Ikatan yang Tak Terputus
Disclaimer: Dc belong to Aoyama Gosho
Warning: OOT, OOC, gaje, typo, weird, dll
Pair : Shinichi x Ran….
Author note : Hai semuaaa deulo kembali bersama anda
Jreng jreng jreng …
Maaf ya sudah sekian lama tak menulis.. Tugas sekolah yang kelewat banyak sepertinya telah membuat kantong inspirasi saya lenyap sehingga tak bisa menulis lagi….
Nah happy reading !
Chap 1 : Pertemuan Tak Terduga
Siang begitu terik seolah hendak membakar seluruh isi dunia, mengakibatkan tetes demi tetes keringat berucucuran tak terkecuali dari sekumpulan anak sekolah dasar yang hendak berlibur bersama…
Ya, para detective cilik itu diajak oleh hakase untuk bersama menghabiskan liburan mereka di sebuah villa megah yang berada di Prefektur Kanagawa . Villa itu milik seorang ilmuwan teman hakase, nama ilmuwan itu adalah Pieter Schonherr. Usianya masih muda, berbadan tegap , berambut pirang, bermata biru dan memiliki wajah yang sangat rupawan, itulah kata yang dapat mendeskripsikan ilmuwan teman hakase itu… Villa miliknya begitu megahnya sehingga Nampak seperti salah satu istana milik keluarga Rothschild di masa jayanya, keindahan villa itu makin terlihat dengan pemandangan alam sekitar yang masih terawat dengan baik… Banyak orang begitu terpana dengan keindahannya, tak terkecuali para anggota detective cilik itu…
"Wah, indahnya" Ayumi memulai berkomentar
"Benar-benar luar biasa! " Genta dan Mitsuhiko menambahkan
"Keren…" Ai yang sedari tadi diam ikut menambahkan
"Benar-benar sebuah masterpiece.." Conan ikut menanggapi
"Arigatou atas semua pujiannya…" Pemuda itu tiba-tiba saja muncul
Ayumi dan Ai langsung speechless melihat sesosok pemuda tampan yang berdiri tak jauh dari tempat mereka berada..
" Ah, ini dia temanku yang mengundang kita untuk berlibur disini.." Hakase memperkenalkan temannya itu
"Watashi wa Pieter Schonherr, douzo yoroshiku"
"Douzo…." Jawab para detective cilik serempak
"Nee, niichan kenal hakase dimana? Niichan terlihat masih sangat muda" Conan mulai bertanya
"Kami bertemu di salah satu konferensi ilmuwan 1 tahun lalu.. Aku begitu mengaggumi karya Profesor Agasa dan dia begitu banyak membantuku dari saat itulah kami mulai berteman.."
"Oh, danke…"
"Hai" Pemuda itu menjawab sambil tersenyum
" Danke? Apa itu? " Genta, Ayumi dan Mitsuhiko kebingungan..
"Danke itu bahasa Belanda dari terima kasih" Jawab Ai
"Ooo, Begitu .. Tapi Conan kenapa kamu mengucapkan terima kasih dalam bahasa Belanda pada Pieter niichan?"
"Karena Pieter niichan orang Belanda….. Benarkan niichan?"
" Hahaha… Bagaimana kau tahu?"
" Ehm… Pertama Pieter adalah nama yang sering dipakai di Belanda.. Kedua marga Schonherr adalah marga yang sering dipakai di Austria, namun cara bicara dan logat niichan tidak seperti orang Austria jadi pasti niichan bukan orang sana. Lalu seingatku masih ada marga Schonherr lain yang terpisah dari yang ada di Austria.. Mereka berdomisili di Belanda dan Indonesia, dimana baik yang di Belanda dan Indonesia memiliki hubungan darah.. Karena niichan tampak seperti orang eropa berarti pasti dari Belanda .." Conan menjelaskan panjang lebar
"Wah, wah, wah kamu benar-benar hebat nak… Siapa namamu?"
" Conan Edogawa, Tantei"
"Kami kelompok detective cilik" kata Genta, Ayumi dan Mitsuhiko seperti biasa
" Baiklah para detective cilik.. Ayo masuk dulu.."
