Halo readers semuanya. ini ff baru saya. baru saya upload maksudnya. hehehe.

dikarenakan author masih sangat-amat-awal-sekali-baru-jadi-penulis-ff /? == author minta maaf kalo banyak yang tidak dapat ditolerir. hehehe. (maaf saya cengengesan.)

Warning : BoyxBoy/YAOI/BL, OOC, Gaje, Typo(s), de el el.

Don't Like Don't Read

[Chapter 1]

-Author POV-

"Chanyeol-ssi." Suara seorang yeoja memecahkan lamunan panjang Chanyeol pagi itu. Chanyeol menengadahkan wajah tampannya menatap yeoja yang baru saja memanggilnya.

"Apa?" Tanya Chanyeol singkat. Mata obsidiannya yang teduh menatap telak mata sipit yeoja didepannya. Yeoja itu mendadak salah tingkah ditatap Chanyeol sang pangeran pujaan seluruh yeoja maupun namja seantero sekolah.

Ya, Park Chanyeol. Nama yang sudah tidak asing di Kyunghee High School. Namja dengan tinggi diatas rata-rata yang memiliki wajah bak seorang pangeran. Seorang murid multitalent yang dapat memainkan banyak jenis alat musik. Suara baritone nya yang mengalun ketika si empunya ngeRapp membuat semua kaum hawa yang mendengarnya meleleh. Para fans nya—entah itu yeoja atau namja— menjuluki Chanyeol 'Pangeran Pheonix'.

"Begini, euhm... Apa nanti sore kau ada acara?" Tanya yeoja itu malu-malu dengan posisi kepalanya menunduk. Chanyeol hanya diam. 5 detik. 15 detik. 3 menit.

"Ehm, kenapa kau tidak menjawab? Walaupun ingin menolak setidaknya jawablah." Protes yeoja itu dalam keadaan masih menunduk.

"Haruskah aku menjawabnya Jieun-ssi? Kau bahkan tidak menatapku saat berbicara denganku. Itu berarti kau tidak menuntut jawaban bukan?" Jawab Chanyeol enteng. Yeoja yang ternyata bernama Jieun itu mengangkat kepalanya dan menatap Chanyeol bingung.

"..." Mereka hanya bertatapan. Cukup lama sampai membuat Chanyeol cukup jengah dengan teman sekelasnya yang menjuluki dirinya sendiri 'Angel without wings'. Chanyeol bahkan geli sendiri saat melihat yeoja ini berdiri didepannya. Si malaikat cacat Batin Chanyeol ketika melihat siapa orang didepannya.

"Jika kau menatapnya terus kau akan terkena katarak Jieun-ssi." canda seseorang yang baru saja datang. Kontan saja kedua orang tadi menoleh kearah sumber suara tadi.

Chanyeol menatap temannya yang baru datang itu dengan gembira maksimal. Akhirnya ada orang yang menyelamatkannya!

Jieun hanya terkekeh sebentar lalu beranjak keluar kelas karena sudah ada orang lain selain ia dan Chanyeol. Ya, tadi mereka hanya berdua dikelas karena masih terlalu pagi untuk murid lainnya datang.

"Oiya Chanyeol-ssi, soal yang tadi.. Lupakan saja." Kata Jieun saat menoleh kembali. Chanyeol hanya tersenyum miring sebagai jawabannya. Sungguh, Jieun sangat ingin meleleh saat matanya melihat senyuman mematikan sang pangeran.

"Jongin, berkatmu aku selamat. Thanks." Kata Chanyeol pada sahabatnya yang kini sedang duduk didepan Chanyeol. Jongin menoleh dan hanya mengangguk enteng.

"Oh ya Chanyeol, kabarnya kelas ini akan kedatangan murid baru!" Kata Jongin yang entah mengapa begitu bersemangat.

Chanyeol hanya mengangguk pelan, "Lalu? Kau kan tahu aku tidak pernah tertarik dengan hal seperti itu." Kata Chanyeol sambil menatap heran Jongin.

"Oh iya bodohnya hamba telah mengatakan hal tidak penting seperti itu kepada anda pangeran! Hamba pantas dibunuh, pangeran!" Kata Jongin mulai mendramatisir. Chanyeol hanya terkekeh pelan.

