Yours smile
First smile (zhao yun pov's)
Ketika aku berlari mengejar ma chao yang membawa pergi tombakku dengan tidak sengaja aku menabrak seorang gadis dan BRUUK! Kami terjatuh . secara kebetulan aku melihat gadis itu sepertinya orang baru karena aku belum pernah lihat gadis itu berambut panjang , bermata onyx , kulitnya berwarna tan tapi sepertinya aku lupa sesuatu "uhm,maaf apakah kamu tidak apa apa" aku terbuyar dari lamunanku gadis itu mengulurkan tangannya dan ia TERSENYUM. Aku yakin mukaku pasti semerah tomat dengan segera aku melarikan diri.
Second smile
Pelatihan militer untuk ke 40 kalinya yang aku hadiri dan dia muncul gadis yang kuketahui bernama xing cai itu hadir "baiklah sebelum pelatihan dimulai aku ingin mengumukan sesuatu begini kita kedatangan orang baru dia adalah seorang panglima jadi aku persilahkan panglima baru kita memperkenalkan diri" kata liu bei "moshi moshi minna~san namaku zhang xing cai aku adalah panglima baru disini tempat asalku adalah cheng du dan uhm, maaf kalau bahasa cina ku jelek karena sudah 16 tahun aku di Negara asia tenggara" ucapnya "dan panglima zhang akan berada dibawah pengawasan jendral zhao yun" lanjut liu bei seketika jantungku berdebar "mohon bantuannya" ucap xing cai sambil membukuk dan tentu saja dengan senyumannya tiba tiba sekelilingku menjadi gelap.
Third smile
Untuk ketiga kalinya ini aku melihat senyumannya tentu saja tidak lupa aku harus menjaga imej ku di hadapan semua orang karena ini adalah pertarungan senjata antara putri yan lu dengan panglima zhang. Setelah acara penyambutan beberapa menit kemudian pertempuran terjadi secara menegangkan di sela sela tersebut mata onyx xing cai tanpa sengaja menatapku (entah perasaan atau apa) lagi lagi mukaku memerah dan tiba tiba saja ia tersenyum lalu beberapa jam kemudian putri yan lu menyerah dan akhirnya xing cai menang dengan wajah berseri seri ia menatap seluruh penonton dan terhenti kepadaku dengan sengaja ia melempar buketnya kearahku (yang tidak diketahui karena memakai syal yang menutupi mulutku) dan tersenyum "awas kau lain waktu aku akan membalsnya" ucapku dan kukira tidak terdengar olehnya ternyata "coba saja jendral" ucapnya kepadaku. Ah tuhan lain kali aku akan mencari momen ketika ia tersenyum lagi.