Mereka dipersilakan masuk dan berkeliling.. Sepanjang waktu senggang itu mereka saling mengakrabkan diri
"Wah.. Koleksi Kamen Yaiba yang lengkap…" Seru Genta
" Lukisan yang indah " Mitsuhiko dan Ayumi juga terkesan
"Wah !…Koleksi Buku detective dari berbagai penjuru dunia!" Conan langsung sangat bersemangat
"…." Ai hanya diam saja
"Hai, Ai chan kenapa hanya diam saja?" Pieter tersenyum ramah
"Ah, tidak apa-apa niichan"
"Ayolah, jangan bersikap dingin seperti itu.."
"Emmm"
"Mungkin Ai chan hanya merasa kurang nyaman berada di tempat asing.." Hakase menjelaskan
"Baiklah kalau begitu.. Anggap saja rumah sendiri .. Disini baik-baik saja kok.." Pieter dengan ramah berusaha membuat Ai merasa nyaman
Begitulah aktivitas mereka beberapa saat pasca kedatangannya ke tempat itu.. Setelah mereka puas melihat-lihat koleksi pribadi dari Pieter , mereka kemudian diajak untuk melihat laboratorium pribadinya
"Banyak alat-alat canggih ya!" Conan merasa tertarik
"Wooaaaaahhh" Genta , Ayumi dan mitsuhiko kagum
"Cool " Ai benar-benar terkesan sekarang…
"Wah.. Akhirnya kamu berkomentar juga Ai chan" Pieter langung mengacak-acak rambut Ai
"Karena peralatan lab disini benar-benar lengkap.. Sangat berbeda dengan yang ada di rumah hakase.." Ai berbicara sambil melirik hakase
"Gomen nee" Hakase menjawab
"Hahaha… Kau ingin jadi ilmuwan juga Ai chan?"
"Hai" Ai menjawab sambil berkata dalam hati bahwa sebenarnya dia juga sudah merupakan ilmuwan
"Nah, kalau begitu bagaimana kalau kamu belajar berbagai macam hal di lab ? Aku akan dengan sangat senang hati mengajarkanya padamu"
" Hai, tentu saja" Ai bersemangat
"Niichan, bolehkah aku pinjam novel detectivenyaa?"
"Tentu saja Conan kun"
Tak lama mereka sudah tenggelam dalam kesibukan masing-masing… Conan membaca novel detective ,Ayumi belajar memasak bersama salah seorang pelayan rumah itu, Genta dan Mitsuhiko bermain game.. Dan Ai berada di lab bersama dengan hakase dan Pieter…
Malam harinya mereka semua berkumpul di ruang makan untuk menyantap makanan lezat ciptaan para pelayan dan Ayumi, disela-sela acara makan itu Pieter member sebuah usulan agar mereka semua pergi ke Kanagawa Prefektural Museum Of Culture History…
" Hei, Kalian sedang liburan kan? Jadi bagaimana kalau besok kita berjalan-jalan ke Kanagawa Prefektural Museum Of Culture History?"
"Yatta…." Semua menjawab dengan senang hati..
"Oke, kalau begitu kalian harus beristirahat yang cukup yaa…"
"Haiii"
Waktu telah beranjak cukup lama, tak terasa tengah malam menjelang.. Namun, sang pemilik rumah tak kunjung dapat tidur jua.. Dia berputar-putar kesana kemari sambil berpikir tentang hal yang sebenarnya juga tak ia ketahui…Sesuatu amat sangat mengganjal pikirannya…
"Hm… Ada sesuatu yang aneh.. Tapi apa yah…?"
Ya, dia terus berpikir hingga waktu telah menunjukkan pukul 3 dini hari…
"Ohayou hakase" Ayumi yang bangun paling awal menyapa hakase…
"Ah, ohayou Ayumi"
Tak lama satu per satu anggota detective cilik yang lain mulai bangun..Mereka merasa sangat segar dan siap untuk berangkat….Lho? Tapi dimanakah sang pemilik rumah?
"Wahh, Pieter niichan masih tertidur.." Genta setengah tak percaya..
"Wah-wah bagaimana nih..Jangan-jangan dia lupa akan janjinya membawa kita pergi ke museum itu?" Mitsuhiko mulai sedikit cemas.