"Ya! Kau memang pantas mati!" Kata Chanyeol lalu sedetik kemudian Jongin mengaduh karena kepalanya dijitak oleh Chanyeol. Lalu kedua sahabat itupun tertawa bersama. Oh, so sweet.

( O_O )

Bel masuk telah berbunyi, saatnya Kim sonsaengnim memasuki kelas dan memulai pelajarannya.

"Mungkin beberapa dari kalian sudah mendengar berita ini," Kata Kim sonsaengnim misterius, semua murid saling bertatap-tatapan bingung. Begitu juga Chanyeol, namja itu menaikkan satu alisnya. Lalu Kim sonsaengnim melanjutkan kalimatnya, "Hari ini kita kedatangan teman baru pindahan dari London." Setelah mendengar kelanjutan kalimat Kim sonsaengnim, semua murid bersorak-sorak ramai —ex Chanyeol tentunya, namja itu hanya menatap Kim sonsaengnim bosan— dan beberapa siswi sibuk menanyakan ia yeoja atau namja, seperti apa wajahnya, dan sebagainya.

"Kau bisa masuk," Kata Kim sonsaengnim, dan tampaklah seorang namja berkulit putih mulus dengan wajah yang sangat manis dan agak innocent didepan kelas. Semua siswi dikelas itu menjerit-jerit tak karuan, namun si murid baru itu hanya menampakkan senyum manis yang sangat menyejukkan membuat para siswi semakin kalap. Chanyeol cukup tertarik pada si murid baru ini. Wajahnya terlihat seperti anak kecil, pikir Chanyeol.

"Annyeonghaseyo," Namja itu tersenyum lalu melanjutkan kalimatnya, "Namaku Do Kyungsoo, aku harap kita bisa saling berteman!" Katanya sembari menunjukan senyuman polosnya nya yang memikat. Bahkan Chanyeol-pun sempat terkesima dengan senyuman namja yang lebih pendek darinya itu. Suaranya juga mengalun begitu lembut.

"Baiklah, Kyungsoo-ah kau bisa duduk di kursi kosong di samping Jongin." Kata Kim sonsaengnim sambil menunjuk kursi yang ia maksud. Kyungsoo tersenyum lalu beranjak ketempatnya di samping namja yang bernama Jongin itu.

"Annyeong Kyungsoo-ah. Aku Kim Jongin tapi teman-temanku memanggilku Kai. Tertarik berteman denganku?" Kata Kai ramah disertai cengiran khas-nya.

"Ah, annyeong. Apakah aku harus menjadi temanmu dulu jika ingin memanggilmu Kai?" Tanya Kyungsoo polos. Kai berpikir sebentar.

"Hmm.. Bagaimana ya?" Kata kai sambil mengusap-usap dagunya. "Karena menurutku kau anak yang manis, jadi kau boleh memanggilku Kai tanpa menjadi temanku."

"Benarkah?" Tanya Kyungsoo dengan matanya yang berbinar-binar memastikan. Kai mengangguk sambil tersenyum geli. "Gomawo Kai!" Pekik Kyungsoo pelan sambil menunjukan senyum manisnya.

"Tapi, aku mau kok jadi temanmmu!" Kyungsoo tersenyum lagi. Kai mengangguk senang. Oke, cukup adegan KaiSoo nya.

Chanyeol memperhatikan kedua namja yang tepat berada di mejanya. Menatap mereka berdua bosan. Cih kalau mau bermesraan jangan di kelas bodoh! Kesal Chanyeol dalam hati. Kesal pertanda apakah?

Kim sonsaengnim pun memulai pelajarannya. Tak memperdulikan si Pangeran Pheonix yang sedang mengeluarkan aura gelap.

( O_O )

"Kyungsoo, kau mau ikut tidak?" Tanya Kai pada sosok namja imut yang kini tengah bergelut dengan buku dan pensilnya.

Kyungsoo menoleh pada Kai sambil memasang tampang kewalahan yang menggemaskan. "Kai tahukah kau soal ini sulit sekali? Aku akan pergi istirahat jika soal ini selesai, jadi tolong bantu aku Kai.." Pinta Kyungsoo dengan puppy eyes-nya yang membuat siapa saja luluh. Termasuk Kai tentu saja.

