First Love
Park Jimin & Min Yoongi
Other
Rated : T
Warning! BL/OOC/Abal
.
©jjnuna
.
Semua cast milik tuhan dan diri mereka sendiri, saya hanya meminjam nama mereka untuk menuangkan isi pikiran saya melalui ff ini.
Mohon maaf jika ada yang tidak suka, I hope u don't bash cast in here .
.
Enjoy!
.
Di ruangan dengan latar serba putih yang terdapat berbagai alat peralatan syuting, terlihat seorang wanita tengah bersiap-siap melakukan sesi wawancara, bisik-bisik penonton yang berada di sebrang studio tengah melihat objek yang juga tengah mempersiapkan wawancara petamanya.
"OKE! HYESU-AH KAU SIAP? 1 2 3 TAKE!"
Suara laki-laki terdengar mengarahkan wawancara tersebut. Yang menandakan wawancara telah dimulai.
"Annyeonghaseyo yeorebun~ kembali lagi bersama saya, dalam acara Talk-Talk Show. Lee Hyesu imnida." Sapa wanita tersebut, sebagai pembukaan acara.
"Disamping saya sudah berada seseorang yang tengah dalam perbincangan baru-baru ini, bukan begitu Jimin-shi?"
Orang yang di maksud oleh wanita itu hanya tersenyum malu, seraya memberi isyarat 'tidak' dengan tangannya. Semua penonton yang tengah melihatnya bersorak saking gemasnya.
"Ah~ sepertinya anda sangat gugup ya. Baiklah Jimin-shi silahkan perkenalkan diri anda, lihat penonton di sana, mereka sudah bosan melihat saya bicara haha." Kekeh Hyesu.
[KYAHHHH!] [JIMIN-YA WE LOVE YOU]—"Woah bahkan saat ini terlihat seperti konser dan bukan wawancara." Ucap Hyesu yang takjub dengan bintang tamunya saat ini. Lagi, orang yang di maksud hanya memperlihatkan senyum lembutnya.
Penonton di Studio yang hadir sebagian lebih kaum wanita, dari remaja hingga dewasa. Ya, biasanya hanya ibu-ibu rumah tangga yang hadir dalam acara ini, kalau pun ada anak remaja atau dewasa yang datang, mereka hanya melihat tamu yang tampan dan juga muda. Mudah sekali di tebak anak zaman sekarang.—batin Hyesu miris.
Wanita itu tak sadar, bahkan umurnya tak jauh berbeda dengan mayoritas penonton disini.
"Ah annyeonghaseyo. Saya CEO JN Group Park Jimin imnida." Ucap lelaki itu.
"Baiklah pemirsa, Jimin-shi sudah memperkenalkan dirinya, sangat luar biasa bukan di umur yang sangat muda ini Beliau sudah menjadi seorang CEO salah satu Group terbesar di Korea Selatan. Ngomong-ngomong yang saya tahu umur anda sekitar dua puluhan, apa benar?"
Jimin tersenyum, "Sebelumnya terimakasih. Benar, saya masih berumur dua puluh tiga tahun saat ini. Dan untuk Hyesu-shi tidak perlu memanggil saya 'Beliau' mungkin itu lebih pantas dikatakan untuk Ayah saya. Dan umur kita tak terlalu jauh kan." Kekehnya.
[KYAAAAA] "Wah kalian memang pintar ya melihat yang bening-bening haha,"Ucap Hyesu kepada penonton
Semua orang yang berada di Studio tertawa, pemuda pemilik pipi yang khas itu pun ikut tertawa melihat tingkah penonton yang ada disana.
"Sebentar. Yang saya dengar anda bukan anak dari Park Yoochun-shi, yang sangat jelas masih pemilik sah JN Group. Dan kenapa bukan Park Chanyeol-shi yang jelas anak sulung Beliau? Sebelumnya mohon maaf karena menanyakan hal ini."
Jimin lagi-lagi tersenyum.
"Ah tak masalah anda menanyakan hal ini, Sebelumnya saya akan memberitahu Ayah saya hanya seorang pensiunan Manager dalam perusahaan ini. Yoochun sajangnim hanya berteman baik dengannya, dan memberikan semua tanggung jawab ini pada saya. Dan untuk Chanyeol hyung dia bukan anak sulung, tetapi anak tunggal. Dia sedang berada di Moscow saat ini, dan mungkin saja menetap disana." Jawabnya.
Semua orang yang berada di dalam Studio takjub mendengar penuturan Jimin, pasalnya semua orang mengira Jimin adalah adik dari Park Chanyeol yang tidak pernah terekspos oleh Media. Dan baru mengetahui kalau Chanyeol adalah seorang anak tunggal.
