"aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada"

(Sapardi Djoko Damono)

Dentuman keras tidak bisa terhindarkan lagi. Tabrakan antara mobil sedan hitam dengan truk pengangkat muatan memecah keheningan malam kota Seoul. Semuanya telah berakhir pikirnya, tidak akan ada lagi kesedihan dan penderitaan kali ini. Maafkan jika caraku salah, aku akan tetap mencintaimu walau dunia menentangnya.

Aku mencintaimu Do Kyungsoo, bisakah kau mendengarnya?

Spring Breeze

Chapter 1

Cast : Do Kyungsoo, Park Chanyeol, Oh Sehun, Byun Baekhyun, Kim Jongin, dll.

Rate : T

"Selamat pagi suster Kim"

"Selamat pagi "

"Selamat pagi Pak Lee"

Pagi yang ceria diawali Kyungsoo dengan menyapa semua orang yang dia kenal di lorong RS Seoul. Senyumnya yang semakin merekah melihat ruangan bertuliskan nama sang kekasih dr. Oh Sehun dihadapannya, lalu masuk tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

"Selamat pagi tampan. Aku mencintaimu, sangat..." ujar Kyungsoo sambil memeluk Sehun dari belakang sementara sang kekasih malah sibuk memerhatikan layar laptopnya memeriksa hasil rekap kondisi pasiennya.

"Nado" jawab sehun ala kadarnya.

"Jawaban macam apa itu?"

"Aku tidak yakin kita akan menikahimu dua mingu lagi"

"Lihat, kau lebih memerhatikan laptop kesayanganmu dari pada diriku" ujar Kyungsoo sebal.

"Aku mencintaimu Oh Kyungsoo" balas Sehun memutar tubuhnya dan menarik tangan Kyungsoo hingga membuat jarak diantara keduanya menyempit. "Selamanya" bisiknya tepat di telinga Kyungsoo menggoda.

Muka Kyungsoo berubah menjadi merah padam, dia langsung beranjak dan menuju pintu ruangan. "Awas kau ya, akan kuberi perhitungan nanti" ujar Kyungsoo tidak bisa menutupi rasa malunya dan keluar dari rungan sang kekasih.

888

Hujan ringan menyambut senja sore ini. Seorang wanita dengan pakaian rumah sakit menatap jendela dengan sendu, menatap kearah taman yang berada tepat didepan kamarnya 614. Entah apa yang dipikirkannya, yang pasti dia sedang menunggu kehadiran seseorang yang amat dicintai. Suaminya. Park Chanyeol

Pintu kamarnya terbuka, menampilkan sesosok pria tampan masih dengan setelan jasnya. Membawa sebuket mawar putih dan juga sekeranjang permen dan beberapa coklat.

"Aku tidak menyangka kau tidak menyadari kehadiran suamimu yang paling tamapn ini" Ucap Chanyeol sambil memeluk Byun Baekhyun dari belakang.

"Happy White Day, Honey.." ucapnya sembari menciumi pipi istrinya bertubi-tubi.

Baekhyun memutar tubuhnya menatap pria tinggi dihadapannya, mengagumi setiap inchi lekuk wajahnya. Hidung yang mancung, mata yang tajam tapi selalu menatapnya dengan hangat. Semuanya, Chanyeol begitu sempurna disandingkan dengan dirinya yang tak berguna.

" Kau sudah makan hmm?" tanyanya pada sang suami. Menyandarkan kepalanya pada dada bidangnya." Kau tampak kurus akhir-akhir ini. Apa bibi Jung tidak memasakan makanan kesukaanmu?" ucap Baekhyun sedih sambil menatap ke arah Chanyeol.

Baekhyun tentu lebih tau apa yang terjadi. Park Chanyeol akan memilih menghabiskan waktunya di kantor dari pada pulang ke rumah. Ini sudah 8 bulan, semenjak dirinya divonis mengidap kanker otak stadium lanjut. Semaunya bagi petir disiang bolong, memporak-porandakn mimpi pernikahan yang baru menginjak 3 tahun. Dia sakit, tapi hatinya lebih sakit mengingat waktu dengannya tidak akan lama lagi.

"Park"

"Tentang ucapan tempo lalu..." ujar Baekhyun pelan mengingat seberapa marah Park Chanyeol minggu kemarin. Bahkan dia dia tak mengunjungi sang istri selama tiga hari.

"Kau tau jawabannya Baek. Aku tidak ingin berdebat dengan masalah ini"

"Aku mencintaimu selamanya dan akan selalu begitu" Ujar Chanyeol memeluk tubuh ringkih sang istri. Bahunya bergetar hebat, pertahanannya runtuh seketika. Park Chanyeol yang dikenal sebagai direktur perusahaan otomotif terkenal tampak begitu rapuh di dekapan sang istri.

"Aku hanya ingin melihat kau bahagia"

"Setidaknya ijinkan aku melihat wanita yang akan menjadi pendampingmu"

"Memberiakanmu keturunana, memasakan makanan kesukaannmu, menyiapakan baju kerjamu, semuanya-semuanya yang tidak bisa kulakukan" bibir Baekhyun bergetar mengucapkan setiap kata yang keluar dari mulutnya. Dia berusaha keras menahan tangisnya, setidaknya dia harus tampak tegar di depan sang suami.

"Aku mencintaimu Park, sangat menintaimu. Tapi waktuku tidak banyak untuk itu" ucapnya begitu lemah sebelum akhirnya Baekhyun jatuh pingsan didekapan Chanyeol.

TBC