motohama. Mau ikut ga?"
Ohh mau mengintip lagi ya..
"Lagi waktunya nih"
"Klub kendo ya?" ucap aku dengan jelas.
Matsuda mengangguk dengan kencang sebagai tanda membetulkan pertanyaan yang aku lontarkan. Dan setelah itu mereka bertiga berteriak dengan kencang.
"LET'S GOO!"
Huh mereka ini ada-ada aja mesumnya. Yaa ngintip guru di kamar mandi lah, ngintip itu, ngintip ini..aduh, sampai-sampai aku sendiri saja bingung kenapa aku bisa berteman dengan mereka.
Tapi ya sudah lah..tidak usah terlalu dipikirkan. Malah tambah pening nih kepala kalau masih memikirkan soal itu.
Aduh-duh. Benerkan, kepala langsung pusing kalau memikirkannya. Huhh semakin susah saja hidup seperti ini.
.
.
Bel pulang berbunyi kencang seiring dengan detik waktu di jam berjalan. Merapikan meja dan memasukkan buku kedalam tas gemblok adalah kebiasaan pemuda berambut pirang ini.
Berjalan keluar kelas tanpa memperdulikan panggilan sahabat karibnya itu. dia tidak peduli. Yang ada dipikirannya sekarang adalah bagaimana nanti kegiatannya.
Berbagai rencana tersusun di kepala Naruto. Dan pertama yang harus dia lakukan adalah pergi ke Supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Mengocek-ngocek kantung belakang celananya guna mengambil dompet coklat yang selalu dia bawa-bawa. Dan pada saat dia buka dompetnya, sekali lagi Naruto menghela nafas.
Hanya sedikit uang yang tersisa untuk kebutuhannya. Terkadang Naruto berfikir kalau dia memang harus memukul kepala sang guru.
Tidak-tidak..ditendang terus dipukul, Greget tuh.
"Hehehehe"
"Uzumaki-kun"
Panggilan suara dengan nada khas perempuan tegas dapat didengar telinga Naruto dengan jelas. Menengokkan kepalanya kebelakang, dia menemukan sosok perempuan yang paling disegani seantero SMA tempat dia menimba ilmu.
Menyunggingkan senyuman sedikit ramah, diam menjawab panggilan perempuan itu.
"Ada apa, Shitori-senpai?"
Perempuan yang dipanggil Shitori itu menyilangkan kedua tangannya ke depan dadanya. Dan dengan nada tegas sekali lagi dia bertanya.
"Tidak usah basa basi. Uzumaki-kun, bisakah kau memikirkan tawaranku itu."
Pemuda pirang yang diketahui bernama Naruto itu terdiam. Dia tahu maksud dari ketua OSIS sekolahannya ini. Tapi sekali lagi, dia harus menolak.
"Menjadi iblis dan budakmu? Maaf saja, aku tidak tertarik untuk hidup melebihi seratus tahun. Sudah cukup bagiku dengan hidup seperti ini. Jadi aku mohon, jangan mengangguku dengan tawaran seperti itu lagi. karena percuma saja"
Tanpa berhenti Naruto menegaskan dan langsung berjalan tanpa mengucapkan selamat tinggal kepada ketua OSIS nya ini. Sedangkan Shitori..hanya terdiam melihat punggung Naruto yang semakin menjauh dan menghilang dibalik bayangan.
Naruto yang sudah keluar dari kawasan sekolah langsung pergi ke Supermarket yang di dekat sekolahnya. Dengan duit sedikit dia tahu kalau dia tidak bisa membeli banyak kebutuhan makanan. Mengambil 3 cup ramen serta sedikit timun sudah cukup baginya.
Tidak perlu yang mahal untuk bertahan hidup. Itulah motto nya selama ini.
Setelah membayar belanjaannya, dia kembali berjalan. Kali ini tujuannya adalah menuju taman untuk sedikit merilekskan badannya yang penuh letih ini. Kalau pulang ke rumah pun dia pasti harus membersihkan ruman dari sampah-sampah. Dan itu malah menambah capek.
Taman itu tidak begitu luas. Tapi bisa untuk dibuat menjadi tempat bermain bagi anak-anak. Biasanya anak-anak yang bermain disini sudah datang ketaman ini dari sore. Tapi karena sekarang sudah hamper malam, jadi para anak-anak sudah pulang ke rumah masih-masing.
Yaa kalian bisa menyimpulkan kalau Naruto sekarang sedang duduk di bangku taman sendiri.
"Hai~"
Tidak ada angin tidak ada ombak tiba-tiba saja ada yang memanggilnya dengan nada perempuan. Melihat kedepan dengan jelas, dia dapat melihat 1 obyek perempuan dengan kimono hitam.
Naruto melebarkan matanya ketika dia merasakan sesuatu yang tidak enak. Dengan perlahan dia mencoba berkonsentrasi dengan tenang.
Terus berkonsentrasi tanpa memperdulikan sosok wanita itu yang semakin mendekat.
Naruto terus memperhatikan wanita itu. rambut hitam dengan..telinga kucing serta ekor..satu kesimpulan dapat dipikirkan Naruto tentang siapa sosoe sebenarnya wanita itu.
