The Third Sun
Cast:
Kim Jongin - Kai
Do Kyungsoo - Kyungsoo
Kim Junmyeon - Suho
Kim Taemin
Zhang Yixing - Lay
Park Chanyeol - Chanyeol
Kim Kyuhyun - Kyuhyun
Oh Sehun - Sehun
Im Yoona - Yoona
Rate:
Aman
Warning:
BL, DLDR, membosankan, alur pasaran, typos
Warning again:
REVIEW JUSEYO! :)
Cerita sederhana tentang Kim Jongin seperti hidup tanpa nyawa setelah kepergian Sungmin dan juga Kyungsoo dari hidupnya. Akankah dia menemukan kembali nyawanya setelah melihat sumber kehidupannya baru saja dilamar di depan matanya?
Sore ini terlihat begitu indah apalagi jika rumahmu di pinggir pantai pasir putih seperti ini. Rasanya seperti tinggal selangkah lagi menuju surga. Kau bisa setiap hari melihat sumber cahaya dari dunia ini terbenam tanpa perlu susah-susah lagi. Cukup keluar ke arah balkon depan dan whuala, kau bisa mendapat pemandangan alam terindah di hidupmu. Tapi nampaknya pemandangan seindah apapun akan terlihat sama jika kau sedang merasakan yang namja itu rasakan. Apa ya namanya? Patah hati?
Ya, namja itu sedari tadi hanya memegang gitarnya sambil mengayun-ayunkan kakinya. Dia duduk di atas dek kapal milik ayahnya yang kadang dipinjamkan pada para nelayan. Dia memandang langit dengan tatapan kosong serta wajah yang mulai basah perlahan karena air matanya tak kunjung berhenti keluar dari kedua manik tajamnya. Apa dia menangis?
"Jongin! Ya Tuhan, aku sudah mencarimu sejak tadi di sekitar pantai. Ternyata kau ada disini, kau kenapa? Masih memikirkannya ya?" suara merdu seorang namja berambut jamur mengusik lamunan namja lain yang dipanggil Jongin itu.
"Apa aku salah ya mencintainya? Kenapa sampai sesakit ini melihatnya tertawa tanpaku?" jawab Jongin lirih sambil sesekali memetik gitarnya pelan.
Namja berambut jamur itu menepuk pundak Jongin pelan. "Cinta tidak pernah salah, Jong. Ini mungkin hanya masalah waktu. Percaya padaku, jika dia memang belahan jiwamu, maka dia akan benar-benar kembali padamu suatu saat nanti. Sudah jangan terus begini, kau tidak kasihan pada appa? Dia mencemaskan perubahanmu, ayo turun. Kita harus berlatih untuk besok kan?" ujar namja itu lembut sambil mengusak pelan surai hitam Jongin. "Ayo, Kai. Jangan suruh aku untuk menyeretmu turun,"
Sosok yang dipanggil Jongin atau Kai itu akhirnya bangkit dan memilih mengikuti langkah namja rambut jamur itu untuk pulang ke rumah mereka. Mereka? Ya. Mereka adalah kakak adik. Yang lebih muda adalah Kim Jongin. Dan yang lebih tua adalah Kim Taemin. Walau berbeda 2 tahun, tapi kadang dua saudara ini terlihat seperti seumuran saking miripnya.
"Masuklah, mereka sudah menunggumu daritadi untuk latihan. Besok adalah acara penting pemilik perusahaan tempat appa bekerja. Jadi kau harus tampil menakjubkan! Ara?"
Kai hanya mengangguk pelan sambil membuka pintu ruangan yang ia sebut-sebut sebagai studio musik kecil-kecilan miliknya dan teman-temannya. "Akhirnya kau datang juga, Kai. Kami hampir putus asa menyanyikan lagu ini karena kami kan tidak tahu liriknya.. Tapi tenang, Chanyeol sudah menguasai chordnya dengan baik. Kurasa dia bisa mengiringimu dengan mulus nanti, ayo kita mulai latihan!" ucap seorang namja berambut cepak berwajah malaikat itu.
"Ne hyung, oh iya, apa acara besok benar-benar jadi digelar?"
"Tentu saja Kai, tuan Oh tidak akan membatalkan acara pertunangannya begitu saja. Ini kan acara sangat penting, mana mungkin akan dibatalkan?"
"Hhh, jadi kita juga benar-benar akan tampil? Aku tiba-tiba gugup. Bagaimana jika kita mengundurkan diri saja hyung?" ujar Kai polos sambil memeluk gitar kesayangannya itu protektif.
TAK!
"Kau bercanda ya? Ini H-1 dan kau bilang kau gugup dan ingin mengundurkan diri? Kau memang sebaiknya pergi ke rumah sakit jiwa Kai. Atau jika ada kau harusnya pergi ke rumah sakit otak. Kau mau membuat nama baik appa jadi buruk di mata tuan Oh? Ck, kau ini"
"Bagaimana lagi hyung? Aku benar-benar sedang tidak ada mood bermain musik. Aku ke kamar saja hyung, ini liriknya. Pelajari saja,"
CKLEK
BLAM
"Aish anak itu. Kehilangan dia ternyata pengaruhnya besar sekali ya? Hhh, dia sangat mencintainya ternyata."
Chanyeol tersenyum kecil melihat lirik yang baru saja diberikan Kai padanya. "Kai memang sangat mencintai anak itu. Sangat. Melebihi cintanya pada dirinya sendiri. Apa kau tak tahu perubahan besar yang terjadi padanya sebelum dan setelah dia punya orang itu?"
Kini giliran namja berdimple di sebelah Chanyeol yang tersenyum. "Ya, dia dulu sangat membenci pantai. Pantai membuatnya kehilangan seseorang yang sangat dia cintai, eommanya. Makanya dia pindah ke Seoul kan? Bukankah dia juga pernah menceritakan ini padamu, Suho hyung?"
Yang ditanya pun mengangguk mantap. "Dia menceritakan tentang orang itu padaku dengan sangat bersemangat. Aku tidak pernah melihatnya sesemangat ini kecuali saat Sungmin ahjumma masih ada. Kalian tahu sendiri kan, Kyuhyun ahjussi bahkan sudah mencoba segala cara sejak 5 tahun lalu untuk membuat anak itu ikhlas melepas Sungmin ahjumma. Tapi tak ada yang berhasil, eh saat orang itu datang, Kai langsung berubah. Ajaib,"
"Ya, Kyungsoo memang ajaib. Mungkin tidak akan ada yang bisa menyamai atau menggantikan Kyungsoo di hati Kai. Yang aku heran, kenapa mereka berpisah? Bukankah mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun ini?"
