Hallo... Aku balik lagi dengan FF baru karena inspirasi buat lanjutin FF Yunjae lagi mandekk abis..

FF itu emang harus aku pikirin mateng2 biar nggak ngecewain readers..

Soalnya setelah disurvey ternyata aku payah banget kalo masalah ending-mengending (?)

Jadi, aku coba bikin FF ini, FF ringan aja, gak seribet dan se-heavy yang si Yunjae ituh..

Untuk beberapa epep oneshootku yang kemaren2 aku post, kalo mengecewakan maaf ya.. Aku juga agak susah gitu bikin ending..

Aku gak tega aja kalo endingnya sad bin tragis ampe tokohnya ampe authornya pada mampus semua.. Saya tidak tegaaa... hiks..

Yesungdahlah, daripada saya kebanyakan bacot, mending timpukin aja saya pake berlian :))

Maksudnya, enjoy aja epep ini yah...


Cast: Kyuhyun, Sungmin & Ryeowook as twin brothers (aren't they look alike?)

Disc: If I own them, I'll be so busy taking care of them, and you will not read this.. khkhkh..


~Kyuhyun POV~

"Wookie.. Ayo, aku mau latihan setelah ini.." suara namja aegyo itu kembali mengusik telingaku. Kenapa sih aku harus satu kelas dengan dua saudara kembar aneh ini? Malas aku melihatnya. Aku hanya duduk sambil membaca komik di kursi paling belakang kelasku sambil menaikkan kedua kaki ke atas meja, tanpa sedikit pun tertarik dengan dua orang namja yang—katanya—imut sedang membicarakan hal absurd apa.

"Iya Minnie hyung, tunggu sebentar. Aku harus membereskan semua bukuku dulu." Kata namja satunya lagi, yang lebih pendek dari yang sebelumnya. Orang tua kedua namja ini entah salah memberi makan apa pada anak-anaknya dulu sampai kadar aegyo mereka setinggi itu? Bahkan kadarnya lebih dari seorang yeojya.

"Kyuhyun-ssi, bukannya sekarang ada latihan karate ya? Kenapa nggak bareng Minnie hyung aja?" oh, namja bernama Ryeowook ini sekarang sedang menawarkan saudara kembarnya untuk 'jalan' bersamaku ke klub karate. Aku sedikit menurunkan komik yang aku baca tadi untuk sedikit melihat wajah orang yang mengajakku bicara, tapi belum sempat aku menurunkan sepenuhnya, terdengar suara pengganggu itu lagi.

"Sudahlah Wookie, memangnya kamu pikir aku mau apa jalan bareng dia ke klub? Belagu amat sih.. Ayo Wookie, tinggalin aja orang yang nggak punya temen ini.." HWAD? Kenapa sih anak kembar itu selalu aja beda? Ryeowook seperti malaikat baiknya, tapi kakak kembarnya yang namanya Sungmin ini seperti setan jahatnya.

"I beg you pardon, Sungmin-ssi?" kataku padanya, dia memalingkan mukanya, menjijikkan.

"Kau-tidak-punya-teman! Ada yang kurang jelas?" katanya dengan ditekankan di setiap suku kata.

"Kau~"

"Keberatan? Tidak terima aku bilang begitu? Kenapa harus keberatan dengan kenyataan? Dasar aneh." Sungmin ini semakin dibiarkan semakin menjadi-jadi. Sepertinya mulutnya harus disumpal pakai kaos kaki biar dapet pelajaran barang sedikit aja.

"Kau.. Sebenarnya ada amasalah apa denganku, Sungmin-ssi? Sepertinya kau benci sekali padaku." Kataku meminta konfirmasi.

"Kau tau juga ternyata? Kalau sudah tau untuk apa bertanya. Merepotkan. Ayo Wookie, nggak ada gunanya di sini lama-lama, bisa-bisa orang-orang mengira kita teman orang aneh ini lagi." Dan Sungmin menarik Wookie yang Cuma cengo menjadi saksi mata pertengkaran mulut antara kakak kembarnya dengan seseorang yang bahkan tidak punya salah apa-apa dengan kakaknya itu. Hei, aku korban di sini! Kenapa aku terus-terusan dihina sih? Lee Sungmin, hm.. Mulai sekarang masuk daftar orang yang kubenci.

Kenapa? Simple aja. Karena dia membenciku lebih dulu. Jadi salah siapa? Salah dia lah..

Apa mungkin karena kami adalah dua kandidat terkuat untuk mewakili sekolah untuk pertandingan karate antarSMA? Dan Sungmin menganggapku sebagai rivalnya? Hahaha, childish sekali. Pemikiran anak kelas satu SMP saja bisa lebih dewasa dari dia. Kalau dia menganggapku begitu, berarti mulai sekarang perang dibuka! Dia sendiri yang telah membunyikan genderang perangnya. Padahal aku sama sekali nggak bernafsu ikut pertandingan semacam itu.