"Tenang.. Aku tidak lupa kok…" Pieter baru saja bangun dan tampak masih lusuh..
"Ayo cepat niichan.. Nanti keburu ramai tempatnyaa" kata Ayumi.
"Tenang, museum itu masih 1 jam lagi kok bukanya" Pieter menenangkan anak-anak itu..
"Niichan kenapa tidur di sofa?" Ai bertanya keheranan..
"Ahh.. Ada hal yang kupikirkan sampai tengah malam dan ehh taunya sudah tertidur disini" Pieter sedikit malu mengakuinya..
"Lalu apa yang kamu pikirkan ? Apa soal penelitian terbarumu?" Hakase jadi ikut penasaran..
"Ah, tidak ada hubungannya dengan penelitian sama sekali.."
"Wah, jangan-jangan masalah cinta ya niichan?" Conan dengan iseng menjawab.
"Eh?" Rona merah muncul di wajah Pieter..
Mereka semua tertawa melihat Pieter yang salah tingkah…Segera setelah Pieter bersiap mereka segera pergi ke tempat tujuan mereka itu..Apa yang mereka lakukan pertama disana? Tentu saja makan di café yang berada di kompleks itu….. Setelah itu barulah mereka menjelajah di museum yang bersejarah itu.. Disana tersimpan berbagai lukisan yang begitu memesona dan tak ketinggalan berbagai peninggalan dari keluarga Hojo yang memiliki andil yang besar dalam pembangunan Jepang…Mereka benar-benar memperoleh banyak sekali pengetahuan baru yang menakjubkan …
" Bagaimana Keren kan?" Pieter bertanya pada mereka…
"Luar biasaaaaaa" Ayumi, Genta dan Mitsuhiko menjawab dengan amat bersemangat..
" Bagus juga " Conan dengan santai menjawab
"Lumayan…" Ai menjawab seperti biasa
"Ahh, kau ini…..benar-benar tipe yang akan membuat orang frustasi yaaaa" Pieter gemas sekali dengan kelakuan Ai..
Duk… Tiba-tiba saja seseorang menabrak Ai sehingga hampir jatuh.. Untung saja dengan sigap Si kakak keren nan ganteng alias Pieter menangkapnya.. Deg.. Deg.. Deg jantung Ai berdegup dan wajahnya mulai merona…
"Uhhh…. Aku kenapa ya.." Pikir Ai dalam hatinya..
"Ahh… Gomen…" Orang yang menabrak Ai meminta maaf dan memecahkan moment awkward..
Saat Ai sudah dilepaskan oleh Pieter, Conan mulai melancarkan keisengannya…
"Woo, Ada apa antara kau dan dia…?"
"Huh, Siapa?"
"Kau dan niichan"
"Tidak ada" Ai membuat suaranya terdengar sedingin mungkin…
"Jangan bohong.. Mata seorang detective tidak dapat ditipu kau tahu…"
"Huh sudahlah…"
Tiba-tiba Ai merinding… Merasakan suatu tekanan yang amat kuat.. Perasaan yang sama disaat para anggota organisasi itu berada di sekitarnya….Conan segera menyadari ekspresi aneh itu segera saja dia berkata pada hakase bahwa Ai sepertinya sakit dan mereka harus segera pulang…
Orang yang tadi menabrak Ai segera menghentikan mereka yang akan pulang..
"Hei, jangan pulang dulu…" teriaknya..
Dia kemudian berlari menghampiri mereka.. dan memberikan Ai sebuah dompet kecil yang lucu…
" Ini sebagai permintaan maafku karena telah menabrakmu nona kecil.."
"Arigatou.." Ai menjawab dengan lemas..Tekanan itu Nampak menguat.. membuat Ai benar-benar sangat ketakutan…
" Ja…."
Orang itu pun beranjak pergi..Dan hups..seketika itu juga segala perasaan mengerikan itu lenyap dari diri Ai..Pieter yang sedari tadi kebingungan dengan sikap Ai itu akhirnya bertanya
"Ai chaan apa kamu baik-baik saja.. Tadi kamu terlihat sangat pucat dan ketakutan?"