"Ya Chanyeol-ah, kenapa kau menyebut namanya? Bagaimana jika Kai mendengar? Dia pasti sedih. Kau ini. Kan kita sudah sepakat tidak akan menyebut namanya lagi," tegur Lay pada Chanyeol sambil membereskan peralatan musiknya.
"Hehehe, aku keceplosan Lay hyung. Mianhae. Ya sudah, kita bereskan saja. Nanti latihan akustik saja, aku juga sudah paham nada drumnya kok. Suho hyung paham nada pianonya kan? Lay hyung?"
Suho pun mengangguk. "Aku sudah paham sebenarnya, hanya ingin memastikan anak itu bernyanyi dengan benar nanti. Malah begini jadinya, ckck."
"Aku juga sudah paham. Bahkan di rumah aku juga sering memainkannya. Sudahlah hyung, maklumi saja. Dia butuh waktu untuk kembali pada dirinya yang dulu,"
Suho dan Chanyeol mengangguk mengiyakan perkataan Lay. Kemudian mereka bertiga keluar dan mengunci 'studio musik' kecil mereka itu dan memilih bergabung bersama Taemin untuk menyiapkan segala yang perlu disiapkan untuk acara besok. Pertunangan atasan Kyuhyun, tuan Oh.
Everywhere I go
Everything I do
Reminds me of you
Just a picture on the wall
I'm surrounded by it all
Gotta walk before I fall, yeah
"Hhhh, bahkan walau aku sedang berusaha untuk tidak memikirkanmu pun, bayangmu tetap saja ada. Kenapa aku seolah merasa kau benar-benar ada disini? Hiks,"
Bisa ditebak. Namja yang menangis ini adalah Jongin a.k.a Kai. Kini dia berada di kamarnya, memeluk gitar sambil memandangi atap kamarnya. Sedari tadi, kerjanya hanya menutup mata, lalu tiba-tiba matanya sudah basah. Kenapa dia terlihat cengeng? Karena dia memang begitu jika kehilangan seseorang yang sangat dicintainya. Dulu saat ia kehilangan eommanya, dia adalah orang yang paling sedih dan menangis paling sering serta paling lama diantara ayahnya dan hyungnya. Karena dia anak bungsu jadi dia paling dimanja oleh eommanya, tapi walau begitu, Kai hanya manja pada eommanya saja. Dan begitu sang tumpuan sudah tiada, dia seperti mayat hidup yang hidup selama 3 tahun. Tidak pernah sosialisasi, lebih suka menyendiri, jarang berbicara dan lebih senang bersama gitarnya daripada berkumpul bersama keluarga dan teman-temannya.
Tepat satu bulan setelah kepergian eommanya, Kai meminta ayahnya untuk memindahkannya ke Seoul. Ia bilang, ia tidak sanggup melihat pantai. Hanya akan membuatnya tambah mati. Akhirnya Kyuhyun menyetujuinya dan membelikan sebuah apartemen kecil untuk ditinggali Kai sendiri. 3 tahun hidup seperti zombi di sekolahnya, Seoul State Senior High School. Setelah lulus, dia masih saja hidup layaknya mayat hidup. Dia memutuskan untuk masuk ke Seoul University of Arts ke jurusan musik. Disanalah dia satu tahun kemudian bertemu dengan mahasiswa pindahan dari London, Do Kyungsoo. Namja mungil bermata mirip burung hantu yang sukses membuat Kai kembali hidup seperti saat eommanya masih ada.
Dia berhasil membuat Kai lebih hidup, lebih terbuka dan bisa bersosialisasi. Bahkan berkat Kyungsoo, Kai menjadi salah satu perwakilan Seoul University of Arts yang dikirim ke Amerika dalam rangka lomba aransemen musik. Dan ajaibnya, Kai menjadi juaranya. Walau hanya juara dua, tapi itu adalah penghargaan besar untuknya. Dan sejak saat itu dia mulai menjalin hubungan dengan Kyungsoo, sebagai sepasang kekasih yang sangat saling mencintai tentunya. Tapi nyatanya harapan Kai untuk bisa selamanya dengan Kyungsoo harus pupus ketika Kyungsoo memutuskan hubungan mereka.
Flashback on
"Kai,"
"Waeyo chagiya? Kau terlihat sedikit murung hari ini. Apa kau sakit sayang? Kita ke dokter ya?"
Kyungsoo menggeleng pelan. "Aniya. Gwaenchana Kai. A-aku ingin bilang sesuatu,"
Kyungsoo mulai bergerak gelisah di dada Kai. Kai yang merasakan perubahan pada nada bicara kekasihnya itu, akhirnya memutuskan untuk melonggarkan pelukannya dan menatap manik doe itu dalam. "Ada apa? Kau ada masalah? Ceritakan padaku, aku akan mendengarkannya,dan jika kau ingin menangis, menangislah sayang. Aku akan menemanimu,"
CUP
Kai mengecup kening namja mungil itu dengan sayang lalu menggenggam tangannya lembut.
"K-kai... a-aku... a-aku ingin kita putus..." lirih Kyungsoo berharap Kai masih bisa mendengarnya jadi ia tak perlu mengulang kata-kata paling menyakitkan baginya itu.
"Ha? A-apa maksudmu? Pu-putus? H-hei chagiya, k-kau tidak berccanda kan? W-waeyo? A-apa aku melakukan kesalahan? Beritahu padaku apa kesalahanku, beritahu aku baby. Kyungsoo ayo bicara padaku," Kai bertanya bertubi-tubi meminta penjelasan pada kekasihnya itu dengan nada suara yang menandakan hatinya baru saja hancur. lagi.
"T-tidak, kau tidak salah apapun. Hiks, aku yang salah Kai. Hiks, ma-maafkan aku. Se-sebaiknya kita put-"
Kata-kata Kyungsoo terputus ketika dengan cepat tapi lembut Kai melumat bibir plum itu. Kai tidak ingin mendengar kata-kata menyakitkan itu lagi. Tidak. Cukup sekali dia kehilangan mataharinya 4 tahun lalu. Dan kali ini, dia tidak akan melepas Kyungsoo demi apapun!
"E-eungh..." lenguhan lolos dari bibir plum itu ketika bibir Kai mulai menjamah lehernya.