"Baiklah, soal apa itu?"

"Soal dari Jung sonsaengnim." Kyungsoo menjawab murung.

"Matematika? Aku tidak bisa, aku saja selalu ikut remedial." Jawab Kai sambil nyengir bodoh. Kyungsoo menghela nafas. "Tapi mungkin Chanyeol bisa membantumu? Dia sangat pandai matematika." Kata Kai pada akhirnya.

"Eh? Chanyeol? Siapa itu?" Tanya Kyungsoo sambil memiringkan kepalanya.

"Namja yang ada dibelakang kita." Kata Kai sambil berbisik. Entah kenapa harus berbisik. Kyungsoo menolehkan kepala-nya ke belakang.

"Chanyeol-ssi?" Panggil Kyungsoo pada namja yang kini tengah mendengarkan lagu lewat earphone hitam nya sambil menunduk. Chanyeol tak bereaksi.

"Chanyeol-ssi?" Panggil Kyungsoo lagi. Masih belum ada respon dari si pangeran.

"Chanyeol-ssi!" Panggil Kyungsoo mulai jengkel, jemarinya menarik paksa earphone yang tengah digunakan Chanyeol. Chanyeol yang jelas kaget langsung mengangkat kepalanya. Begitu shock-nya Chanyeol ketika melihat siapa yang menarik paksa earphone-nya. Malaikat bersosok namja manis yang traktak dung pakcuss. Si anak baru.

"Apa maumu anak baru?" Tanya Chanyeol dengan nada sinis dan tatapannya yang tajam dan dingin. "Ck, baru masuk saja sudah banyak tingkah. Apa sih maumu?" Tanya Chanyeol lagi sambil menarik earphone-nya yang ada di genggaman Kyungsoo.

"Maafkan aku. Habis aku kesal sekali padamu yang mengabaikanku saat aku memanggilmu." Jelas Kyungsoo sambil mem pout-kan bibirnya imut. Chanyeol terdiam. Kai juga terdiam.

Padahal aku kira dia akan marah! Tapi apa? Anak ini malah meminta maaf dan memasang wajah menggemaskan seperti itu! Batin Kai tidak percaya dengan keluguan Kyungsoo.

What the hell... Chanyeol terdiam. Anak baru ini benar-benar polos. Respon yang ingin Chanyeol terima adalah Kyungsoo yang berdecak kesal lalu marah padanya. Bukan respon manis yang membuat sesuatu dalam diri Chanyeol berdesir lembut seperti sekarang.

"Begini Chanyeol-ssi, tadi Kai bilang kau bisa membantuku mengerjakan soal matematika ini. Bisakah kau mengajariku?" Tanya Kyungsoo dengan wajah polosnya.

Chanyeol menatap tajam Kai. Yang ditatap hanya nyengir-nyengir ngga jelas. Chanyeol kembali menatap Kyungsoo.

"Maukah?" Tanya Kyungsoo lagi. Matanya berbinar-binar, kedua alisnya terangkat lucu. Chanyeol menatap Kyungsoo sinis. Lalu namja tampan itu berdiri dan berlalu bermaksud pergi ke kantin. Namun tangan mungil mencengkram lengannya. Chanyeol menoleh pada si pemilik tangan yang mengganggunya. Kyungsoo.

"Ayolah bantu aku." Pinta Kyungsoo memelas.

"Kau pikir aku sudi? Lepaskan." Ucap Chanyeol sarkastik sambil menepis tangan Kyungsoo. Kyungsoo terdiam sambil mem pout-kan bibirnya. Namja mungil itu menoleh pada Kai.

"Kai, dia dingin sekali." Kata Kyungsoo sambil menggembungkan pipinya.

"Haha dia memang tidak mudah di dekati Kyungsoo." Ucap Kai sembari mengacak surai coklat Kyungsoo yang terlampau lembut.

"Apa kau dekat dengannya?" Tanya Kyungsoo yang masih betah menggembungkan pipinya.

"Yah begitulah."

"Bagaimana bisa?" Kyungsoo mengangkat kepala-nya dan menatap Kai takjub.

"Aku tinggal tepat disamping rumahnya." Jawab Kai sambil terkekeh pelan melihat ekspresi Kyungsoo. "Sudahlah Kyungsoo, lebih baik kita ke kantin dulu."

