Hello, Minna...! Ini adalah fic keempat saya. Fic ini masih bertemakan IT. Rencananya akan saya update tiap dua hari, dua chapter. Semoga gak ada yang keberatan ya
Hope you'll enjoy it
Disclaimer : Masashi Kishimoto
"Dan peraih NUN terbaik se-Konoha Junior Highschool adalah..." Kata seseorang dengan kacamata hitam dengan suara yang membuat suasana semakin tegang.
"Uchiha Sasuke" Kata guru yang bernama Ebisu tersebut. Seorang cowok dengan rambut raven bermodel pantat ayam maju disertai dengan tatapan takjub dari semua siswa Konoha Junior High School.
"Dengan NUN yang cukup menakjubkan, 38.90" Kata Ebisu yang disambut dengan sorakan dan tepukan tangan dari seluruh siswa. Sasuke maju untuk menerima piagam.
"Sekali lagi, berikan tepuk tangan yang meriah buat Sasuke" Sorak Ebisu.
"Kau mau sekolah dimana ?" Tanya seseorang berambut raven panjang pada Sasuke. Orang tersebut berparas cukup cantik untuk ukuran umurannya.
"Saya juga tidak tahu" Jawab Sasuke sambil angkat bahu.
"Kamu ini, sudah mendapat NUN yang paling baik, kenapa gak ada tujuan hidup sih ?" Tanya Mikoto gemas melihat tingkah putranya.
"Kalau gak keberatan, aku mau sekolah kejuruan aja" Kata Sasuke. Mikoto melihat Sasuke dengan tampang heran dan sulit dijelaskan.
"Aku heran denganmu. Kau punya bakat yang luar biasa dibidang akademis, kenapa kau memilih sekolah kejuruan ?" Tanya Mikoto.
"Aku tidak ingin membebani Kaa-chan" Kata Sasuke yang membuat Mikoto terharu. Emang sih, Sasuke hidup ditengah keluarga yang serba nge-pas. Tak heran jika dia ingin meringankan beban kedua orang tuanya tersebut.
"Sudahlah, Sasuke. Kau masuk..." Ucapan Mikoto terpotong oleh seseorang yang mengetuk pintu. Sasuke melangkahkan kakinya untuk melihat siapa yang bertamu kerumahnya.
"Sensei" Kata Sasuke ketika melihat bahwa yang bertamu kerumahnya adalah Ebisu.
"Silahkan masuk" Kata Sasuke sambil menyiapkan tempat duduk buat Ebisu.
"Oh, Ebisu-sensei. Ada apa ya ?" Tanya Mikoto yang baru keluar dari dapur.
"Saya ingin menawarkan beasiswa pada Sasuke jika Sasuke berkenan untuk sekolah di Konoha Senior High School" Kata Ebisu to the point. Mikoto cengo mendengar ucapan Ebisu. Sedangkan Sasuke, dia masih tetap stay cool.
"Gimana, Sasuke ?" Tanya Ebisu pada Sasuke. Sasuke menoleh pada ibunya untuk meminta persetujuan yang dibalas dengan anggukan kecil oleh ibunya. Sasuke menghela nafas sebentar.
"Baiklah, sensei" Kata Sasuke sambil mengangguk.
'Baiklah, semoga aku tidak menyesal akibat pilihanku' Batin Sasuke.
"Kalau begitu, cepat isi formulir ini" Kata Ebisu sambil menyerahkan formulir pendaftaran pada Sasuke. Sasuke mengisinya dengan hati yang teguh akan pendiriannya.
"Sasuke... Sasuke" Gumam Sasuke dengan gajenya sambil menelusuri setiap sudut papan pengumuman. Matanya tertuju pada puncak papan pengumuman dimana namanya tercetak dengan jelas diposisi pertama.
Sasuke melihat siapa yang menempati posisi kedua, Hyuuga Hinata dengan NUN 37,45.
'Sepertinya aku kenal dengannya' Batin Sasuke sambil mengingat-ingat nama tersebut.
"Bodo amat" Kata Sasuke yang sepertinya menyerah untuk mengingat nama tersebut.
"Perhatian, untuk semua siswa baru. Sekolah mulai masuk hari Senin depan pukul 07.45" Kata seseorang dengan pengeras suara.
"Menyebalkan...! Aku kan belum puas liburan" Gumam Sasuke merutuki seseorang dengan pengeras suara tersebut.
Hari Senin, Sasuke sudah bersiap-siap dengan seragam putih-putih milik sekolahnya dengan raut muka kesal.
"Padahal baru beberapa hari liburan" Gerutu Sasuke sambil memasukkan beberapa buku kosong kedalam tasnya.
"Sudah siap, Sasuke ?" Tanya Fugaku yang baru saja memasuki kamar Sasuke. Sasuke mengangguk.
"Ayo...!" Ucapan Fugaku sontak membuat Sasuke terkejut.
