"Auuuu..."

Lolongan serigala terdengar di seluruh penjuru desa Donggimnyeong. Beberapa penduduk sudah siap siaga dengan obor juga pedang di tangan kanan dan kiri mereka guna mengantisipasi bahaya yang biasa terjadi saat bulan purnama. Serangan serigala.

SRAK...SRAK...

Para penduduk serentak menoleh pada semak-semak di perbatasan kota mereka sambil tetap waspada. Beberapa detik kemudian, dua ekor serigala raksasa berwarna abu-abu keluar dari balik semak-semak. Mata merah mereka menyala-nyala dan menatap tajam dan lapar ke semua penduduk kota Donggimnyeong yang berjaga di perbatasan.

"Kau akan mati kali ini hewan biadab" desis salah satu penduduk

"Raawwrrr"

Erangan serigala itu mengawali sebuah pertarungan yang terjadi di saat bulan purnama. 50 banding 2. Sebenarnya jumlah itu tidak sebanding karena ukuran kedua serigala tersebut melebihi ukuran serigala pada umumnya.


Sore ini adalah sore yang cerah di Donggimnyeong, ya cerah. Tadi malam,para penduduk Donggimnyeong berhasil melumpuhkan dua serigala raksasa tanpa ada korban jiwa. Dan di salah satu rumah, seorang pemuda bermata bulat tengah menyiapkan diri dengan ibunya di teras rumahnya untuk pergi ke sekolahnya yang baru,XOXO

"Kyungsoo,jagalah dirimu baik-baik disana,jangan pulang ke rumah sebelum kau selesai. Mengerti?"

"Iya,Bu. Tapi,apa ibu yakin? Aku takut terjadi sesuatu pada ibu" jawab Kyungsoo

"Ibu akan baik-baik saja, lagipula ada ayahmu" jawab ibu Kyungsoo

"Baiklah,aku pergi"ujar Kyungsoo sambil meraih tasnya lalu mencium tangan ibunya

"Hati-hati di jalan. Ibu akan selalu mendoakanmu,nak" ujar ibu Kyungsoo sambil mengelus punggung anaknya

Kyungsoo mengangguk dan berjalan meninggalkan rumahnya menuju ke sekolahnya,XOXO. Sekolah asrama laki-laki mewah yang berada di ujung kota Donggimnyeong,terpencil memang tetapi taraf pendidikannya sama dengan taraf pendidikan di kota-kota besar. Kyungsoo sangat beruntung bisa diterima disana, dengan beasiswa tentu saja. Keluarga Kyungsoo berada pada tingkat menengah ke bawah

"Kyungsoo!"

Kyungsoo menoleh ke arah belakangnya dan tersenyum saat mengetahui siapa yang memanggilnya

"Selamat sore" sapa Kyungsoo

"Selamat sore,kau mau kemana?" tanya seorang laki-laki yang tingginya sama dengan Kyungsoo

"XOXO" jawab Kyungsoo

"Kau diterima disana juga?" tanya laki-laki itu

"Aku dapat sendiri bagaimana,Chen?" tanya Kyungsoo

"Sama denganmu,aku juga mendapat beasiswa" jawab laki-laki bernama Chen itu

"Benarkah? Aku harap kita bisa satu kelas" ujar Kyungsoo senang

"Aku juga berharap seperti itu" jawab Chen

Keheningan mengiringi perjalanan mereka menuju XOXO School,hanya suara sepatu yang menemani sepanjang perjalanan mereka hingga sampai di gerbang besar sekolah XOXO


"Wow...sekolahnya sangat besar" ujar Chen kagum

"Aku tak menyangka bisa diterima disini" lanjut Kyungsoo

"Hei kalian yang disana!"