"K-kai... ma-maafkan aku..." dengan lembut Kyungsoo menarik wajah Kai dan mencium bibirnya dengan lembut selama beberapa waktu dan pergi meninggalkan Kai yang akhirnya kembali menangis.
"Hiks... eomma... kenapa dia harus meninggalkanku di saat yang sama seperti kau meninggalkanku 4 tahun lalu? Hiks... aku mencintainya eomma... aku mencintainya!"
Sebulan setelah kejadian itu, mata elang Kai menatap sosok mantan kekasihnya itu sedang bergandengan tangan mesra dengan seorang namja bertubuh tinggi. Sesekali mereka tertawa bersama. Hati Kai nyeri saat melihat tawa bahagia lolos dari bibir plum yang dulu hanya miliknya itu. Melihat arah Kyungsoo dan namja itu mulai mendekat ke tempat dia berada sekarang –cafe, dia memilih bangun dari kursinya dan membawa pergi minumannya bersamanya. Untung dia memang hanya sedang duduk-duduk santai disana tadi. Tapi dia tak mengira akan bertemu Kyungsoo, dan lebih tak menyangka jika Kyungsoo sudah menemukan penggantinya secepat ini. Bahkan dia pun belum sempat untuk melepas segala macam foto mereka yang bertengger di kamar dan apartemennya. Tak ia sadari, satu persatu tetes air mata mulai turun dari mata elangnya. Akhirnya ia memilih berlari menuju apartemennya yang memang tak jauh dari cafe tadi. Menenangkan diri di kamar akan lebih baik, pikirnya.
Fall out, out on the street
Streetlight, light up for me
So far from where I used to be
When she was mine
Everything was easy
Everything was simple
Never felt so good
When she was mine
I wanted to remember
Never missed a second
Now I wish I could forget
Forget when she was mine, mine, yeah
When she was mine, mine, yeah
Kai sekarang sedang dalam mode mengurung dirinya lagi. Selepas tadi hatinya nyeri melihat Kyungsoo sedang bersama namja lain dan tertawa bahagia. Ingatannya tiba-tiba kembali pada segala kejadian manis saat dia dan Kyungsoo masih bersama. Saat masa-masa tersulitnya dimana ia harus mengaransemen dan mengimprove 10 lagu jaman dulu hanya untuk mengesankan juri yang akan menilainya layak atau tidak untuk jadi perwakilan menuju Amerika. Walaupun dia adalah mahasiswa jurusan seni musik, tapi tidak semudah itu mengaransemen 10 lagu jaman dulu yang punya karakter kuat yang diciptakan oleh musisi-musisi hebat pada masa itu. Tapi berkat Kyungsoo, semua seolah terasa sangat mudah dan terlihat sederhana. Tenggat waktu yang diberikan juri adalah 3 hari, ajaibnya Kai bisa menyelesaikannya dalam 1 hari dan 1 hari kemudian ia merekam usahanya untuk ia kirim pada juri dimana setelahnya ia harus menunjukkan bukti kongkrit bahwa aransemen itu miliknya yakni dengan bermain di depan juri tanpa bantuan sound apapun. Suara Kyungsoo yang seperti sudah jadi power tersendiri baginya itu, membuat Kai terlihat santai dan hasilnya? Dia lolos dengan mudah. Padahal beberapa teman-temannya banyak yang gagal karena mengingat aransemen 10 lagu dalam satu waktu itu tidak mudah. Tapi Kai bisa, dan itu semua berkat Kyungsoo, matahari keduanya setelah eommanya.
"Hiks... eomma... apa Kai salah jika mencintai Kyungsoo? Hiks, kenapa Kai harus jatuh cinta sedalam ini padanya eomma?AAAAAAAAHHHHH!"
Flashback off
Sejak putus, Kai benar-benar seperti kembali jadi dirinya yang dulu sebelum bertemu Kyungsoo. Kembali jadi pendiam dan memilih tak acuh dengan lingkungannya. Nilai akademisnya pun mulai menurun seiring waktu. Presensi kehadirannya tak lagi 100%, paling bagus hanya mepet 75% dan itu hanya untuk 5 mata kuliah saja, sisa 3 mata kuliah lain? Hanya 50%.
Kyuhyun yang mendapat kabar bahwa nilai akademis anaknya kembali menurun pun akhirnya mencari tahu apa yang terjadi pada teman-teman Kai. Setelah tahu bahwa alasan Kai kembali 'mati' adalah karena dia kembali kehilangan mataharinya, Do Kyungsoo. Kyuhyun tahu sosok Kyungsoo, itu karena dia pernah dikenalkan pada Kyungsoo saat baru sebulan anaknya menjalin hubungan. Waktu itu Kyuhyun sangat senang karena akhirnya Kai bisa dan mau berbicara panjang lebar dengannya. Bahkan saking senangnya, ia sampai menangis terharu walau tak ia tunjukkan di depan anaknya dan Kyungsoo. Karenanya Kyuhyun berencana untuk berbicara dengan Kyungsoo mengenai ini. Tapi semua rencananya rusak saat atasannya memanggilnya ke ruangannya untuk bertemu dengannya.
What I miss the most
Is talking up all night
We laughed until we cried
Now I'm breaking at the seams
Dropping to my knees
Nothing left of me, no
Like stone turned into dust
My heart wasn't enough
So far from where I used to be
Saat liburan semester tiba, Kyuhyun memutuskan untuk membawa Kai kembali ke rumah mereka di Jeju. Kai juga bilang dia sudah memutuskan untuk cuti kuliah yang sampai kapan dia juga belum memutuskan. Kyuhyun yang mengerti hanya bisa pasrah dan mengusap sayang kepala anaknya. Betapa dia mengerti perasaan anak bungsunya ini saat kehilangan orang yang sangat kau cintai. Sangat sakit baginya melihat anaknya ini kembali ke masa 'kematian'nya. Tapi dia memilih untuk kembali berusaha dan dia meminta Taemin, anak sulungnya untuk menjaga adiknya agar tidak lagi sedih. Dan seolah paham, Taemin segera mengajak Kai bertemu dengan sahabat-sahabat lamanya, yakni Chanyeol, Suho dan Lay. Taemin menceritakan pada mereka bertiga apa yang terjadi pada adiknya dan memohon mereka agar membantunya mengembalikan senyum Kai yang ceria lagi. Karena mereka juga sangat menyayangi Kai sebagai maknae mereka, maka mereka bertiga menyanggupinya. Mereka mulai membangun studio kecil untuk tempat mereka berkumpul dan bermain musik bersama, karena mereka fikir, hanya itu jalan satu-satunya yang bisa membantu Kai bangkit.
