Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Summary : Di bawah pohon itu mereka dipersatukan, dan di bawah pohon itu pula mereka dipisahkan.
Pairing : SasuSaku
Warning : OOC, Abal, gaje, Typo, menyebabkan serangan muntah-muntah dan lain-lain (?)
*EDITED*
Inspired by : A love story by Romeo and Juliet by William Shakespeare.
.
.
.
Happy Reading Minna-san !
.
.
.
.
.
"Sakura, kau jangan pernah berteman kepada pemuda Uchiha itu!" perintah Misaki, ibu Sakura Haruno kepada anak bungsunya itu.
"Kenapa Kaa-chan ?" tanya Sakura kecil polos.
"Dia itu musuh kita. Jangan pernah berteman dengannya!"
.
.
"Sasuke, kau kenal dengan gadis Haruno di blok sebelah ?"
"Kenal Tou-san," kata Sasuke kalem.
"Jangan dekat-dekat dengannya lagi!" perintah Tou-sannya Sasuke.
"Kenapa?" tanya Sasuke dengan ekspresi polos. Sedikit kaget juga ayahnya menyuruhnya menjauh dari sahabatnya sendiri.
"Dia itu musuh kita. Jangan pernah berteman dengannya!"
Malam itu, keluarga Haruno dan Uchiha yang mulanya bersahabat, menjadi bermusuhan gara-gara perusahaan mereka. Mereka sama-sama ngotot bahwa perusahaan mereka lah yang paling kuat. Hingga akhirnya, perseteruan itu bertambah panjang dan akhirnya ya, seperti yang bisa dilihat sekarang. Mereka bermusuhan. Begitu pula Sasuke dan Sakura yang bersahabat, kini menjadi bermusuhan. Padahal, mereka masih anak kecil berumur 5 tahun yang belum mengetahui apa-apa. Takdir lah yang menyebabkan semua ini terjadi. Mereka tidak bisa mencegah nya. Sehingga yang mereka lakukan sekarang adalah membiarkan semuanya mengalir seperti air.
.
.
.
.
.
Sepuluh Tahun Kemudian..
"Ino!" sapa seorang gadis berambut bubble-gum kepada sahabat berambut blonde nya di depan gerbang sekolah.
"Hai Sakura!" Ino melambaikan tangannya yang dibalas lambaian tangan Sakura.
"Bagaimana liburanmu?" tanya Sakura saat Ino sudah berada di depannya.
"Baik, bagaimana denganmu ?" kata Ino dengan senyum manis nya.
"Aku juga!" kata Sakura bersemangat sambil tersenyum lebar.
"Ke kelas?" Sakura mengangguk, lalu mereka pergi ke kelas.
.
.
"Kyaaaa Uchiha-sama!"
"Sasuke-kuuun!"
"Sasuke-chaan,"
"Gyaaa dia kemarii!"
"Sasuke-kuuuuun! Jadilah pacarkuu!" jerit para gadis saat Sakura dan Ino sudah di kelas. Terlihat, seorang pangeran sekolah beserta ganknya berada di koridor menuju kelas Sakura.
"Hhh.. mulai lagi deh," desah Ino sembari memutar bola matanya bosan.
"Apa bagus nya orang itu sih?" kata Sakura sarkastik sambil melipat tangannya di depan dadanya.
"Huh, orang seperti itu harusnya dimusnahkan. Terutama gank-nya itu." kata seseorang di belakang Sakura. Sakura segera membalikkan tubuhnya. Seorang gadis bercepol dua terlihat sedang melipat tangannya di depan dadanya. Di sebelah nya, ada dua orang perempuan. Yang satu berambut blonde bercepol empat, sebelahnya berambut indigo yang diurai.
"Betul banget!" ucap gadis bercepol empat.
"I-iya," gadis berambut indigo juga menyetujui perkataan temannya.
"Hai Tenten, Temari, Hinata!" sapa Ino sembari melambaikan tangannya.
"Apa kabar sob?" kata Ino sembari merangkul pundak Tenten.
