[ Summary : Hanya mengisahkan tentang keseharian seorang Crazy Rich Man tampan yang kejam dan bengis. Kehidupannya di penuhi dengan bencian terhadap saudara-saudara tirinya. Serta Rich Man yang mendambakan kehadiran cinta sejati didalam hidupnya yang menyedihkan./ "Setelah kau mengetahui semuanya. Bersumpahlah padaku, jika kau tidak akan pernah meninggalkan dariku!!!" / "Ketahuilah jika aku sangat mencintaimu]

Desclaimer : Masashi Kishimoto

Suka-suka Ega,

(Naruto Sakura)

MAFIA WEDDING

"Apa aku sudah tampan?"

"Maaf tapi kau masih tetap terlihat jelek, meskipun sudah memakai riasan makeUp dan baju-baju bagus yang mahal!"

KLEK!

Suara katup pistol terdengar. Senjata api itu teracung begitu saja kearah pelipis seorang pria yang duduk santai sambil membaca koran.

"Kau mau mati?"

"Jangan kotori tanganmu dengan membunuhku... Pergi sana, lamar wanitamu! Kau itu menggangguku saja tau!..." Usir lelaki berambut orange yang masih asik menggulirkan kedua matanya guna membaca satu-persatu kata yang tercetak di kertas koran itu. Setelah tadi ia sempat melirik sekilas pria yang bicara padanya.

"Kau menyebaklan!"

Lelaki berambut pirang cerah itu menyimpan kembali senjata apinya di kantung sebelah dalam jas hitam yang dipakainya. Diacuhkan oleh kakaknya membuat naluri membunuhnya jadi melemah. Seperti tidak ada tantangan saja!

"Jangan lupa kau harus tersenyum padanya. Dia mungkin akan takut jika melihat wajah datarmu yang jahat dan menyeramkan itu!"

Akhirnya lelaki itu berdiri. Namanya Yahiko, ia adalah saudara tiri dari pria berambut pirang pemilik senjata api tadi.

Yahiko merapikan rambut adiknya, dan menarik lurus kerah kemeja hitam polos yang dipakai oleh adiknya.

Sedangkan pria yang dipermak itu, hanya mendengus sekilas dan membiarkan jemari-jemari saleh kakaknya bekerja mempercantik penampilannya.

"Jangan membuatku bertambah gugup!... Aku takut, nanti dia malah akan menolakku karena aku ini jelek!"

Raut wajah angkuhnya seketika menghilang, digantikan dengan kesenduan yang bisa membuat siapa'pun iba menatap wajah memelasnya.

"Jangan cemas, berikan saja kesan terbaikmu... Buat dia terpesona dengan sikap romantismu... Aku yakin dia akan luluh, meskipun kau itu pria jelek yang kaku Naruto..."

"Apa kau tau? Terlalu jujur, bisa membuatmu mati muda ditanganku!" Desis si-lelaki pirang.

"Pstt!!... Kau memang malaikat pencabut nyawaku... Kapanpun aku siap mati ditanganmu. Tapi, sebelum aku mati... Aku ingin sekali melihat adikku ini bahagia. Aku ingin melihatmu berdiri gagah di altar bersama wanita yang kau cintai. Mau aku antar kau melamar dia sekarang?"

Yahiko menepuk-nepuk pundak lebar lelaki bernama lengkap Namikaze Naruto itu. Sebuah guratan senyum tulus terukir di wajahnya, guna memberikan pecutan semangat pada sang adik.

"Aku akan terlihat seperti pengecut jika kau mengantarku untuk bertemu dengannya. Susul saja aku ke sana lima menit setelah aku pergi!..."

"Kau pikir aku tidak punya pekerjaan! Tau begitu kita berangkat bersama saja..." Sungut Yahiko yang protes dengan ide merepotkan milik adiknya.

Untuk apa juga dirinya menyusul Naruto, jika Yahiko bisa berangkat bersama. Dasar adik sinting!

"Tidak!!!!... Kalau kau mau melihatku, susul saja aku!... Aku tidak mau satu mobil denganmu!" Naruto masih kaku dengan pendiriannya.

Naruto tak mau jika mobil baru yang akan ia pakai untuk jalan-jalan setelah acara lamarannya, di kontaminasi oleh Yahiko. Karena pada dasarnya Naruto agak sentimentil dengan itu.

