Saniwa Training
│Touken Ranbu © DMM + Nitroplus
│Warning: Random, typo(s) Poetry-like writing. Short. No pair.|
Jangkrik mengerik riang. Detak hiasan bambu ungkit di kolam. Mengagetkan sekumpul bulatan kuning di ujung teratai. Berusaha membaur dengan sunyi. Dalam diam seorang saniwa mengatur napas.
Apakah dia harus melakukan ini?
Apa gunanya? .
"Aku ingin lihat seberapa jauh kecepatanmu. Kau ini masih nanggung. Kemampuan kamuflasemu sangat payah padahal kau tak begitu kuat..." Suara Abe no Seimei membuyarkan lamunan. .
Tangan berbalut kain mencium lantai tatami. Kemarin masih nyeri, akibat memukul pohon, sekarang sudah tak terasa. Pintu geser berderik. Iris coklat mendapat target di pojok ruangan. Rambut hitam panjang bertabur lemas di bantal putih, seperti pemiliknya. Hanya satu buah futon digelar. .
"...lakukan ini ke yang kemampuan mendeteksinya paling buruk lalu paling bagus lakukan secara bertahap selama lima kali-"
Sang saniwa beruntung, Ia tak dipunggungi-bisa melihat reaksi target dengan jelas.
Mendekat pasti, meniti anyaman tatami.
"Jika berhasil akan kuajari kau cara membuat segel seiman." * .
Ambil sejumput helai hitam, kitari dengan tali.
Meliuk sebentar, ditali-mati dan jadilah kupu-kupu. Ambil sejumput lagi.
"Supaya kau tahu kalau menyegel waktu itu tidak sesederhana mengunci pintu."
Jadi sepasang kupu-kupu merah Tersenyum tipis, Ia terbang beranjak.
"Karena gerakan waktu itu liar dan sangat cepat."
Halus menutup pintu geser, sampai cahaya bulan di tatami tinggal segaris.
Mata biru membuka. Hangat ruangan membuat Ia bangun. Tapi iris biru lain menatap balik.
"Se-selamat pagi, Kane-san." Kunihiro lirih menyapa, sambil memegang rambutnya? Izuninokami langsung bangun. Menyentuh kepala, merasa ada yang terikat. Hening menatap Kunihiro beberapa saat.
Dalam waktu sepersekian detik Izuminokami dan Kunihiro mengitari halaman citadel.
"Itu bukan aku, sungguh! Aku masuk membangunkanmu karena hari ini giliran kita memberi makan kuda!"
"Kau belum jawab pertanyaan! Kenapa kau menguncir rambutku, Kunihiro?!" Izuminokami gusar. Tampak kontras dengan twintail imut hitam legam berkibar kesana kemari. Tinggal diberi seragam Ia sudah cocok jadi gadis pelajar.
"Aku sudah bilang, itu bukan aku! Tadi aku malah mau melepasnya! Tapi kau sudah bangun duluan! Percayalah padaku, Kane-san!" Kunihiro tahu jika sedang begini, uchigatana itu agak sulit dibujuk.
"Ck. Berisik." Helaan lembut terdengar dari ruangan saniwa, derap langkah Izuminokami dan asistenya membuat Hikaru membenamkan diri ke selimut lebih dalam.
Fin
A/N: *Seiman itu segel buatan Abe no Seimei sendiri. Waktu Yorimitsu membasmi Tamamo-no-mae juga, Seimei bertugas buat ngebersihin area sekitar istana.