Chen dan Kyungsoo serentak menoleh ke sumber suara. Mereka melihat seorang laki-laki tengah menghampiri mereka dengan bibir melengkung ke atas

'Dia tampan' batin Kyungsoo

Kyungsoo menggelengkan kepalanya,berusaha menghilangkan pikiran aneh yang hinggap di otaknya dan menegaskan bahwa ia laki-laki dan masih normal

"Kau kenapa Kyungsoo? Kau pusing?" tanya Chen

"Ah...T-Tidak, aku tak apa" jawab Kyungsoo sambil tersenyum kikuk

"Kau yakin?" tanya Chen

"Tentu saja" jawab Kyungsoo

"Kalian Kyungsoo dan Chen kan?" tanya laki-laki tadi

"Iya... Aku Chen dan ini Kyungsoo" jawab Chen

"Perkenalkan,aku Suho. Aku yang akan mengantar kalian pada kepala sekolah dan juga mengantar kalian ke asrama" ujar laki-laki bernama Suho itu

Alih-alih menjawab, Chen dan Kyungsoo hanya mengangguk sambil tersenyum. Mereka mengikuti langkah Suho menuju ruang Kepala Sekolah, sesekali mereka melihat ke sekeliling. Kagum pada bangunan sekolah ini, dan masih tak percaya jika mereka mendapat beasiswa di sini.

Suho mengetuk pintu ruangan Kepala Sekolah, setelah mendapat ijin untuk masuk, mereka bertiga segera memasuki ruangan Kepala Sekolah yang terlihat nyaman dan tenang itu

"Selamat sore,saem" sapa Suho

"Selamat sore Suho, dan oh...siapa mereka?" tanya Kepala Sekolah

"Mereka murid baru,saem. Mereka Chen dan Kyungsoo" jawab Suho

"Chen dan Kyungsoo? Ah ya, aku baru ingat. Selamat datang di XOXO" ujar Kepala Sekolah

"Terima kasih,saem" jawab Chen dan Kyungsoo bersamaan

"Kalian akan masuk ke kelas yang sama dengan Suho 11-A, dan kalian juga akan ditempatkan di asrama 3. Saya harap kalian bisa betah disini, dan masalah pembayaran kalian tidak usah khawatir" ujar Kepala Sekolah

"Iya,saem" jawab Kyungsoo

"Suho, antarkan mereka ke asramamu. Dan jangan lupa bawakan buku untuk mereka" ujar Kepala Sekolah pada Suho

"Baik,saem. Kalau begitu kami permisi dulu" pamit Suho

Ketiga pemuda itu segera keluar dari ruangan Kepala Sekolah dan pergi menuju kamar asrama. Sepanjang perjalanan mereka menuju asrama, Chen dan Kyungsoo terus mendengarkan ocehan Suho tentang XOXO. Hanya Kyungsoo yang mendengarkannya, sementara Chen terus melihat sekeliling dengan tatapan kagum, setelan seragam dan buku sudah berada di pelukan mereka dan tas mereka dibawakan oleh Suho

"Aku harap kalian tidak menyesal karena akan ditempatkan diasramaku ini" ujar Suho saat sampai di depan pintu asramanya

"Memangnya kenapa?" tanya Kyungsoo

"Kalian akan tahu sendiri nanti" jawab Suho sambil membuka pintu asramanya

Baru saja Suho membuka lebar pintu asramanya, sebuah gulungan tisu mendarat di kepalanya. Suho tahu persis siapa pelakunya, namun ia hanya tersenyum pada semua orang yang ada di ruang asramanya itu

"Kita kedatangan teman baru, Kyungsoo dan Chen. Aku harap kalian bisa berteman baik dengan mereka" ujar Suho sambil menyingkir sedikit untuk mempersilahkan Chen dan Kyungsoo menampakkan diri mereka

"Hello everyone,I'm Kyungsoo" ujar Kyungsoo

"Hello everyone,I'm Chen. Nice to meet you all" ujar Chen sambil tersenyum

"Kai,kau akan sekamar dengan Kyungsoo. Dan Chen akan bersama Kris. Ngomong-ngomong, dimana makhluk yang satu itu?" tanya Suho

"Dia tadi pergi bersama Lay, entah kemana" jawab Sehun

"Baiklah, kalian masuklah ke kamar kalian" ujar Suho lalu tersenyum pada Chen dan Kyungsoo

DEG!