"Ayah akan mengantarku ?" Kata Sasuke tidak percaya. Fugaku mengangguk.
"Tidak perlu Ayah. Aku akan berangkat sendiri dengan sepedaku" Kata Sasuke riang sambil berjalan menuju sepeda gunung kesayangannya. Fugaku tersenyum melihat tingkah putranya tersebut.
Sasuke memang selalu menghargai kerja keras kedua orang tuanya. Dia tidak pernah meminta naik uang saku meskipun dia setiap hari mengunjungi cafe internet.
Sasuke pun mengayuh sepedanya dengan pelan sambil sesekali menghirup udara segar.
"Udara dipagi hari memang segar" Gumam Sasuke sambil mempercepat laju sepedanya.
"Berdiri kalian semua" Perintah seorang berambut merah cerah kepada semua siswa baru. Mau tak mau Sasuke berdiri meski dengan perasaan dongkol.
"Gue udah rapi kak" Celetuk Sasuke melihat kakak kelasnya memeriksanya dengan sangat detail. Senpai tersebut hanya kesal mendengar ucapan Sasuke.
"Dosa lho kak kalau meneliti-neliti kesalahan orang" Sahut Sasuke. Senpai beraambut coklat tersebut berbalik melihat Sasuke.
"Apa kau bilang ?" Kata senpai tersebut sambil pasang senyum mengerikan.
"Gak. Bukan apa-apa" Jawab Sasuke ngeri melihat senyuman mengerikan tersebut.
'Disini para senpainya mengerikan banget' Batin Sasuke sambil duduk kembali.
"Kalian saya beri waktu lima belas detik untuk menemukan kelas kalian" Perintah senpai berambut merah yang bernama Karin tadi.
Sedetik kemudian para siswa baru langsung kocar-kacir mencari kelas baru mereka.
'Nih senpai gila apa. Lima belas detik buat cari kelas' Batin Sasuke. Sasuke hanya duduk terdiam sambil pasang pose cool.
"Ngapain kamu ?" Tanya Karin dengan muka angker.
"Jangan pasang muka gitu senpai. Gak pantes tau gak" Kata Sasuke dengan pasang tampang watados. Karin langsung berubah mukanya memerah menahan marah.
"Siapa namamu ?" Geram Karin.
"Uchiha Sasuke" Kata Sasuke.
"Kelas ?" Karin kembali bertanya yang disambut dengan tatapan heran oleh Sasuke.
'Nih senpai beneran lulus gak ya ?' Batin Sasuke nista.
"Kelas berapa kok ?" Karin mulai ngamuk.
"Kak, kakak beneran lulus gak ? Orang saya masih belum tahu kok" Kata Sasuke sambil ngibrit takut ketularan virus gobloknya Karin.
"Tuh anak keren juga" Gumam Karin sambil senyam-senyum sendiri membuat teman-temannya pada ngibrit juga. Giliran Karin yang bengong sambil ngaca.
"Emang ada yang salah dengan mukaku ?" Tanyanya pada dirinya sendiri.
Sasuke memasuki kelasnya yang berada dilantai dua. Dilihatnya teman-teman barunya sedang menyapu dengan perintah dari senpainya.
"Kamu...!" Bentak senpai berambut biru muda tersebut pada Sasuke.
"Ada apa ?" Kata Sasuke dengan tenang. Senpai yang bernama Suigetsu itu menggeram pelan melihat tingkah Sasuke yang tidak menghormati seniornya.
"Hormati senpaimu, baka" Sungut Suigetsu. Sasuke hanya duduk dikursi paling depan dengan tampang cool. Suigetsu hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Sasuke.
"Perkenalkan diri kalian masing-masing. Mulai dari kamu" Perintah Karin yang hari itu sukses menjadi senpai pembimbing kelas Sasuke sambil menunjuk Sasuke. Sasuke mendengus kesal.
'Kenapa harus gue yang jadi kelinci percobaan' Rutuk Sasuke dalam hati.
"Namaku Uchiha Sasuke. Berasal dari Konoha Junior High School" Kata Sasuke lalu ngeloyor pergi.
"Eit...! Siapa yang suruh duduk ?" Kata Karin sambil menarik kerah Sasuke bagian belakang.
"Emang senpai mau disuruh-suruh" Sasuke membalas dengan tampang tanpa dosa seperti biasanya.
"Waktu MOS dulu kami sering disuruh" Sahut Suigetsu membalas ucapan Sasuke.
"Lha terus ? Salah senpai sendiri mau disuruh-suruh, aku gak mau kok disuruh-suruh" Sahut Sasuke yang sukses membuat kedua dahi senpainya ini berkedut marah. Siswa yang lain takjub dengan keberanian Sasuke. Sasuke malah memandang senpainya dengan muka tanpa dosa.
"Err...! Senpai bisa lepasin kerahku gak ? Aku yakin kawan-kawanku disini gak mau tahu tentang hal pribadiku" Kata Sasuke.