Nyatanya cara itu hanya sedikit berhasil. Kai memang mulai terbuka pada mereka lagi seperti dulu, kembali berkumpul dan bermain musik bersama, tapi tetap saja tidak bersemangat. Untuk menggenapi usahanya, Chanyeol menyanggupi permintaan atasannya yang sekaligus adalah atasan Kyuhyun untuk jadi band di acara pertunangannya dengan kekasihnya. Dan hari itu, adalah hari ini. Dimana nanti malam, mereka akan tampil di depan seluruh keluarga tuan Oh. Tuan Oh tidak mengajak kolega-koleganya karena dia katanya menuruti permintaan kekasihnya untuk mengadakan pesta pertunangan yang sederhana dengan hanya mengundang keluarga dan teman terdekat saja.
Walau pertunjukan mereka sudah kurang dari 1 jam lagi, tapi sosok yang jadi tumpuan utama band ini alias Kai belum juga keluar dari kandangnya.
"Taemin, kemana sebenarnya adikmu itu? Harusnya kan dia sudah bersiap, tuan Oh akan tiba dalam satu jam la-"
"KAI!"
Sontak Suho, Lay dan Chanyeol menoleh ke arah yang sedang dipandang Taemin saat ini. Betapa terkejutnya mereka menemukan sosok yang mereka cari sudah hadir di depan mereka dengan setelan yang sangat pas dan cocok untuknya. Kemeja lengan panjang warna abu-abu gelap kesukaannya yang slim fit, berpadu dengan celana masa kini yang juga berwarna abu-abu gelap dan sebuah dasi kupu-kupu merah maroon di dadanya serta jangan lupakan bunga kecil yang bertengger di dada kirinya itu. Ah, serta sepatu casual yang nyatanya terlihat sangat cocok berpadu dengan setelan Kai. Bukan berlebihan, tapi itu memang dresscode untuk malam ini, seluruh panitia atau lebih tepatnya semua orang yang akan berpartisipasi dalam acara pertunangan tuan Oh, harus memakai dasi kupu-kupu dan bunga yang ditancapkan di kemeja mereka bagian dada kiri. Tapi soal baju warna apa dan bagaimana, itu bebas.
"Kai..." lirih Taemin yang sedang menahan harunya saat ini. Ia tidak menyangka adiknya bisa jadi setampan ini jika didandani.
"Waeyo hyungdeul? Apa aku salah memakai kostum? Tuhkan sudah kubilang, appa terlalu berle-"
GREP!
"-bihan."
"Aku senang kau bisa datang dengan lebih hidup malam ini. Hiks,"
Pelukan tiba-tiba Taemin membuat Kai sedikit terkejut tapi dengan cepat ia pun menguasai suasana dan memilih untuk membalas pelukan hyungnya.
"Aku tidak mau nama baik appa jadi taruhan hanya karena masalaluku yang membuatku mati. Biarlah aku hidup walau hanya sebagai topeng dalam satu malam ini. Demi appa yang sudah melakukan segalanya untukku, aku akan jadi hidup malam ini. Demi kalian juga, terimakasih sudah selalu bersamaku, aku menyayangi kalian, hyungdeul" ujar Kai sambil menatap satu persatu manik milik hyungdeulnya itu. Dan tak lama, ketiga namja yang tadi masih duduk melihat dua orang saudara ini berpelukan, ikut berdiri dan memeluk Kai serta Taemin bersamaan.
"Kami juga menyayangimu Kai," koor Chanyeol, Lay dan Suho.
Dari kejauhan, Kyuhyun terlihat menyeka air matanya yang ternyata sudah turun membasahi kedua pipinya. Lalu setelahnya dia mendongakkan kepalanya ke arah langit malam yang kini penuh dengan bintang-bintang itu.
"Terimakasih Sungmin, kau sudah memberiku dua malaikat kecil yang sangat manis itu. Terimakasih sudah menghidupkan Kai lagi walau untuk malam ini saja, terimakasih. Semoga malam ini dia bisa tetap 'hidup'. Aku berjanji akan menjaga mereka demi kau, aku mencintaimu dan juga mereka. Saranghae Kim Sungmin..."
Saat ini, Kai sudah bersiap di panggung menyambut kedatangan tuan Oh dan keluarganya yang sedang berjalan kaki menuju kemari. Karenanya ia sekarang sudah bersiap memainkan lagu akustik untuk menyambutnya. Bersama Chanyeol dan Lay yang bermain gitar juga Suho yang bermain piano, ia memulai memetik gitarnya dan bernyanyi.
(Kai) Forever can never be long enough for me
To feel like I've had long enough with you
(Kai + Suho) Forget the world now, we won't let them see
But there's one thing left to do
(Kai) Now that the weight has lifted
Love has surely shifted my way
(Kai + Chanyeol) Marry me
(Kai) Today and every day
(Kai + Lay) Marry me
(Kai) If I ever get the nerve to say "Hello" in this cafe
Say you will
Mm-hmm
Say you will
Mm-hmm
Tiba-tiba mata Kai tercekat ketika maniknya menatap satu sosok yang sangat familiar di kehidupannya sedang berjalan menuju tempat duduk di depannya sambil sesekali berjabat tangan dengan orang-orang yang ditemuinya. Senyum manis itu kembali hadir di wajah yang dulu pernah mengisi hari-harinya. Dan hati Kai benar-benar kesakitan sekarang. Dia tidak bodoh untuk sekedar menyimpulkan semuanya. Dia tidak bodoh untuk segera tahu bahwa tunangan tuan Oh adalah mantan kekasihnya yang masih ia cintai... Do Kyungsoo.
(Suho) Together can never be close enough for me
To feel like I am close enough to you
(Suho + Kai) You wear white and I'll wear out the words "I love you"
And you're beautiful
(Suho) Now that the wait is over
And love has finally shown him my way
(Chanyeol + Lay) Marry me
(Suho) Today and every day
(Suho + Lay) Marry me
(Lay) If I ever get the nerve to say "Hello" in this cafe
Say you will
Mm-hmm
Say you will
Mm-hmm
Kai tidak bisa lagi memetik gitarnya dengan sempurna. Maka ia memilih untuk berhenti memetik gitar dan hanya berusaha sekuat tenaga menahan segala emosi yang akan keluar sampai lagu ini selesai setidaknya begitu. Chanyeol dan Lay yang kaget dengan Kai, segera mengikuti arah pandangan Kai. Dan mereka pun sekarang sama terkejutnya dengan Kai. Tapi seolah tidak ingin memalukan Kyuhyun ahjussi, mereka tetap memetik gitar mereka untuk menutupi keterkejutan mereka.