Kyungsoo masih terpaku memandangi wajah Suho yang dihiasi senyum angelicnya, sedangkan Chen sudah mulai berbaur dengan teman seasramanya

"Kyungsoo"

Sebuah tepukan di bahu Kyungsoo membuatnya kembali ke alam sadarnya dan memandang orang yang menepuknya tadi

"Ayo, aku akan menunjukkan kamarnya" ujar Kai

"I-Iya"

Kyungsoo mengikuti Kai untuk memasuki kamar mereka. 'Cukup berantakan' Itulah yang terlintas di pikiran Kyungsoo saat melihat keadaan kamar Kai –eh, kamar mereka maksudnya

"Maaf,aku belum sempat merapikannya" ujar Kai sambil mengusap tengkuknya

"Tak apa,aku akan membereskan ini" jawab Kyungsoo

"Benarkah? Terima kasih" ucap Kai


"Lebih baik kau jangan keluar lagi malam ini" ujar seorang laki-laki bertubuh jangkung yang sedang menatap lurus ke depan sambil berjalan

"Memangnya kenapa?" tanya laki-laki disebelahnya

"Bukankah ini bulan purnama? Oh ayolah Lay, sampai kapan kau mau jadi pelupa seperti ini?" tanya laki-laki jangkung itu

"Aku mengerti itu tadi malam aku hanya mengambil partitur pianoku yang tertinggal di ruang musik" jawab Lay

"Tapi bagaimana jika kau bertemu dengan serigala sialan itu?" tanya Kris

"Aku bisa melawannya" jawab Lay sombong

"Dengan badan kecilmu itu? Bahkan untuk menarik tali tambang saja kau tidak bisa" ledek Kris

"Itu beda lagi masalahnya. Lagipula ototku lebih besar darimu" jawab Lay

"Aku akui itu bunny" ledek Kris

"Jangan panggil aku bunny! Aku laki-laki Kris!" protes Lay

"Tapi kau terlalu lucu untuk seorang laki-laki" jawab Kris lalu tertawa

"Aku akan buktikan kalau aku laki-laki, lihat saja nanti" ujar Lay

"Oh ya? Bagaimana caranya?" tanya Kris

"Aku akan menghadapi serigala-serigala bengis itu" jawab Lay

Jawaban Lay membuat Kris terpaku pada tempatnya. Tidak, dia tidak akan membiarkan hal ini terjadi

"Kau yakin?" tanya Kris

"Tentu saja" jawab Lay

"Sebaiknya jangan" cegah Kris

"Aku tidak mau dipanggil bunny olehmu lagi" rengek Lay

"Baiklah, aku tidak akan memanggilmu bunny lagi asalkan kau batalkan niat gilamu itu" ujar Kris

"Benarkah?" tanya Lay dengan mata berbinar

"Iya, apa wajahku terlihat bercanda?" tanya Kris

"Ya ya, sekarang ayo kita pulang sebelum Suho memarahi kita" jawab Lay

"Aku akan memarahinya kembali" ujar Kris

"Cih...kau memang berkata begitu, tapi nyatanya nyalimu ciut saat di hadapannya. Dasar stupido" cibir Lay

"Aku lebih tinggi dari dia, seharusnya dia yang takut padaku. Bahkan wajahku lebih menyeramkan daripada dia" jawab Kris

"Tapi kau takut padanya" ledek Lay

"Aku tidak takut padanya" jawab Kris

"Oh ya? Tanya Lay

"Tentu saja, lihat nanti" tantang Kris

TBC


Huwaaaa...

Bagaimana dengan ff ku ini T.T Semoga kalian suka :)