"Lalu soalnya bagaimana? Jika selesai istirahat ini aku belum mengembalikannya ke ruang guru, aku pasti dimarahi habis-habisan." Kyungsoo kembali murung.

"Memangnya kenapa? Kau ada masalah dengan pelajaran Matematika? Aku mengerti sih bagaimana sulitnya mengerjakan so—"

"Aniyo bukan begitu." Potong Kyungsoo.

"Lalu?" Kai menatap Kyungsoo bingung.

"Istirahat kedua nanti aku akan ikut olimpiade matematika, tapi aku tidak mengerti soal matematika tingkat 3 yang satu itu." Jawab Kyungsoo sambil memanyunkan bibirnya imut. Kai tercengang. Ia shock.

Baru masuk saja sudah mau ikut olimpiade? Tak kusangka di balik wajah manisnya yang lugu nan polos ada berjuta sel pelajaran mematikan yang tak bisa dimengerti orang sepertiku. Kai membatin takjub.

"Ehm, kalau begitu kau tidak mengikuti pelajaran olahraga?" Kyungsoo mengangguk sambil tersenyum tipis. Hey, senyum apa itu? Terlihat suram.

"Yasudah masa bodoh dengan soal itu, nanti aku akan memaksa Kris hyung mengerjakannya. Kau bawa soal itu, kita ke kantin sekarang." Perintah Kai tegas.

"Kris hyung?" Tanya Kyungsoo bingung mendapatkan nama baru lagi. "Jangan banyak tanya." Kai segera melesat mendekati kantin dengan di ekori Kyungsoo.

( O_O )

"Kau suka strawberry hm?" Kyungsoo mengangguk mantap.

Sekarang kedua namja itu sudah selesai dalam program cari-makanan-dengan-cepat mereka. Sekarang keduanya sedang menapakan kaki di koridor yang menuju lapangan basket.

Kyungsoo membeli roti dengan selai strawberry dan tiga botol susu strawberry, sedangkan Kai membeli roti daging dan satu botol Spirte. Dan sampailah mereka di tujuan, Lapangan basket yang sedang dipenuhi sorakan-sorakan berisik dari yeoja-yeoja.

Kai melangkah angkuh melewati gerombolan yeoja-yeoja berisik itu. Tangannya menggenggam erat tangan Kyungsoo yang lebih kecil dari tangannya. Tidak ada maksud apa-apa, hanya takut bocah pendek ini hilang diantara lautan manusia.

"Yo, Jongin ma bro! Gimme your hug, baby!" Sapa seseorang ketika baru saja Kai dan Kyungsoo melangkahkan kakinya ke sisi lapangan.

"Hei menjauhlah dariku! Kau tidak lihat keringatmu begitu banyak?" Kata Kai seraya mundur selangkah dari posisi sebelumnya.

"Kai, aku tidak tau kau sudah punya namjachingu." Ujar Kyungsoo polos sambil menatap Kai seperti anak kecil.

"Ya, mana sudi aku menjadi namjachingu si albino ini!"

"Hei kau pikir aku sudi apa dengan orang yang 11-12 dengan arang?!" Protes namja yang tadi Kai bilang albino. "Oiya, anak tersesat darimana lagi ini?" namja itu mengalihkan pandangannya pada Kyungsoo yang menatapnya polos.

"Dari London." Jawab Kai enteng sembari melemparkan plastik sampahnya ke tempat sampah. Dan Bingo! Masuk tepat sasaran

"Ck, kau ini." Namja itu berdecak pelan lalu mendekati Kyungsoo. "Oh Sehun. Siswa tertampan se-Kyunghee Highschool." Namja yang ternyata bernama Sehun itu mengulurkan tangannya pada Kyungsoo. Kai mencibir.

Kyungsoo membulatkan mata sipit-nya. "Kau siswa tertampan disini? Woah hebat sekali!" Kyungsoo berseru polos. "Aku Kyungsoo, Do Kyungsoo. Siswa baru dikelas Kai!" Kyungsoo menyambut tangan Sehun lalu tersenyum dan memperlihatkan senyumannya yang mempesona.

Sehun terdiam. Lalu mengukir seringaian kecil. "Kurasa lain waktu aku akan mengajaknya kencan Kkamjong."