"Wah fakta yang sangat mengejutkan sekali Jimin-shi. Lalu kenapa anda memanggil Park Yoochun-shi dengan sebutan Ayah di scene sebelumnya?" Wanita itu masih saja takjub mendengar penuturan bintang tamunya tersebut, dan mulai penasaran dengan seluk beluk kehidupannya.
"Ah, entah sejak kapan saya memanggil Beliau Ayah. Kadang terasa canggung memanggil Beliau Ayah, karena Ayah kandung saya masih ada bersama—"
"Tunggu Jimin-shi, maaf menyela. Jadi sekarang anda tinggal bersama Park Yoochun-shi atau dengan Ayah kandung anda?"
Jimin tertawa. "Baru saja saya ingin mengatakan, tapi anda sudah menyela Hyesu-shi," Pemuda bermata hitam kelam senada dengan warna rambutnya pun tertawa lagi.
Wanita itu pun ikut tertawa, merutuki kelakuannya sekarang yang lebih mirip seorang fangirl seperti penonton yang berada dalam Studio.
"Ah maaf, sepertinya saya tertular virus fans anda Jimin-shi. Menjadi terlalu kepo haha. Baiklah, silahkan di lanjut,"
"Eumm… Semenjak Ayah pensiun, saya tinggal sendiri. Dan Beliau sedang di Busan sekarang, ia berkata lebih suka berada di kampug halaman. Terkadang Chanyeol hyung mengajak saya ke rumahnya untuk menginap. Dan keesokan hari pasti saya di tahan oleh Eomma Chanyeol hyung, tidak di perbolehkan untuk pulang, bahkan pernah sampai sebulan full." Jawab pemuda itu.
Hyesu ber 'oh' ria mendengar fakta-fakta seorang Park Jimin yang benar-benar diluar ekspetasinya.
Menjadi seorang CEO tanpa ada hubungan darah dari sang pemilik sah, yang biasanya seorang anak kandung lah yang akan menggantikannya. Bahkan bisa dikatakan sangat dekat dengan keluarga sang pemilik. Kejadian yang sangat langka, mungkin hanya terjadi pada seorang Park Jimin.
"Bagaimana penonton dan pemirsa di rumah sekalian? Wah benar-benar mengejutkan bukan? Saya akan membacakan pertanyaan terakhir, sebelum break. Pertanyaan ini di ambil dari SNS yang telah dipilih oleh staff kita,"
jiminwifeu : Jiminie~ kami semua keliru, aku mengira kau adalah adik Chanyeol saat kau dipilih sebagai CEO beberapa bulan yang lalu. Karena marga kalian yang sama yaitu PARK! The power of park I love you.
"Good question, mewakili semua pertanyaan kita. Ah, ternyata anda sudah menikah Jimin-shi. Lihat display name tersebut haha." Gurauan Hyesu, mencairkan suasana.
Jimin tersenyum, "Mohon maaf atas keliruan ini, saya juga berpikir Ayah dan Yoochun sajangnim sering kali disebut kakak-adik karena marga yang sama, dan juga karena kedekatan mereka. Itu pun berlaku juga dengan saya dan Chanyeol hyung. Mungkin ini yang disebut takdir." Pemuda itu tertawa sesudah menjawab pertanyaan dari salah satu pemirsa yang berada di rumah tersebut.
"Jiminwifeu apakah anda puas dengan jawabannya? Baiklah pemirsa, kami akan segera kembali dan kirimkan pertanyaan-pertanyaan yang ingin anda tanyakan pada website kami. Salam Talk Talk Show."
Suara tepuk tangan mengakhiri sesi awal wawancara, pemuda bermanik hitam itu pun menuju backstage. Mengganti setelan jas hitam plus kemeja birunya menjadi pakaian lebih santai. Model rambut sang pemuda pun tidak akan jatuh seperti tadi, lebih tepatnya akan ditata yang memperlihatkan sedikit dahinya yang menggoda.
.
.
Karena ini adalah siaran langsung tak banyak waktu untuk pemuda bersurai hitam kelam itu berlama-lama di backstage. Sekarang terlihat sang pemuda yang tengah duduk sesekali berbincang dengan penonton sebelum on air.
Ah style yang Jimin pakai sekarang sangat sederhana, jeans hitam dengan sedikit robekan di lututnya, kaos putih polos dan jaket berbahan levis bewarna kebiruan. Karena waktu yang tak memungkinkan, pemuda itu tidak jadi menata rambutnya. Jimin menggantinya dengan topi bewarna putih.
"Woah Jimin-shi anda terlihat seperti Selebritis dari pada Pebisnis sekarang, umur yang masih muda di tambah wajah yang tampan, bahkan penonton disini sudah bersiap untuk mendaftar menjadi kekasih anda." Tutur Hyesu sekaligus membuka acara kembali.
Seperti biasa Jimin hanya tersenyum mendengar pujian-pujian yang di lontarkan untuknya.
