LOVE FROM PLAYER
Pairing : NINJA COUPLE a.k.a ONKEY/JINBOON/JINKIBUM
Cast : Lee Taeyeon (fem! Taem)
Choi Minho
And many Others
Rate : T
Genre : Romace, selebihnya gak tau =.=
Disclaimer : semua cast yang ada di sini bukan milik saya, melainkan milik TUHAN YME. Saya hanya minjem nama doang. Tapi cerita ini murni hasil pemikiran saya dan milik saya.
Warning : GS for Uke, OOC, Gaje, Abal, miss typo(s), membosankan -_- aneh, alur maksa dll.
DON'T LIKE DONT READ
-:-
-:-
HAPPY READING ~~^^
Terlihat seorang yeoja cantik tengah menyeret sebuah koper matanya sibuk menelaah sekitar, berharap ada yang menjemputnya, setidaknya orang suruhan keluarganya yang super sibuk.
"GWIBOON !" merasa terpanggil, yeoja itu menolehkan pandangannya kepada sumber suara. Terlihat seorang namja jangkung tengah melambai-lambaikan tangannya. Gwiboon –yeoja itu- bergegas mendatanginya.
"Gwiboonnie~~~~ bogoshipeoyo~" ucap namja itu dan langsung memeluk Gwiboon.
"Ehehe, nado bogoshipeo Minho-ya, bagaimana kabarmu?" tanya Gwiboon setelah melepaskan pelukan mereka.
"Baik, bagaimana denganmu? Kudengar kau sudah menyelesaikan kuliahmu."
"Ne, aku sudah menyelesaikan kuliahku. Tapi, ah sudahlah, lebih baik kita pulang dulu." Ucap Gwiboon yang menyadari bahwa mereka masih di bandara.
"Arra, tapi kau berhutang cerita padaku. Kajja." Mengambil alih koper yang dibawa Gwiboon dan menyeretnya.
**JinBoon**
Saat di dalam mobil keduanya larut dalam keheningan. Minho merasa aneh dengan situasi ini, karena setahu Minho, Gwiboon adalah seorang yang cerewet. 'Apa Paris memberikan dampak yang begitu besar sehingga bisa mengubah seorang Kim Gwiboon yang notabene cerewet menjadi seperti ini?' batin Minho.
"Hey Gwe.." panggil Minho
"Hmm?" Gwiboon bergumam
"Kau tinggal dimana selama di Seoul ini?" tanya Minho
"Di apartemenmu." Jawab Gwiboon enteng.
CKIITT
"Aww.. appoyo.." ringis Gwiboon karena kepalanya mendarat dengan mulus di dashboard mobil Minho. "Ya! Kau kenapa ?"
"Di apartemenku?" ulang Minho. Gwiboon mengangguk. "Waeyo? kakek belum memberitahumu?" tanya Gwiboon. Kini giliran Minho yang menggelengkan kepalanya. "Belum."
Dddrrtt Ddrrttt
Minho mengambil ponselnya. Satu pesan masuk di inboxnya.
From : kakek
Minho cucuku, kutitip Gwiboon bersamamu, ne ? perlakukan dia dengan baik. Tenang saja, dia bisa diandalkan dalam urusan memasak. Ingatkan dia untuk mengecek perusahaan minimal dua kali seminggu. Haha.
"Ck! Selalu seenaknya." Gumam Minho.
"Dari siapa?" tanya Gwiboon penasaran.
"Dari kakek." Jawab Minho singkat. "Apa isinya?" tanya Gwiboon lagi.
"Beliau berpesan padaku untuk memperlakukanmu dengan baik selama di sini, dan katanya kau bisa memasak jadi kuputuskan kau yang memasak sehari-hari untuk kita. Oh ya, kau juga disuruh kakek untuk mengecek perusahaan minimal dua kali seminggu." Jelas Minho sambil menyetir.
"Hah~~~ kupikir hanya di Paris aku dipaksa ke perusahaan, ternyata di sini juga. Aigoo~~" ucap Gwiboon nelangsa.
"Huh? kukira kau suka bekerja di belakang meja dan mengurusi berkas-berkas."
"Aniyo! Aku suka merancang baju, cita-citaku ingin jadi designer. Untuk itulah aku mengambil jurusan design, kakek menyetujuinya. Namun, aku harus tetap mengutamakan management business." Gwiboon mengakhiri ceritanya dengan bibir yang terpoutkan.
"Omo~~ beruntung orang tuaku tak pernah seperti itu. Tak pernah memaksakan kehendaknya. Hahaha."
