Umm... hola! akhirnya keturutan juga mo bikin fic. Ini fic pertamaku... so pliz be gentle :D
Karakternya sengaja nggak masalahin umur.
umm... langsung baca aja dah.... :D
Bitter Honey
Chapter I
Siang hari di sebuah sekolah, dalam ruangan dengan meja panjang dan sekitar dua puluh orang berumur antara 20-an tahun hingga 50-an duduk dengan wajah serius mengelilingi meja.
"Haruno Sakura..", seorang pria berumur awal 40an dengan rambut abu-abu mencuat menatap kertas di tangannya dengan alis berkerut. Kakashi menghela nafasnya menatap kepala sekolah yang duduk di ujung meja membelakangi jendela kemudian beralih pada para guru yang duduk mengelilingi meja rapat sambil membaca kertas di hadapan mereka dengan wajah kurang senang.
"anak ini kenapa selalu ada di black list..", guru berambut hitam dengan potongan bob dan sepasang alis tebal menatap kertas di hadapannya dengan wajah sebal.
"Yaah.. walaupun dia putri ketua yayasan pendiri sekolah, tetapi dia juga murid yang juga harus berusaha memperhatikan sekolahnya. Kakashi-sensei, kau wali kelasnya kan?! Tolong lakukanlah sesuatu, dengan kondisinya sekarang, dia bisa saja tidak lulus", Kakashi menatap kepala sekolah yang menunjukkan wajah kurang senang kemudian menghela nafas.
"Saya pasti akan mengusahakannya Senju-sensei".
***
Bel masuk berdering nyaring membuat suara berisik langkah kaki mengalir ke dalam kelas-kelas. Diantara aliran murid-murid, ada seorang gadis berambut pink yang langsung duduk di bangkunya tanpa sibuk menyapa kanan-kirinya. Dia hanya duduk kemudian sibuk mengeluarkan buku dari dalam tasnya, lalu kembali duduk diam.
"…Wah! ada tuan putri!"
"hee… sepertinya dia sedang bosan, makanya datang ke sekolah.."
"Asik sekali yaa, kalau aku pasti sudah dari dulu dikeluarkan.."
"Uh! Rambutnya itu, masih pink saja! Mencolok sekali!"
Sakura tidak menghiraukan bisik-bisik di belakangnya yang sepertinya sengaja didesiskan sekeras mungkin agar dia dapat mendengarnya. Ini adalah hari pertamanya setelah hampir seminggu Sakura membolos. Dan ini bukan untuk yang pertama kali, jadi wajar saja kalau dia bisa bertahan sampai di tahun terakhirnya di SMU adalah kecemburuan terbesar diantara murid-murid lain.
"Pagi!", Kakashi masuk ke dalam kelas dan sekejap menghentikan bisik-bisik dengan suara kompak, "Pagi Senseeei..!!". Kakashi meletakkan buku-bukunya di atas meja kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas, dia terhenti saat menatap Sakura yang balas menatapnya dengan malas.
"Hooh… hari ini tidak ada yang absen ya..", ucap Kakashi sambil menatap Sakura.
"Oke! Kumpulkan PRnya! Untuk Sakura, ada beberapa tugas yang harus kau kerjakan. Setelah selesai hari ini, datanglah ke kantor!", Sakura hanya melirik Kakashi sebentar kemudian memblokir telinganya dari arus bisik-bisik yang kembali mengalir di dalam ruangan.
"Baik…Baik.. sekarang kita bisa mulai!!!", Kakashi menepukkan tumpukan kertas tugas yang baru saja diberikan oleh seorang murid berambut panjang kemerahan sambil bersuara keras mengatasi berisiknya kelas.
***
Akhirnya selesai juga. Sakura menghela nafas dan mengangkat tasnya. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar lima belas menit lalu, tetapi Sakura baru berdiri dari kursinya. Dia sengaja menunggu sampai semua anak meninggalkan kelas, kalau perlu meninggalkan sekolah sekalian. Itu lebih nyaman untuknya, apalagi kalau dia harus berjalan ke kantor guru yang letaknya cukup jauh dari kelasnya. Rute perjalanannya cukup aman, dia hanya berpapasan dengan beberapa anak perempuan, salah satunya seorang anak perempuan berambut hitam panjang berkaca mata sedang berisik menggosip, tetapi saat Sakura lewat, tiba-tiba mereka diam dan Sakura bisa mendengar mereka berbisik-bisik setelah dia melewati mereka walaupun Sakura tidak mendengar apa yang mereka bisikkan.
Setibanya di kantor guru, Sakura berpapasan dengan Minato di depan pintu masuk, dia adalah guru yang paling populer di kalangan murid perempuan, sekalipun pelajarannya adalah pelajaran sastra kuno yang membosankan. Sakura menyingkir dari pintu masuk dan mengucapkan selamat siang tanpa menghiraukan wajah Minato yang sepertinya ingin mulai menceramahinya. Di dalam ruangan kantor guru yang penuh dengan kotak-kotak abu-abu drawer di sepanjang dinding berwarna putih dan meja-meja bersekat rendah yang penuh dengan tumpukan buku dan kertas, tersisa seorang guru berambut putih keperakan yang terlihat sedang mencorat-coret tumpukan kertas.
"Siang!", Sakura berdiri di depan meja Kakashi tanpa bersuara, tiba-tiba menyapanya membuat Kakashi menatapnya dengan terkejut.
"Hah! Kau rupanya!"