Lee Sungmin, hanya menunggu kekalahannya saja. Hmm... Melihatnya menangis karena kalah sepertinya akan jadi pemandangan menarik..

~*Rn*~

Aku masuk ke ruang latihan dengan santai, tidak peduli latihan sudah dimulai sejak tadi. Aku datang sesukaku, begitu saja kok repot.

"Kalau merasa hebat, kenapa masih ikut latihan? Santai-santai aja di rumah. Malah repot-repot datang pas latihan udah mau selesai. Huh..." sindir Sungmin, tajem banget. Oke, anak ini kayaknya nggak sekedar 'benci' padaku. Tapi 'Sangat amat benci sekali', kadarnya udah pakai 'tera-benci', lebih besar lagi daripada 'giga-benci'. Ah, bicara apa aku ini.

Aku hanya melenggang santai ke ruang ganti, bermaksud mengganti seragamku. Aku sempat melirik ke arah Sungmin sedikit, semangat sekali dia latihan. Tidak tau apa kalau dia akan kalah olehku nanti? Percuma latihan keras kalau lawannya aku. Tanpa sadar evil smirk kembali terukir di bibirku.

~*Rn*~

"Kyuhyun-ssi!" aku menoleh ke sumber suara, ternyata Ryeowook, saudara kembarnya si menyebalkan. Atau, versi baiknya dari Sungmin. Dia berlari kecil menyusulku.

"Ada apa Ryeowook-ssi? Ada masalah?" tanyaku setelah jalan kami sejajar.

"Hm.. Anu.. Aku mau minta maaf atas kelakuan hyung-ku tadi. Aku tidak tau dia kenapa, tapi biasanya dia anak yang baik kok. Aku juga tidak mengerti kenapa dia bersikap begitu pada Kyuhyun-ssi. Jeongmal mianhae yo.." dia membungkukkan badannya 90 derajat, aduh, baik sekali anak ini, aku jadi tidak enak.

"Tidak apa-apa kok Ryeowook-ssi. Aku juga tidak memasukkan kata-katanya ke dalam hati. Tenang saja.." wajahnya berubah lega, dia lalu tersenyum. Gila, imut sekali anak ini.. Kenapa aku mendadak suka senyumannya ya?

"Gomawo yo Kyuhyun-ssi.. Kalau begitu aku pulang dulu. Annyeong.." dia melambaikan tangannya dan berjalan menjauhiku, tapi kemudian dia berbalik. "Hm.. Kyuhyun-ssi, kau boleh memanggilku Wookie saja." Katanya sambil tersenyum dengan mata menyipit.

"Eh? Oh,, kalau begitu panggil aku Kyu saja." Kataku agak gugup. Wookie katanya? Dia lalu benar-benar pergi sambil menenteng tas yang berisi biola. Aku tau dia anak klub musik dan seluruh sekolah bangga dengan prestasi anak itu. Dia bahkan pernah ikut festival musik internasional. Dia juga baik sekali, jauh berbeda dengan saudara kembarnya yang aneh dan tidak punya sopan santun itu. Hah.. Anak kembar itu memang membingungkan.

Hm... Jadi Wookie ya.. Menarik juga..

~*Rn*~

~Normal POV~

"Hyung..." Ryeowook memanggil Sungmin yang tengah sibuk dengan laptopnya. Mereka sekarang sedang berada dalam kamar mereka, Sungmin tengkurap sambil main laptop, dan Ryeowook duduk di kasurnya sambil membaca novel.

"Hm?" respon Sungmin sambil terus sibuk sendiri dengan laptop pink-nya itu.

"Kenapa hyung begitu kasar pada Kyuhyun? Memangnya salah dia apa?" tanyanya. Sungmin menghela napas pertanda dia tidak suka membicarakan hal itu.

"Penting ya ditanya segala? Aku malas membahasnya." Jawabnya, lalu melanjutkan ngetik-ngetik gajenya.

"Aku hanya ingin tau, hyung.. Ayolah.." Ryeowook memaksa dan memasang puppy-eyes-undeniable-nya untuk meluluhkan Sungmin. Melihat itu, Sungmin kembali menghela napas, kali ini pertanda dia tidak bisa mengelak dari jurus puppy-eyes-undeniable yang turun temurun diwariskan dari nenek moyang mereka itu.

"Oke, ini hanya karena kau saudara kembarku yah, makanya aku mau cerita." Kata Sungmin memberi prolog. Ryeowook lalu memperbaiki posisinya agar dapat mendengar cerita Sungmin dengan lebih seksama.

