Menunggu dan Terus Menunggu

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Fanfiction by BlackKiss'Valentine

Summary : Kushina sudah terlalu banyak menunggu, bahkan di penghujung hidupnya...


Menunggu. Uzumaki Kushina menunggu.

Ditangannya terdapat sepucuk surat cinta yang sudah seminggu belum juga diserahkan. Apa boleh buat, Namikaze Minato yang dipujanya terlalu populer sehingga sulit menemuinya tanpa kerumunan fansnya. Tapi, pada akhirnya pemuda itu sendiri yang datang dan menghampirinya sambil bertanya ;

"Ada apa, Uzumaki-san?"

Menunggu. Kushina cemas dan menunggu.

Di kabarkan Minato terluka ketika menyelesaikan tugas di luar Konoha–tugas kelas A yang konon berat itu. Kushina segera berlari begitu rapat kelompoknya selesai menuju rumah sakit tempat pemuda itu dirawat, dan mendapatinya baik-baik saja sambil (menolak) membaca majalah dewasa bersama Jiraiya. Tanpa berbasa-basi, Kushina mengamuk hebat di tempat 'Dilarang Berisik' itu.

Kushina menunggu hingga mentari terbenam.

Ini sudah ke-4 kalinya Minato menelantarkan kencan mereka, dan membuat Kushina yang begitu tegar menangis. "Aku lelah menunggumu..." ucap Kushina pada Minato yang mengaku menyesal. Hari itu, Minato memeluknya sebagai permintaan maaf dan mereka berciuman dibawah langit berbintang. Ciuman yang pertama bagi keduanya. Setelah tenang, Minato tersenyum dan berkata;

"Aku akan menjadi Hokage. Apa kau bersedia menjadi istri dari Hokage tersebut?"

Dan Kushina menunggu sambil terkekeh-kekeh.

Tidak pernah ia sangka seorang Namikaze Minato yang tampan, brilian, dan seorang Hokage termuda membuatnya menunggu dalam tawa karena terlalu gugup untuk melakukan 'itu' (kau tahu apa maksudku). Setelah berhasil mencegah suaminya dari rencana mengunci diri di kamar mandi; malam itu, 3 ronde 'itu' yang khidmat tetap berlangsung.

Bersama Minato, Kushina menunggu.

Sebentar lagi ia akan menjadi Ibu dan Minato akan menjadi Ayah. Hidup berkecukupan dan disegani sebagai keluarga Hokage, membuat Kushina berharap calon anaknya (yang sudah ia beri nama Naruto) dapat hidup bahagia dan bangga terhadap orang tuanya.

Dalam ketakutan, Kushina menunggu. Ia tahu bahwa penantian itu adalah penantiannya yang terakhir.

Keadaan di Konoha kacau balau. Kyuubi mengamuk dan membunuh satu persatu ninja Konoha. Minato suaminya sebagai seorang Hokage juga turut serta. Minato membawanya ke sebuah tempat dan disana ia menyegel sang Kyubi dalam tubuh putranya sendiri yang baru lahir. Ya, betapa penderitaan besar bagi seorang Uzumaki Naruto kecil yang belum tahu apa-apa. Minato mengecup dahi keduanya, sementara Kushina yang sudah setengah mati untuk bertahan memaksa dirinya untuk memeluk anaknya untuk yang pertama dan terakhir. Ia menangis. Bahagia sekaligus sedih.

"Hidupmu akan berat, Naruto-kun. Tapi kau harus tegar, ya... Jadilah ninja yang hebat seperti ayahmu... Maaf karena Ibu tidak bisa mendampingimu walau hingga kau tahu aku ini Ibumu, tapi ketahuilah Ibumu ini sangat menyayangimu."

Sampai disitulah nafas Uzumaki Kushina ada dan kemudian terputus. Ia sedih. Ia tidak rela. Tapi apa mau dikata.

Menunggu. Kushina masih terus menunggu. Kali ini, dengan sangat sabar.

Di atas langit yang biru, ia mengamati putranya yang beranjak dewasa bersama teman-temannya. Ia menunggu kedua pria yang paling ia sayangi itu untuk menemuinya disini, tapi tidak berharap mereka terburu-buru. Toh ia masih bisa menyayangi mereka berdua walau terpisah berjuta kilometer jauhnya. Ia tahu, ia masih bisa menunggu.

-Tamat-