(Kai) Promise me
You'll always be
Happy by my side
(Suho) I promise to
Sing to you
When all the music dies
(Kai + Suho) And marry me
Today and everyday
(Suho + Chanyeol) Marry me
(Chanyeol) If I ever get the nerve to say "Hello" in this cafe
Say you will
Mm-hmm
Say you will
Mm-hmm
(All) Marry me
Mm-hmm
Di kejauhan, Kyuhyun sudah mati-matian menahan tangisnya di pelukan Taemin, anaknya. Dia sungguh tidak kuat melihat perubahan raut wajah tiba-tiba yang terjadi pada anak bungsunya yang sedang bermain di atas panggung itu. Ia sebenarnya sudah menduga bahwa ini akan terjadi, tapi ia tidak punya kuasa apapun untuk menghentikannya. Karena dia hanya bawahan dari tuan Oh, yang akan bertunangan dengan mantan kekasih dari anaknya, Do Kyungsoo.
Flashback on
"Pak manajer, anda ditunggu pak direktur di ruangannya sekarang. Katanya ada yang akan beliau bicarakan sekarang,"
"Ah, baik. Terimakasih Yoona. Aku akan segera kesana."
Dan Kyuhyun pun melangkahkan kakinya menuju ruangan bosnya itu. Langkahnya berhenti sesaat sebelum memasuki ruangan yang bertuliskan Direktur Utama Oh Company: Oh Sehun.
TOK TOK
"Silahkan masuk. Ah Kyuhyun ahjussi, mari silahkan duduk. Begini paman, bulan depan aku akan mengadakan pesta pertunangan dengan kekasihku. Dan karena dia ingin suasana privat, maka aku memilih Jeju sebagai tempatnya. Dan aku ingat, bahwa rumah paman ada disana. Karenanya aku ingin meminta bantuan paman untuk menyiapkan segala apapun yang diperlukan. Kalau perlu, anak paman yang ada di jurusan seni musik itu boleh jadi band disana. Akan sangat menyenangkan jika pertunanganku diiringi oleh lantunan musik dari sang juara kompetisi internasional kan?"
"Ah begitu. Baik, nanti akan paman siapkan, Sehun. Kau ini, tiba-tiba sudah akan bertunangan saja. Kenapa tidak bercerita pada paman siapa calonmu? Apa sudah tidak menganggap paman lagi ya?"
"Hehe, bukan begitu paman. Ini juga terbilang singkat perkenalan kami, aku baru bertemu dengannya sebulan lalu. Walau kami sebenarnya sudah dijodohkan oleh orangtua kami sejak 3 tahun lalu, tapi aku baru bisa bertemu dengannya kemarin karena aku sendiri juga banyak kesibukan dan lebih sering berada di China daripada di Seoul. Dan saat bertemu dengannya, aku benar-benar jatuh cinta paman. Dia sangat manis, sangat cantik dan sangat lucu. Padahal dia namja paman. Aku saja heran kenapa bisa ada namja secantik dan semanis dia. Ah, itu dia kekasihku. Chagiya, perkenalkan, ini manajerku yang sudah kuanggap sebagai pamanku sendiri, Kyuhyun ahjussi. Dan paman, ini kekasihku, Do Kyungsoo"
DEG!
Mata keduanya benar-benar menampakkan keterkejutannya kali ini. Betapa tidak? Keduanya sudah tidak pernah bertemu sejak beberapa bulan terakhir. Dan apalagi dua bulan yang lalu, namja mungil di hadapannya ini baru saja memutuskan hubungannya dengan anak bungsunya, Kim Jongin.
"A-a-annyeong, D-do K-kyungsoo imnida,"
Kyuhyun berusaha menahan segala emosinya kali ini. "Annyeong anak muda, panggil saja aku paman Kyuhyun. Namaku Kim Kyuhyun, dan aku senang mengetahui bahwa Sehun akhirnya menemukanmu. Kurasa... kalian akan jadi pasangan yang ehem sangat cocok,"
Lidah Kyuhyun serasa sangat nyeri dan kelu saat ia berkata bahwa dua sejoli di depannya ini adalah pasangan yang cocok. Setahun lalu saat Kai membawa namja mungil ini ke hadapannya saat mereka mengadakan makan malam bersama, ia juga mengatakan kalimat yang sama pada Kai dan Kyungsoo. Bedanya, dulu ia sangat bahagia mengucapkannya. Karena ia sangat bahagia putra bungsunya menemukan hidupnya lagi. Tapi kini? Bukankah itu artinya dia mendustai anaknya sendiri?
"Haha tentu saja paman. Aku saaaangat mencintainya. Ah dan paman, tolong siapkan semuanya dengan baik ya? Aku tahu paman tidak akan mengecewakanku. Aku percayakan semua pada paman! Gomawo paman!"
Sosok bertubuh tinggi itu kini memeluk Kyuhyun yang sedang dilanda kebingungan akut. Tapi karena tidak ingin mengecewakan Sehun yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri ini, maka ia membalas pelukannya dan akhirnya ia pun pamit pada Sehun untuk segera kembali ke ruangannya.
Satu jengkal setelah keluar dari ruangan Sehun, Kyuhyun benar-benar merasa tidak pantas menjadi seorang ayah bagi Kai. Akhirnya dia memilih untuk segera kembali ke ruangannya dan berpesan pada sekretarisnya, Im Yoona untuk mencancel segala agendanya hari ini. Dia butuh ketenangan dan dia butuh kesendirian.
"Maafkan appa Jonginnie. Maafkan appa..."
Flashback off
Kini Kai benar-benar hancur. Sedari tadi dia mengurung dirinya di studionya. Dia memilih disana karena ia tahu ruangan ini kedap suara jadi ia bisa berteriak sekeras mungkin melampiaskan segala emosinya. Segala sakit hatinya. Segala kekecewaannya.
"AAAAAAAAAAARRRRRRRRRRGHHHHH! Hiks hiks, EOMMA! KENAPA JADI BEGINIIIII! HUAAAA! Hiks hiks..."
"KAI! BUKA PINTUNYA! Kai ini hyungmu, ayo buka pintunya Kai, hyung mohon... Hiks, jangan begini Kai..."
