Halo! XD

Saya Author baru! Yoroshiku onegaishimasu! Yukari adalah otaku dan ELF. Arigatou sudah berkenan membaca cerita Yukari! xD

Oke, ENJOOOYYY~

Cool Time Machine Experience

Suatu hari. Ciel Phantomhive, anak manja bin katro, lagi dandan *coret* sarapan di ruang makan. Butlernya, Sebastian Michaelis, iblis aneh bin ganteng, berdiri di sebelahnya.

GUBRAAAK

TIBA-TIBA *coretcapslockjebol* pintu rubuh ditubruk ama Alois, Undertaker with his deathscythe, sm iblis berkacamata bin jenong Claude Faustus. "asdfghjkl;! Ketok dulu kek! Gua jadi nelen duri ikan nih! Sebas! Lo sih! *kokjadiSebbydisalahin*" maki Ciel.

"Lha wong bukan salah saya dong bocchan. Emang bocchan nyuruh saya?" Tanya si Butler dengan gobloknya.

"dih! Udah deh lupain aja! Ini lagi si Alois, shinigami Undertaker sm iblis jenong mau ngapain?!" Ciel mulai esmosi.

"Ano, Ciel, si Undertaker nemuin mesin waktu nih! Ayo kita ke masa lalu!" jerit Alois yang membuat rokok Bard jatuh bergulingan(?).

"gak, gak Earl. Kita mau ke masa depan!" sahut Undertaker.

"masa lalu aje! Gua penasaran dinosaurus tuh apa?!" tentang Alois.

Maka. Terjadilah pertarungan adu bacot kaga mutu karya Alois Trancy dan Underbengek *coret* undertaker.

Setelah menunggu Ciel dimakamin *coret (Ciel: salah mulu lo thorr!)* Alois sm Undertaker adu bacot, akhirnya dengan selamat sentosa Undertaker menang.

"YUHUUU BANZAAAIII AI EM WINNNN!" sorak Undertaker gaje kayak neriakin Us*in B*lt.

"Oi Undertaker. Iyadah gua kalah. Tapi cepetan dong nyalain mesin waktunya!" tereak Alois sambil mengguncang-guncang tubuh Undertaker yang sudah tidak berbadan (?) itu.

"i-i-iyaaahhh… tapi lepasin dulu guenyahhh… hahahahhahahaa *iniUndertakerkenapa*" kata Undertaker gaje karena mabok digoncang sama Alois.

Undertaker pun memasukkan semacam kunci aneh(?) dari tulang berhiaskan bulu burung kutilang yang keserempet bajaj. Ceklek! Nit nat nit nut! Terdengar proses dari mesin itu. Sampai akhirnya…

"WUAAAA!" teriak Ciel & Alois karena kepala mereka serasa muter-muter (?). Tentunya Claude, Sebastian sama Undertaker nggak, toh mereka iblis & shinigami gaje bin aneh. *ditabok*

"Pusyiiing… C*p L*ng gua mana ya.." gumam Ciel yang udah kebangun terus karena tulalit darurat(?) jadi aneh.

"Sepertinya kita sudah sampai di lokasi Op0067382(?), Bocchan." Kata suara banci *coret* baritone yang ternyata milik Sebastian.

"hoo…" Ciel hanya bisa ber'oh' ria. "GUE DIMANA?! GUE PAKE KOLOR CORAK APA?! AAA… ANCURLAH IDUP GUE!" terdengar suara Alois yang makin hari makin stress dan sepertinya hari ini mencapai dasarnya, eh, puncaknya!(?). Gomen ne. Author lagi puasa makanya hyperbola(?) author kumat #ganyambung.

"tenanglah, Danna-sama! Saya ada disini, siap melayani anda." Ucap Claude dengan gaya sok cool (Sistar?) nya. "ngomong-ngomong, KITA ADA DIMANA?!" secara serentak, Ciel dan Alois bertanya. Dengan serentak juga (copast!) Sebastian dan Claude menjawab, "di… … … (cepetan!) KOREA SELATAN." Ya, jawaban yang sarkastis(?).

"what?! We're in South Korea?! Oh, what should we do?!" Alois mulai kumat dan ditenangkan oleh Claude. Ciel Cuma ngeliatin dengan cengo tapi professional(?)nya. "Permisi, tuan muda, saya minta izin untung berjalan-jalan sebentar. Dilihat dari kotanya yang ramai, tampaknya kita berada di Seoul, ibukota Korea Selatan." Jelas Sebastian dengan singkat, padat dan jueeelaass. "sure. Pergi!" tereak Ciel sambil nendang Sebastian yang dengan lincahnya menghindar ke Taman Lawang(?).

BRUAAAK

Tiba-tiba terdengar suara keras yang menyebabkan langit runtuh bumi terbelah(?). Ciel nengok dengan slow motion, Undertaker mendadak jadi kunti dan Alois yang berpose a la patung pancoran. Claude cuma melihat dengan pose rata(?) nya.

"aah. Mianhae. Saya kurang berhati-hati…" kata Sebastian dengan wajah sok calm down-nya *digatak*.

"gwaenchanae. Saya juga minta maaf." Kata orang yang ditubruk Sebastian dengan sengaja itu. Orang itu tinggi, tampan, berotot tapi seksi(?) dan berwibawa. "ngomong-ngomong, kalau saya boleh tahu(tempe). Mengapa anda memakai jas dan rambut anda model laut merah dibelah tengah?" Tanya orang itu dengan sopan tapi blak-blakan. "ah, itu sudah gaya saya." Sebastian yang tersanjung(?) itupun mengibaskan poninya dengan anggun seperti my little pony(?).