"Umm..??!! Sensei menunggu orang lain?!", Sakura dengan bosan menarik sebuah kursi dengan kakinya dan duduk dengan suara berisik, "Jadi, ada apa?", Sakura meletakkan dagunya di atas tangannya di atas meja sambil tangannya yang lain mencoba menarik sebuah kertas hasil corat-coret Kakashi.
"Hoi! Itu tugas hari ini! Kau jangan mencontek!", Kakashi berhenti menulis, dia menyingkirkan tangan Sakura yang mencoba menarik sebuah kertas kemudian berdiri dan berjalan menuju drawer di belakangnya. Kakashi menarik beberapa lembar kertas dari dalam drawer dan memberikannya pada Sakura.
"Tugasmu!", Sakura hanya menatap tumpukan kertas yang di jatuhkan di meja di hadapannya dengan pedih, kemudian Sakura mengalihkan pandangannya pada Kakashi.
"hh.. apa?!", Kakashi menatap Sakura yang tersenyum dengan wajah semanis mungkin, senyuman yang selalu diberikan Sakura kalau Sakura sedang ingin minta tolong. Kakashi menghela nafas dengan gusar dan membiarkan Sakura menarik kursinya hingga duduk di samping Kakashi.
Sakura sebenarnya cukup pintar, dia hanya perlu diajari dan diberi contoh sekali dan dia akan mengerti. Makanya Kakashi hampir jarang menolak permintaan Sakura untuk selalu mengajarnya mengerjakan tugas-tugasnya, lagi pula dia adalah wali kelasnya dan kewajibannya adalah menjadi pembimbingnya.
"hoh! Kakashi-sensei! Masih lama?!", Kakashi menatap pria berkulit gelap tinggi besar yang mengenakan seragam hitam-hitam sekuriti sekolah berdiri di depan pintu. Sekuriti sekolah tergalak yang dijuluki murid-murid dengan nama Killer Bee.
"Ah.. tidak. Maaf… Selesaikan sendiri sisanya.." Kakashi tersenyum bersalah pada Killer Bee kemudian berbalik menatap Sakura yang membalasnya dengan wajah cemberut. Kemudian Sakura mengumpulkan kertas-kertasnya dan dengan malas berjalan keluar tanpa menghiraukan tatapan Killer Bee yang jelas-jelas tidak suka dengan warna rambut Sakura. Tapi apa boleh buat, kalau dia memarahinya, otomatis dia bisa kehilangan pekerjaannya, lagipula di sekolah tidak ada peraturan yang membahas tentang rambut.
Sakura berdiri di luar pintu gedung sekolah sambil membawa kertas-kertas tugasnya dalam pelukannya. Saat pintu terbuka, Sakura menatap Kakashi yang menatapnya sepintas dan berjalan melewatinya. Beberapa saat kemudian sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan Sakura, menunggu Sakura untuk naik ke dalamnya.
"Aku lapar.." Sakura dengan santai mengeluh setelah memasang seat beltnya, Kakashi di sampingnya hanya menyetir dengan bosan kemudian menggumam menanyakan apa yang ingin dimakan Sakura dan membuat mereka melanjutkan perjalanan di sebuah restoran keluarga.
"Sebenarnya, kemana saja kau seminggu ini? Kenapa kau masih saja tidak berhenti mencari masalah Sakura?", Kakashi menghentikan mobilnya di sebuah tikungan di dekat rumah Sakura dan mematikan mesinnya. Dia masih belum menatap Sakura. Sakura hanya mendengus kesal menerima pertanyaan yang sama sejak masih di restoran tadi. Kakashi terus menanyakannya karena Sakura terus saja berkelit tidak menjawab pertanyaannya.
"Sakura. Kau ini sudah kelas 3, kalau kau tidak juga memperbaiki…ehh… o… ooy! Sakura..", Sakura tidak menggubris reaksi Kakashi saat Sakura dengan santai merangkak ke kursi Kakashi dan memundurkan kursinya.
"Urusan sekolah tolong dibicarakan di sekolah saja!", Sakura duduk di pangkuan Kakashi dan meletakkan tangannya di bahu Kakashi dengan tersenyum, tanpa menghiraukan tangan Kakashi yang memegang pinggangnya berusaha menyingkirkannya, Sakura menunduk dan mengecup pipi Kakashi.
"Sakura… sudah… kau harus pulang…", Sakura tidak mau berhenti menciumi wajah Kakashi, tidak peduli dengan Kakashi yang setengah berusaha menurunkannya dari pangkuannya, hingga akhirnya dia berhenti berusaha menurunkannya. Sakura juga berhenti dan menatap Kakashi yang balik menatapnya dengan bosan. Kemudian Sakura kembali menunduk dan mengecup bibir Kakashi yang dari tadi sengaja dihindarinya dan langsung mundur, tetapi rupanya yang dilakukan Sakura sudah menghancurkan pertahanan Kakashi. Sakura tersenyum saat Kakashi balik mengecupnya, kedua tangannya yang masih di pinggang Sakura menarik tubuh Sakura kembali mendekat dan memeganginya dengan kuat, seperti tidak mengijinkan Sakura untuk turun.
hehe........ mohon dukungan review-annya para pembaca yang budiman... :p . Ficnya rasanya agak lime nggak??!!, ini uda diusahain biar bisa masuk rating T...(padahal gada apa-apa..). oiya, murid cewe di kelas Sakura yang ngumpulin tugas itu Tayuya. Trus cewek yang ngegosip itu si Karin... :D . Pak kepala sekolah sengaja diambil Senju Tobirama. Soalnya.... dia kan jarang muncul!!!! (ambisi pribadinya author)
Intinya, abis baca riviw yaahh..!!!
