Disclaimer : Masashi Kishimoto

The Fast and Furious : Konoha Drift

Pairing : SasuHina

Rated : T

Genre : Romance

Warning : AU, OOC, Bahasa berantakan, Alur keteteran, dan kekurangan-kekurangan lainnya

Hai Minna-san! Aku newbie disini jadi kalo misalnya banyak kekurangan dan kejelekkan-kejelekkan lain mohon minta maaf dan tolong bantu saya yah… Terinspirasi dari film The Fast and Furious : Tokyo Drift tapi, disini murni cerita saya kok.. Hanya terinspirasi aja.. Okelah kita mulai aja..

The Fast and Furious : Konoha Drift

Chapter 1

Ciiiittttt!

Decitan ban bergema digelapnya malam yang berhias bintang. Kumpulan anak muda seusia remaja dengan pakaian yang bisa dikatakan "Wow!" sedang menyoraki seseorang yang keluar dari salah satu mobil balap Super Sport Bugatti Veyron berwarna biru tua. Pemuda berambut emo yang dengan angkuhnya keluar dari dalam mobil itu, langsung dikerubuti oleh semua orang dan tentu saja para fans girl-nya yang berteriak seperti orang yang melihat hantu. Sementara orang yang dijadikan 'objek' hanya berdiri dan melipat tangan di dada dan pandangan mata yang seolah mengatakan darimana-para-pengganggu-ini sambil melihat kearah para fans girl-nya yang masih terus berteriak-teriak.

"Kau hebat, Teme. Menang lagi padahal baru beberapa kali balapan." kata seorang pemuda berambut pirang blonde yang entah darimana sudah berdiri di sampingnya. Si pemuda yang dipanggil 'Teme' hanya memutar bola matanya malas dan menghela nafas.

"Diamlah, Dobe. Mereka itu masih lemah. Jelas saja kalau aku menang." kata Sasuke-pemuda Teme itu.

"Yayaya.. Terserah kau sajalah Mr. High and Mighty. Sekarang pergi sana, tagih janji mereka. Aku ingin melihat si 'melambai' itu bertekuk lutut padamu." kata Naruto-pemuda Dobe-ketika melihat mobil Lamborghini Murcielago LP670-4 SV warna kuning berhenti tepat di depan mereka.

Sasuke hanya memutar bola matanya bosan melihat kelakuan sahabat baiknya itu. Benar-benar ingin bales dendam sama si melambai ternyata, pikir Sasuke. Seorang pemuda berambut kuning yang sedikit lebih pucat dari Naruto dengan model poni yang menutupi mata kirinya keluar dari mobil itu. Alisnya bertautan, giginya bergemeretakkan menahan amarah melihat seseorang di hadapannya yang dengan mudahnya mengalahkannya sedang memandangnya tanpa ekspresi.

"Mana janjimu?" tanya Sasuke masih dengan ekspresi dan nada suara yang benar-benar terdengar bosan. Sedangkan Naruto? Oh ayolah.. Sekarang ia sedang bergiliran memandang Sasuke dan Deidara bergantian dengan sorot mata seperti seekor anjing yang lapar.

"Baiklah.. Kutepati janjiku." kata Deidara sambil melemparkan kunci mobilnya ke arah Sasuke dan ditangkap dengan sigap olehnya "Jaga yang ini.. Ini yang keterakhir." lanjutnya.

"Hn" hanya dua konsonan itu yang keluar dari mulut Sasuke. Benar-benar pemuda yang irit ngomong. Naruto yang melihatnya hanya bengong tak percaya. Ia kira akan seperti apa. Sementara Deidara, ia sudah pergi dengan temannya naik mobil temannya tentu saja.

"Hanya itu? Kukira akan ada kejadian si 'melambai' itu berlutut di hadapanmu.. Benar-benar membosankan." kata Naruto sambil menguap super lebar. Hey! Sejak kapan seorang Naruto jadi seperti Shikamaru? Ok lupakan. Back to story.

"Untuk apa? Aku tidak perlu yang begituan." kata Sasuke sambil melengos pergi dan melemparkan kunci mobil Lamborghini Murcielago LP670-4 SV kepada Naruto "Itu untukmu. Melengkapi koleksi Lamborghini-mu. Punyaku masih bagus." lanjutnya tanpa menoleh dan langsung masuk ke mobilnya lalu pergi dengan kecepatan rata-rata.

"Haahhh… Dasar Teme. Tapi, tak apalah.. Aku belum punya Lamborghini yang seperti ini." kata Naruto sambil melihat kearah 'mobil barunya'.

.

.

.

.