"Iie niichan aku tidak ketakutan…Hanya sedikit demam mungkin… " Ai berusaha mengelak..
"Sudahlah, Ayo kita pulang saja supaya kamu dapat beristirahat…"
Ditengah perjalanan pulang mereka, Tiba-tiba Jodie dan Shuichi Akai datang untuk menemui Conan dan Ai…
"Sumimasen, bisa kami pinjam Cool kid dan Ai ?"
"Cool kid? " Pieter kebingungan
"Ahh, Conan maksud kami…."
"Ya, boleh saja sih… Tapi kalian siapa?"
"Kami kenalannya…."
"Hanya Conan saja… Ai chan tidak boleh.. Dia sedang sakit" Pieter menjawab dengan sopan
"Ah baiklah kalau begitu…. Kami akan mengantarnya pulang nanti…"
"Baiklah…."
Pieter dan yang lainnya pulang kerumah, sedangkan Conan tetep tinggal disana dengan Jodie dan Shuichi…
"Kenapa kalian ada disini?" Conan memulai pembicaraan.
"Orang-orang dari organisasi itu ada disini"
"APA?"
"Kami sedang memburu untuk mencari markas mereka…Informasi terbaru menyatakan bahwa markas utama mereka ternyata bukan di Tokyo tetapi disini.."
"BENARKAH?" Conan benar-benar terkejut namun juga ada terselip perasaan senang yang besar..
"Ya, karena itu kami berharap kalian segera meninggalkan tempat ini demi keamanan"
"Tentu saja tidak…Kami akan membantu kalian untuk menangkap mereka…."
"Kau mungkin saja… Tapi tidak dengan Sherry…. Ini akan sangat berbahaya untuknya dan anak-anak kecil itu" Shuichi berkata dengan keras…
"Tentu aku tahu.. Mereka dan Ai akan segera kusuruh kembali ke Tokyo dan kita akan menyusun rencana untuk menyerang mereka…."
"Kita akan melihat kondisi terlebih dahulu… Jangan gegabah ini bisa sangat membahayakan….."
Sementara Conan berdiskusi dengan Jodie dan Shuichi.. Ai sedang bersantai di ruang tamu bersama yang lainnya…Genta yang memang suka seenaknya sendiri mengambil dompet yang tadi diberikan oleh orang yang menabrak Ai tadi dan membukanyaa…
" Yah tidak ada uangnyaa…Padahal jika ada aku ingin membeli nasi belut…"
"Ih, Genta pikirannya Cuma nasi belut saja" Ayumi tertawa
"Kalaupun ada uangnya itu punya Ai kan… Jangan seenaknya membuka-buka barang orang tanpa izin dong" Mitsuhiko memberi ceramah singkat
" Mereka anak-anak yang lucu ya.." Pieter tertawa
"Ya.. Begitulah mereka sehari-hari" Hakase menjawab
" Eh? Apa ini… Ada kertas di dalam dompet ini?" Genta berseru
"Wah tulisannya dalam bahasa inggris… Apa ya artinya" Ayumi dan Mitsuhiko penasaran
"Sini aku lihat " Ai langsung menyambar kertas itu
I'll come Sherry! See you soon! Vermouth
Ai begitu terhenyak membaca itu…Seketika itu juga ketakutan menjalar diseluruh tubuhnya…Kertas yang dipegangnya terjatuh… Dia segera pergi ke kamar dan mengunci dirinya sendiri disana.. Semua sangat khawatir dengan sikapnya yang aneh itu…Ayumi, Genta , Mitsuhiko dan hakase berjuang membujuknya agar mau keluar dari kamar.. Pieter berpikir sejenak dan memungut kertas yang tadi dijatuhkan Ai…
"Sherry? Siapa itu? Vermouth siapa juga itu…? Kenapa Ai chan begitu ketakutan?"
Saat pukul 19.00 Conan pulang dan mendapati suasana rumah yang tak terlalu menyenangkan itu..Dia keheranan melihat semua itu…..
"Niichan… Mana Ai? Dan kenapa semua terlihat lesu begitu.."