"Baik, kamu?" kata Tenten sambil tersenyum lebar.
"Baik doong!" kata Ino bersemangat.
"Hai Sakura!" sapa Temari bersemangat.
"Hai Sakura-chan," sapa Hinata.
"Hai Temari, Hai Hinata." kata Sakura sambil tersenyum manis.
"Hei, bagaimana kabar kalian?" tanya Temari.
"B-baik," kata Hinata dengan semburat merah muda tipis di pipinya.
"Baik." kata Tenten.
"Baik banget!" kata Ino terlalu bersemangat.
"Tadinya sih baik, begitu liat si ayam sok jago itu, mood aku turun banget. Oh God, dia itu menghalangi pemandangan sekali, tahu tidak ?" kata Sakura berapi-api.
"Bener banget! Apalagi liat gank-nya! Hieks, menjijikan," ujar Ino sarkastik sambil berpura-pura , Temari, Hinata, Sakura hanya tertawa. Tertawaan mereka terhenti saat guru mereka memasuki kelas mereka.
"Yo, anak-anak!"sapa guru itu. Murid-murid hanya cengo melihat guru mereka itu. 'Sejak kapan sensei jadi begini?' batin mereka kompak.
"Hari ini, berhubung kita selesai liburan, jadi saya akan memberi tugas kelompok untuk kalian," kata guru itu. Sayup-sayup terdengar bisik-bisik seperti,'Kamu nanti sekelompok denganku ya! Awas kalau tidak!' atau 'Ssstt,lu sama gue ya?'. Guru itu, Kakashi, hanya sweatdrop melihatnya.
"Saya yang menentukan kelompoknya. Satu kelompok terdiri atas 10 orang. " terdengar desahan kecewa dari seluruh isi kelas. Lalu, satu persatu kelompok dibuat. Hingga akhirnya..
"Kelompok 3, Sakura Haruno, Sabaku No Temari, Yamanaka Ino, Tenten, Hyuuga Hinata. Lalu, Sasuke Uchiha, Shikamaru Nara, Sai, Hyuuga Neji dan Uzumaki Naruto. Nah, kerjakan tugas di buku paket kalian. Kumpulkan segera ya, kalau bisa minggu depan. "
"WHAT? SENSEI! INI TIDAK ADIL!" jerit Ino yang membuat seisi kelas menutup telinganya.
"Sensei, aku tidak sudi. Boleh lah, sama siapa saja asal jangan dia. Yayaya sensei?" Temari mengeluarkan puppy eyes no jutsu nya. Seisi kelas sudah tahu, pasti yang dimaksud 'dia' adalah Shikamaru.
Tenten, Temari, Ino, Sakura, dan Hinata sudah lama bermusuhan dengan Sasuke, Naruto, Neji, Sai, dan Shikamaru. Jadi ya, kejadian seperti bertengkar di koridor juga sudah biasa. Jangan remehkan Sakura dan Hinata dalam kemampuan beladiri. Walaupun mereka berasal dari keluarga berada, tapi mereka juga pintar beladiri. Di keluarganya, tidak ada yang mengetahui bahwa Sakura maupun Hinata mengikuti beladiri.
"Sensei, aku tidak mau.." kata Hinata sambil ber-acting pura-pura akan menangis. Yah, biasanya actingnya ini berguna juga untuk situasi seperti ini. Gagapnya kadang hilang bila situasi 'gawat' seperti ini terjadi.
"Maaf, aku sudah kebal dengan kalian," kata Kakashi datar sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
BRAK !
Pemuda berambut model emo membanting mejanya.
"Aku tidak mau !" katanya. Sedikit telat lima menit.
"Keputusan ku sudah bulat. Dilanggar maka kalian tidak akan naik kelas." kata Kakashi tegas dan kejam.
Seisi kelas hanya mendesah kesal.
.
.
.
Tsudzuku
.
.
.
A/N :
Yosh. Ini sudah saya edit karena kalau dipikir-pikir, karya saya itu emang abal *wew-_-* Concrit please?