"Terserah kau saja'lah. Kalau begitu pergilah duluan!!! Kau merepotkan sekali, dasar bocah!..." Yahiko akhirnya mengalah dan mengusir secara kasar tubuh bongsor adiknya. Ia mendorong punggung kokoh itu menuju ke pintu keluar. Yahiko tak mau memperdebatkan, masalah sepele ini lebih lanjut dengan Naruto.

Toh sebenarnya, Yahiko tak keberatan untuk menyusul Naruto dengan sopir jika ia sedang malas menyetir mobilnya sendiri. Ada puluhan sopir pribadi yang siap mengantar Yahiko kemanapun ia ingin pergi.

--

--

Ketika Naruto sudah berada dalam sebuah mobil, seorang pelayan rumah memberikannya sebuah bouquet bunga yang sangat besar. Ia menerimanya lalu menyimpannya di jok samping.

Untuk sentuhan akhir dari penghilang rasa resah di hatinya saat ini. Naruto lantas merogoh saku jasnya. Dia memeriksa apakah benda bulat kecil yang tersimpan di dalam kotak perhiasan mungil berwarna merah marron itu masih ada atau tidak.

Setelah dirinya membuka wadah cincin cantik itu. Wajahnya seketika meneduh dan tanpa sadar Naruto jadi senyum-senyum sendiri, ketika membayangkan ada sebuah jari manis mungil yang tersematkan oleh cincin bermahkotakan berlian biru dan dilapisi emas murni seharga 2 miliar itu.

"Ah~... Aku sudah tidak sabar untuk memakaikan cincin indah ini padanya, dia pasti akan sangat senang dan terharu!!!" Ucapnya dengan nada semangat.

Mobil'pun berangkat. Naruto mengendarai sebuah mobil klasik nan elegan asal pabrikan negri Inggris, keluaran terbaru di abad ini yakni; Rools-Royce Sweptial seharga 166,2 miliar.

Naruto tak pernah main-main menyiapkan segalanya demi kenyamanan sang pujaan hati, yang akan berkelili kota dengannya nanti.

Rupanya tak hanya keberadaan mobil yang tersohor memiliki predikat harga termahal didunia itu yang menarik perhatian para pengguna jalanan kota Tokyo hari ini.

Melainkan, adanya iring-iringan mobil Range Rover sport hitam yang mengikuti mobil Naruto dari belakang juga menjadi sorotan publik. Karena, iring-iringan mereka menguasai hampir setengah dari jalur jalanan umum yang ada di kota saat semuanya serempak melintas begitu cepat dan bringas.

Tak seorang'pun yang berani menghentika iring-iringan mobil mewah pemilik plat nomor berwarna putih dengan tulisan TKY 1 NKZ itu. Semua penduduk kota tau jika plat nomor putih itu adalah hak paten dari ratusan kendaraan pribadi milik keluarga Mafia kaya raya penguasa kota Tokyo dan bahkan mereka adalah Mafia yang juga menguasai pasar gelap terbesar di jalur perdagangan Jepang dan Amerika.

Mereka juga adalah keluarga yang kedudukannya digadang-gadang bahkan 7 tingkat lebih tinggi dari pemerintah Jepang. Penduduk bumi mengenalnya dengan sebutan klan Namikaze, klan ini mewarisi keturunan keluarga Mafia terhormat dan sangat ditakuti oleh seluruh dunia di abad ini.

--

--

Naruto menghentikan mobilnya secara perlahan di sebuah desa yang masih sangat asri, dan jauh dari kesan hiruk pikuk perkotaan.

Bahkan, Naruto tak merasa keberatan untuk menginjakan kakinya yang berbalut sepatu kulit hitam mengkilap, diatas rerumputan pendek yang menjadi karpet alami tempatnya berpijak. Sekaligus menjadi tempat baginya untuk menjemput sang pujaan hati.

Barisan puluhan bodyguard langsung mengamankan tempat itu. Bagi mereka kemunculan Tuan Mudanya di tempat terbuka seperti ini, bisa mengundang ancaman berbahaya yang dapat melenyapkan majikannya seketika.

Karena bukan rahasia lagi, jika setiap anggota keluarga Namikaze telah menjadi buroran negara dengan kepala mati yang dihargai 1,5 Triliun.

Siapa'pun di dunia ini, pasti akan tergiur untuk melenyapkan salah satu anggota keluarga Mafia Namikaze yang ada.