"Oke pemirsa, saya akan membacakan beberapa question yang telah terkirim."
brownue : Oppa aku memiliki dua sahabat, dan semua first love mereka termasuk aku tak berjalan mulus, menurutmu first love itu apa? Apa kau pernah mencari first love mu lagi?
Semua orang di Studio tertawa ketika Hyesu membacakan pertanyaan tersebut, mereka berpikir sepertinya orang ini salah memberikan pertanyaan kepada Jimin. Ingat Jimin bukan selebritis ia bisnis man yo! Haha.
Menyadari hal itu Hyesu berkata, "Jimin-shi kalau anda enggan menjawab pertanyaan tersebut, kami akan melewatinya."
"Tak apa saya akan menjawabnya. Frist love yah, hemm saya kurang berpengalaman soal percintaan. Dulu saat saya di Busan, saya pernah di tolong oleh seseorang. Entah mengapa saya ingin mencari orang itu lagi, apa mungkin itu bisa di sebut first love?"
[AAAA SIAPA ORANG ITU JIM!] [ITU AKU KAN!] [BUKAN KAMU PASTINYA IH]
Penonton di Studio kembali riuh, mereka berlomba-lomba orang itu berada di salah satu bangku penonton. Jimin yang melihatnya hanya tertawa.
"Dia sudah tidak ada di Busan lagi, kemungkinan kecil bisa menemukannya. Di tambah kita sudah dewasa, susah mengenali hanya dengan ingatan masa kecil." Tiba-tiba pemuda bersurai hitam itu berucap, menghentikan riuh penonton yang masih mempermasalahkan siapa seseorang itu.
Hyesu mengerutkan keningnya, "Ingatan masa kecil? Jadi kalian sudah berteman sejak kecil?" tanyanya yang masih terlihat bingung.
"Test…Hyesu-ah, ganti topik wawancara ini, topiknya tak cocok dengan acara kita." Ucap seseorang yang terdengar di microfon telinga Hyesu.
Wanita itu mengerutkan dahinya. Ia sedikit kesal, padahal pertanyaan untuk wawancara ini yang memilih staff-staff mereka. Untung saja saat di awal ia sempat menyadari, agar tamunya tersebut tidak menjawab pertanyaan.
"Entah bisa di sebut berteman atau tidak, saat saya ditolongnya setelah itu kami sering bertemu mungkin empat-lima kali. Dan hari selanjutnya—"
Lagi-lagi Hyesu meyela, "Jimin-shi wah anda terlalu baik, sampai mengekspos hal pribadi anda. Kami minta maaf atas tak nyamannya anda disini. Baiklah pemirsa karena konten ini sudah memasuki hal pribadi tamu kami, kami akan membacakan pertanyaan selanjutnya."
Pemuda tersebut hanya diam, enggan menanggapi. Memang ada benarnya, ia meresa memang sudah berlebihan. Lain dengan penonton yang kecewa dengan cerita Jimin yang tak selesai.
Selanjutnya pertanyaan-pertanyaan tentang tips berkarir seorang Park Jimin dari awal hingga saat ini, menghadapi stres yang tiba-tiba muncul, pola hidup sehat yang ia jalani saat sedang sibuk. Sampai akhirnya acara pun selesai.
"Terimakasih Jimin-shi telah datang diacara ini, mohon maaf bila anda tak nyaman. Dan terima undangan kami selanjutnya ya!."
"Tak masalah. Baiklah saya akan datang dengan Chanyeol hyung lain kali." Mereka berdua pun berjabat tangan.
"Pemirsa dimana pun anda berada, tetaplah menonton chanel kami. Kritik dan saran bisa di kirimkan ke alamat dibawah ini. Terima kasih dan sampai jumpa minggu depan di Talk-Talk Show."
Daegu, 21:00
Sebuah sofa panjang berwarna coklat muda, terdapat seseorang yang tengah berbaring dengan sebuah tv yang masih menyala. Memperlihatkan sosok tampan yang tengah di wawancarai.
"Kau makin tinggi saja Jim. Betapa terkejutnya orang-orang itu jika mengetahui bantetnya kau dulu."
.
-to be continued-
.
Review pls~
.
2017/03/28
AAAAA ff pertama gue:') butuh saran & kritikan tbh, masih baru di dunia penulisan/? Maaf alurnya kecepetan wkwkwk. Untuk Hyesu sendiri yang sksd, garing, cewe absurd angga aja itu saya XD lumayan lah kalo sksdnya ke Jimin wkwkwk. Kalo responnya baik bakal aku lanjut:') Butuh perjuangan login ffn di pc:') soalnya ke block terus. Kebiasaan cuma baca doang sih akunya wkwkwk, masih kuper buat beginian wkwkwk sekian ngebacotnya :v
