Drabbles bersetting Alternate Ending: Mitsuba masih hidup. Bercerita tentang keseharian karakter Gintama (Main: Sougo, Toushirou, Mitsuba) saat dan setelah pernikahan Toushirou dengan Mitsuba.
Disclaimer: Sorachi Hideaki
Rating: T? Mungkin various, tapi kayaknya nggak akan sampe M
Special to: Hyuuzu, Sakurazaka Ohime, Kii
Chapter 1: Pernikahan
Sejak tadi, mata Okita Sougo hampir tidak pernah lepas dari wanita itu. Shiromuku dan wataboshi—pakaian pengantin wanita tradisional Jepang—yang dikenakan wanita itu membuatnya menjadi bintang hari ini. Sougo menatap wanita itu dengan ekspresi lembut yang hanya ia perlihatkan pada orang-orang tertentu.
Ia sempat mengira hari ini tidak akan datang.
Ia cemas ia tidak akan pernah melihat wanita itu dengan balutan shiromuku.
Ia khawatir tidak akan melihat wanita itu benar-benar bahagia.
Tapi kini ia bisa bernapas lega. Hari ini datang. Wanita itu terlihat sangat cantik dalam balutan shiromuku. Dan wanita itu terlihat sangat bahagia. Saat berjalan menuju altar, saat melakukan san-san-kudo, saat bertukar cincin dengan pria berhakama hitam yang sejak tadi mendampingnya...
Sang pendeta menyerahkan kertas kepada sang pria, meminta pria membacanya. Membacakan janji pernikahan yang akan disetujui oleh sang wanita.
Kali ini Sougo mengalihkan pandangannya, menatap pria berhakama yang berdiri di depannya, memunggunginya sambil membacakan janji pernikahan.
Ia membenci pria itu, sungguh.
Ia benci karena pria itu tidak tahu malu, berani-beraninya meminang sang wanita setelah semua yang dilakukannya pada wanita itu.
Tapi Sougo tahu, ia akan lebih membenci pria itu kalau pria itu tidak melakukannya. Meski sebenci apapun dirinya pada pria itu, ia tahu bahwa hanya pria itu yang bisa memberikan kebahagiaan yang sempurna pada sang wanita. Karenanya, jauh di lubuk hatinya, ia senang saat pria itu datang, berlutut di hadapan sang wanita sambil meminta maaf, lalu meminta sang wanita untuk bersedia menjadi pendamping hidupnya.
Upacara sudah selesai, dan sesuai tradisi, kedua mempelai dipersilakan meninggalkan ruangan lebih dulu. Sougo menatap kedua mempelai yang berjalan melewatinya.
Yang melewatinya lebih dulu adalah sang pria. Saat itu, mata mereka saling tatap tajam.
Hijikata-san, jaga Aneue dengan baik. Kalau kau berani membuatnya menangis, akan kupastikan kau tidak akan selamat.
Kemudian giliran sang wanita melewatinya. Kali ini, tatapan Sougo melembut, melihat sang wanita juga menatapnya lembut.
Aneue, berbahagialah.
Sougo tahu, tanpa kata-kata pun, perasaannya sudah sampai pada keduanya.
.
Lagipula perjalanan mereka baru saja dimulai.
.
.
.
A/N: Ookay... Jadi, sebenarnya ide ini sudah muncul sejak ngomongin tentang Hijikata-nii sama Hyuu di WA beberapa aba—bulan silam. Tapi karena Hyuu nggak nulis-nulis, akhirnya Ru tulis deh -3-
Rencananya ini lebih mirip drabble (rasanya nggak mungkin panjang-panjang per chapternya). POV mungkin berubah-berubah. Yah, lihat nanti sajalah...
PS. Aku tau judulnya norak banget. Maaf... (v.v)