Apalagi, jika ada kesempatan emas seperti ini, dimana kemunculan Tuan Muda pewaris tahta Mafia sedang berjalan-jalan di areal terbuka tanpa tameng tembok anti peluru atau semacamnya, yang bisa melindungi tubuhnya dari ancaman pembunuhan.

Tanpa menghiraukan kegelisahan bawahannya. Naruto malah berjalan santai dengan menenteng bouquet cantik nan harum yang sengaja ia sembunyikan di belakang punggungnya.

Sedari tadi, ia tak mampu menahan senyum manisnya dan detak jantungnya makin menggila saat jarak dirinya semakin dekat dengan seorang wanita yang sudah menunggunyi diatas bukit.

Hembusan angin pedesaan yang menyegarkan mengiringi setiap langkah tegas yang Naruto ambil. Dirinya tidak merasakan kelelahan setelah menanjak cukup tajam guna sampai di puncak dan memberikan kejutan pada wanitanya.

Tempat indah ini sudah menjadi lokasi kencan mereka selama 3 tahun belakangan.

Tepatnya di sebuah desa bernama Konoha, dan wanita beruntung yang akan Naruto pinang adalah putri bungsu dari pemilik perkebunan teh di desa ini.

Namanya Sakura Haruno, wanita cantik yang sangat baik dan rendah hati. Ialah satu-satu orang yang menerima Naruto apa adanya dan Sakura adalah sosok tuan putri yang sempurna untuk Naruto.

--

--

Disisi lain, seperti janjinya. Yahiko nampak sudah tiba beberapa menit setelah Naruto naik ke bukit.

Lelaki tampan itu menyusul adiknya dengan membawa sebuah kamera. Ia'pun sama halnya dengan Naruto, meskipun lebih cakap dalam hal bela diri. Tapi tetap saja saudara tiri dari Tuan Muda Namikaze juga mendapatkan perlindungan dari puluhan bodyguard yang ada.

"Kemana adikku pergi?" tanya Yahiko pada salah satu bodyguard Naruto yang menunggui mobil.

"Tuan muda menuju ke bukit yang biasanya, Yahiko-sama..." Jawabnya. Dan Yahiko langsung melesat ke sana, dibarengi oleh bodyguard yang setia mengekor di belakangnya.

--

Kembali ke sisi Naruto.

Naruto bernapas panjang. Ia tak mau suaranya bergetar ketika akan bicara pada kekasihnya. Karena jujur saja Naruto terlampau gugup dan takut saat ini.

Saat bibir Naruto hendak berucap. Wanita yang memakai gaun ah tidak!

Lebih tepatnya wanita itu memakai sebuah dress cantik berwarna pich pastel, dan di pucuk kepalanya tersematkan sebuah flower crown indah yang terbuat dari bunga asli. Menambah kesan jika wanita itu benar-benar jelmaan dewi dari surga yang rela turun ke bumi untuk dipersunting oleh makhluk beruntung seperti manusia bernama Namikaze Naruto.

Sakura mengikuti instingnya, ia langsung berbalik ketika merasakan hawa keberadaan seseorang di belakang tubuhnya.

Pandangan mereka bertemu, dimana emerald dan Sapphire-Violetnya dibuat membulat secara bersamaan.

Naruto 1.000 kali lipat, lebih gugup dari yang tadi. Bahkan tanpa diperintah, keringat sebesar popcorn meluncur deras dari pelipisnya.

Padahal udara di desa sangat sejuk, harusnya Naruto tidak sampai bercucuran keringat seperti habis berlari maraton begitu.

"Sakura... Kau tau kalau aku sudah datang?" Tanyanya dengan kikuk.

Kepercayaan dirinya menciut karena inilah moment teromantis pertama yang dilakukannya untuk sang pujaan hati. Itu'pun Naruto mati-matian belajar hal romantis ini dari Yahiko dan kakak angkatnya dirumah.

"Aku tau, kau sudah datang... Kau selalu tepat waktu, dan bau parfummu terlalu mencolok hari ini" Ucap Sakura. Dibarengi senyum senangnya.

Dia tak menyangka jika hari bahagia seperti ini akhirnya tiba juga didalam hidupnya.

Naruto megatakan padanya, jika hari ini ia akan melamar Sakura dan wanita itu sudah menyiapkan hatinya untuk menerima kekasihnya.

Kemarin, Sakura juga sudah berlatih untuk berucap kata "Iya, aku bersedia" latihannya berlangsung sampai larut malam.