"Pergilah hyung aku ingin sendiri! Pergi! Per-"
GREP!
"-gi... Hiks... hiksss. Hyungie... ke-kenapa jadi begini... hiks..."
"Husshh. Tenanglah Kai. Tenang dulu ya? Hyung tahu kau hancur, hyung paham. Tapi kita harus tetap ada disana, nama baik dan kepercayaan tuan Oh pada appamu dipertaruhkan disini Kai. Oke? Hyung janji, setelah acara ini selesai, hyung akan membiarkanmu sendiri menangis dan mengeluarkan emosimu. Tapi hyung mohon, kuatlah untuk malam ini. Demi appa dan juga kami semua. Ya?" ujar Chanyeol lirih sambil memeluk erat maknae mereka. Dia berkali-kali mengusap lembut punggung namja tan ini untuk menenangkannya. Dan setelah merasa adiknya sudah sedikit tenang, ia melepas pelukannya dan menangkupkan tangannya ke pipi Kai lalu mengusap air matanya pelan.
"Uri maknae harus kuat ya? Hyungdeul akan selalu disampingmu. Kami berjanji, Kai. Kami berjanji..."
Kai sesenggukan lalu akhirnya mengangguk pelan dan kembali memeluk Chanyeol untuk sekedar memastikan bahwa hyungnya ini tidak akan meninggalkannya sendirian saat dia terpuruk begini.
"Hiks, ayo kita kembali hyung. Ehem, aku sudah sedikit lebih baik." Ujar Kai sambil berdiri dibantu Chanyeol.
"Kau bisa menggenggam tangan hyung jika kau merasa apa yang kau lihat itu menyakitkan, Kai" tawar Lay yang diangguki oleh Suho, kekasihnya.
"Ya, aku tidak akan cemburu kok Kai. Tenang saja, percayalah, genggaman tangan Lay itu benar-benar menenangkan," tambah Suho.
"Ini, rapikan dulu wajahmu yang terlihat menggelikan itu, sayang. Aku tak mau adikku yang tampan ini jadi jelek hanya karena wajah habis menangisnya dilihat banyak orang."
GREP!
"Kuatlah demi appa dan eomma ya? Hyung menyayangimu,"
CUP
Dan kecupan Taemin di kening Kai pun menjadi sumber penguatnya sekarang. Setelah Kai membereskan kekacauan di wajahnya, ia pun segera kembali ke acara. Sebisa mungkin ia menahan segala emosinya. Tangan kanannya yang menggenggam tangan kiri Lay beberapa kali harus mengencang karena hatinya yang juga ikut nyeri melihat Kyungsoo bersama atasan appanya disana berdiri dan akan meresmikan pertunangan mereka.
"Hadirin sekalian, saya minta perhatiannya sebentar." Suara itu mengambil perhatian seluruh hadirin disana. Ya, karena suara itu adalah milik Oh Sehun, sang empunya acara.
"Malam ini, aku akan resmi mengumumkan pertunanganku dengan kekasihku tercinta, Do Kyungsoo yang tentu saja sebentar lagi akan menjadi Oh Kyungsoo. Karena itu, sekarang aku akan memulai saja semuanya. Kyungsoo, di hadapan kedua orangtuaku dan juga seluruh keluargaku, aku berlutut untukmu. Would you marry me, Do Kyungsoo?"
DUAR!
Hati Kai benar-benar remuk redam saat ini. Terbukti dengan menguatnya genggaman tangannya pada Lay dan kepalanya yang kini ia alihkan untuk melihat ke belakang punggung Chanyeol yang sedang merangkul pundaknya. Kai tidak kuat. Ia menangis lagi. Tapi dengan sigap, Taemin menguatkannya di belakang Chanyeol. Ia mengusap segala air mata yang keluar dari kedua manik tajam adiknya dan kini ia sudah sangat erat dipeluk oleh Kai yang baru saja melepaskan genggamannya pada Lay. Mereka tidak terlihat oleh siapapun jika berpelukan karena tubuh tinggi tegap milik Chanyeol setidaknya membantu menutupinya.
Tepuk tangan riuh dari para hadirin menjadi pertanda bagi Kai bahwa namja mungil yang sedang dilamar itu menjawab 'ya' atas pertanyaan Oh Sehun, bos ayahnya. Tangisnya semakin menjadi-jadi ketika mengetahui bahwa hidupnya benar-benar kehilangan dua mataharinya sekarang. Bahkan pelukan erat Taemin belum mampu menenangkan Kai.
"Taemin, biar appa saja."
Lalu kemudian pelukan itu berganti jadi pelukan erat antara ayah dan anak bungsunya.
"Hiks... appa... di-dia..."
"Hushh, iya nak. Appa mengerti, maafkan appa yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk ini. Kau harus kuat ya? Demi appa, demi eomma demi hyungdeulmu. Husshhh tenang sayang, appa tidak kuat jika harus melihatmu begini, nak"
"Hiks... tapi aku mencintainya appa... kenapa dia tega? Apa karena dia atasan appa sehingga dia lebih memilihnya? Hikss..."
Tangis itu sedikit berkurang sekarang. Perlahan tapi pasti tangis itu berhenti seiring kembalinya Suho yang baru saja berbincang dengan Sehun.
"Tuan Oh bilang kita dipersilahkan kembali bernyanyi. Kai, apa kau bisa?" tanya Suho khawatir.
Tapi kemudian dengan cepat Kai mengangguk dan mengusap air matanya kasar. "Aku bisa hyung. Kita mainkan laguku itu ya hyung, jebal." Pinta Kai pada hyungdeulnya sambil merapikan pakaian dan wajahnya dibantu oleh Taemin.
"Tentu, malam ini keputusan semua milikmu sayang. Asal kau berjanji kuat pada kami, kami akan memperbolehkannya," ucap Lay sambil mengusap pipi Kai dengan sayang. Lalu diikuti Suho dan Chanyeol yang mengusap pundak kanan dan kiri Kai dengan lembut.
"Bersiaplah,"
Tak lama setelahnya, mereka berempat sudah berada di atas panggung dengan susunan yang sedikit berbeda. Chanyeol di drum, Suho tetap di piano dan Lay juga Kai di gitar. Kai meminta Lay untuk menyampaikan segala ucapan selamat itu pada Sehun karena dia tidak akan sanggup mengucapkannya. Seolah mengerti, Lay pun dengan senang hati menyanggupinya.