"Siapa bilang ? Aku mau tanya sesuatu" Sahut seorang gadis berambut indigo panjang dengan mata lavender.
"Ya, kau gadis kecil. Mau tanya apa ?" Tanya Sasuke. Karin yang tadinya mau menanyakan hal yang sama harus menahan amarahnya menghadapi tingkah Sasuke.
"Gimana cara belajarmu ?" Tanya gadis tersebut. Sasuke mengernyit heran dan tak lama kemudian memicingkan matanya kepada gadis tersebut.
"Hinata ? Namamu Hinata bukan ?" Sasuke malah balik nanya. Gadis tersebut tampak terkejut dengan pertanyaan Sasuke.
"Bagaimana kau tahu ?" Tanya Gadis tersebut yang ternyata adalah Hinata.
Karin tampak bingung dengan apa yang mereka bicarakan. Sedangkan Suigetsu, dia udah duduk di meja guru sambil membatin 'Bodo amat' berkali-kali.
"Mudah sekali. Hanya anak yang cukup perhatian yang memperhatikan hingga cara belajar. Apalagi wajahmu penuh dengan kompetisi" Jelas Sasuke. Hinata tampak tersinggung dengan perkataan Sasuke.
"Jelaskan saja cara belajarmu" Semprot Hinata disertai tatapan tajam kearah Sasuke.
"Kau ini merepotkan saja" Kata Sasuke sambil ngeloyor kearah bangkunya sendiri.
'Kenapa gue dapet junior kayak gini' Rutuk Karin yang menyesali pilihannya sebagai OSIS.
"Lo sekolah disini juga" Tanya seseorang yang duduk dibelakang Sasuke. Cowok dengan rambut coklat jabrik dan tato taring merah menghiasi pipinya.
"Kiba" Sasuke terkejut melihat kehadiran Kiba.
'Baru sadar dia' Kata Kiba merutuki kecuekan Sasuke.
"Sekarang kalian semuanya posisi istirahat" Perintah Karin pada junior bimbingannya. Mau tak mau mereka duduk dengan posisi istirahat.
Karin dan Suigetsu mengelilingi tiap-tiap bangku untuk mencari anak yang bisa dikerjai. Suigetsu mengedipkan matanya dan dibalang dengan anggukan oleh Karin. Karin berjalan menghampiri Sasuke dan menggebrak mejanya.
"Lo gila ya ?" Sungut Sasuke pada senpainya yang dengan seenaknya menggebrak mejanya.
"Pilih satu pertanyaan, entar jawab" Kata Karin cuek dengan protes dari Sasuke.
"Maksudnya ?" Sasuke malah bertanya balik.
"Aku bawa lembar pertanyaan dan Sui bawa lembar jawaban. Aku akan bagikan lembar pertanyaan dan Sui yang bagikan lembar jawaban. Entar bila semua sudah selesai, satu persatu maju untuk menjawab pertanyaan. Bila jawabanmu cocok, maka kamu akan dapat hadiah yang menyenangkan. Bila jawabanmu menyalahi lembar jawaban, kamu akan kami kerjai habis-habisan" Jelas Karin panjang lebar.
"Boleh protes dengan referensi yang tepat ?" Tanya Sasuke mencoba berkompromi.
"Terserah" Kata Karin yang sepertinya ogah berkompromi dengan ayam abnormal ini. Sasuke mengambil lembar pertanyaan dengan senang hati.
Sasuke terbelalak membaca pertanyaan tersebut. 'Apa yang dimaksud dengan teori relativitas ?'
"Relativitas ?" Sasuke mengernyitkan dahi sambil menatap Karin dengan tatapan -are you sure ?-
"Lo gak tau ya ?" Karin tampak tersenyum meremehkan.
"Bukannya gak tahu sih. Tapi, kalian kan masih kelas dua ?" Tanya Sasuke.
"Terus ?" Karin memancing Sasuke.
"Bukannya ini dipelajari di kelas tiga. Itu pun hanya dasarnya saja sedangkan sisanya ada diperguruan tinggi" Karin terbelalak mendengar penjelasan Sasuke.
"Tau dari mana lo ?" Tanya Karin.
"Yah...! Cuma nebak aja" Kata Sasuke sambil memainkan kertas tersebut.
'Dasar anak aneh' Batin Karin.
"Oke, sekarang kalian sudah mempunyai lembar pertanyaan dan lembar jawaban" Karin memulai pidatonya.
"Sekarang yang dapat lembar pertanyaan harap maju" Sasuke dan sekelompok anak lainnya maju dan berdiri didepan kelas.
"Kalian harus menjawab pertanyaan kalian dan bagi yang memegang lembar jawaban haru perhatikan dengan baik. Jika tidak, kami akan kerjain kalian habis-habisan" Kata Karin sambil tersenyum mengerikan.
Bagaimana dengan Sasuke ?
Fyuuh...! Capek banget nih. Ya sudah lah.
Reviewwww...!