"Youkai..Nekomata.."
Naruto semakin merutuk saja ketika dia menyebutkan itu. dia takut..tentu saja dia takut. Sampai-sampai dia dihadapkan dengan sosok youkai legendaries..ada apa sebenarnya gerangan.
"Jadi kamu sudah tahu ya nyaa~"
Sial sial sial.
Naruto mengumpat dalam hati. Gemetarannya sudah tidak dapat dia tahan. Kabur..adalah satu pemikiran yang tercetus dalam otak Naruto.
"Baiklah..hmm kamu akan aku bunuh Nyaa~. Jangan menghindar yaa~"
Wanita itu menghentakkan tangan gemulainya dengan cepat. Dan sekali hentakan itu keluar sihir hitam. Dengan ajaran yang sudah dilatih gurunya. Dia langsung melompat kesamping tanpa memperdulikan belanjaannya yang dia tinggalkan.
Blar!
Serangan yang diluncurkan wanita itu memang tidak mengenai bangku tempat dia duduki tadi. Tapi hanya dengan satu hentakkan tangan wanita itu dapat membuat kawah yang lumayan besar. Naruto terbelak ketakutan melihat itu.
Keringat semakin membanjiri tubuhnya..tenaganya sudah tidak ada lagi. mau kabur, dia tibak bisa menggerakkan tubuhnya.
Gila-gila..ini mah sekali serang udah langsung mati nih
Berbagai pikiran menginggapi pikiran Naruto.
"Nyaa~,,kamu lagi mikir apa?"
Semakin merutuki Nasibnya dengan diam tanpa bergerak.
"Nekomata ini akan membunuhmu dengan cepat kok~"…Serangan sihir hitam melaju dengan cepat menuju tubuhnya….
Pikirannya sedang kalut..apakah dia akan mati di usia yang masih relative muda seperti ini..
.
.
Naruto mengerjapkan matanya berkali-kali karena sinar lampu. Setelah dia dapat melihat dengan jelas, matanya bersekeliling memperhatikan tempat dimana dia berada.
Sebuah ruangan dengan cat putih serta lampu yang berada di tengah-tangah atap menyala dengan jelasnya.
Ruangan itu tidak terlalu dipenuhi barang-barang. Hanya tempat tidur kecil serta lemari berukuran 50 cm itu.
Kriet.
Suara pintu terbuka, Naruto mengalihkan pandangannya ke pintu yang menjadi pemubuka antara ruangan ini dengan ruangan satunya lagi.
Sosor pria dewasa dengan rambut depan pirang tapi rambut belakangnya hitam muncul dari pintu yang terbuka. Naruto menyipitkan matanya ketika ia melihat sosok yang sama sekali tidak dia kenal.
"Jadi kau sudah bangun"
Tanpa basa-basi Naruto langsung bertanya tentang identitas pria dewasa itu.
"Siapa kau?"
Pria itu tertawa dengan pelan sembil memegang dagunya."fufu..kau benar-benar tidak ingin membuang waktu yah. Baiklah akan aku perkenalkan, namku Azazel, gubernur dari Malaikat jatuh"
Seakan seperti dorongan insting , Naruto langsung berdiri dan menyiapkan kuda-kuda bertarung walaupun dia tahu tubuhnya tidak akan kuat untuk mengeluarkan serangan.
"Woah santai-santai. Aku tidak mempunya niat jahat kepadamu katu tahu itu. aku hanya ingin menolongmu"
Entah kenapa dengan kata-kata itu Naruto bisa langsung mempercayai perkataan Pria tersebut. Dengan perlahan dia mulai melemaskan tubuhnya.
"Baiklah, kau pasti ingin bertanya 'sebenarnya apa yang terjadi kepadaku' bukan?"
Naruto mengangguk.
"Kau pasti tahu kalau kau diserang Youkai Nekomata bukan?"
Naruto membelakkan matanya. Menundukkan kepalanya tanda dia menjawab.
"Sebenarnya kau terbunuh pada saat Nekomata itu melancarkan serangan terakhirnya. Tapi aku bisa menggagalkan takdir kematianmu"
"Apa maksudmu? Kau ingin berbicara kalau kau bisa menghidupkan orang mati begitu?" Nada berbicara Naruto meninggi
"Aku tidak bisa melakukan hal yang kau Tanya. Tapi yang aku lakukan adalah merenkarnasimu menjadi Malakikat Jatuh"
Naruto terkaget. Jantungnya berpacu cepat ketika dia mendengar suatu hal yang dapat menjungkirkan hidupnya 180 derajat.
"J-ja-jadi!"
"Ya..kau sekarang telah menjadi Malaikat Jatuh"
Dan sepasang sayap muncul dibalik punggung Naruto.
TBC
hai saya kembali lagi dengan fic baru dan bertema yang berbeda. ga usah banyak omong langsung ajah. saya sekarang lagi sibuk maen LS dan lainnya. serta saya juga masih satu utang fic yang The Jinchuuriki. fic itu akan menjadi yang utama. kalau fic ini akan menjadi selingan.
saran, kritik sangat dibutuhkan..
Mind to riview