Seorang gadis berambut panjang berlari terburu-buru di sepanjang koridor sekolahnya. Orang-orang yang melihatnya segera minggir untuk memberi gadis itu jalan agar tidak terjadi tabrakan. Berkali-kali gadis itu berkata 'Gomen' kepada orang-orang yang ditabraknya. Ini memang hari pertama sekolah untuk tahun ajaran baru. Tak terkecuali bagi siswa SMA Konohagakuen. Jadi siswa paling junior di SMA, terlambat masuk sekolah padahal hari pertama sekolah? Oh.. pasti gak banget buat anak-anak remaja kayak gadis yang satu ini, Hyuuga Hinata.

Bruk!

Tiba-tiba Hinata sudah dalam keadaan jatuh terduduk dan meringis kesakitan. Ah! Ia baru sadar kalau daritadi ia berlari tanpa melihat orang-orang di sekitarnya. Baru saja ia mau berkata maaf pada orang yang ia tabrak, tiba-tiba suara berat khas laki-laki mendahuluinya bicara.

"Ganti." suara dingin itu sontak membuat wajah Hinata mendongak untuk melihat siapa yang bicara dengannya.

"E-eh?"

"Ganti." lebih dingin dari yang tadi. Hinata melihat seorang laki-laki berambut emo sedang menatapnya dengan tatapan tajam dan menyelidik. Bingung? Pasti. Apanya yang harus diganti?, pikir Hinata. Ia yang jatuh seharusnya ia yang meminta pemuda itu untuk minta maaf. Tapi, setelah mengikuti arah kemana pemuda itu menunjuk, ia yakin kalau sekarang ia benar-benar dalam masalah. Sebuah ponsel Touchscreen merek DoComo sekarang berada di lantai dengan LCD yang pecah, baterai dn chasing yang berceceran di lantai. Akhirnya ia berusaha bangun sendiri walaupun dengan sedikit meringis karena nyeri di bagian bokong dan pundaknya.

"M-maaf. A-aku tidak-"

"Ganti. Harus kubilang berapa kali lagi" kata pemuda itu dengan suara yang lebih dingin. Matanya melihat nametag Hinata di bajunya "Hyuuga." lanjutnya.

Hinata mendongakkan wajahnya yang sedari tadi tertunduk karena malu. Apalagi sekarang banyak orang melihat ke arahnya dan pemuda itu. Matanya melirik ke arah nametag si pemuda lalu berkata, "U-uchiha-san..Sa-saya tidak bermaksud untuk merusakkan ponsel anda" kata Hinata. Air mata sudah berkumpul di pelupuk matanya sekarang.

"Kau tetap harus menggantinya, Hyuuga" kata Sasuke dengan menekankan kata 'menggantinya'.

"De-dengan apa?" tanya Hinata. Sedikit polos memang.

Hening.

Beberapa saat setelah itu, Sasuke tersenyum tipis lebih terlihat menyeringai memang. Akhirnya ia mendekat ke arah Hinata dan sekarang wajahnya tepat berada di depan wajah Hinata. Hinata yang menyadarinya langsung Blushing ria.

"Turuti kata-kataku kalau kau ingin selamat." kata Sasuke berbicara di dekat telinga Hinata. Hinata yang merasakan nafas Sasuke menyapu kulit telinganya, merinding. Terlebih lagi kata-kata Sasuke tadi. Tolong lindungi aku, Kami-sama, batin Hinata.

"A-apa?" tanya Hinata mencoba mengusir kegugupannya karena terlalu dekat dengan Uchiha tampan ini.

Sasuke akhirnya menjauhkan diri dari Hinata. Membuat Hinata sedikit bisa bernafas lega. Tapi, tidak lama karena setelahnya Sasuke menyeringai membuat Hinata ngeri melihatnya. Seketika perasaan tidak enak menjalari hatinya.

Kumohon, tolong lindungi aku, Kami-sama, batin Hinata ketika melihat Sasuke menyeringai.

TBC

Aaahhh.. apa-apan ini? Fic abal kayak gini.. Aaahhh*jenggutpala…

Maklumin ya, readers.. Kichan kan masih newbie disini heheheh*plak

DoComo itu setau saya salah satu ponsel yang cuma diproduksi di Jepang.. dan kalo ga salah merek itu cuma mroduksi tipe ponsel touchscreen.. tapi kalo saya salah maaf yah.. bagi reader yang ngerasa alur cerita nya sama dengan yang ini jangan nyangka saya plagiat yah.. saya bener-bner ga memfoto kopi dari siapapun .. sumpah deh.. mungkin saya sehati dengan yang bikin ceritanya sama kayak gni.. hehhehehhe

Ok.. Review Plisss…..