"Tes tes... Selamat malam hadirin semuanya. Saya mewakili teman-teman di belakang, mengucapkan selamat atas pertunangan dan tentang tuan Oh yang akan segera menikah dengan... ehem dengan tuan Kyungsoo. Kami mengucapkan selamat berbahagia di kehidupan baru kalian,"
Susah payah Lay mengucapkan kata-kata itu. Karena baginya, merupakan penghianatan besar mengucapkan selamat pada seseorang yang sudah menghancurkan hati maknaenya. Tapi sekali lagi, ini demi kelancaran acara. Selanjutnya Kai mengambil alih mic dan mulai memainkan gitarnya dan bernyanyi.
"Ehem... karena malam ini adalah malam spesial bagi tuan Oh dan... c-calon pendampingnya, maka ehem kami juga akan menyanyikan lagu spesial. Lagu ini saya tujukan untuk seseorang yang sangat saya cintai yang kebetulan juga berada disini, boleh tuan Oh?"
"Haha, tentu saja Kai-ssi. Silahkan, akan sangat menyenangkan dan ini adalah suatu kehormatan karena pertunanganku sekaligus lamaranku ini diiringi oleh juara kompetisi internasional. Tolong tepuk tangan yang meriah untuk Kim Jongin, yang merupakan putra bungsu dari Kim Kyuhyun yang sudah saya anggap sebagai paman saya sendiri. Dia adalah pemenang atau juara kedua di kompetisi internasional musik di Amerika beberapa bulan lalu. Dengan sangat bangga dan terhormat, aku mempersembahkan, inilah Kim Jongin dan rekan-rekan!"
PROK PROK PROK!
Tepuk tangan riuh itu seolah tidak ada artinya bagi hati Kim Jongin yang sudah terlanjur remuk redam sedari tadi. Seolah benar-benar tak acuh, Kai hanya membenarkan micnya, duduknya dan kemudian ia benar-benar mulai bernyanyi dengan mata yang menatap dalam manik doe itu. Walau posisi mereka tidak begitu jauh karena area di depannya kini kursinya sudah dialihkan ke samping, dan ditengah adalah kue pertunangan Sehun dan Kyungsoo serta beberapa hadirin yang berdiri atau berbincang termasuk diantaranya Sehun dan Kyungsoo.
(Kai) Sitting here wide awake
Thinking about when I last saw you
I know you're not far away
I close my eyes and I still see you
Lying here next to me
Wearing nothing but a smile
(Lay) Gotta leave right away
Counting cracks along the pavement
To see you face to face
Thinking about the conversation
(Kai) I know I'm not one to chase
I've never wanted nothing more
But as I walk up to your door
Mata Kai tidak pernah lepas dari Kyungsoo. Baginya, ini adalah satu-satunya cara untuk menyalurkan perasaannya pada Kyungsoo. Perasaannya yang baru saja hancur berkeping-keping. Hatinya yang baru saja remuk redam. Kyungsoo yang tidak nyaman, memilih untuk mengalihkan perhatiannya pada Sehun dan mengajaknya berbicara. Sial bagi Kyungsoo, Sehun adalah salah satu penggemar dadakan Kai karena ia sangat memuji Kai daritadi, jadi ia tak akan mau melewatkan penampilan Kai sedetik pun.
(Kai + Suho) I'm standing in the dark
(Kai) He's dancing on the table
I'm looking through the glass
He's someone else's angel
It may sound stupid that I'm wanting you back
But I'm wanting you back, boy
(Kai + Lay) And now I'm standing in the dark, dark, oh
Dark, dark
(Kai) All I want to do is hide
But I can't stop myself from staring
Wishing his hands were mine
I can't stop myself from caring
And as he turns down the lights
I'm feeling paralysed
And as he looks into his eyes
Yeah, alright
(Kai + Lay) I'm standing in the dark
(Kai) He's dancing on the table
I'm looking through the glass
He's someone else's angel
It may sound stupid that I'm wanting you back
But I'm wanting you back, boy
(Kai + Suho) And now I'm standing in the dark, dark, oh
(All) Dark, dark, oh
Dark, dark, oh
Dark, dark, (Kai) ohh, oohh
Kai sudah merasa mulai tidak kuat menyanyikan lagu ini. Terlihat bagaimana suaranya mulai bergetar dan dia sudah mulai menoleh pada Lay untuk sekedar memberinya kode bahwa ia akan segera menangis setelah ini. Dan benar saja, dia mulai menitikkan air matanya yang tentu saja berpengaruh pada suaranya yang mulai bergetar karena menahan tangis.
(Kai + Lay) I'm standing in the dark
(Suho + Chanyeol) I'm standing in the dark
(Kai) I'm standing in the dark
He's dancing on the table
I'm looking through the glass
He's someone else's angel
It may sound stupid that I'm wanting you back
But I'm wanting you back, boy
(Kai) And now I'm standing in the dark, dark, oh
(All) Dark, dark, oh
Dark, dark
(Suho) He's someone else's angel
(Kai) He's someone else's angel
Selesai. Lagu ini sudah selesai dengan sempurna walau ia harus benar-benar menangis saat menuju titik puncak dari lagunya tadi. Baginya tidak masalah karena nyatanya tepuk tangan riuh justru hadir sebagai penghargaan atas lagunya tadi.
"Amazing performance, Kai-ssi. Ah, aku Oh Sehun, aku atasan ayahmu tapi aku tidak pernah menganggapnya begitu karena bagiku paman Kyuhyun sudah seperti pamanku sendiri. Oh ya, ini kenalkan, calon 'istri'ku, Do Kyungsoo. Dia cantik bukan, Kai -ssi?" tegur Sehun sambil membawa Kyungsoo mendekat pada Kai.
Kai kaget tapi berusaha tetap tenang. Di belakangnya, para hyungnya sudah menanti dengan was-was tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Senang mengenal anda tuan Oh. Saya Kim Jongin, putra bungsu Kim Kyuhyun. Oh, ya dia sangat cantik dan sangat manis. Anda tidak salah memilih pendamping, tuan Oh. Kalian... terlihat sangat... ehem sangat cocok. Salam Kyungsoo -ssi, saya Kim Jongin"
Dan hati Kai kembali hancur saat dengan lancang bibirnya mengatakan bahwa dua orang di depannya ini terlihat sangat cocok. Pendusta kau bibir bodoh!, batin Kai. Tangan Kai terulur untuk sekedar berkenalan dengan Sehun dan kemudian Kyungsoo. Kai tahu, namja mungil di depannya ini juga sama kagetnya dengannya, tapi entah kenapa, Kai merasa bahwa Kyungsoonya ini sudah sangat pintar mengolah perasaannya sehingga sangat cepat menemukan penggantinya yakni Oh Sehun.