"Kyuhyun itu tidak punya sopan santun, tidak beretika. Dia bersikap semaunya pada siapa saja. Dia juga tidak punya rasa hormat pada guru ataupun pada orang yang lebih tua. Dia menarik diri dari pergaulan. Dan sederetan hal-hal lainnya yang nggak bisa disebutkan satu persatu. Nah, ada pertanyaan Wookie?"

Wookie mengerutkan dahinya. Dia merasa ada yang janggal dari penuturan saudara kembarnya tadi.

"Kenapa lagi? Ada pertanyaan tambahan?" tanya Sungmin.

"Hyung..." kata Wookie, Sungmin menatapnya dengan matanya yang besar, pertanda menunggu kata-kata apa yang akan keluar dari mulut dongsaengnya yang imut itu.

"Hmm?"

"Kenapa... kenapa alasanmu klise sekali?" tanya Wookie. Kini giliran Sungmin yang mengerutkan dahinya.

"maksudnya?"

"Yang hyung katakan barusan, daftar yang hyung katakan padaku barusan bukanlah alasan valid yang bisa dikemukakan untuk membenci seseorang sebegitu banyaknya hyung.. Alasan hyung nggak masuk akal.. Pasti ada alasan lain kan?" tuding Wookie. Sungmin menyipitkan matanya, mencoba mengintimidasi Wookie dengan tatapannya agar dia tidak bertanya ataupun berpikir yang macam-macam lagi.

"Jasi kamu menuduh hyung berbohong, gitu?"

Wookie gelagapan. "Tidak hyung.. Bukan begitu maksudnya, tapi..."

"Itu sih terserah kamu saja Wookie.. Kalau kamu mau percaya pada hyung ya sukur, kalo nggak yah mau bagaimana lagi.."kata Sungmin, lalu dia kembali memainkan laptopnya, sambil sesekali mendengus, pertanda sedang kesal. Dan Wookie tau benar sikap hyung-nya itu.

"Hyung.." panggilnya.

"Hm?"

"Kesal padaku ya?" tanya Wookie hati-hati.

"Sedikit kecewa saja karena adikku sendiri tidak percaya padaku." Wookie merasa bingung dengan kelebaian hyung-nya yang tiba-tiba meningkat drastis itu.

"Aku percaya kok hyung.. Beneran.." kata Wookie akhirnya, walaupun tentu saja dia tetap akan menyelidiki apa yang terjadi.

"Ya baguslah. Jadi mulai sekarang jangan bicara tentang dia lagi ya. Panas telingaku jadinya. Arra?"

"Arasseo hyung." Kata Wookie, tapi dia berniat harus menemukan alasan sebenarnya atas tindakan hyung-nya itu.

TBC


Gimana?

Jelekkah?

Atau malah sangat jelek sekali? MIANHAEEEE... Hiks hiks..

Repiu donkkkk... Biar aku semangat lanjutin epepnya..


Oh iya, aku mau ngasih balesan ripiu yang di My Forever Hyung:

KyuYunJae04: Iya, aku istri sahnya Sungmin.. *kita berdua ditabok Kyumin shipper*

Ika UzumakiTeukHyukkie: Makasih ya Chingu... :)) Aku juga sedih bikinnya, kebayang kalo adek aku kayak gitu, waah pasti aku nangis bombay deh..

Nikwon: Makasih ya Chingu... :)) Kalo ada ide ntar aku lanjutin.. Ditunggu aja lah pokoknya yah..

DivaKey13: Makasi ya saeng (karena kamu panggil aku eonni.. :)) Insyaallah di semua epep aku, aku berusaha bikin yang terbaik buat reader.. :)) makasi ya..

Liu Xian Hua: Makasi ya Chinguu... :)) hm.. Zhoury ya? Oke, aku pikirin dulu ya.. Kalo idenya udah ketemu Insyaallah aku bikin.. :))

LittleLiappe: Ya.. kira2 begitu lah.. hehe.. Iya, aku juga suka kalo mereka sodara, cocok aja gitu..

Priss Uchun: Makasi ya... :)) Iya, aku emang agak payah kalo bikin ending.. Aku gak tega aja kalo setelah mereka aku siksa di ceritanya, di ending aku sama sekali nggak ngasi kebahagiaan buat mereka.. Apalagi yang kayak Jae ma Donge, aku kasian banget ama mereka kalo harus terus menderita.. Makasi sarannya ya Chingu.. Mulai sekarang aku bakalan belajar lagi bikin ending biar nggak ngecewain reader.. Gomawo.. :))


Yaudah, segitu dulu..

Akhir kata,

Liat Ulang (Re-View) dooongggg... 3