Hal itu ia lakukan, sebab Sakura tidak mau mengecewakan Naruto yang sudah berjuang mencintainya selama ini.

"Maaf, aku membuatmu tidak nyaman. Aku sangat gugup sekali hari ini, sampai - sampai aku salah memakai parfum rasanya... Apa kau tidak menyukai baunya?" Ujar Naruto begitu sungkan untuk pertama kalinya.

"Tidak juga... Rasanya lebih menyegarkan dari biasanya"

"Baguslah jika begitu... Aku takut kau tidak akan suka"

Naruto menatap penuh wajah cantik itu. Ia tidak akan pernah merasa bosan untuk mengagumi karya Tuhan yang telah menciptakan gadis sempurna seperti Sakura. Dan beruntungnya Naruto bisa mendapatkannya sebagai pendamping hidup.

--

Diam-diam Yahiko merangkak di tanjakan bukit. Dari sana ia bisa mengabadikan moment sakral adiknya itu tanpa mengganggu suasana.

Disisi lain keluarga Sakura juga mengintip dari bali sebuah pohon. Mereka menangis haru kala sang putri sebentar lagi akan dipinang dan menikah dengan lelaki yang dicintainya.

--

"Kau sangat cantik hari ini..." Kalimat itu sukses membuat Sakura merona hebat. Ia malu sekaligus merasa tersanjung akan pujian tulus dari kekasihnya.

"Terimakasih Naru... Kau juga sangat tampan" balas Sakura.

"Kau selalu tau... Aku tidak mau mengecewakanmu honey" Sakura mengangguk pelan, memang begitu adanya. Naruto selalu tampan di mata Sakura, dan akan selamanya begitu, sampai mereka tua.

"Jadi begini honey... Sebenarnya... Aku... Ak- Aku..." Naruto memulai lagi.

"Hah!~ Kenapa aku jadi gugup sekali!!!"

Sakura terkikik geli karena Naruto menghembuskan napas frustasinya. Sepertinya lelaki itu amat sangat tertekan saat ini. Sakura sangat ingin membantu menenangkan kekasihnya.

Lantas tangan lembutnya mengusap pelan dada bidang Naruto, sampai atensi pria itu menatap penuh telapak tangan kekasihnya yang menempel di dada sebelah kirinya.

"Benar, kau sepertinya resah sekali" Kikik Sakura. Ia bisa merasakan detak jantung Naruto yang tak berirama.

"Aku selalu begini saat bersamamu. Apa itu normal?" Tanya Naruto dengan konyolnya.

"Aku rasa iya..."

"Syukurlah'ku pikir, aku akan terkena serangan jantung dan mati tiba-tiba didepanmu"

"Jangan!!... Itu tidak lucu! Aku tidak mau kau pergi, aku tidak mau kehilanganmu!.." Sakura panik, dia tak mau berpikiran hal-hal buruk terjadi dan menimpa kekasihnya.

Kini giliran Naruto yang terkekeh. Dirinya kemudian menyodorkan bouquet bunga yang dibawanya untuk Sakura. "Kalau begitu... Ini untukmu"

"Astaga!!..." Sakura merasa tangannya begitu penuh saat menerima pemberian Naruto.

"Kau suka?"

"Sangat suka... Pasti ini indah sekali~"

"Kau akan selalu mendapatkan hal yang paling indah, bahkan dunia'pun tau kalau aku akan memberikan seluruh keindahannya hanya untukmu seorang" Ucap Naruto begitu senang. Seolah memang dunia hanya miliknya dan akan memberikan seluruh isinya untuk Sakura.

"Ijinkan aku untuk melanjutkannya..." Pintanya.

"Tentu..."

Naruto lantas meraih tangan kiri kekasihnya. Dengan spontan ia berlutut diatas rumput.

Hembusan angin lembut membuat surainya bergoyang sesuai irama arah hembusan angin tadi.

"Mulai hari ini, di menit ini, dan di detik ini... Aku Namikaze Naruto, ingin meminangmu menjadi satu-satunya wanita yang akan selalu aku cintai, menjadi satu-satunya wanita yang akan melahirkan dan menjadi ibu dari anak-anakku... Kau wanita yang berharga bagiku, dan aku sangat menyayangimu. Sakura Haruno, maukah kau menikah denganku?"