"S-salam J-Jongin-ssi. D-do Kyungsoo imnida."
Senyum kecil terukir di sudut bibir Kai saat tangannya berhasil Kyungsoo rengkuh walau hanya beberapa detik. Tapi tadi, sebisa mungkin Kai menyalurkan kerinduannya yang tertahan pada Kyungsoo selama ini.
"Baiklah, saya rasa saya haru pamit dulu mungkin membantu ayah saya disana. Permisi tuan Oh, tuan... Kyungsoo,"
Dan Kai dengan sukses melempar senyum getirnya pada Kyungsoo dan Sehun yang membalasnya dengan anggukan serta ucapan terimakasih. Begitu berbalik badan, Kai sudah menemukan hyungdeulnya yang jelas sudah siap menguatkannya lagi kali ini. Ya, Kai hancur lagi untuk kesekian kalinya malam ini. Dan penyebabnya masih sama, mataharinya yang hilang yang kini jadi malaikat orang lain, Do Kyungsoo.
When she was mine
Everything was easy
Everything was simple
Never felt so good
When she was mine
I wanted to remember
Never missed a second
Now I wish I could forget
Forget when she was mine, mine, yeah
When she was mine, mine, yeah
When she was mine
Wonder if she's out there
Wonder where she goes, she goes
Wonder what she's doing
Will I ever know, yeah
Acara pertunangan itu akhirnya selesai. Diakhiri dengan sedikit pertunjukan kembang api kecil yang tentu saja itu juga permintaan Oh Sehun. Setelah selesai berterimakasih kepada seluruh panitia, Oh Sehun dan kekasihnya Do Kyungsoo akhirnya pulang.
"Selesai juga. Kau hebat Kai. Aku benar-benar salut padamu. Kau terlihat sangat kuat tadi. Dan aku bisa melihat perubahan raut wajah Kyungsoo. Dia juga gugup Kai," ujar Lay sambil sesekali menyomot cemilan di tangan kekasihnya, Suho.
"Aku hanya berusaha membuatnya melihatku sebelum akhirnya dia tidak bisa melihatku setelah dia menikah. Sakitnya luar biasa hyung tadi. Bahkan tangannya masih sama lembutnya seperti waktu pertama kali aku menyentuhnya." Balas Kai sambil menyandarkan kepalanya di paha Taemin.
"Tapi kau menguasai emosimu dengan baik tadi, dan hyung senang kau tadi tidak lepas kontrol," tambah Taemin yang kini sedang mengelus surai Kai dengan sayang.
"Ya setidaknya aku masih bisa melihatnya untuk terakhir kali sebelum akhirnya aku hanya bisa mengira-ira apa saja kegiatannya lalu akhirnya aku memutuskan untuk melupakan bahwa dia pernah menjadi sumber kehidupanku."
"Adikku memang jagoan. Nah sekarang, bagaimana kalau kita tidur satu kamar? Aku merindukan masa kecil kita yang tidur berjejer seperti ikan. Ayo kerumahku, kebetulan appa dan eomma sedang pergi, kita bisa tidur di ruang tamu!" usul Chanyeol sambil ikut-ikutan makan cemilan di tangan Suho.
"Ide bagus! Ohya Kai, apa setelah ini kau ada niat untuk mencari pengganti Kyungsoo?"
Kai menoleh pada Suho sejenak lalu menjawabnya, "Molla hyung. Mungkin saja begitu, kenapa? Apa kau punya seseorang yang kau rekomendasikan untukku?" tanya Kai sambil menerima suapan dari Taemin.
"Hmm., ya ya. Aku punya! Sepupuku, Kai. Kurasa jika masalah tampang, dia tidak kalah cantik dan manis dari kekasihku dan juga Kyungsoo itu. Masalah sifat... aku sudah jarang bertemu sih walau dulu memang sempat dekat. Tapi seingatku, dia itu baik dan ramah. Dia juga pintar, Kai. Tapi jika ingin bertemu, nanti saja ya, tunggu dia pulang dari China. Soalnya, dia kuliah disana. Mungkin dia akan pulang bulan depan saat liburan," jelas Suho pada Kai.
"Baiklah hyung. Aku akan menunggunya pulang, ku harap dia benar-benar bisa membuatku hidup lagi, hehe. Ohya, ngomong-ngomong siapa namanya dan apa dia seumuran denganmu?"
Suho susah payah menelan cemilannya dulu sebelum menjawab pertanyaan Kai karena tiba-tiba dia merasa makanannya terlalu susah ditelan. Setelah minum air putih pemberian kekasihnya, Suho menjawab Kai.
"Namanya Xi Luhan, dan ya, dia seumuran denganku, jadi dia hyungmu. Aku harap juga begitu, Kai. Semoga dia bisa membuatmu jauh lebih hidup saat bersamanya ketimbang sata kau bersama Kyungsoo dulu,"
Ya, lebih baik aku mulai mencoba untuk melupakan Kyungsoo. Walau aku tahu ini akan sia-sia karena aku sangat membutuhkannya. Tapi ini lebih baik daripada harus menyusahkan hyungdeul dan appa hanya karena aku yang masih mati sejak berpisah dengan Kyungsoo.
Everything was easy
Everything was simple
Never felt so good
When she was mine
I wanted to remember
Never missed a second
Now I wish I could forget
Forget when she was mine, mine, yeah
When she was mine, mine, yeah
I'm down on my knees
Gotta see her, gotta see her, gotta see her, yeah
I tried to forget
But I need her, but I need her, but I need her
I'm down on my knees
Gotta see her, gotta see her, gotta see her
I tried to forget
But I need her, but I need her, but I need her.
When she was mine.
Holazooooo chingu!
Abi kembali dengan ff berikutnya yang nggak kalah gaje.
kalo nanya kenapa belakangan sering banget update atau post chap baru, jawabannya karena memang lagi sneggang dan nggak ada kerjaan jadi ya nulis aja heheheh.
seperti biasa, ff ini hasil rekomen lagu dari Eclaire Oh yakni Lawson - Standing In the Dark.
semoga feelnya dapet karena jujur aja, agak susah dan nylekit bikin Kai pisah sama Kyungie hyung. tapi demi beberapa readers yang minta pairing KaiLu, ff ini Abi buat. semoga memuaskan hasilnya dan...
REVIEW JUSEYO! :D