"Kau pikir aku akan membiarkannya huh?" Kai melirik sinis. "Dimana Kris hyung?" Tanya Kai sambil mengedarkan pandangnya. Sehun menunjuk seorang berperawakan tinggi yang sedang duduk di tepi lapangan bersama seseorang.

"Ok, kajja Kyungsoo." Kai dan Kyungsoo beranjak dari tempat mereka menuju tempat dimana Kris berada. Saat lengannya ditarik Kai, Kyungsoo sempat mendapatkan wink mempesona dari Sehun. Namun Kyungsoo hanya membalas tersenyum yang menampakan gigi-gigi putih rapihnya.

"Sedang sibuk hm?" Kai menyapa kedua namja yang tengah duduk-duduk itu. Kedua sosok namja itu mengangkat kepala mereka. Kyungsoo kaget. Kyungsoo mengenal namja yang sedang menatapnya malas sekarang ini. Ya tentu saja Park Chanyeol, siapa lagi?

"Yo Jongin, mau ikut bermain?" Balas seseorang yang Kyungsoo tak tau siapa itu. Mungkin itu Kris hyung yang Kai dan Sehun maksud tadi. Yang jelas wajahnya bak seorang pangeran dari negeri dongeng bagi Kyungsoo.

"Sebenarnya aku ingin hyung, tapi sepertinya Pangeran Pheonix tak memperbolehkanku. Dia sedang marah padaku." Jawab Kai dengan raut sedih yang dibuat-buat. Kris terkekeh pelan. Chanyeol menatap datar Kai dengan sejuta arti. Kyungsoo menatap Kai polos.

Kris melirik namja pendek disebelah Kai. "Siapa dia?" Kai tidak menjawab melainkan menatap Chanyeol yang hanya diam saja.

"Yeol maukkah kau menggantikan tugasku? Aku sudah mengenalkannya pada Sehun didepan tadi." Chanyeol mendesis. Kris menolehkan kepalanya pada Chanyeol. "Jadi?" Tanya Kris.

Chanyeol menghela napas keras. "Do Kyungsoo, siswa pindahan dari London yang menjadi penghuni baru kursi didepanku." Kris mengangguk paham.

"Aku Kris siswa tingkat 3 dan ketua klub basket. Kau kesini ada perlu apa Kyungsoo-ssi?" Tanya Kris ramah. Kyungsoo maju selangkah menghampiri Kris.

"Begini sunbae, aku tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan Jung sonsaengnim. Sedangkan aku harus mengembalikannya saat waktu istirahat berakhir, mau kah hyung membantuku?" Pinta Kyungsoo dengan binar yang menghiasi matanya. Kris terkekeh pelan, "Kau anak yang manis, sini kulihat."

Dan kemudian Kris membantu Kyungsoo mengerjakan soal dari Jung sonsaengnim. "Ye~ selesai!" Kyungsoo berseru girang. Ketiga namja lainnya hanya tersnyum geli. Tak terkecuali Chanyeol.

"Sunbae ini sebagai imbalannya!" Kyungsoo mengeluarkan sebotol susu strawberry dari plastik dan memberikannya pada Kris. "Haha, thanks Kyungsoo-ssi." Kyungsoo mengangguk riang.

Kyungsoo menoleh pada Kai. "Kai, ini untukmu. Terima kasih sudah membantuku dan mengenalkan teman-temanmu padaku." Kyungsoo memberi Kai botol susu lainnya dari plastik. "My pleasure, Kyungsoo."

"Ah! Aku baru ingat ada soal dari Han sonsaengnim yang belum kukerjakan!" Kyungsoo berseru kaget tiba-tiba. "Sebaiknya aku kembali, aku duluan ya. Annyeong!" Kyungsoo berjalan cepat meninggalkan ketiga namja yang masih mematung saking kagetnya.

"Hei, bukankah dia anak yang manis?" Jongin mendudukan dirinya di sebelah Chanyeol. Kris mengangguk. Chanyeol mengerutkan kening lalu tersenyum miring. "Manis apanya.." Gumamnya pelan.

( O_O )

.

.

TeBeCe

maaf jika chapter satu ini tidak jelas, abstrak dll. :((((( nangis marjan author. hikz

review? /wink