Day 1: Light

Fairy Tail © Hiro Mashima. (Karakter dalam cerita ini bukan milik saya. Saya hanya meminjam). (Tidak mengambil keuntungan material dari cerita ini, hanya untuk kesenangan penulis.) Light Copyright © clearpearll (since) 2017.

canon. friendship. romance.

.

.

.

Perempuan itu selalu disinari cahaya.


I'll be the light, to guide you


Perempuan itu selalu disinari cahaya. Ketika Jellal terbangun dan tidak ingat apa-apa, Erza mengulurkan tangannya, mengajak kerja sama. Saat itu berlatar senja. Senja yang besok fajarnya dan sesaat sebelum terjadi peristiwa menyedihkan dan mengharukan. Cahaya matahari di kaki barat menyinari wajah dan rambut merah itu.

Dan ada beberapa kesempatan di malam hari. Ketika bulan sedang memantulkan cahaya matahari. Cahaya cantik bulan seperti ingin berkenalan dengan Erza.

Nirvana, Grand Magic Games, Tartaros, Alvarez ... Mereka selalu dipertemukan oleh peristiwa-peristiwa yang menumpahkan air mata dan amarah kebenaran. Tapi benar kan; ada cahaya di balik kegelapan; mereka bertemu.

Erza adalah cahaya bagi Jellal. Cahaya yang seantiasa menerangi jalannya yang dulu penuh kegelapan. Cahaya, yang membimbingnya untuk kembali hidup dengan layak. Semua orang setuju. Tapi dalam keheningan malam, Erza merenung. Bukankah setelah guild, adalah Jellal orang yang membuatnya bertahan? Kemudian ia tersenyum. Biru memang lebih panas dari merah.

Di suatu sore selepas peperangan, Erza duduk di pinggir sungai. Senja-senja seperti ini yang selalu mempertemukannya dengan pujaan hati.

"Apakah kau mau, menjadi cahayaku ketika aku hilang jalan?"

Erza tersenyum. "Harusnya, aku juga bertanya seperti itu, bodoh."

Karena mereka adalah cahaya satu sama lain, maka mereka jugalah bayangan satu sama lain. Suatu bentuk yang saling melengkapi, dan saling mengingatkan.


a/n

selamat Jerza Week 2017! ^^