"Ai chan mengurung diri di kamar setelah membaca surat yang ditemukan di dompet yang diberikan oleh orang yang menabrak dia tadi…" Pieter menerangkan sambil memberikan surat itu ke Conan
Conan yang membaca itu ekspresinya segera berubah….. Jadi mereka akan segera bergerak? Conan mulai cemas…
"Hei, Conan ada apa ini…? Siapa itu Sherry dan Vermouth..? dan kenapa Ai begitu ketakutan?"
"Hehe.. Sepertinya orang itu lupa mengambil suratnya … Soal Ai mungkin demamnya sedikit memburuk.. Jangan Khawatir.. Biarkan dia beristirahat saja dulu" Conan menggunakan jurus andalannya yaitu bersikap sebagai anak kecil yang polos….
"Benarkah demamnya tambah parah? Pelayan tolong ambilkan obat dan kunci kamar 05 ! "
" Nee, niichan buat apa kunci kamar segala?"
"Tadinya aku mau membujuk dia supaya mau keluar sendiri.. Tapi kalau memang demamnya tambah parah dia kan harus diobati dengan segera jadi aku yang akan membuka kamarnya ..Oh ya kalian jangan ikut masuk ya… Nanti bisa tertular…"
Klek…Klekkk Pintu kamar Ai terbuka lebar… Sekarang terlihatlah Ai yang berbaring melingkar karena ketakutan…Pieter menutup pintu agar angin tidak masuk karena dapat memperparah demam Ai…
"Ai chan… Kamu baik-baik saja?"
"…."
"Ai chan?" Pieter mendekat
"Jangan mendekat !" Suara Ai terdengar bergetar..
Pieter tetap saja berjalan mendekat..Dia kemudian memegang dahi Ai untuk memastikan suhu badan Ai..
"Sepertinya kamu demam tinggi….."
"Sudah cepat keluar dari sini…!"
"Kamu kenapa sih Ai chan…? Tenanglah.. Demammu akan segera sembuh.. Jangan khawatir.." Pieter menjejalkan obat deman yang dia bawa ke mulut Ai….
"….."
"Sebentar lagi pasti kondisimu akan membaik ,,"
"….."
"Sudah dulu ya… Tidur yang nyeyak.. Jangan banyak memikirkan yang tidak-tidak.." Pieter baru saja akan beranjak pergi saat…
"Jangan pergi….." Ai mulai kembali berbicara
"Oke, kalau kamu minta begitu aku akan menemanimu….." Pieter segera memeluk Ai
Tak berapa lama Ai tertidur dengan pulasnya…Pieter yang sedari tadi mendekap Ai tersenyum-senyum sendiri melihat betapa manisnya sesosok anak kecil itu…..Dia menjadi bingung sendiri dengan perasaannya… Mungkinkah? Ah rasanya mustahil dia jatuh cinta pada anak kecil terlebih yang baru saja ditemuinya kemarin…Tapi dia sendiri juga tak mengelak bahwa dia begitu sayangnya dengan Ai lebih dari pada kepada anggota detective cilik lainnya..Setelah bergulat dengan perasaannya itu dia pun jatuh tertidur…
Beberapa jam kemudian Ai terbangun.. Dia melihat bahwa Pieter mendekapnya dengan erat dan penuh rasa sayang.. Entah perasaan senang macam apa yang menjalar di seluruh tubuhnya ini, yang benar saja..Dia kan baru bertemu dengan orang ini kemarin… Hmm.. Sudahlah. Ai memutuskan untuk kembali tidur saja daripada mempersoalkan hal nan rumit itu…
Keheningan malam sudah mulai mendominasi seiring dengan berkurangnya jumlah manusia yang masih terjaga dari tidur….Di kamar no 05 yang sedari tadi tenang terdengar sedikit suara igauan yang memang tak terdengar dari luar….. bahkan suara itu juga tak dapat didengar oleh orang yang berada di dekapannya itu…
"Shiho… Shiho…..Jangan tinggalkan aku…"
Bersambung….
Fuihhhh Akhirnya selesai juga cerita nan aneh ini…. Gomen ya reader semua…. Saran dan Kritik sangat diterima dengan tangan terbuka….
THX FOR READING MY STORY…