"Selamat siang. Mohon anda berkenan memaafkan butler saya ini…" Ciel pun meminta maaf dengan profesionalnya. "Ha? Siapa namamu, saeng?" Tanya orang itu. "Namaku Ciel Phantomhive. Kepala keluarga Phantomhive di London, Inggris." Jelasnya. "N-Ne. Jika berkenan, saya mengajak anda untuk ke rumah saya dulu, bagaimana?" Tanya orang itu. "Tetapi, kami akan membawa banyak orang. Jadi, maaf jika kamar anda aka nada sedikit tawuran(?)" ucap Sebastian. "Tidak apa-apa." Kata orang itu. "Claude, bawa danna-sama-mu. Undertaker, berhenti tertawa dan ikut kami!" seru Ciel dengan glare-nya yang termashyur.

Mereka pun, berjalan melalui kota Seoul yang ramai.

Sementara itu, di FAIRY TAIL…

"Hey Lucy! Cepat ke sini. CEPAAT!" tereak Natsu dan kontan membuat seluruh guild yang tadinya ramai menjadi mengheningkan cipta mendadak.

"Hei, Flame Head. Tak bisakah kau diam walau hanya sedetik saja?! Guild yang damai(?) ini terganggunya selalu gara-gara kau, tahu!" ucap You-Know-Who. Ya, manusia es, Gray Fullbuster.

"Aku berkata pada Lucy, Ice Head. Bukan kau!" balas Natsu.

"apa katamu, Stupid Fire?!"

"budeg banget sih, Ice Machine!"

"Motion Sickness!"

"Stripper!"

"Berhenti, atau aku tak akan mendengarkan apapun." Sebuah wanita pirang menyahut.

"Jangan bertengkar disini atau akan kubunuh kalian berdua." Wanita berambut Scarlet juga menyahut ucapan itu.

"Lu-Lucy!"

"Er.. Erza?!"

"Ya. Ada apa sih, Natsu?" Tanya Lucy dengan tampang heran.

"Itu lho, Luce. Happy menemukan mesin waktu bertuliskan.. Under.. Underwear.. ah, Undertaker! Ayo kita ke pinggir sungai sekarang agar bisa melihat mesin waktu itu!" ujar Natsu.

"Kami ikut." Kata Gray dan Erza.

Di pinggir sungai…

"Aye! Natsu! Kau sudah datang!" seru seekor kucing biru bermata belo dan terbang bagai gagak nyupir helicopter *gimanacaranya*.

"Happy! Mana mesin waktu kita?!" Tanya Natsu dengan motion happiness(?) nya.

"aye! Disini!" kata Happy sambil menunjukkan sebuah mesin seperti mesin mobil Corvette dan sebuah kunci yang digunakan Undertaker tadi.

"hei, kunci apa noh? Kunci roh? Buatku!" teriak Lucy yang langsung merebut kunci itu.

"O-o, tidak bisa, Luce! Wu-wuaah!" kata Natsu yang menghalangi Lucy, tapi kesandung sehingga nubruk Lucy.

"Kyaa!" Lucy limbung dan tanpa sengaja (hah?) kuncinya nancep(?) di lubangnya dan membuat ada sinar yang menyilaukan bagai sebuah lampu Ph*lips baru.

"WUAAA!" teriak Lucy, Natsu (terutama, karena Motion Sickness), Gray, Erza & Happy yang berpusing-pusing(?) ke masa depan.

"hhnghh.." lenguh(Sapi?!) Erza yang bangun. "Dimana ini?" tanyanya. "Aku tidak tahu. Ini tempat yang aneh." Jawab Gray yang baru bangun(bangun tidur k uterus mandiii….). "Aku pusiiing .." ucap Lucy dan Happy bersamaan. "Hey Lucy, kau meniruku!" tukas Happy. "Diam, kucing. Aku tak mau berurusan denganmu." Jawab Lucy dengan Erza mode on. "Ba… baiklah…" Happy pundung karena dia tumben-tumbennya kalah bacod dari Lucy.

Erza pun berdiri dan menabrak seseorang. "Aduh!" rintihnya (tumben si Erza). "Mi-mianhae! Apakah kau baik-baik saja?" Tanya orang itu. Dia berwajah cute dan sukses membuat Erza blushing(?).

"ya, aku baik-baik saja. Tetapi aku dan teman-temanku tak punya tempat tinggal karena tersesat tadi…" kata Erza.

"Oh, iya. Lee Sungmin imnida. Kalian bisa tinggal di dorm-ku kalau mau." Katanya.

"Dorm? Apakah itu sejenis guild?" Tanya Natsu gaje tapi sudah mendingan dari Motion Sickness-nya karena minum ant*ngin.

"Hmm… yah, begitulah…" jawab Sungmin dengan ragu-ragu karena pertanyaan Natsu yang bego banget. *dibakarNatsu*

"Oya. Namaku Erza. Ini temanku, Gray, Lucy, Natsu, dan… Happy?" kata Erza dengan sedikit mengernyit (emak-emak?) karena Happy adalah kucing terbang.

"aye! Happy!" kata Happy dengan seenak ekor(?) nya.

Happy! Bodo lu! Lu kucing sihir! Piker Erza.

"y-ya… Ayo, kita ke dorm-ku…." Ajak Sungmin.

Dan merekapun berjalan(ex. Happy karena ya, taulah—dia kan terbang) menuju dorm Sungmin.

Tanpa chara dari Kuroshitsuji dan Fairy Tail ketahui, hal yang gede (baca: besar) menanti.