Naruto merapalkan kata-kata yang dibuatnya sendiri minggu lalu. Entah urutannya sudah benar atau tidak, yang keluar begitu saja dari mulutnya. Yang jelas, intinya Naruto ingin mengajak Sakura untuk segera menikah!

Naruto membuka dengan perlahan kotak cincin berwarna merah marron itu. Ia menatap penuh damba pada wanitanya, berharap agar ia bisa segera menyematkan cincin cantik itu di jemari manis tangan kiri kekasihnya.

Sakura sendiri terharu dibuatnya. Jelas ia tak bisa menahan tangisnya, ini adalah moment paling emosional yang ia rasakan. Naruto tak pernah seserius ini sebelumnya dan pria itu benar-benar tulus menyatakan perasaannya.

Satu tangannya mengusap tetesan liquid bening, yang merembes sampai ke pipi. Sakura menangis dalam diam, Naruto mengerti akan semua perasaan yang dirasakan wanita itu. Sakura termasuk orang yang sensitif terhadap hal-hal manis.

"Naruto..."

Pria itu begitu deg-degan. Ia buru-buru mendongkak demi menatap wajah sendu penuh air wanitanya itu.

"Jangan ragu, terimalah aku Sakura... Ijinkan aku, menjadi satu-satunya lelaki yang membahagiakanmu. Aku akan tulus melakukannya, seumur hidupku..." Naruto memelas, tentu dalam konteks yang berbeda. Bukan memelas yang dimaksud hanya untuk meminta belas kasihan, melainkan Naruto meminta kepercayaan bahwa ia bisa membahagiakan pasangannya seumur hidupnya.

"Adik bodoh... Langsung saja peluk dia!! Jangan biarkan dia menangis terlalu lama!" Itulah gerutuan gemas Yahiko dari balik tanjakan bukit. Ia masih mengamati tindak-tanduk adiknya dari kejauhan. Kita abaikan saja si-jomblo ini!

Kembali ke Sakura.

Beberapa detik kemudian, setelah rasa haru menyelimuti hati Sakura.

"Hiks!... Naruto, aku bersedia menjadi istirmu... Aku ingin kau selalu ada di sisiku selamanya, kau adalah suami masadepanku... Aku ingin hidup bahagia bersamamu!" Sakura berujar tanpa kalimat yang putus.

Naruto menganga dengan wajah bahagia. Senyumnya amat lebar sampai memperlihatkan deretan gigi putihnya. Dengan cepat lelaki itu menautkan jemari manis kekasihnya dengan cincin pertunangan mereka.

Akhirnya sudah resmi dirilis, mulai dari hari ini. Pernikahan Tuan Muda Namikaze Naruto, akan dilaksanakan secara besar-besaran bulan depan.

"Terimakasih Sakura!!" Naruto memeluk hangat tubuh kecil itu. Rasanya sangat erat dan lama. Ia bahkan sampai mengelus punggung Sakura untuk menenangkan dan meredakan tangisan kebahagiaan kekasihnya.

"Aku sangat mencintaimu Sakura"

"Aku juga... Aku sangat-sangat mencintaimu... Rasanya kata-kataku tak akan pernah bisa menggambarkan seberapa besar aku menginginkanmu menjadi miliku..." Sakura mengeratkan kedua tangannya yang mengalung pada tengkuk Naruto.

Sakura sangat nyaman dalam posisi begini. Rasanya Sakura ingin selamanya memeluk tubuh tegap lelakinya dan selamanya pula berada disisi pria itu sampai ajal memisah mereka.

"Semuanya sudah terwujud... Dan sekarang aku hanya milikmu seorang, honey" Balas Naruto sambil berbisik bahagia.

tbc

Bacot ega in your area...

Hallo semuanya, salam kangen... ega enggak ada alasan spesifik buat ninggalin dunia ffn hanya saja akhir-akhir ini ega lebih suka jadi sider... buat para author senpai, maafkanlah ega yang belum berkenan memberikan komentar apa-apa di salah-satu cerita kalian...

Dan alasan ega membuat work baru, itu sebenarnya karena ega lagi pengen baca tulisan tangan sendiri... intinya cuman buat ngibur diri aja sih... biar bisa baca story sesuai selera. Emang agak aneh, ega udah serasa kyak orang ngidam pengen banyak hal. haduh pokoknya gitu deh... susah jelasinnya dan yah kurang lebih seperti itu... #gaje plus alay kali nok tulisannya nih...