"Kau beruntung setidaknya kau masih mempunyai orang tua." Gwiboon menundukkan wajahnya, Minho yang menyadari perubahan raut muka Gwiboon langsung gelagapan.
"Aa.. Mi-mianhae, aku tak bermaksud.."Minho tak tau harus bicara apa lagi.
Gwiboon mengangkat wajahnya. "Gwenchana." Dan setelah itu keduanya terdiam.
Minho merasa bersalah karena telah mengungkit kenangan pahit Gwiboon. Gwiboon memang sudah kehilangan orang tuanya sejak berumur sepuluh tahun karena pesawat yang ditumpangi keduanya mengalami kecelakaan dan tak ada yang selamat. Dan sejak saat itu Gwiboon tak pernah merasakan kasih sayang orang tua. Beruntung semua keluarganya sangat menyayanginya terlebih sang kakek, Kim Hyun Joong dan ahjummanya yang bernama Jung Jaejoong.
.
.
.
Tak terasa keduanya telah sampai di depan apartemen mewah milik Minho. Apartemen Minho mempunyai dua kamar yang masing-masing di dalamnya terdapat kamar mandi dan toilet. Ruang tamu yang didominasi warna putih serta dapur yang meyatu dengan ruang makan yang terlihat elegan.
"Minho, kamarku dimana?" tanya Gwiboon setelah masuk ke apartemen Minho.
"Di sebelah kamarku." Minho menunjukkan sebuah kamar yang berada di sebelah kanan kamarnya dan membantu Gwiboon membawa kopernya.
Gwiboon melihat sekelilingnya, kamarnya bagus, rapi dan bersih. Tapi..
"Minho-ya~~ gantikan cat kamarku menjadi warna pink~~" rengek Gwibon.
"Aiishh~ kenapa harus diganti? Bukankah warna putih itu bagus."
"Aku kurang menyukai warnanya~~" Gwiboon terus merengek-rengek pada Minho dan membuat Minho jengah.
"Ne,ne,ne! Tapi besok saja, ne? Aku sudah lelah Gwe~"
"Arrasseo." Jawab Gwiboon dengan bibir dipoutkan.
**JinBoon**
Gwiboon melihat jam dinding, jam menunjukan pukul 5 sore. Gwiboon pun berinisiatif membuat makan malam. Ia berencana membuat samgyetang dan mencari bahan-bahannya di dalam kulkas Minho.
"Hah~~ ternyata di kulkas ini hanya ada lobak, jahe dan ginseng. Sebaiknya aku ke supermarket terdekat." Gumam Gwiboon.
"Gwe, kau mau kemana?" tanya Minho
"Aku mau ke supermarket, bahan makanan di kulkasmu sudah hampir habis."
"Mau kuantar?" tawar Minho.
"Tidak perlu, aku bisa sendiri."
"Yakin kau takkan tersesat ?" tanya Minho memastikan.
"Ya! Kau pikir aku sudah lupa jalan-jalan di kota Seoul, eoh?" tanya Gwiboon ketus. Minho hanya tekekeh. "Ya sudah, kalau kau tersesat. Kau bisa menghubungiku."
"Arra, mana uangnya?"
Minho memberikan tiga lembar uang sepuluh ribu won, "Hey, boleh aku membeli es krim kalau ada kembaliannya?"
"Terserah."
.
.
.
Gwiboon melirik jam tangannya, masih pukul 6.30 berarti masih ada waktu untuk membeli es krim. Gwiboon pun melangkahkan kakinya menuju kedai es krim favoritnya dan Taeyeon semasa SMA. Ah, sungguh ia merindukan yeoja manis nan polos itu. Teringat bahwa dirinya belum mengabarkan kepulangannya pada Taeyeon, ia pun segera merogoh sakunya dan mengambil smartphone berwarna pink dengan gantungan berbentuk bulan sabit yang dibelinya bersama Taeyeon sebagai kenang-kenangan sebelum ia berangkat ke Paris, bedanya milik Taeyeon berbentuk bintang.
Tuuttt Tuuttt
"Yeoboseyo"
"Taeyeon-ah!" pekik Gwiboon.
"Aish Gwe, tak perlu berteriak seperti itu. Kau kira aku tuli ?"
"Ehehe mian, coba tebak sekarang aku ada dimana?" tanya Gwiboon disertai cengiran
"Kau sedang kencan bersama pria di kampusmu lagi 'ka ?"
"Ani, tapi aku sekarang ada di kedai es krim favorit kita dulu." Ucap Gwiboon menggebu
"Oh, kukira dimana.. Eh?! Kedai es krim ? kau ada di Seoul ?"
"Ahahaha, ne. kau bisa kesini?" tanya Gwiboon
"Mianhae aku ada tugas kuliah, mianhae."
"Yahh.." ucap Gwiboon yang kentara akan kekecewaan
"Hmm.. bagaimana kalau besok aku menjemputmu, dimana kau tinggal ?"
"Arrasseo, aku tinggal di apartemen Minho. Alamatnya nanti akan kukirim melalui SMS."
"Oke.. sudah ya.. pai pai."
"Ne, pai pai."
Sambungan telepon terputus, Gwiboon bergegas pulang tak lupa ia membeli satu cone es krim rasa strawberry kesukaannya. Sambil berjalan, Gwiboon mengetik SMS untuk Taeyeon dan satu tangan yang lainnya membawa belanjaan.
**JinBoon**
TING TONG
CKLEK
"Kenapa lama sekali?" tanya Minho saat ia memasuki dapur.
"Aku ke kedai es krim dan mengobrol dengan Taeyeon melalui telepon." Jawab Gwiboon acuh karena ia sibuk memasukan belanjaannya ke kulkas.
"Oh. Cepatlah memasak karena aku sudah lapar." Kata minho dengan nada memerintah.
"Ne, kau tunggu saja." Sahut Gwiboon dan mulai memasak.
Beberapa menit pun berlalu dan hidangan makan malam sudah tertata rapi di meja makan.
"Minho-ya, makan malam sudah siap. Kau bisa makan duluan." Panggil Gwiboon setengah berteriak. Minho tak bergeming, ia terus menonton tv. "MINHOOOOOO." Panggil Gwiboon lagi.
"Ck! Ne~" Minho mematikan tv dan bangkit menuju ruang makan, "Kau mau ke mana?" tanyanya heran.
"Aku mau mandi dulu, kau makan duluan saja." Jawab Gwiboon dan langsung menuju kamarnya.
"Aku akan menunggumu." Ucap Minho dan kembali menonton tv.
15 menit kemudian Gwiboon telah selesai mandi, lantas ia memanggil Minho untuk makan bersama. "Minho-ya, mengapa kau belum makan?" tanyanya heran.
"Aku malas makan sendiri." Jawab Minho kemudian mendudukkan dirinya di atas kursi.
"Huh? Wae? Biasanya kan kau juga makan sendiri?" tanyaGwiboon sambil memasukan lauknya ke piring.
"Itu biasanya, sekarang ada kau yang bisa menemaniku makan." Jelas Minho, Gwiboon hanya ber-oh ria. Setelah itu keduanya makan dalam keadaanya sunyi,hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu di atas piring.
-:-
-:-
-:-
Minho bangun dengan malas, kalau saja tak ada kelas Han Seongsaengnim yang killer nya minta ampun, ia tak akan bangun sepagi ini. Namja itu melirik jam yang berada di atas meja nakas, pukul 06.45, yah setidaknya ia bisa lebih santai pagi ini, mengingat kelasnya dimulai pukul 8 tepat.
Indra penciumannya mencium bau harum masakan dari dapur. Setelah merapikan rambut seadanya dan menggosok gigi, ia berjalan menuju dapur dan melihat Gwiboon sedang memasak untuk sarapan.
"Kau masak apa Gwe?" tanya Minho kemudian meminum air putih.
"Hanya nasi goreng kimchi."
TING TONG TING TONG TING TONG
"Ya! Minho-ya, cepat buka pintu. Aku lagi sibuk." Kata Gwiboon dengan nada memerintah.
"Ck! Ne!" jawab Minho dengan malas.
CKLEK
Dan begitu pintu dibuka, tanpa aba-aba, seorang yeoja masuk dan langsung memeluk Minho erat.
"Kyaaa! Gwe! Jeongmal bogoshipeo~~~~~" ucap yeoja itu manja, tanpa tau siapa yang dipeluknya saat ini, sedang yang dipeluk hanya bisa mengerjap-ngerjapkan mata.
"Nugu Minho-ya?" tanya Gwiboon dari dapur, merasa tak ada jawaban ia melangkahkan kakinya ke ruang tamu.
"Taeyeon?" panggil Gwiboon.
"Eoh?" yeoja itu-Taeyeon- langsung melepaskan pelukannya.
-:-
-:-
-:-
TBC
REVIEW JUSEYOOOOO :3 *bow*
Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan :)
